SEJARAH MIGRASI SUKU JAWA DI KECAMATAN SILAU KAHEAN KABUPATEN SIMALUNGUN.

SEJARAH MIGRASI SUKU JAWA DI KECAMATAN SILAU
KAHEAN KABUPATEN SIMALUNGUN

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

Oleh:
JUDA TUAH HASIHOLAN PURBA
NIM : 3123321024

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016

ABSTRAK

JUDA TUAH HASIHOLAN PURBA. NIM : 3123321024. SEJARAH MIGRASI SUKU
JAWA DI KECAMATAN SILAU KAHEAN KABUPATEN SIMALUNGUN. JURUSAN
PENDIDIKAN SEJARAH. FAKULTAS ILMU SOSIAL. UNIVERSITAS NEGERI

MEDAN.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejarah awal masuknya Suku Jawa dikecamatan Silau
Kahean Kabupaten Simalungun yang dimana awal kedatangan Suku Jawa adalah Kuli Kontrak.
Dan untuk mengetahui faktor pendorong dan penarik suku jawa bermigrasi ke kecamatan silau
Kahean yang dimana faktor pendorong adalah letak geografis,demografi, dan ekonomi. Dan
faktor penariknya adalah masih tersedianya lahan yang luas untuk mereka kerjakan. serta
mengetahui cara Suku Jawa melakukan adaptasi dengan masyarakat Simalungun dengan
mempelajari bahasa dan dan tradisi di Simalungun. dan Upaya suku Jawa dalam
Mempertahankan kebudayaanya adalah dengan Tetap menggunakan bahasa Jawa dalam
kehidupan Sehari-harinya dan tetap mengadakan tradisi lama seperti syukuran ,slametan ,
punggahan ,suroan. Serta mengetahui dampak Migrasi suku Jawa terhadap kebudayaan
simalungun yang dimana didapati dibeberapa desa yang ada dikecamatan silau kahean seperti
Silau Dunia, Silau Pribuan, dan Bandar Nagori sudah jarang ditemui menggunakan bahasa
Simalungun. di desa ini sudah banyak menggunakan bahasa indonesia bahkan menggunakan
bahasa Jawa. Dan pergeseran kebudayaan dan di dalam perpolitikan sudah di dapati dampak dari
migrasi suku jawa yang dimana di beberapa desa tersebut sudah di pimpin Oleh orang Jawa.
Untuk memperoleh data-data yang diperlukan maka peneliti menggunakan metode penelitian
lapangan (Field Research) dengan melakukan teknik sejarah lisan (Oral history).Dimana teknik
ini bertujuan untuk mengumpulkan data –data yang dilakukan dengan cara observasi ke lokasi

penelitian ,wawancara kepada tokoh-tokoh masyarakat dan penduduk sekitar lokasi penelitian
yang mengetahui mengenai sejarah serta dikombinasikan dengan Studi pustaka (Library
Research), dimana metode ini dilakukan untuk mengumpulkan data dengan cara dari buku-buku
yang berhubungan dengan masalah yang diteliti,literatur,artikel dan majalah yang ada
hubunganya dengan Sejarah Migrasi Suku Jawa di Kecamatan Silau Kahean kabupaten
Simalungun.

Kata Kunci : Migrasi Suku Jawa Di Kecamatan Silau Kahean

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena
berkat dan rahmatnya dan karunianya peneliti dapat menyelesaikan penyusunan
skripsi ini dengan Judul Sejarah Migrasi Suku Jawa Di Kecamatan Silau Kahean
Kabupaten Simalungun
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini jauh
dari sempurna, baik isi tekhnik penelitian, maupun nilai ilmiahnya, mengingat
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman. Oleh sebab itu, dengan segala
kerendahan hati, peneliti mengharapkan saran dan kritikan. Maka dalam
kesempatan ini peneliti menyampaikan rasa terima kasih serta pengharapan yang

sebesar-besarnya kepada :
 Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
 Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial.
 Bapak Drs. Yushar Tanjung, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Sejarah
 Bapak Drs.Ponirin, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi,

peneliti

mengucapkan terima kasih atas masukan dan kemudahan yang telah bapak
berikan kepada peneliti mulai dari proses penyusunan proposal hingga
penyelesaian skripsi.

