UPAYA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN ACEH TENGAH DALAM MENERAPKAN SYARIAT ISLAM BERBUSANA MUSLIMAH (STUDI KASUS DI DESA BERAWANG GADING KECAMATAN CELALA KABUPATEN ACEH TENGAH).

UPAYA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN ACEH TENGAH
DALAM MENERAPKAN SYARIAT ISLAM BERBUSANA
MUSLIMAH (STUDI KASUS DI DESA BERAWANG
GADING KECAMATAN CELALA KABUPATEN
ACEH TENGAH)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

HULFAH ISLAMI
NIM : 3123311019

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016


ABSTRAK

Hulfah Islami, NIM.3123311019, Jurusan Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan. Upaya
Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tengah dalam menerapkan Syariat
Islam Berbusana Muslimah (Studi Kasus Desa Berawang Gading Kecamatan
Celala Kabupaten Aceh Tengah).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Upaya Pemerintah Daerah
Kabupaten Aceh Tengah dalam Menerapkan Syariat Islam Berbusana Muslimah
(Studi Kasus Desa Berawang Gading Kecamatan Celala Kabupaten Aceh
Tengah). Selain itu, belum pernah ada yang melakukan penelitian yang sama
tentang Peranan Qanun untuk Menciptakan Ketertiban dalam Syariat Islam Bagi
Kehidupan Masyarakat di lokasi tersebut. Jumlah populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh masyarakat desa Berawang Gading Kecamatan Celala Kabupaten
Aceh Tengah yang berjumlah 170 KK ( Kepala keluarga). Maka yang menjadi
sampel dalam penelitian ini adalah 20 % dari keseluruhan jumlah kepala
keluarga yaitu sebanyak 34 KK ( Kepala keluarga), kepala keluarga diambil
secara acak sederhana atau random sampling . Adapun metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif, yaitu suatu cara
atau

metode yang menggambarkan fakta-fakta secara apa adanya dan
berdasarkan penelitian di lapangan yang digunakan untuk memecahkan dan
menjawab permasalahan yang dihadapi pada situasi sekarang. Untuk
memperoleh data dan informasi yang terkait dengan judul penelitian ini, maka
pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan angket.
Berdasarkan uraian dan pembahasan penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa :

Sosialisasi, interaksi dan partisipasi antar pemerintah dan masyarakat dalam
mewujudkan upaya penerapan Syariat Islam berbusana muslim oleh pemerintah di
desa ini masih belum berjalan semaksimal mungkin sesuai dengan Qanun Syari’at
Islam berbusana muslim. Dalam mewujudkan tata pemerintahan yang baik dengan
menerapkan Syariat Islam busana muslim sesuai dengan Qanun Syariat Islam di
desa Berawang Gading tesebut, seharunya melalui sosialisasi, interaksi, dan
partisipasinya akan menjadi sebuah modal yang harus di laksanakan oleh
pemerintah dan masyarakatnya agar terwujudnya pemerintah yang baik dan sesuai
dengan Qanun Syariat Islam Busana Muslim.

i

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb
Teriring salam dan do’a penulis sampaikan semoga kiranya para pembaca
senantiasa dalam lindungan Allah Subhanahuwata’ala serta sukses dalam
menjalankan aktivitas sehari-hari.
Alhamdulillah, puji dan syukur penulis sampaikan kepada Allah
Subhanahuwata’ala berkat atas segala limpahan nikmat dan karuniaNya penulis
dapat menyeleasikan skripsi yang berjudul “Upaya Pemerintah Daerah
Kabupaten Aceh Tengah dalam menerapkan Syariat Islam Berbusana
Muslimah (Studi Kasus Desa Berawang Gading Kecamatan Celala
Kabupaten Aceh Tengah).”
Skripsi ini merupakan karya ilmiah yang diperlukan untuk melengkapi
persyaratan melengkapi dan memenuhi syarat memperoleh gelar sarjana
pendidikan di Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan. Serta sebagai
wahana untuk melatih diri dan mengembangkan wawasan berfikir dalam
penulisan karya ilmiah ini.
Penulis mengakui bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan hal ini dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
penulis dalam penelitian, pengumpulan literature, maupun penulisan karya ilmiah.
Namun berkat bimbingan dan arahan semua pihak, kesulitan yang ada dapat
diatasi dan karya ilmiah tersebut dapat diselesaikan.

