PERAN GURU PPKn DALAM MENANAMKAN WAWASAN KEBANGSAAN GUNA MENGHADAPI TANTANGAN GLOBALISASI (Studi Kasus Siswa Kelas VII SMP Swasta PAB 5 Patumbak Kabupaten Deli Serdang.

(1)

PERAN GURU PPKn DALAM MENANAMKAN WAWASAN KEBANGSAAN GUNA MENGHADAPI TANTANGAN GLOBALISASI

(Studi Kasus Siswa Kelas VII SMP Swasta PAB 5 Patumbak Kabupaten Deli Serdang)

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

Nurhadizah Berutu NIM. 3123111054

PENDIDIKAN PENCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2016


(2)

(3)

(4)

i ABSTRAK

Nuhadizah Berutu. NIM.3123111054. Peran guru PPKn dalam Menanamkan Wawasan Kebangsaan (Studi Kasus Siswa Kelas VII SMP Swasta PAB 5 Patumbak Kabupaten Deli Serdang)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran guru PPKn dalam menanamkan wawasan kebangsaan guna menghadapi tantangan globalisai. Proses telah membawa kita pada krisis multidimesioanal terkait dengan wawasan kebangsaan Negara kita. Fokus penelitian ini adalah adalah mengetahui Peran Guru PPKn dalam menanamkan wawasan kebangsaan. Adapun metode dalam penelitian yang digunakan peneliti adalah deskrptif kuantitatif bersifat menunjukkan fenomena-fenomena yang terjadi masa sekarang dan masa lampau. Penelitian ini bersifat deskriptif. Metode ini digunakan untuk menggambarkan atau untuk melukiskan keadaan serta objek penelitian berdasarkan fakta-fakta secara apa adanya berdasarkan pengamatan. Teknik Pengumpulan data yang digunakan adalah obeservasi, angket dan wawancara. Penelitian ini dilakukan di kelas VII SMP Swasta Patumbak Kabupaten Deli Serdang. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 129 siswa yang dibagi dalam 4 kelas, dan yang menjadi sampelnya 20% dari populasi sehingga sampelnya ialah 26 siswa. Berdasarkan teknik analisis data diatas, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa guru PKn berperan dalam menumbuhkembangkan wawasan kebangsaan siswa terutama dalam menghadapi gempuran globalisasi yang banyak mempengaruhi perilku siswa. Teknologi dan Informasi yang memberi ruang kepada siswa untuk melihat berbagai kebudayaan lain dibelahan dunia yang dapat berdampak negatif bagi sikap dan perilaku siswa maka peran guru PKn dalam mengarahkan dan membimbing siswa sangat diperlukan. Sehingga Siswa SMP Swasta PAB 5 Patumbak tidak terpengeruh oleh derasnya arus globalisasi.


(5)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur, hormat dan kemuliaananya bagi Tuhan ALLAH Swt, atas segala kasih dan karunia-Nya yang telah memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Penyelesaian skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan. Skripsi ini diberi judul “Peran guru PPKn dalam Menanamkan Wawasan Kebangsaan (Studi Kasus Siswa Kelas VII SMP Swasta PAB 5 Patumbak Kabupaten Deli Serdang)”.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada keluarga besar teristimewa kepada Ayah tercinta Sarmin Berutu dan Ibu ku tersayang Rohanna Br. Ginting, kedua orang tuaku yang sangat hebat, yang memberikan bantuan moril dan materil kepada penulis. Thank you for

loving me unconditionally, thank you for guide me, thank you for who I am. I’m nothing without both of you. Dalam hal ini penulis juga mengucapkan terima

kasih yang sebesar-besarnya dosen Pembimbing Skripsi sekaligus Bapak Dr. Deny Setiawan, M.Si, yang terus membimbing penulis untuk menyelesaikan skripsi ini dengan penuh kesabaran dan selama bimbingan skripsi telah banyak memberikan pengajaran terlebih dalam menyelesaikan skripsi ini. Pada kesempatan ini, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Dra. Nurmala Berutu, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan beserta staff.

3. Bapak Dr. Deny Setiawan, M.Si, Selaku Wakil Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan

4. Ibu Dr. Reh Bungana Beru PA, SH.M.Hum, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.


(6)

iii

5. Kepada Bapak Arief Wahyudi, SH. M.Hum, selaku sekretaris Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

6. Seluruh Bapak/Ibu dosen di jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, terkhusus kepada Ibu Sri Yunita, SPd., M.Pd, Ibu Sri hadi Ningrum, S.H., M.Hum dan Bapak Drs. Halking, M.Si selaku dosen Penguji Skripsi penulis beserta kepada Bapak Majda El Muhtaj, M.Hum yang selalu memberi bimbingan dan motivasi selama perkuliahan.