i

 Ibu Dr. Samsidar Tanjung,M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik
dan penguji yang telah banyak memberi nasehat-nasehat bagi peneliti
selama masa perkuliahan.
 Bapak Dr.Phil Ichwan Azhari,M.Si,


selaku Dosen penguji atau

pembanding bebas yang banyak memberi inspirasi bagi peneliti.
 Dosen-dosen peneliti lain yang ada di Jurusan Pendidikan Sejarah, Pak
Pristi Suhendro, Pak Hidayat, Ibu Hafnita Sari Dewi lubis, Ibu Lukita
Ningsih ,Pak Nizar saragih, dan seluruh dosen lainnya yang telah
memberikan ilmu dan pengalaman kepada peneliti selama mengikuti
perkuliahan di Universiteas Negeri Medan.
 Bapak dan Mama tercinta yang melahirkan, mendidik dan membesarkan
peneliti. Karena doa dan restu mereka peneliti bisa menjadi saat sekarang
ini dan sampai pada akhir untuk menyelesaikan studi dalam perkuliahan.
Skripsi ini sengaja saya persembahkan sebagai bukti bahwa saya telah
menyelesaikan amanat yang Bapak dan Mama berikan kepada anakmu.
Kiranya Tuhan yang Maha Esa selalu melimpahkan rahmat dan
hidayahnya kepada mereka.
 Kakak-kakak peneliti Kak Roma, Kak Rewi, Kak Fani, dan Kak Rohma,
yang selalu menjadi semangat bagi peneliti agar dapat memeberikan yang
terbaik.
 Sahabat peneliti yang tercinta, Victor Nainggolan, Kak Dian Nainggolan,

lifzen Sitanggang, Daniel siburian, Sella Naomi Sihombing, Rintame
Tinambunen, Romma Uly tobing, Muhammad Novriansyah, Lot Saputra,

ii

Fauzi Ramdhan, Muhammad Iqbal, Fitra Jaka Restu, Yasri, , Enos
Sianturi, Rheo shaferius, Boy Silalahi, Januari Purba, Boho Simorangkir,
Fandi leonard Sitorus dan Teman Clan The Raja Oloan Terima kasih buat
pengalaman yang diberikan. Tidak akan pernah terlupakan kebersamaan
ini.
 Teman-teman Ekstensi 2012 Pendidikan Sejarah terima kasih telah
menemani selama perkuliahan.
Akhir kata peneliti mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak-pihak
yang telah membantu dan jika ada pihak yang terlewatkan mendapatkan ucapan
terimakasih, peneliti meminta maaf atas kesalahan dan kekhilafan. Semoga skripsi
ini bermanfat bagi pembaca dan menjadi bahan masukan bagi yang membacanya,
khususnya di wilaya Fakultas Ilmu Sosial.

Medan,
Peneliti


September 2016

JUDA TUAH HASIHOLAN PURBA
NIM: 3123321024

iii

DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................................ 1
1.2. Indentifikasi Masalah .................................................................................................... 5
1.3. Pembatasan Masalah .................................................................................................... 6
1.4. Perumusan Masalah ..................................................................................................... 6
1.5. Tujuan Penelitian .......................................................................................................... 7
1.6. Manfaat Penelitian ....................................................................................................... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORITIS
2.1 Kajian Pustaka .............................................................................................................. 8
2.2 Kerangka Konseptual.................................................................................................... 9
2.2.1. Migrasi Suku Jawa.............................................................. ................................ 8

22.2. Kebudayaan ....................................................................................................... 14
2.2.3. Suku Batak Simalungun .................................................................................... 16
2.3 Kerangka Berfikir ....................................................................................................... 19
2.4 Hipotesis ..................................................................................................................... 20
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian ..................................................................................................... 21
3.2 Lokasi Penelitian ...................................................................................................... 22
3.3 Sumber Data ............................................................................................................. 22
3.4 Teknik Pengumpulan data ........................................................................................ 23
1. Observasi ..................................................................................................... 23
2. Wawancara .................................................................................................. 23
3. Studi Pustaka ................................................................................................ 23
3.5 Teknik Analisis Data ................................................................................................ 23
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ............................................................................ 25
4.1.1. letak geografis ......................................................................................... 25
4.1.2. Sejarah Singkat Kecamatan Silau Kahean .............................................. 26
4.1.3. Pemerintahan ........................................................................................... 28
4.1.4. Penduduk ................................................................................................. 29
4.1.5. Struktur Perekonomian ............................................................................ 31