Pada kesempatan kali ini, teristimewa penulis mengucapkan terima kasih
yang sangat besar, kepada kedua sosok orang tua yang sangat saya sayangi, akan
ii

selalu saya banggakan dan yang sangat luar biasa bagi penulis. Ayahanda (Khalid
MD) dan ibunda (Nurkamilah) sebagai motivator dan penuntun jalan dan
penolong dalam hidup penulis yang banyak memberikan semangat, doa, serta
bantuan moril dan materiil serta kasih sayangnya yang tak terhingga sehingga
penulis dapat menyelesaikan pendidikan selama perkuliahan dan terutama dalam
penyelesaian skripsi ini.
Dengan penuh ikhlas dan kerendahan hati pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Dr. Syawal Gultom M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Dr. Deny Setiawan, M. Si, selaku wakil Dekan I Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Medan.
4. Ibu Dra. Reh Bunga PA, S.H, M.H, selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan Universitas Ngeri Medan.

5. Bapak Arif Wahyudi, SH, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan Universitas Negeri Medan.
6. Ibu Sri Hadningrum, SH,M.Hum M.Si sebagai pembimbing skripsi yang
telah sabar membimbing penulis dan memberikan banyak ide, saran dan
pemikirannya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan sangat
maksimal.

iii

7. Ibu Dra. Yusna Melianti, MH selaku dosen pembimbing akademik dan juga
sebagai penguji utama yang telah banyak memberikan masukan, arahan dan
saran dalam penyusunan skripsi ini.
8. Bapak Drs Manaon Batubara, MA, selaku dosen penguji yang telah
memberikan masukan dan saran dalam menyelesaikan skripsi ini.
9. Ibu Hapni Laila Siregar, S. Ag,MA, selaku dosen penguji yang telah banyak
memberikan saran dan masukan dalam menyelesaikan skripsi ini.
10. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen serta seluruh Staf Unimed, khususnya di
jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Medan yang telah banyak memberi bekal ilmu dan
pengetahuan kepada penulis selama masa perkuliahan.

11. Bapak Joni selaku bagian Tata Usaha Jurusan Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan yang telah banyak membantu dalam kelengkapan berkas
yang dibutuhkan penulis.
12. Kepada abang dan adik-adik penulis Fajrisyah, Redha Khairullah dan Elika
Mahara yang selalu setia dan tabah dalam memberikan dukungan selama
perkuliahan dan doa yang tiada hentinya kepada saya dalam penyelesaian
skripsi ini.
13. Kepada abang Satriadi yang selalu ada dan telah setia menemani hari-hari
penulis, memberikan penulis motivasi, dukungan dan arahan kepada penulis
dalam mengerjakan skripsi.
14. Kepada Abangda Quadi Azam yang telah membimbing dan memberikan
motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

iv

15. Kepada tiga diva Yessi Ardila Rahman dan Nurmalina Panjaitan yang
menjadi sahabat seperjuangan dalam susah dan senang saat menimba ilmu
dan menyusun skripsi.
16. Kepada sahabat-sahabatku di Jurusan PPKn terkhusus angkatan 2012 : Almi
Pratiwi Tarigan, Try Widianty, Thoibah Lubis, Rizky Adelina, Intan Widi

Arista, Ahmad Arfah Fansury Lubis, Chandra Fahmi Pratama Zega, Ahmad
Faisal, M. Nasir Sinaga yang merupakan teman seperjuangan selama
menimba ilmu di Jurusan PPKn

dan sama sama berjuang dalam

menyelesaikan skripsi.
17. Kepada edak-edakku Ester Veronica Isiprasa Sipayung, Dosmauli Sipahutar,
Nellayani Ginting, Devi Dita Xaferia Siregar, dan Sampit Manik yang
merupakan teman seperjuangan dalam menimba ilmu.
18. Kepada teman terdekatku Tadwin Ilmi Sahara, Kamalia, adik Julitha dan adik
Dina Afrianti yang merupakan sahabat sekaligus keluarga yang telah
memberikan do’a dan motivasinya, dalam menyelesaikan skripsi.
19. Kepada teman seperjuangan PPLT SMP Negeri 1 Hinai tahun 2015 terkhusus
kepada teman terdekatku Novia Rizka, Aida Nurul Fazma Hasibuan, dan
Veronica Hutapea yang telah memberikan motivasi dalam menyelesaikan
skripsi ini.
20. Kepada teman seperjuangan khususnya kelas Ekstensi B 2012 Jurusan
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang telah memberikan
dukungan dan kebersamaannya selama perkuliahan.


v

21. Kepada keluarga besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat FIS
Unimed yang telah banyak membantu penulis selama proses pengerjaan
skripsi ini.
Dan kepada teman-taman serta pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satupersatu dalam kata pengantar ini tetapi telah banyak membantu penulis dalam
proses menyelesaikan skripsi ini.
Akhir kata dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini. Penulis
menyadari bahwa masih ada kesalahan dalam penyusunan skripsi ini, untuk itu
saya sebagai penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun supaya
lebih sempurna. Harapan saya sebagai penulis semoga skripsi ini bermanfaat bagi
kita semua yang memerlukannya.