7. Kepada Bapak Joni selaku staff Tata Usaha yang sangat baikdi Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

8. Kepada sekolah SMP Swasta PAB 5 Patumbak, terkhusus kepada Bapak Kepala Sekolah Dr. H. Abdul Rahman, M.Pd dan kepada Bapak Irwansyah, S.Pd yang membantu saya dalam proses penelitian.

9. Terkhusus kepada adikku, Wahyu Ramadhan Berutu, Hamid Al-Zabbar Berutu, Rasyid Al-Zabbar Berutu, dan kakakku Ade Irma Suryani Berutu yang menjadi sumber motivasi ku dalam menyelesaikan skripsi.

10.Teristimewa Buat Kekelengenku Eko Scorpio Ginting Yang selalu siap sedia menemani dan Memotivasi Penulis dalam penyelesaian Skripsi ini. 11.Terima kasih juga yang sebesar-besarnya kepada my bestiest I ever had

yang selama perkuliahan mengalami suka dan duka yaitu, Oksari Sihaloho, Indah Lestari, Nurul Chariza Fasya, Rifki Firnando Tanjung, Fauziah S Angket, Erni Yunanda, Desi Ayu Desdira, Evi Novita, Anggita Rauda, Desi Fatmala, Ayu Wahyuni . I believe our friendship will be a very

everlasting friendship, like kepompong yang selalu memberikan dorongan,

semangat, dan masukan yang sangat bermanfaat.

12.Seluruh teman-teman seperjuangan kelas Reguler A 2012. terkhusus buat Oksari Sihaloho dan semua yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu. 13.Terakhir penulis mengucapkan terima kasih kepada teman-teman PPLT


(7)

iv

Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu melalui kata pengantar ini, penulis sangat berharap dan terbuka menerima kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi penyempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat diterima dan dilanjutkan sebagai dasar penelitian selanjutnya dan bermanfaat bagi kita semua. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih.

Medan, Juni 2016 Penulis,

Nur Hadizah Berutu NIM.3123111054


(8)

v DAFTAR ISI

ABSTRAK...i

KATA PENGANTAR...ii

DAFTAR ISI...v

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang...1

B. Identifikasi Masalah...6

C. Pembatasan Masalah...6

D. Rumusan Masalah...6

E. Tujuan Penelitian...7

F. Manfaat Penelitian...7

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kerangka Teoritis...8

1. Pengertian Peran dan Guru...8

2. Peran Guru PPKn...11

3. Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan...13

4. Wawasan Kebangsaan...17

B. Kerangka Berpikir...21

BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel...25

B. Teknik Pengumpulan Data...28

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian...31

B. Pembahasan Hasil Penelitian...53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan...63

B. Saran...64

DAFTAR PUSTAKA...65 LAMPIRAN


(9)

vi

DAFTAR TABEL

Tabel Judul

Tabel 1 Jumlah Populasi...26 Tabel 2 Penentuan Sampel...27 Tabel 3 Instrumen Penilaian...28 Tabel 4 Guru Menumbuhkan Wawasan Kebangsaan melalui Lagu

Nasional...32 Tabel 5 Guru menumbuhkan semangat wawasna kebangasaan dengan

semangat nasionalisme atau cinta tanah air...33 Tabel 6 Guru memberi pemahaman tentang wawasan kebangsaan...34 Tabel 7 Guru Memotivasi siswa harus bangga menjadi warga negara

Indonesia...35 Tabel 8 Guru menanamkan nilai-nilai yang terkadung dalam Pancasila

untuk diterapkan siswa dalam kehidupan sehari-hari...36 Tabel 9 Guru menanamkan semangat arti pentingnya siswa mengikuti

upacara bendera...37 Tabel 10 Guru mengarahkan siswa untuk mengikuti hari besar keagamaan38 Tabel 11 Guru memberikan semangat sebagai generasi penerus siswa harus

mampu membawa Indonesia keawarah yang lebih baik berlandaskan Pancasila...39 Tabel 12 Guru menanamkan sifat kebersamaan dengan menghargai

perbedaan suku, agama dan ras...41 Tabel 13 Guru menjadi panutan siswa dalam hal menghargai perbedaan

dengan tidak memberdakan siswa yang berbeda suku,agama dan Ras...41 Tabel 14 Guru Menanamkan semangat bela negara terhadap segala sesuatu yang mengancam kedaulatan negara...42 Tabel 15 Guru memberi semangat untuk membiasakan diri dengan perbuatan yang sesuai dengan nilai kehidupan cerminan bangsa Indonesia...43