4.1.6. Pendidikan ............................................................................................... 32
4.2. Latar Belakang Masuknya Suku Jawa ke deli ......................................................... 33
4.2.1. Dibukanya Perkebunan Deli.................................................................... 33
4.2.2. Latar belakang Direkrutnya Tenaga kerja Jawa Ke perkebunan deli ..... 36
4.3. Sejarah Migrasi Suku Jawa Di Kecamatan Silau Kahean Kabupaten Simalungun . 38
4.3.1. Bentuk Migrasi Suku Jawa Di kecamatan Silau Kahean Kabupaten
Simalungun ............................................................................................ 40
4.4. Faktor-faktor pendorong dan Penarik Migrasi Suku Jawa ....................................... 42
4.4.1. Faktor pendorong dari daerah asal ......................................................... 42
4.4.1.1. Faktor geografis ............................................................................ 42
4.4.1.2. Faktor sosial dan demografi .......................................................... 44
4.4.1.3. Faktor ekonomi ............................................................................ 43
4.4.2. Faktor penarik daerah Silau Kahean bagi Suku Jawa ............................. 45
4.4.2.1. Tersedianya lahan yang luas dan subur ......................................... 45
4.4.2.2. Kebijakan kolonial Belanda .......................................................... 45
4.5.Proses adaptasi suku jawa di Kecamatan Silau Kahean Kabupaten Simalungun ..... 46
4.6. Upaya Suku Jawa dalam mempertahankan kebudayaanya. ..................................... 47

4.7. Dampak Migrasi Suku Jawa terhadap Kebudayaanya Suku Batak Simalungun Di
kecamatan Silau Kahean .......................................................................................... 48

4.7.1. Bahasa ............................................................................................. 49
4.7.2. Kesenian .......................................................................................... 51
4.7.3. Organisasi sosial dan Politik ............................................................ 52
4.7.3.1. Organisasi sosial .................................................................... 52
4.7.3.2. Politik ..................................................................................... 55
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan .............................................................................................................. 57
5.2 Saran ......................................................................................................................... 59
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

DAFTAR TABEL DAN GRAFIK
Tabel
Tabel
Tabel
Grafik
Grafik
Grafik

1 ........................................................................................................................... 25

2 ........................................................................................................................... 29
3 .......................................................................................................................... 31
1 ........................................................................................................................... 26
2 .......................................................................................................................... 28
3 ........................................................................................................................... 30

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan Negara yang terdiri dari beraneka ragam Suku. Salah
satunya adalah Provinsi Sumatera Utara. Sumatera Utara merupakan Provinsi
yang memiliki beraneka ragam Suku Bangsa diantaranya: Melayu, Jawa, Batak,
Minangkabau, Banjar. Terjadinya arus Migrasi penduduk yang deras dari pulau
Jawa untuk menjadi kuli kontrak di Sumatera berlangsung menjelang terjadinya
depresi ekonomi dunia. Para penduduk miskin di Jawa yang terutama berada di
desa-desa terpencil, dibawa ke Sumatera Timur untuk di jadikan pekerja di
sejumlah perkebunan di wilayah tersebut. Selain itu pemerintah kolonial Belanda
mengubah kebijakan kolonisasi, dengan menciptakan koloni penduduk asal Jawa
di perkebunan-perkabunan yang telah mereka buat. Kebijakan kolonisasi
penduduk dari pulau Jawa ke luar Jawa dilatar belakangi oleh:

1.

Melaksanakan salah satu program politik etis, yaitu migrasi untuk
mengurangi jumlah penduduk pulau Jawa dan memperbaiki taraf
kehidupan yang masih rendah.

2.

Pemilikan tanah yang makin sempit dipulau Jawa akibat pertambahan
penduduk yang cepat telah menyebabkan taraf hidup masyarakat di pulau
Jawa semakin menurun.

1

3.

Adanya kebutuhan pemerintah kolonial Belanda dan perusahaan swasta
akan tenaga kerja di daerah-daerah perkebunan dan pertambangan di luar
pulau Jawa. Politik etis yang mulai diterapkan pada tahun 1900 bertujuan
mensejahterakan masyarakat petani.
Bersamaan dengan pesatnya pembukaan lahan baru untuk perkebunan