Penulis,

Juni 2016

Hulfah Islami

NIM. 3123311019

vi

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................. i
ABSTRAK ................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................ vii
DAFTAR TABEL........................................................................................ ix
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ...................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ........................................................... 5
C. Pembatasan masalah........................................................... 6
D. Perumusan Masalah ........................................................... 7
E. Tujuan Penelitian ............................................................... 7
F. Mafaat Penelitian ............................................................... 8
BAB


II

KAJIAN PUSTAKA .............................................................. 10
A. Kerangka Teori................................................................... 10
1. Pengertian Peranan Qanun ........................................... 10
2. Pemerintah Daerah Dalam Qanun Syariat Islam ......... 11
3. Syariat Islam ................................................................ 11
4. Busana Muslimah Dalam Qanun ................................. 14
5. Pengertian Masyarakat Di Desa ................................... 17
B. Kerangka Berpikir .............................................................. 20

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN ........................................... 24
A. Lokasi Penelitian............................................................... 24
B. Populasi dan Sampel ......................................................... 25
a. Populasi ......................................................................... 25
b. Sampel .......................................................................... 26
C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ................... 27
a. Variabel Peneliatian ..................................................... 27

b. Definisi Operasional .................................................... 27
D. Teknik Pengumpulan Data................................................ 27
E. Teknik Analisis Data ........................................................ 30
vii

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................... 32
A. Hasil Penelitian .................................................................. 32
B. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................. 56

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 65
A. Kesimpulan ........................................................................ 65
B. Saran................................................................................... 68

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 69
LAMPIRAN

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.

Tanggapan Responden Terhadap Pasal Yang Berkaitan Dengan
Berbusana Muslim ........................................................................... 33

Tabel 2. Tanggapan Responden Terhadap Sosialisasi Pemerintah Dalam
Penerapan Berbusana Muslim ................................................................... 34

Tabel 3. Tanggapan Responden Terhadap peran Pemerintah terhadap
Syariat Islam Berbusana Muslim ...................................................... 35
Tabel 4 Tanggapan Responden Dalam Memberikan Dukungan terhadap
Penerapan Syariat Islam Berbusana Muslim ................................... 37
Tabel 5 Tanggapan Responden Dalam Memberikan Masukan Kepada
pemerintah Daerah Untuk Mengambil Kebijakan Dalam
Penerapan Berbusana Muslim .......................................................... 38
Tabel 6. Tanggapan Responden Dalam Memberikan Keyakinan Dan
Kepercayaan Dengan Penerapan Syariat Islam berbusana
Muslim ........................................................................................... 40
Tabel 7. Tanggapan Responden Yang Merasa Senang Dengan Keberadaan
Penerapan Syariat Islam Berbusana Muslim di Desa ...................... 41
Tabel 8. Tanggapan Responden Terhadap Partisipasi Masyarakat Dalam
Penerapan Syariat Islam Berbusana Muslim di Desa ...................... 43
Tabel 9. Tanggapan Responden Terhadap Pelanggaran Peraturan Syariat
Islam Berbusana Muslim ................................................................. 44
Tabel 10. Tanggapan Responden Terhadap Keputusan/Kebijakan Yang
Diambil oleh Pemerintah Daerah Dalam Peraturan Syariat Islam
Berbusana Muslim .......................................................................... 45
Tabel 11. Tanggapan Responden Terhadap Pengawasan Kinerja dan
Kebijakan Pemerintah Daerah Dalam penerapan Syariat Islam
Berbusana Muslim ......................................................................... 47
Tabel 12. Tanggapan Responden Terhadap Bantuan Kepada Pemerintah
Daerah Dalam Penerapan Syariat Islam Berbusana Muslim ........... 48
Tabel 13. Tanggapan Responden Terhadap Dukungan Bersama

ix

Dengan Keputusan Pemerintah Daerah Untuk Penerapan Syariat Islam
Berbusana Muslim .......................................................................... 49
Tabel 14. Tanggapan Responden Terhadap Pemerintah Yang Bertanggung
Jawab Memajukan Desa Dalam penerapkan Syariat islam
Berbusana Muslim ........................................................................... 51
Tabel 15. Tanggapan Responden Terhadap Kesepakatan Dalam Kebijakan
Keputusan Pemerintah Tentang Penerapan Syariat Islam Berbusana
Muslim ............................................................................................. 52