(10)

vii

Tabel 16 Guru membangkitkan semangat siswa untuk menjaga keaslian negara agar tidak hilang ditelan derasnya arus globalisasi...44 Tabel 17 Guru menanmkan semangat untuk menjaga budaya asli Indonesia,

agar tidak mengikuti tren negatif dunia barat...45 Tabel 18 Guru memberi motivasi kepada siswa arti penting mengikuti hari

besar nasional...46 Tabel 19 Guru memberi nasihat kepada siswa agar selalu menghargai orang yang lebih tua dimanapun berada ...47 Tabel 20 Guru membimbing siswa untuk selalu menjaga keharmonisan hubungan antarpelajar...48 Tabel 21 Guru menanamkan semangat setia terhadap negara dan beruntung

menjadi bagian dari Indonesia...49 Tabel 22 Guru menanamkan semangat kebersamaan siswa agar peduli

dengan lingkungan tempat tinggal...50 Tabel 23 Guru memotivasi siswa untuk selalu mencitai dan melestarikan

buda a yang ada di Indonesia...51 Tabel 24 Rekapitulasi Jawaban Responden...52


(11)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan hal substantif bagi kehidupan manusia. Manusia sangat membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pada hakekatnya pendidikan adalah upaya sadar dari suatu masyarakat dan pemerintah untuk menjamin kelangsungan hidup dan kehidupan genersi penerus bangsanya. Upaya sadar ini menunjukkan sifat pendidikan itu yang memanusiakan manusia.

Sesuai dengan UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 3 menyatakan bahwa:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang bertaqwa kepada TuhanYang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

Pendidikan menjadi fokus penting dari penyelenggaran Negara Indonesia. Hal ini tak terkecuali karena Indonesia yang luas baik dari sisi jumlah pulau atau sehingga negeri Indonesia disebut Negara Archipelago, atau Indonesia memiliki kenaekaragaman yang mungkin saja tidak dimiliki bangsa lain mulai dari suku, agama, adat istiadat dll. Dengan keunikan ini Indonesia dapat menunjukkan kepada dunia bahwa walau berbeda namun masyarakat Indonesia bisa hidup damai berasama menjaga dan memelihara kerukunan antar masyarakat, seperti semboyan Negara kita “Bhineka Tunggal Ika” yang berarti walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu jua yang biasa dikenal dengan Unity in Diversity (bersatu


(12)

2

Keberagamaan akan hal diatas sesungguhnya menuntut warga Negaranya untuk mengetahui tentang Negara itu pula. Itulah yang disebut sebagai wawasan kebangasaan. Wawasan Kebangsaan secara sederhana dapat diartikan sebagai cara pandang terhadap seluruh kondisi Negara kita. Pengertian sederhana itu hendak membawa kita pada konsekusi bahwa pemahaman mengenai wawasan kebangsaan berarti memahami Negara dari seluruh sisi kehidupan masyarakatnya. Namun pemahaman mengenai wawasan kebangsaan hanya sampai pada batas kongnitif saja, sehingga tantang bangsa sekarang cenderung tidak mampu untuk dijawab. Bangsa Indonesia yang sedang menghadapi tantangan globalisasi saat ini cenderung mengarah kepada tindakan negative. Hal ini dapat dilihat dari efek globalisasi yang melanda siswa-siswi kita. Setidaknya beberapa kasus yang menyalahgunakan media sosial atau perilaku konsumtif terhadap barang-barang luar.

Pelajar Indonesia juga menjadi ‘melek’ akan teknologi dan dapat berpikir luas (global). Namun di sisi lai, era globalisasi tidak hanya membawa dampak positif tetapi juga membawa dampak negatif. Dampak negatif dari globalisasi khususnya pada para pelajar ialah menurunnya moralitas bangsa, seperti maraknya pornografi, kekerasan, perkelahian, narkoba, miras dan pergaulan bebas.


(13)

3

Kemudian kemungkinan besar nilai-nilai yang tertanam sejak mereka kecil seperti, adat-istiadat, norma-norma, agama, rasa kemanusiaan, rasa empati dan rasa cinta terhadap bangsa yang merupakan karakter bangsa Indonesia, mengalami pergeseran, sehingga egoisitas dan unsur kepentingan pribadi menjadi hal yang utama.