tembakau, tahun 1890-1920 adalah era dimana masuknya gelombang kuli untuk
bekerja di perkebunan tembakau swasta milik Belanda datang secara besarbesaran. Para kuli yang disebut kuli kontrak adalah kebanyakan dari Jawa.
Kebanyakan dari mereka tertipu oleh bujukan para agen pencari kerja yang
mengatakan kepada mereka bahwa Deli adalah tempat dimana pohon yang
berdaun uang (metafor dari tembakau). Dijanjikan akan kaya raya namun
kenyataannya mereka dijadikan budak. Selama puluhan tahun mereka menjalani
kehidupan yang sangat tidak manusiawi, upah yang sangat rendah, perlakuan
kasar .
Selain itu, upah para buruh Jawa lebih rendah dari pada buruh Cina yang
pada waktu itu juga merupakan kuli kontrak. Mereka (orang Cina) datang lebih
dulu ke Sumatera Timur untuk sebagai kuli kontrak ketimbang kuli kontrak asal
Jawa. Sehingga Pemerintah kolonial mendorong kedatangan perempuan dari Jawa
dan mengizinkan majikan mengerahkan mereka sebagai tenaga kerja penuh.
Suku jawa datang pertama kali di kecamatan silau kahean pada tahun
1960-an yang dimana dibukanya perkebunan. Pada awalnya pekerja di
perkebunan ini adalah orang Jawa yang di datangkan oleh pemerintah langsung
dari Jawa. Yang dimana sistem kerja mereka dikontrak 3 tahun oleh pemerintah,

2

Dan memiliki pilihan ketika kontrak kerja mereka sudah habis. Pilihan yang
diberikan pemerintah kepada pekerja perkebunan yang dari Jawa adalah
mendapatkan durasi kontrak baru dan menetap di Kecamatan Silau Kahean, atau
pulang kembali ke Jawa. Karena mahalnya biaya untuk Pulang kembali ke Jawa,
mereka memutuskan untuk tetap memperpanjang kontrak kerjanya.
Proses adaptasi yang dilakukan oleh suku Jawa adalah dengan
mempelajari bahasa asli dari daerah Silau Kahean yang dimana bahasa yang di
pakai adalah Bahasa Simalungun. Mereka mempelajari bahasa daerah supaya
cepat berbaur dengan masyarakat setempat dan memiliki rasa persaudaraan. Suku
Jawa pada awalnya mendapati beberapa kendala yang dimana adanya perbedaan
dari struktur Bahasa , Agama dan

kebudayaan . Tetapi kendala itu tidak

berlangsung lama, karena suku jawa yang dikenal dengan keramah-tamahanya
dan cepat beradaptasi dengan masyarakat setempat. Sekalipun orang Jawa mau
menyesuaikan

diri

dengan

daerah

baru,

tetapi

sesungguhnya

tetap

mempertahankan adat dan nilai-nilai Jawanya.
Upaya

masyarakat

jawa

di

Kecamatan

Silau

Kahean

dalam

mempertahankan kebudayanya dengan menggunakan bahasa Jawa dalam
berkomunikasi antar sesama nya. Dan tetap mengajarkan bahasa Jawa kepada
anak- anak mereka. Suku jawa yang berada di Kecamatan Silau Kahean tetap
menggunakan ritual keagamaan seperti yang dilakukan Suku Jawa pada
umumnya, seperti Slametan/ Sukuran, Punggahan, Suroan. Dan dalam sistem
pernikahan Suku Jawa di daerah Kecamatan Silau Kahean , sudah mengalami
perbauran antara adat Jawa dengan adat Simalungun. Yang dimana, Pada awal

3

proses penikahan menggunakan adat Jawa, dan pada Jam makan siang
menggunakan adat Simalungun untuk menghargai tamu-tamu undagan yang
mayoritas adalah masyarakat Simalungun.
Pada awalnya para kuli kontrak Jawa yang berada di Kecamatan Silau
Kahean mendapatkan gaji yang sedikit, tidak sesuai dengan pekerjaan yang di
kerjakanya . Namun, keadaan suku Jawa di Kecamatan Silau Kahean sekarang
sudah berbeda jauh dengan kondisi pada awal kedatangan mereka di Kecamatan
Silau Kahean. Di karenakan pada tahun 1975-an hak kepemilikan tanah dipegang
oleh Kepala Desa (Pangulu). Yang dimana pada masa itu , Tanah belum begitu
bernilai. Dan masyarakat setempat ( Simalungun) Tidak mau membuka tanah atau
lahan yang berisikan rumput ilalang dan Tanah yang berjurang, dan suku Jawa
mengambil kesempatan untuk meminta kepada kepala desa ( Pangulu) agar di
berikan ijin untuk membuka lahan tersebut.
Dari berbagai uraian diatas, hal tersebut menjadi menarik untuk
mengetahui bagaimana sebenarnya keberadaan Suku Jawa di Kecamatan Silau
Kahean. Munculnya masalah ini bertitik tolak dari asumsi bahwa bila ada dua atau
lebih Kebudayaan hidup berdampingan dan saling berinteraksi satu sama lain
maka terjadilah suatu proses saling mempengaruhi diantara pendatang dan
penduduk setempat. Masuknya Suku pendatang ke daerah tertentu akan
melahirkan hubungan sosial dengan Suku asli daerah yang menjadi tujuan
migrasi. Kondisi seperti ini memungkinkan terjadinya peminjaman unsur- unsur
Budaya bagi masing- masing Suku Bangsa. Di tempat baru Suku Jawa diharuskan
beradaptasi dengan Penduduk asli yaitu suku Simalungun, baik terhadap