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran1 :

Daftar WawancaraKepadaPemerintah Daerah (DinasSyariat Islam,
WH (WilayautlHisbah), MPU ( MajelisPermusyawaratanUlama)

Lampiran2 :

Daftar Angket Kepada Masyarakat

Lampiran3 :

DokumentasiHasilPenelitian

Lampiran4 :

Nota Tugas

Lampiran5:

KartuBimbinganSkripsiJurusanPPKn

Lampiran6 :

KartuMengikuti Seminar Proposal

Lampiran 7:

SuratPenerbitanIzinPenelitiandariJurusanPPKn FIS Unimed

Lampiran8 :

SuratIzinMelakukanPenelitiandariFakultas

Lampiran9 :

SuratKeterenganMelakukanPenelitian Dari TempatPenelitian

Lampiran10 : SuratKeterenganMelakukanLaboratoriumJurusanPPKn FIS
Lampiran 11: SuratKeterengan UPT PerpustakanUnimed
Lampiran 12: PernyataanKeaslianTulisan
Lampiran 13: DaftarRiwayatHidup

xi

BAB 1
PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang
Qanun merupakan Peraturan Perundang-undangan sejenis Peraturan

Daerah yang mengatur penyelenggaraan pemerintahan dan kehidupan masyarakat
di Propinsi atau daerah Kabupaten. Bahasa Qanun hanya dipakai di daerah
Propinsi Aceh, sedangkan propinsi lain di Indonesia memakai nama Peraturan
Daerah (Perda). Setiap Qanun yang dikeluarkan berisikan hak, wewenang, dan
kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan
perundang-undangan adalah otonomi daerah. Otonomi daerah merupakan titik
fokus

yang

penting

dalam

rangka

memperbaiki

kesejahteraan

rakyat.

Pengembangan suatu daerah dapat disesuaikan oleh pemerintah daerah dengan
potensi dan kekhasan daerah masing-masing, seperti daerah Aceh yang
mempunyai perda (Qanun) yang berbeda dengan Propinsi lainnya.
Namun demikian, secara formal keberadaan Syari’at Islam baru diakui
secara hukum dan dapat diterapkan secara kaffah di Nanggroe Aceh Darussalam,
sejak lahirnya Undang-Undang Nomor 44 Tahun 1999 tentang penyelenggaran
keistemewaan Provinsi Daerah Istimewa Aceh. Sejak itulah, dimulailah era baru
pelaksanaan hukum Syari’at di Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, dimana
sejak saat itu hukum Islam sudah dapat dijadikan hukum positif dan memberi
peluang sangat luas untuk melahirkan Qanun-Qanun Syari’at yang dapat mengatur
setiap

sisi

kehidupan

masyarakat

Aceh,

1

baik

dalam

bidang

Ibadah,

2

mu’amalah/ekonomi, ahwal al-syakhishiyah/ hukum keluarga, jinayah, pidana,
zakat dan bidang lainnya.
Lahirnya Undang-Undang Nomor 44 Tahun 1999 tentang penyelenggaran
keistemewaan Provinsi Daerah Istimewa Aceh tersebut telah menjadi tonggak
sejarah bagi pemberlakuan hukum Islam secara kaffah di Indonesia di Indonesia
khusunya di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Dimana undang-undang ini
telah memberi peluang kepada masyarakat Aceh, untuk menjadikan hukum Islam
sebagai hukum positif yang berlaku dalam setiap aspek kehidupan.
Pada prinsipnya tujuan syari'at Islam yang dijabarkan dalam sejumlah
Qanun syari'at di Aceh adalah penataan hal ihwal manusia dalam kehidupan
duniawi dan ukhrawi, kehidupan individual, bermasyarakat dan bernegara.
Khususnya kandungan utama Qanun Nomor 11 Tahun 2002 tentang Pelaksanaan
Syari'at Islam bidang Akidah, Ibadah dan Syiar Islam berupaya memilah dan
mengelaborasi lebih jauh peraturan daerah No. 5/2000 tentang pelaksanaan
syari'at Islam.
Qanun Nomor 11 Tahun 2002 tentang Pelaksanaan Syari'at Islam bidang
Akidah, Ibadah dan Syiar Islam pada pasal 13 yang berbunyi :
1. Setiap orang Islam wajib berbusana muslim.
2. Pimpinan instansi pemerintah, lembaga pendidikan, badan usaha dan atau
institusi

masyarakat

dilingkungannya.