Menurut pendapat Kisna (Pengaruh Globalisasi Terhadap Pluralisme

Kebudayaan Manusia di Negara Berkembang.internet.public jurnal.september 2005) menjelaskan bahwa :

Sebagai proses, globalisasi berlangsung melalui dua dimensi dalam interaksi antar bangsa, yaitu dimensi ruang dan waktu. Ruang makin dipersempit dan waktu makin dipersingkat dalam interaksi dan komunikasi pada skala dunia. Globalisasi berlangsung di semua bidang kehidupan seperti bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan dan lain- lain. Teknologi informasi dan komunikasi adalah faktor pendukung utama dalam globalisasi. Dewasa ini, perkembangan teknologi begitu cepat sehingga segala informasi dengan berbagai bentuk dan kepentingan dapat tersebar luas ke seluruh dunia. Oleh karena itu globalisasi tidak dapat kita hindari kehadirannya.

Bila terdahulu wawasan kebangsaan hanya dipakai pada saat melakukan penataran pegawai-pegawai negeri, atau wawasan kebangsaan masih dipandang hanya sebagai pengetahuan kongnitif belaka tentang. Wawasan kebaPengembangan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa tersebut menjadi semangat pendidikan Indonesia yang bernafaskan Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945.

Fenomena menurunnya pengghargaan warga Negara terhadap Negaranya bisa menjadi sinyal terpuruknya pendidikan itu sendiri. upaya perbaikan yang dilakukan salah satunya dapat melalui Pendidikan Kewarganegaraan yang


(14)

4

merupakan mata pelajaran dari mulai Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Tentunya bukanlah hal yang baru bila pendidikan kewarganegaraan harusnya menjadi garda terdepan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional diatas. Terlebih lagi diskursus mengenai isu kewarganegaraan atau Pancasila masih dianggap hanya milik beberapa pihak sementara pihak lain terkesan tidak peduli. Ini juga yang menyebabkan beberapa kasus misalnya penghinaan terhadap lambang Negara menjadi lelucon. Memang kita tidak bisa mengeneralisasi bahwa bila ada pelajar yang tidak tahu tentang lagu Nasional Indonesia bukanlah warga Negara yang baik, namun bagaimana mungkin memupuk rasa cinta dan selft belonging kepada Negara bila pengetahuan tentang Negara tersebut kita tidak tahu.

Diskursus mengenai dampak globalisasi memang tiada hentinya. Namun setidaknya mengantisipasi dampak penyalagunaan globalisasi akibat kurangnya pembinaan dan pemahaman akan pentingnya globalisasi menjadi penting untuk dilakukan apalagi untuk mencapai tujuan dari pendidikan kita tersebut. Banyak hal yang harus kita lakukan untuk menyelamatkan generasi penerus kita dari pratik penyalahgunaan globalisasi, namun yang paling penting menurut penulis adalah memberikan pemahaman tentang wawasan kebangsaan. Karena bicara tentang wawasan kebangsaan sudah termasuk kedalamnya nasionalisme, rasa cinta tanah air, bela Negara dll.

Pemahaman mengenai wawasan kebangasaan setidaknya mampu menjawab tantang globalisasi yang cenderung diserap buruk para pelajar kita. Pembelajaran tentang wawasan nusantara dapat dilakukan oleh pendidik dalam


(15)

5

hal ini guru. guru adalah orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan dengan sasaran peserta didik. Peran guru dari segi ilmu adalah memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada peserta didik. Peran ini tidak hanya dari segi ilmu yang diberikan kepada peserta didik, tetapi juga dilihat dari segi prilaku dan kepribadian peserta didik karena pada hakikatnya guru itu tidak hanya melakukan usaha transfer ilmu dari guru ke peserta didik saja, namun guru juga melakukan usaha pembentukan perilaku dan pribadi peserta didik. Pembentukan perilaku dan pribadi inilah yang sangat penting bagi para pelajar kita sekarang ini dalam menghadapi tantangan globalisasi.

Upaya tersebut dapat dilakukan melalui pembelajaran pendidikan kewarganegaraan karena pada dasarnya didalam pendidikan kewarganegaraan memuat wawasan kebangsaan. Muatan materi wawasan kebangsaan didalam pendidikan kewarganegaraan mau menegaskan bahwa pendidikan kewarganegaraan secara sederhana menciptakan warga Negara yang baik dan dapat diandalkan. Warga Negara yang baik ketika paham tentang Negaranya dan warga Negara yang dapat diandalkan ialah memanfaatkan secara baik keunggulan negaranya. Upaya itu paling mungkin dilakukan oleh guru. Karena dalam pembelajaran guru menjadi elemen penting dalam meningkatkan pemahaman mengenai wawasan kebangsaan.

Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang, Peran guru PPKn dalam Menanamkan Wawasan Kebangsaan Guna (Studi Kasus Siswa Kelas VII SMP Swasta PAB 5 Patumbak Kabupaten Deli Serdang).


(16)

6

B. Identifikasi Masalah

Latar belakang masalah diatas maka indetifikasi masalahnya yakni

1. Pemahaman wawasan kebangsaan hanya sampai pada tahap kognitif saja

2. Pengetahuan tentang wawasan kebangsaan yang masih rendah dikalangan para pelajar

3. Banyaknya budaya asing yang masuk kedalam ranah pemikiran siswa dan tidak mampu memilah-milahnya

4. Kurangnya peran guru PPKn dalam membelajarkan tentang wawasan kebangsaan

5. Materi wawasan kebangsaan dalam pembelajaran PPKn belum memuat secara rinci tentang wawasan kebangsaan

6. Kurangnya Guru dalam memberikan contoh konkret tentang wawasan kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari

C. Pembatasan Masalah

Untuk menghindari kesimpangsiuran dari penelitian ini, serta mengingat keterbatasan kemampuan penulis, maka perlu adanya pembatasan masalah untuk memberi arah pada pembatasan penelitian ini, maka penelitian ini dibatasi pada : Peran Guru PPKn dalam Menanamkan Wawasan Kebangsaan (Studi Kasus Siswa Kelas VII SMP Swasta PAB 5 Patumbak Kabupaten Deli Serdang).

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat dikemukakan perumusan masalah dalam penelitian


(17)

7

ini adalah sebagai berikut : Bagaimana peran guru dalam menanamkan pendidikan wawasan kebangsaan pada siswa kelas VII SMP Swasta PAB 5 Kabupaten Deli Serdang?

E. Tujuan Penelitian

Menetapkan tujuan merupakan hal yang sangat penting dalam penelitian, karena setiap penilitian yang dilakukan harus memiliki tujuan. Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah : Untuk mengetahui peran guru PKn dalam menanamkan pendidikan wawasan kebangsaan.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah :

1. Sebagai bahan masukan bagi Kepala Sekolah SMP Swasta PAB Patumbak Kabupaten Deli Serdang

2. Sebagai bahan masukan bagi seluruh guru di SMP Swasta PAB Patumbak Kabupaten Deli Serdang khususnya untuk guru mata pelajaran PKn. 3. Hasil penelitian ini akan memberi masukan berharga bagi sekolah

(institusi) tempat berlangsung nya penelitian khususnya dalam rangka menanamkan pendidikan wawasan kebangsaan.

4. Bagi peneliti sendiri untuk lebih mengembangkan kemampuan dalam melakukan penelitian.


(18)

63 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Sebagai tenaga pendidik guru PKn sangat berperan dalam menumbumbuhkembangkan wawasan kebangsaan siswa di era globalisasi, kenakalan siswa yang sering terjadi di era modern seperti tawuran antar pelajar, diskriminasi terhadap minoritas, pengelompokan siswa tertentu yang melihat dari segi suku, ras, dan agama serta pola sikap dan penampilan yang cendrung tidak memperlihatkan ciri khas sebagai warga negara Indonesia sangat dipengaruhi oleh budaya asing yang perlahan mampengaruhi karakter siswa yang masih labil. Disinilah peran seorang tenaga pendidik untuk membina, membimbing, dan mengarahkan siswa agar semangat nasionalisme dipelihara sehingga siswa tidak akan mudah terpengaruh oleh budaya asing yang dapat berdampak negatif bagi karakter peserta didik.