4

Penduduknya maupun terhadap Kebudayaannnya. Dan disini terdapat dua pilihan
bagi para Suku Simalungun , pertama apakah pola-pola Sosial Budaya yang telah
diwariskan oleh Nenek Moyang akan dipertahankan atau yang kedua apakah
pendatang baru akan mengadaptasikan dirinya dengan pola-pola Sosial Budaya
didaerah setempat.
Oleh karena itu penulis merasa tertarik untuk meniliti

Bagaimana

migrasi Suku Jawa datang ke Kecamatan Silau Kahean. Serta bagaimana proses
adaptasi dan upaya Suku Jawa mempertahankan kebudayaanya. Sehingga penulis
memilih penelitian dengan judul “ SEJARAH MIGRASI SUKU JAWA DI
KECAMATAN SILAU KAHEAN KABUPATEN SIMALUNGUN”.
1.2.

Indentifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah diatas , maka dapat didefenisikan permasalahan

sebagai berikut:
1. Latar belakang kedatangan Suku Jawa ke kecamatan silau kahean
kabupaten simalungun
2. Faktor penarik dan Pendorong Suku Jawa ke Kecamatan Silau Kahean
3. Proses adaptasi Suku Jawa dikecamatan silau kahean kabupaten
Simalungun
4. Upaya Suku Jawa Mempertahankan kebudayaanya di Kecamatan Silau
Kahean Kabupaten Simalungun
5. Dampak Migrasi Suku Jawa terhadap kebudayaan Suku Batak Simalungun
di Kecamatan Silau Kahean

5

1.3.

Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah sejarah migrasi Suku
Jawa di kecamatan silau kahean kabupaten simalungun.

1.4.

Perumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana latar belakang kedatangan Suku Jawa ke kecamatan silau
kahean kabupaten simalungun
2. Apakah yang menjadi Faktor penarik dan Pendorong Suku Jawa ke
Kecamatan Silau Kahean
3. Bagaimana proses adaptasi Suku Jawa di kecamatan silau kahean
kabupaten simalungun
4. Bagaimana upaya Suku Jawa mempertahankan kebudayanya di
kecamatan silau kahean kabupaten simalungun
5. Bagaimana Dampak Migrasi Suku Jawa terhadap kebudayaan Suku
Batak Simalungun di Kecamatan Silau Kahean

1.5.

Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui latar belakang kedatangan Suku Jawa ke kecamatan
silau kahean.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor penarik dan pendorong suku jawa ke
kecamatan silau kahean
3. Untuk mengetahui bagaimana adaptasi Suku Jawa di kecamatan Silau
Kahean.
6

4. Untuk

mengetahui

upaya

Suku

Jawa

dalam

mempertahankan

kebudayanya.
5. Untuk mengetahui dampak migrasi Suku Jawa terhadap kebudayaan
Batak Simalungun di Kecamatan Silau Kahean.
1.6.

Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini dapat dikemukakan menjadi dua sisi :
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis ,
sekurang-kurangnya dapat berguna sebagai sumbangan pengetahuan bagi
dunia pendidikan.
2. Manfaat Praktis
1. Bagi lembaga pendidikan
Sebagai masukan yang membangun guna meningkatkan kualitas
lembaga pendidik yang ada di dalamnya , dan penentu kebijakan
dalam lembaga pendidikan , serta pemerintah seacara umum.
2. Bagi Ilmu pengetahuan
Sebagai bahan referensi dalam ilmu pendidikan sehingga dapat
memperkaya dan menambah wawasan.
3. Bagi peneliti berikutnya
Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan atau dikembangkan
lebih lanjut , serta referensi terhadap penelitian yang sejenis.