wajib

membudidayakan

berbusana

muslim

3

Penjelasan yang dimaksud Qanun Nomor 11 Tahun 2002 tentang
Pelaksanaan Syari'at Islam bidang Akidah, Ibadah dan Syiar Islam pada pasal 13
adalah :
1. Ayat (1), berbusana Islami adalah pakaian yang menutup aurat yang tidak
tembus pandang, dan tidak memperlihatkan bentuk lekuk tubuh.
2. Ayat

(2), wajib membudidayakan

berbusana

Islami, maksudnya

bertanggung jawab terhadap pemakaian berbusana Islami oleh pegawai,
anak didik atau karyawan (karyawati) di lingkungan masing-masing,
termasuk pada saat kegiatan olah raga.
Pemerintah Aceh yang mengatur Syari’at Islam berbusana muslimah
adalah Kantor Syairat Islam, WH (Wilayatul Hisbah), dan MPU (Majelis
Permusyawaratan Ulama). Pemerintah daerah menunjukkan keseriusan dalam
penegakan Syari’at Islam secara kaffah di Nanggore Aceh Darussalam dengan
mengeluarkan peraturan daerah (Perda) Nomor 5 Tahun 2000 tentang pelaksanaan
Syari’at Islam pada pasal 15 yakni :
1. Ayat (2), Pemerintah Daerah dan institusi masyarakat wajib mencegah dan
meniadakan perilaku masyrakat yang tidak sesuai dengan prinsip Syari’at
Islam.
2. Ayat (3), Setiap muslim dan muslimah wajib berbusana sesuai dengan
tuntunan ajaran Islam, baik dalam kehidupan keluarga maupun dalam
pergaulan masyarakat.

4

3. Ayat (4), setiap pemeluk agama selain agama Islam diharapkan
menghormati dan menyesuaikan pakaian/berbusananya sehingga tidak
melanggar tatakrama dan kesopanan dalam masyarakat.
4. Ayat (5), para pelancong/Wisatawan dari luar daerah/luar negeri supaya
dapat menyesuaikan tindakan, legiatan dan berbusananya dengan
kehidupan masyarakat Aceh yang Islami.
Dasar-dasar hukum Islam yang berhubungan dengan Qanun berbusana
muslim terdapat dalam Alqur’an surah Al-Ahzab ayat 59, yang artinya :
“Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan
istri-istri orang beriman, hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya kesulurh tubuh
mereka, yang demikian itu supaya mereka lebih mudah dikenal, karena itu mereka
tidak diganggu dan Allah adalah Maha Pengampun Lagi Maha Penyayang”.
Selanjutnya dalam Alqur’an surah An-Nur ayat 31 yang artinya:
“Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya dan janganlah
mereka menampakkan perhiasannya kesuali yang (biasa) Nampak dari padanya”
Imam Qurthubi meriwayatkan bahwa, “Rasulullah memerintahkan kepada
istri-istrinya, anak-anak wanita dan wanita-wanita beriman untuk mengulurkan
jilbabnya adalah agar dapat dibedakan antara sifat-sifat wanita jahilyah dengan
wanita-wanita muslimah. Disamping itu agar mereka tidak diganggu oleh laki-laki
jahil”.
Di dalam kitab al-Muhadzdzab juz 1/64, Imam al-Syiraaziy berkata :

5

“Hadist yang diriwayatkan dari Abu Said al-Khuduriy, bahwasanya Nabi
saw berasbda, “Aurat laki-laki adalah antara pusat dan lutut. Sedangkan aurat
wanita adalah seluruh badannya, kecuali muka dan kedua telapak tangan”.
Dalam kenyataannya, pelaksanaan syari'at di bidang akidah, ibadah dan
syiar Islam, khusunya tentang berbusana Islami, menjadi terhambat akibat dari
kencenderungan masyarakat mengikuti arus budaya global sebagai identitas dari
pergaulan bebas. Mengikuti trend kemajuan zaman yang dalam batas melanggar
etika agama, sosial dan budaya. Tidak jarang ditemukan kejadian pendangkalan
nilai-nilai agama dan adat budaya dalam berbusana, yang dulunya sangat
dijunjung tinggi oleh masyarakat. Dampak dari itu semua melahirkan generasi
yang hampa terhadap nilai-nilai keagaman dan ajaran moral.
Kabupaten Aceh Tengah merupakan bagian daerah provinsi Aceh yang
ikut melaksanakan bagian dari Penerepan Syari’at Islam, maka peneliti tertarik
untuk melakukan sebuah penelitian dengan judul “Upaya Pemerintah Daerah
Kabupaten Aceh Tengah dalam menerapkan Syari’at Islam Berbusana Muslimah
(Studi Kasus Desa Berawang Gading Kecamatan Celala Kabupaten Aceh
Tengah)”.