2. Upaya guru PKn dalam menumbuhkembangkan wawasan kebangsaan siswa bukan hanya dilakukan dari pemberian materi pelajaran di kelas dan mengingatkan kembali sejarah kebangsaan dan perjuangan pahlawan dalam rangka merebut kemerdekaan tetapi juga berupa bimbingan dan arahan yang bersifat terus menerus dilakukan oleh guru PKn karena usaha ini merupakan tindakan preventif (pencegahan) agar siswa tidak terkontaminasi oleh


(19)

64

globalisasi. Selain itu seorang guru juga harus mampu menjadi teladan yang baik bagi seorang siswa terutama dalam hal semangat nasionalisme, perkataan dan perbuatan seorang guru sangat dicontoh oleh siswa mengingat guru merupakan figur ketauladanan, pengenalan dan melestarikan budaya lokal juga sangat penting dilakukan agar budaya dan kebiasaan yang ada sejak dahulu dapat terpelihara sehingga tidak menghilangkan keaslian bangsa yang dewasa ini perlahan tumpul diterjang oleh derasnya arus globalisasi. 3. Kemajuan tekhnologi informasi yang pesat di era globalisasi saat ini seyogya

nya dapat dijadikan sebagai sumber belajar bagi siswa khususnya dalam membentuk jiwa nasionalis, tentunya dengan pengawasan guru di lingkungan sekolah dan arahan yang dilakukan setiap pertemuan oleh guru siswa mampu memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk hal yang postif seperti menggali informasi dan sejarah dan pengenalan terhadap budaya lokal yang tersebar di seluruh Indonesia yang sangat mudah diakses di Internet.

B. Saran

1. Guru PKn diharapkan dapat lebih meningkatkan pemahaman siswa tentang bangsanya sendiri dalam upaya meningkatkan rasa cinta terhadap tanah air di era globalisasi saat ini mengingat banyaknya pengaruh yang diperankan oleh kecanggihan informasi dan teknologi yang mempengaruhi kepribadian siswa. 2. Guru PKn diharapkan dapat lebih meningkatkan semangat Nasionalisme

siswa dalam setiap pertemuan dan pada saat pemberian materi pelajaran. 3. Guru PKn diharapkan mampu menjadi figur yang mampu menjadi tauladan


(20)

65

DAFTAR PUSTAKA

Amien Rais, Mohammad. 2008. Agenda mendesak bangsa: Selamatkan

Indonesia.Yogyakarta: PPSK Press.

Anwar, Desi. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Surabaya : Amelia Surabaya

Arikunto, Suharsimi. 2000. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta

Azra, Azyumardi. 2000. Demokrasi Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani. Jakarta : P. Renada Media

Budimansyah, Dasim dan Suryadi, Karim . (2008).PKN dan MasyarakatMultikultural. Bandung : Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan Universitas Pendidikan Indonesia.

Danim, dkk. 2010. Profesi Pendidikan. Bandung : Alfabeta

Djiwandono, J Soedjati.2000. Globalisasi dan Pendidikan Nilai dalam Menggagas Paradigma Baru Pendidikan: Demokratisasi, Otonomi, Civil Society, Globalisasi. Sindhunata (Ed). Yogyakarta : Kanisius

Hamalik, Oemar. 2003. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara Jemadu, Aleksius. 2008. Politik Global Dalam Teori dan Praktik. Yogyakarta :

Graha Ilmu

Jamli, Edison dkk. Kewarganegaraan. 2005. Jakarta : Bumi Akasara

Krsna. 2005 . Pengaruh Globalisasi Terhadap Pluralisme Kebudayaan Manusia

di Negara Berkembang. Internet : Public Jurnal. dalam http://www.berdikarionline.com/opini/20130416/globalisasi-terhadap-pluralisme.html#ixzz2LyYCZwlO

Nurmalina, Komala dan Syaifullah. (2008). Memahami Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung: Laboratorium PKn

Nurullah, Ahmad. 2012. “Pancasila, Batas Minimal Bernegara”, Jurnal Nasional. 21 Mei,

Soedjono, Soekamto. 2005. Pengantar Sosiologi. Bogor : Ghalia Indonesia.Somantri, Muhammad Numan. (2001). Menggagas Pembaruan Pendidikan IPS. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Kependidikan.Jakarta. Bumi Aksara

Wuryan, Sri dan Syaifullah. (2008). Ilmu Kewarganegaraan (Civic). Bandung: Laboratorium Pendidikan Kewarganegaraan

Peraturan Perundang-Undangan

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen


(1)

5

hal ini guru. guru adalah orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan dengan sasaran peserta didik. Peran guru dari segi ilmu adalah memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada peserta didik. Peran ini tidak hanya dari segi ilmu yang diberikan kepada peserta didik, tetapi juga dilihat dari segi prilaku dan kepribadian peserta didik karena pada hakikatnya guru itu tidak hanya melakukan usaha transfer ilmu dari guru ke peserta didik saja, namun guru juga melakukan usaha pembentukan perilaku dan pribadi peserta didik. Pembentukan perilaku dan pribadi inilah yang sangat penting bagi para pelajar kita sekarang ini dalam menghadapi tantangan globalisasi.