7

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Latar belakang kedatangan Suku Jawa di Kecamatan Silau Kahean yaitu
dengan adanya program kuli kontrak dan perluasan perkebunan karet dan sawit
di Kecamatan Silau Kahean. Serta adanya program Transmigrasi

dari

pemerintah untuk mengurangi jumlah penduduk di pulau Jawa .dan
didatangkan keluarga untuk mendapatkan taraf kehidupan yang lebih baik,
Karena lahan di Kecamatan Silau Kahean masih sangat luas .
2. Faktor pendorong dan penarik Suku Jawa ke Kecamatan Silau Kahean yaitu
 Faktor Pendorong : karena faktor geografis yang yang dimana Kepadatan
masyarakat suku jawa tidak sebanding dengan lahan atau tanah yang
akan dikerjakan. Dan faktor ekonomi yang dimana pada saat itu terjadi
krisis ekonomi terjadi, mereka harus mencari tempat tinggal yang baru
dikarenakan kepadatan penduduk di Jawa pada saat itu.


Faktor Penarik: masih tersedianya lahan luas dan subur dibandingkan di
pulau jawa yang dimana mereka bisa olah dan adanya program dari
pemerintah kolonial dari kuli kontrak. Dan adanya program
transmigrasi.

3. Cara adaptasi yang dilakukan Suku Jawa di Kecamatan Silau Kahean adalah
dengan mempelajari bahasa, kebudayaan yang berlaku di daerah silau kahean,
dengan keramah-tamahan orang jawa membuat proses adaptasi berlangsung
dengan baik.

57

4. Upaya suku jawa dalam memperahankan kebudayaan nya dengan tetap
memegang teguh adat dan kebudayaan nya . dengan tetap memakai bahasa
Jawa pada sesama, dan mengajarkan bahasa jawa kepada anak-anaknya. Suku
Jawa di kecamatan Silau Kahean tetap menggunakan Ritual keagamaan seperti
yang dilakukan Suku Jawa pada umumnya, seperti Slametan/ Syukuran,
Punggahan, dan suroan.
5. Kehadiran Suku Jawa di Kecamatan Silau Kahean ini memberikan dampak
terhadap kebudayaan Simalungun. Kebudayaan Simalungun sedikit demi
sedikit mengalami pergeseran akibat pengaruh budaya Suku Jawa , tidak di
pungkiri pergeseran tersebut hampir terjadi secara menyeluruh bagi budaya
Suku Simalungun terkhusus di desa Silau dunia dan Bah sarimah. Pergeseran
tersebut terlihat di bidang bahasa, kesenian, organisasi sosial dan bidang
pemerintahan.
Masyarakat Suku Jawa saat ini yang berada di Kecamatan Silau Kahean
menempati hampir semua wilayah yang ada di Kecamatan Silau Kahean. Mereka
hingga kini banyak menempati posisi strategis sebagai pejabat, pegawai
pemerintah, pedagang, politikus dan rohaniawan. Selain itu Suku Jawa tetap
memegang dan menjaga identitas budayanya di daerah Kecamatan Silau Kahean.
Walaupun mereka bukan di daerah asal mereka tetap menjalankan aktivitas adat
budayanya .
Pergeseran yang terjadi terhadap budaya Simalungun di sebabkan karena
keterbukaan masyarakat Simalungun terhadap pengaruh yang datang dari dalam
maupun dari luar masyarakat Simalungun. Selain itu Suku Simalungun lebih

58

senang menyendiri tidak butuh dikenal banyak Suku dan mereka selalu berpegang
teguh pada prinsip Habonaron Do Bona yang artinya mereka menganggap bahwa
kebenaran adalah pangkal dari segalanya. Hal inilah yang membuat Suku
Simalungun lebih banyak beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan Suku lain,
sehingga membuat masyarakat Simalungun sadar tidak sadar melepaskan identitas
budayanya, hanya untuk menyesuaikan diri dengan Suku sekitarnya. Kesempatan
inilah yang sering dipergunakan oleh Suku lain untuk mendominasi dan
mengendalikan sesuatu yang terjadi pada Suku Simalungun.