B.

Identifikasi masalah
Identifikasi masalah merupakan sejumlah masalah yang berhasil ditarik

dari uraian latar belakang yang akan diteliti dalam lingkup permasalahan yang
lebih luas dibandingkan perumusan masalah. Adapun masalah-masalah itu
berhubungan dengan peranan Qanun untuk menciptakan ketertiban dalam Syari’at

6

Islam (berbusana muslim) bagi kehidupan masyarakat di Desa Berawang Gading
Kecamatan Celala Kabupaten Aceh Tengah adalah sebagai berikut :
1.

Kurangnya sosialisasi pemerintah dalam penerapan Syari’at Islam di
desa Berawang Gading Kecamatan Celala Kabupaten Aceh Tengah.

2.

Kurangnya interaksi pemerintah dengan masyarakat dalam penerapan
Syari’at Islam di desa tersebut.

3.

Kurangnya perhatian masyarakat terhadap peranan Qanun Syari’at
Islam dalam berbusana muslim.

4.

Rendahnya pengetahuan masyarakat terhadap Qanun Syari’at Islam
dalam berbusana muslim.

5.

Kurangnya upaya pemerintah daerah Aceh Tengah terhadap
penerapan Syari’at Islam berbusana muslimah di desa Berawang
Gading.

C.

Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah mutlak dilakukan dalam setiap penelitian, agar

penelitian lebih terarah. Untuk lebih memudahkan penulisan dalam menyelesaikan
permasalahan yang ada dalam penelitian ini, maka penulis membatasi masalah
dalam penelitian ini adalah:
1. Apa sajakah sosialisasi pemerintah dalam penerapan Syari’at Islam di desa
Berawang Gading Kecamatan Celala Kabupaten Aceh Tengah.
2. Bagaimana interaksi pemerintah dengan masyarakat dalam penerapan
Syari’at Islam di desa tersebut.

7

3. Bagaimana upaya pemerintah daerah Aceh Tengah terhadap penerapan
Syari’at berbusana muslimah di desa Berawang Gading.

D.

Rumusan Masalah
Perumusan masalah merupakan bagian yang sangat penting dalam sebuah

penelitian, karena perumusan masalah adalah inti dari seluruh permasalahan yang
telah diidentifikasi terlebih dahulu. Dengan demikian, penulis merumuskan
masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apa sajakah sosialisasi pemerintah dalam penerapan Syari’at Islam di desa
Berawang Gading Kecamatan Celala Kabupaten Aceh Tengah.
2. Bagaimana interaksi pemerintah dengan masyarakat dalam penerapan
Syari’at Islam di desa tersebut.
3. Bagaimana upaya pemerintah daerah Aceh Tengah terhadap penerapan
Syari’at berbusana muslimah di desa Berawang Gading

E.

Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah apa yang secara langsung dan spesifik akan

dicapai dan dengan memperhatikan latar belakang masalah, identifikasi masalah
batasan masalah, dan perumusan masalah , maka tujuan penelitian yang hendak
dicapai adalah :
1.

Memperoleh gambaran faktual mengenai peningkatan kinerja pemerintah
terhadap Qanun Syari’at Islam (berbusana muslim) dalam masyarakat di
desa Berawang Gading.

2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh pemberlakuan Syari’at Islam
berbusana muslimah di desa Berawang Gading.

8

3. Untuk mengetahui bagaimana upaya pemerintah di Aceh Tengah terhadap
penerapan Syari’at Islam berbusana muslim.

F.