Upaya tersebut dapat dilakukan melalui pembelajaran pendidikan kewarganegaraan karena pada dasarnya didalam pendidikan kewarganegaraan memuat wawasan kebangsaan. Muatan materi wawasan kebangsaan didalam pendidikan kewarganegaraan mau menegaskan bahwa pendidikan kewarganegaraan secara sederhana menciptakan warga Negara yang baik dan dapat diandalkan. Warga Negara yang baik ketika paham tentang Negaranya dan warga Negara yang dapat diandalkan ialah memanfaatkan secara baik keunggulan negaranya. Upaya itu paling mungkin dilakukan oleh guru. Karena dalam pembelajaran guru menjadi elemen penting dalam meningkatkan pemahaman mengenai wawasan kebangsaan.

Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang, Peran guru PPKn dalam Menanamkan Wawasan Kebangsaan Guna (Studi Kasus Siswa Kelas VII SMP Swasta PAB 5 Patumbak Kabupaten Deli Serdang).


(2)

B. Identifikasi Masalah

Latar belakang masalah diatas maka indetifikasi masalahnya yakni

1. Pemahaman wawasan kebangsaan hanya sampai pada tahap kognitif saja

2. Pengetahuan tentang wawasan kebangsaan yang masih rendah dikalangan para pelajar

3. Banyaknya budaya asing yang masuk kedalam ranah pemikiran siswa dan tidak mampu memilah-milahnya

4. Kurangnya peran guru PPKn dalam membelajarkan tentang wawasan kebangsaan

5. Materi wawasan kebangsaan dalam pembelajaran PPKn belum memuat secara rinci tentang wawasan kebangsaan

6. Kurangnya Guru dalam memberikan contoh konkret tentang wawasan kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari

C. Pembatasan Masalah

Untuk menghindari kesimpangsiuran dari penelitian ini, serta mengingat keterbatasan kemampuan penulis, maka perlu adanya pembatasan masalah untuk memberi arah pada pembatasan penelitian ini, maka penelitian ini dibatasi pada : Peran Guru PPKn dalam Menanamkan Wawasan Kebangsaan (Studi Kasus Siswa Kelas VII SMP Swasta PAB 5 Patumbak Kabupaten Deli Serdang).

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat dikemukakan perumusan masalah dalam penelitian


(3)

7

ini adalah sebagai berikut : Bagaimana peran guru dalam menanamkan pendidikan wawasan kebangsaan pada siswa kelas VII SMP Swasta PAB 5 Kabupaten Deli Serdang?

E. Tujuan Penelitian

Menetapkan tujuan merupakan hal yang sangat penting dalam penelitian, karena setiap penilitian yang dilakukan harus memiliki tujuan. Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah : Untuk mengetahui peran guru PKn dalam menanamkan pendidikan wawasan kebangsaan.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah :

1. Sebagai bahan masukan bagi Kepala Sekolah SMP Swasta PAB Patumbak Kabupaten Deli Serdang

2. Sebagai bahan masukan bagi seluruh guru di SMP Swasta PAB Patumbak Kabupaten Deli Serdang khususnya untuk guru mata pelajaran PKn. 3. Hasil penelitian ini akan memberi masukan berharga bagi sekolah

(institusi) tempat berlangsung nya penelitian khususnya dalam rangka menanamkan pendidikan wawasan kebangsaan.

4. Bagi peneliti sendiri untuk lebih mengembangkan kemampuan dalam melakukan penelitian.


(4)

63 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Sebagai tenaga pendidik guru PKn sangat berperan dalam menumbumbuhkembangkan wawasan kebangsaan siswa di era globalisasi, kenakalan siswa yang sering terjadi di era modern seperti tawuran antar pelajar, diskriminasi terhadap minoritas, pengelompokan siswa tertentu yang melihat dari segi suku, ras, dan agama serta pola sikap dan penampilan yang cendrung tidak memperlihatkan ciri khas sebagai warga negara Indonesia sangat dipengaruhi oleh budaya asing yang perlahan mampengaruhi karakter siswa yang masih labil. Disinilah peran seorang tenaga pendidik untuk membina, membimbing, dan mengarahkan siswa agar semangat nasionalisme dipelihara sehingga siswa tidak akan mudah terpengaruh oleh budaya asing yang dapat berdampak negatif bagi karakter peserta didik.