1.2 Saran
Sebagai peneliti yang berSuku Simalungun asli, apa yang saya lihat dari
hasil penelitian ini adalah adanya semacam pengaruh yang di berikan migran
Suku Jawa terhadap kebudayaan asli di Desa Silau Dunia dan Bah Sarimah di
Kecamatan Silau Kahean yaitu Suku Simalungun.
Dalam hal ini, kita tidak bisa menyalahkan salah satu dari Suku tersebut,
tetapi merupakan suatu kewajiban bagi Suku Simalungun untuk lebih introspeksi
diri untuk menjaga serta melestarikan eksistensi diri dan budayanya di masa yang
akan datang. Adapun beberapa saran yang bisa di berikan adalah:

1.

Pada Suku Simalungun, Suku tua selalu menanamkan prinsip Habonaron
Do Bona kepada anak cucunya, dimana di dalam menjalani hidup harus
bijaksana. Filosofi ini pada dasarnya merupakan pegangan hidup yang
harusnya kembali dilakukan oleh Suku Simalungun sebagai suatu cara

59

mereka untuk mempertahankan identitas Sukunya. Bijaksana dalam arti
sekalipun berinteraksi dan berada di tengah dominasi Suku lain dan
mementingkan kedekatan, namun Suku-Suku Simalungun jangan sampai
terikut arus hingga akhirnya mengorbankan keberadaan Sukunya sendiri.
Semakin banyak bergaul dengan Suku lain seharusnya menjadikan Suku
Simalungun kuat dalam mempertahankan budayanya, bukan malah
mengikuti budaya lain.
2.

Di tengah keberadaan Suku lain, seluruh masyarakat Simalungun harus
bersatu padu menjadi komunitas Suku yang kompak , sama-sama berjuang
serta saling menjaga identitas budayanya untuk mencapai kemajuan dalam
bidang spiritual, ekonomi, politik, social budaya dalam konteks nasional dan
global.

3.

Bagi generasi muda Simalungun, sudah waktunya menjadi ujung tombak
bagi kembalinya wajah budaya Simalungun di Kecamatan Silau Kahean ini.

4.

Bagi Suku Jawa di Simalungun, agar kiranya lebih mempelajari budaya
Simalungun seperti bahasa Simalungun sebagai bentuk penghargaan bagi
penduduk asli.

60

DAFTAR PUSTAKA
Agustono, Budi, dkk. 2012 . Sejarah Etnis Simalungun. Pemkab Simalungun.
Simalungun.
Breman, Jan .1997. Menjinakan Sang Kuli. Jakarta : Grafiti
Daliman.2012. metode penelitian sejarah. Ombak.Yogyakarta
Koentjaraningrat. 2009 . Pengantar Ilmu Antropologi. Rineka Cipta. Jakarta.
Patria, Nezar dan Andi Arief. 2015. Antonio Gramsci: Negara & Hegemoni.
Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Pelly, Usman.2013. urbanisasi dan adaptasi:peranan misi budaya minangkabau
dan mandailing di perkotaan. Unimed press. Medan.
Pelzer,Karl.1985 Toean Keboen Dan Petani , Politik Kolonial Dan Perjuangan
Agraria .Jakarta : Pustaka Sinar Harapan
Prayoga ,Ayudha D.2007. Dasar –Dasar Demografis. Jakarta: Pada lembaga
Demografi Fakultas Ekonomi UI.
Said, Muhammad .1990 . Koeli Kontrak Tempo Doeloe, Dengan Cerita Dan
Kemarahanya. Medan .Waspada
Saifuddin, Achmad Fedyani. 2005. Antropologi Kontemporer. Kencana. Jakarta.
Santoso, Imam .2014.Perspektif Imigrasi Dalam Migrasi Manusia. Bandung
Pustaka Reka Cipta
Saodoran , Tim Lima. 2013. Kabupaten Simalungun. Mitra . Medan.
Sitanggang,Radesman. 2014. Orientasi Nilai Budaya Folklore Etnik Simalungun.
L-Sapa. Pematang Siantar
Sjamsuddin, helius. 2012. Metodologi Sejarah. Ombak . Yokyakarta.
Soekanto,soerjono. 2012. Sosiologi suatu pengantar. Rajawali pers. Jakarta.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif
Alfabeta. Bandung.

Kualitatif

Dan R dan D.

Yusnita. : 2007. Sejarah Migrasi Dan Pengolahan Lahan Oleh Orang Jawa Di
Kecaman Pada Taualang. Universitas Negeri Medan.