Manfaat Penelitian
Suatu penelitian hendaknya memberikan manfaat agar apa yang ditulis,

diperbuat tidak sia-sia. Adapun yang menjadi manfaat penelitian jika tujuan diatas
tercapai adalah sebagai berikut :
1. Memberi gambaran dan informasi kepada penulis dan semua pihak
tentang upaya pemerintah daerah Kabupaten Aceh Tengah dalam
menerapkan Syari’at Islam berbusana muslimah (studi kasus desa
Berawang Gading Kecamatan Celala Kabupaten Aceh Tengah.
2. Bagi pemerintah, sebagai bahan masukan dan pemikiran dalam
mewujudkan upaya pemerintah daerah Kabupaten Aceh Tengah dalam
menerapkan Syari’at Islam berbusana muslimah (studi kasus desa
Berawang Gading Kecamatan Celala Kabupaten Aceh Tengah.
3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan ilmu
pengetahuan kepada masyarakat Takengon Kabupaten Aceh Tengah.
4. Hasil penulisan dapat memberikan sumbangan terhadap masyarakat
khususnya tentang upaya pemerintah daerah Kabupaten Aceh Tengah
dalam menerapkan Syari’at Islam berbusana muslimah (studi kasus
desa Berawang Gading Kecamatan Celala Kabupaten Aceh Tengah.
5. Memberi pengetahuan bagi peneliti tentang peranan upaya pemerintah
daerah Kabupaten Aceh Tengah dalam menerapkan Syari’at Islam

9

berbusana muslimah (studi kasus desa Berawang Gading Kecamatan
Celala Kabupaten Aceh Tengah..
6. Sebagai penambah wawasan dann pengetahuan penulis dalam
menyusun sebuah karya ilmiah.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian dan pembahasan penelitian di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa :
1. Sosialisasi, interaksi dan partisipasi antar pemerintah dan masyarakat
dalam mewujudkan upaya penerapan Syari’at Islam berbusana muslim
oleh pemerintah di desa ini belum berjalan dengan maksimal mungkin.
Meskipun pada kenyataannya belum berjalan dengan maksimal mungkin
sesuai dengan Qanun Syar’iat Islam berbusana muslim akan tetapi menjadi
sebuah bukti bahwa ada usaha pemerintah dan masyarakat yang saling
bersosialisasi dan berinteraksi, dan

berpatisipasi untuk mewujudkan

pemerintah yang baik sesuai dengan Qanun Syari’at Islam agar dapat
diterapkan. Berdasarkan tabel 1, 2, 3, 4 dan 5 tentang upaya pemerintah
dalam menerapkan Syariat Islam berbusana muslimah dengan cara
bersosialisasi dan interaksi dengan masyarakat, dengan adanya sosialisasi
dan interaksi kepada masyarakat, pemerintah lebih mudah untuk
menerapkan Qanun berbusana muslim. Upaya pemerintah menerapkan
Syariat Islam berbusana muslimah masih sedang dimana hasil yang
diperoleh lebih dari 50% yaitu 68,26 % oleh sebab itu maka upaya
pemerintah menerapkan Syariat Islam berbusana muslimah masih
dikategorikan sedang.

Kemudian berdasarkan tabel 6, 7, 8, 9 dan 10

tentang upaya pemerintah menerapkan Syariat Islam berbusana muslimah

65

66

dengan

cara mengambil kebijakan sesuai Qanun Syariat Islam masih

sedang dimana hasil yang diperoleh yaitu 78,18 % oleh sebab itu maka
mengambil kebijakan sesuai Qanun Syariat masih di kategori sedang.
Dan, berdasarkan tabel 11,12,13,14 dan 15 tentang mewujudkan upaya
pemerintah dalam Syariat Islam berbusana muslim dengan cara sosialisasi,
interaksi, dan partisipasi antar pemerintah dan masyarakat diterapkan
dengan baik maka akan menjadikan sebuah pemerintahan yang baik yang
sesuai dengan Qanun Syariat Islam.

Selanjutnya menghargai setiap

keputusan dan kebijakan dan memberikan pelayanan kepada masyarakat
desa guna mewujudkan penerapan Syariat Islam berbusana muslim yang
masih lumayan baik dimana hasil yang di peroleah yaitu 71,7% oleh sebab
itu maka partisipasi masyarakat dalam mewujudkan penerapan Syariat
Islam berbusana muslim masih di kategori sedang. Hal ini dapat
dibuktikan hasil keseluruhan dari data tabel di atas sebanyak 72,73 %
yang mengatakan bahwa pemerintah dalam menerapkan Syari’at Islam
dengan cara bersosialisasi, berinteraksi, dan berpartisipasinya kepada
masyarakat di desa belum sepenuhnya berjalan.
2. Upaya

pemerintah

dalam

mensosialisasikan,

berinteraksi,

dan

berpartisipasi kepada masyrakat belum sepenuhnya sesuai dengan Qanun
Syari’at Islam berbusana muslim di Desa Berawang Gading.
3.

Dalam mewujudkan tata pemerintahan yang baik dengan menerapkan
Syari’at Islam busana muslim sesuai dengan Qanun Syari’at Islam di desa
Berawang Gading tesebut, seharunya melalui sosialisasi, interaksi, dan

67

partisipasinya akan menjadi sebuah modal yang harus di laksanakan oleh
pemerintah dan masyarakatnya agar terwujudnya pemerintah yang baik
dan sesuai dengan Qanun Syari’at Islam Busana Muslim.

68

B. Saran
1. Diharapkan pada pemerintahan agar berisosialisasi, berinteraksi, dan
berpatisipasi dalam mewujudkan penerapan Syari’at Islam busana muslim
di desa agar terwujud tata pemerintahan yang baik sesuai dengan apa yang
diharapkan.
2. Untuk mewujudkan pemerintah yang baik dan sesuai dengan Qanun
Syari’at Islam, seharusnya pemerintah dapat lebih efektif lagi menekankan
Sosialisasi, interaksi, dan partisipasi. Seperti mengumpulkan masyarakat
desa dalam beberapa bulan sekali untuk mensosialisasikan busana muslim
yang baik dan sesuai dengan Qanun Syari’at Islam. Kemudian mengajak
masyrakat desa agar ikut turut berpartisipasi dalam penerapan Qanun
Syari’at Islam, seperti memberikan kepercayaan kepada masyarakat untuk
meningatkan dan memberi teguran kepada saudara-saudara masyarakat
terlebih dahulu.
3. Masyarakat diharapkan mampu berisosialisasi, berinteraksi, berpatisipasi
dan menjalankan sertiap kebijakan yang dikeluarkan pemerintah dan
diharapkan keaktifan dari pihak masyarakat agar tercipta keseimbangan
antara pemerintah dan masyarakat, sehingga tewujud tata pemerintahan
yang baik dan sesuai dengan Qanun Syari’at Islam.

DAFTAR PUSTAKA

Buku :
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta : Rineka Cipta.
Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat
Bahasa. Surabaya : Karya Agung
______________.2006. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Jakarta :
Balai Pustaka
Dwiloka, Bambang dan Riana, Rati. 2005. Teknik Menulis Karya Ilmiah. Jakarta:
Rineka Press
Harahap, Pangeran. 2014. Hukum Islam Di Indonesia. Bandung : Citapustaka
Media
Hasanah, Hasyim. 2013. Pengantar Studi Islam. Yogyakarta : Ombak
Kaelany. 2000. Islam Dan Aspek-Aspek Kemasyarakatan. Jakarta: Bumi Aksara
Marzuki. 2012. Pembinaan Karakter Mahasiswa Melalui Pendidikan Agama
Islam. Yogyakarta : Ombak
______________. 2013. Pengantar Studi Hukum Islam. Yogyakarta : Ombak
Melayu, Hasnul Arifin. 2012. Syiar Islam Di Aceh. Banda Aceh : Dinas Syariat
Islam Aceh
Mudhar, Libbi. 2013. Analisis Peraturan Daerah Berpesktif Syariah Islam Di
Indonesia Ditinjau Dari Konsep Hak Asasi Manusia. (Artikel ilmiah hasil
penelitian).
Setiawan, Deny. 2014. Metodologi Penelitian. Medan : Unimed.
Sitorus, Masganti. 2011. Metodologi penelitian Pendidikan Islam. Medan : Iaian
Press
Usman, Husaini. 2009. Metodologi penelitian sosial. Jakarta: Bumi aksara
69

70

Widjaja, Haw. 2002. Otonomi Daerah Dan Daerah Otonom. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada
Yuslem, Nawir. 2013. Metodologi Dan Pendekatan Dalam Pengkajian Islam.
Bandung : Citapustaka Media

Skripsi :
Barus, Zulfikar. (2015). Partisipasi Masyarakat Dalam Mewujudkan Good
Governance Di Desa Petani Jaya Kecamatan Sei Lepan Kabupaten
Langkat. Skripsi Universitas Negeri Unimed : tidak diterbitkan.
Mahdalena, Lia. (2015). Peranan Didong Dalam Meningkatkan Nasinalisme
Siswa SMP Negeri 6 Takengon Kabupaten Aceh Tengah. Skripsi
Universitas Negeri Unimed : tidak diterbitkan.

Undang-undang:
UU No. 18 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi NAD.
Qanun No. 5 Tahun 2000 tentang Pelaksanaan Syariat Islam
Qanun No. 10 Tahun 2002 tentang Peradilan Syariat Islam
Qanun No. 11 Tahun 2002 tentang Pelaksanaan Syariat Islam Bidang Aqidah,
Ibadah, dan Syariat Islam.