2. Upaya guru PKn dalam menumbuhkembangkan wawasan kebangsaan siswa bukan hanya dilakukan dari pemberian materi pelajaran di kelas dan mengingatkan kembali sejarah kebangsaan dan perjuangan pahlawan dalam rangka merebut kemerdekaan tetapi juga berupa bimbingan dan arahan yang bersifat terus menerus dilakukan oleh guru PKn karena usaha ini merupakan tindakan preventif (pencegahan) agar siswa tidak terkontaminasi oleh


(5)

64

globalisasi. Selain itu seorang guru juga harus mampu menjadi teladan yang baik bagi seorang siswa terutama dalam hal semangat nasionalisme, perkataan dan perbuatan seorang guru sangat dicontoh oleh siswa mengingat guru merupakan figur ketauladanan, pengenalan dan melestarikan budaya lokal juga sangat penting dilakukan agar budaya dan kebiasaan yang ada sejak dahulu dapat terpelihara sehingga tidak menghilangkan keaslian bangsa yang dewasa ini perlahan tumpul diterjang oleh derasnya arus globalisasi. 3. Kemajuan tekhnologi informasi yang pesat di era globalisasi saat ini seyogya

nya dapat dijadikan sebagai sumber belajar bagi siswa khususnya dalam membentuk jiwa nasionalis, tentunya dengan pengawasan guru di lingkungan sekolah dan arahan yang dilakukan setiap pertemuan oleh guru siswa mampu memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk hal yang postif seperti menggali informasi dan sejarah dan pengenalan terhadap budaya lokal yang tersebar di seluruh Indonesia yang sangat mudah diakses di Internet.

B. Saran

1. Guru PKn diharapkan dapat lebih meningkatkan pemahaman siswa tentang bangsanya sendiri dalam upaya meningkatkan rasa cinta terhadap tanah air di era globalisasi saat ini mengingat banyaknya pengaruh yang diperankan oleh kecanggihan informasi dan teknologi yang mempengaruhi kepribadian siswa. 2. Guru PKn diharapkan dapat lebih meningkatkan semangat Nasionalisme

siswa dalam setiap pertemuan dan pada saat pemberian materi pelajaran. 3. Guru PKn diharapkan mampu menjadi figur yang mampu menjadi tauladan


(6)

65

DAFTAR PUSTAKA

Amien Rais, Mohammad. 2008. Agenda mendesak bangsa: Selamatkan

Indonesia.Yogyakarta: PPSK Press.

Anwar, Desi. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Surabaya : Amelia Surabaya

Arikunto, Suharsimi. 2000. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta

Azra, Azyumardi. 2000. Demokrasi Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani. Jakarta : P. Renada Media

Budimansyah, Dasim dan Suryadi, Karim . (2008).PKN dan MasyarakatMultikultural. Bandung : Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan Universitas Pendidikan Indonesia.

Danim, dkk. 2010. Profesi Pendidikan. Bandung : Alfabeta

Djiwandono, J Soedjati.2000. Globalisasi dan Pendidikan Nilai dalam Menggagas Paradigma Baru Pendidikan: Demokratisasi, Otonomi, Civil Society, Globalisasi. Sindhunata (Ed). Yogyakarta : Kanisius

Hamalik, Oemar. 2003. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara Jemadu, Aleksius. 2008. Politik Global Dalam Teori dan Praktik. Yogyakarta :

Graha Ilmu

Jamli, Edison dkk. Kewarganegaraan. 2005. Jakarta : Bumi Akasara

Krsna. 2005 . Pengaruh Globalisasi Terhadap Pluralisme Kebudayaan Manusia

di Negara Berkembang. Internet : Public Jurnal. dalam

http://www.berdikarionline.com/opini/20130416/globalisasi-terhadap-pluralisme.html#ixzz2LyYCZwlO

Nurmalina, Komala dan Syaifullah. (2008). Memahami Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung: Laboratorium PKn

Nurullah, Ahmad. 2012. “Pancasila, Batas Minimal Bernegara”, Jurnal Nasional. 21 Mei,

Soedjono, Soekamto. 2005. Pengantar Sosiologi. Bogor : Ghalia Indonesia.Somantri, Muhammad Numan. (2001). Menggagas Pembaruan Pendidikan IPS. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Kependidikan.Jakarta. Bumi Aksara

Wuryan, Sri dan Syaifullah. (2008). Ilmu Kewarganegaraan (Civic). Bandung: Laboratorium Pendidikan Kewarganegaraan

Peraturan Perundang-Undangan

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen