EFEK MODEL INKUIRI DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS FISIKA SISWA KELAS X SMA UNGGULAN CT FOUNDATION.

EFEK MODEL INKUIRI DAN BERPIKIR KREATIF TERHADAP
KETERAMPILAN PROSES SAINS FISIKA SISWA KELAS X
SMA UNGGULAN CT FOUNDATION

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan
dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika

Oleh:

RICKY PRAYOGI
NIM : 8136176031

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2017




ABSTRAK
Ricky Prayogi (NIM : 8136176031) Efek model inkuiri dan kemampuan berpikir
kreatif terhadap keterampilan proses sains fisika siswa kelas X SMA Unggulan
CT Foundation. Tesis. Medan : Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan,
2017.
Penelitian ini bertujuan untuk 1) menganalisis keterampilan proses sains siswa
yang diajarkan dengan model inkuiri dan siswa yang diajar dengan pembelajaran
konvensional, 2) menganalisis keterampilan proses sains siswa yang memiliki
kemampuan berpikir kreatif tinggi dengan siswa yang memiliki kemampuan
berpikir kreatif rendah, 3) menganalisis interaksi antara model pembelajaran
inkuiri dan pembelajaran dengan kemampuan berpikir kreatif untuk meningkatkan
keterampilan proses sains. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen
dengan desain two group pretest posttest design dan desain anava. Populasi
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Unggulan CT Foundation Tahun
Pelajaran 2015/2016. Pemilihan sampel diambil secara cluster random class.
Sampel dibagi dalam dua kelas, kelas eksperimen yang diajarkan dengan model
pembelajaran inkuiri dan kelas kontrol diajarkan dengan pembelajaran
konvensional. Instrumen yang digunakan terdiri dari tes keterampilan proses sains
dan tes kemampuan berpikir kreatif dalam bentuk essay. Data dalam penelitian ini

dianalisis dengan anava dua jalur. Hasil penelitian menunjukan bahwa model
pembelajaran inkuiri lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran konvensional
dalam meningkatkan keterampilan proses sains siswa. Keterampilan proses sains
siswa pada kelompok siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif tinggi
lebih baik dari siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif rendah, serta
terdapat interaksi antara model pembelajaran inkuiri dengan berpikir kreatif untuk
meningkatkan keterampilan proses sains siswa.
Kata kunci : Inkuiri, Kemampuan Berpikir Kreatif, Keterampilan Proses Sains.

i




ABSTRACT
Ricky Prayogi (NIM : 8136176013) The effect of inquiry model and creative
thinking on students’ science process skills of Physics of X grade of SMA
Unggulan CT Foundation. A Thesis. Medan: Post Graduate Program State
University of Medan, 2017.
This study aimed to 1) analyze the students’ science process skills taught by using

inquiry model and convensional method, 2) analyze the result of student science
who have high creative thinking with students who have low creative thinking and
3) analyze the interaction between the inquiry model and convensional method
with creative thinking level in increasing the students’ science process skills. This
study used a quasi-experimental with two groups pretest postest and anava design.
The population of this study was the whole students of X grade of SMA Unggulan
CT Foundation in the academic year of 2015/2016. The sample was taken by
using the cluster random class. The sample of this study was divided into two
classes, experiment class was taught by using the inquiry and control class was
taught by using conventional method. The instrument of this study for the science
process skills test and creative thinking test was essay test. The data of this study
was analysed by two ways. The result of this study showed that inquiry was better
than conventional in improving the students’ science process skills. The students’
science process skills in a group of student who has high creative thinking was
better than student who has low creative thinking and there was interaction
between the inquiry and creative thinking in influencing the student’s science
process skill.
Keyword : Inquiry, Creative Thinking, Science Proccess Skill.

ii



KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat
dan hidayah-Nya yang memberikan kekuatan kepada penulis sehingga tesis ini
dapat diselesaikan dengan baik.
Tesis berjudul “Efek Model Inkuiri dan Kemampuan Berpikir Kreatif
Terhadap Keterampilan Proses Sains Fisika Kelas X SMA Unggulan CT
Foundation” disusun untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan Fisika
Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terimakasih kepada: Bapak
Prof. Dr. Syawal Gultom M.Si sebagai Rektor Universitas Negeri Medan, Bapak
Prof. Dr. Bornok Sinaga M.Pd sebagai Direktur Program Pascasarjana Universitas
Negeri Medan, Bapak Prof. Dr. Sahyar, M.S., M.M dan Bapak Prof. Dr. Nurdin
Bukit, M.Si sebagai dosen pembimbing tesis, Ibu Dr. Eva Marlina Ginting, M.Si
sebagai narasumber I, Ibu Derlina, M.Si sebagai narasumber II dan Bapak Dr.
Karya Sinulingga, M.Si sebagai narasumber III yang telah banyak memberikan
bimbingan dan saran sejak awal rencana penelitian sampai dengan selesainya
penulisan tesis ini. Ucapan terimakasih juga kepada Bapak Dr. Nurdin Siregar,

M.Si selaku validator instrumen penelitian, serta kepada Bapak Dr. Rahmatsyah,
M.Si sebagai Ketua Program Studi Pendidikan Fisika Program Pascasarjana
Universitas Negeri Medan yang telah memberikan dukungan dan motivasi kepada
penulis.
Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada seluruh Bapak dan Ibu
Dosen serta Staf Pegawai Jurusan Pendidikan Fisika Program Pascasarjana
Universitas Negeri Medan yang sudah membantu penulis. Penghargaan dan
ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Ibu Drg. Anita Ratnasari, MARS
selaku ketua yayasan CT Arsa Foundation, dan Bapak Warnedy Satmana selaku

iii

pengurus yayasan CT Arsa Foundation yang telah memberikan kesempatan dan
ijin untuk melanjutkan pendidikan di Pascasarjana UNIMED, serta Kepala SMA
Unggulan CT Foundation yaitu Bapak Daulat Siregar, M.Pd., M.Si yang telah
membantu memberikan ijin penelitian di SMA Unggulan CT Foundation.
Teristimewa penulis ucapkan terimakasih kepada orang tua saya Ismail
dan Sumiaty, istri dan keluarga serta teman yang terus-menerus memberikan
dukungan, bantuan serta memotivasi kepada penulis dalam menyelesaikan studi di
Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari masih banyak kelemahan dan kekurangan dalam
penulisan dan penyusunan tesis ini, untuk itu penulis mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca demi sempurnanya tesis ini. Akhirnya,
penulis berharap semoga isi tesis ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat
bermanfaat pula untuk dunia pendidikan.

Medan, 27 Januari 2017
Penulis,

Ricky Prayogi

iv

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .........................................................................
ABSTRAK ....................................................................................................
KATA PENGANTAR..................................................................................
DAFTAR ISI ................................................................................................
DAFTAR TABEL ........................................................................................

DAFTAR GAMBAR....................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................

Halaman
i
ii
iii
iv
vii
viii
ix

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................
1.1 Latar Belakang Masalah ...........................................................
1.2 Identifikasi Masalah………………………………………. .....
1.3 Batasan Masalah .......................................................................
1.4 Rumusan Masalah .....................................................................
1.5 Tujuan Penelitian………………………………………….. ....
1.6 Manfaat Penelitian………………………………………… ....
1.7 Defenisi Operasional..…………………………………….. .....


1
1
9
10
11
11
12
12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................
2.1 Pengertian Model Pembelajaran ...............................................
2.1.1 Model Pembelajaran Inkuiri .........................................`
2.1.2 Pembelajaran Konvensional .........................................
2.2 Teori Belajar yang Relevan ......................................................
2.2.1 Teori Belajar Konstruktivisme......................................
2.2.2 Teori Belajar Piaget ......................................................
2.2.3 Teori Belajar Bruner .....................................................
2.2.4 Teori Belajar Vigotsky..................................................
2.3 Berpikir Kreatif .........................................................................

2.4 Pengertian Keterampilan Proses Sains (KPS) ..........................
2.4.1 Teori-Teori yang Mendukung KPS ..............................
2.4.2 Karakteristik KPS .........................................................
2.4.3 Penyusunan Pokok Uji KPS .........................................
2.4.4 Pemberian Skor Pokok Uji KPS ...................................
2.5 Penelitian yang Relevan............................................................
2.6 Kerangka Konseptual................................................................
2.6.1 Keterampilan Proses Sains Siswa yang Diajar Dengan
Model Inkuiri Lebih Baik Dibandingkan Dengan
Siswa yang Diajar Dengan Pembelajaran
Konvensional………………………………………...

14
14
15
23
24
27
29
30

32
33
36
36
40
42
42
43
47

iv


47

2.6.2 Keterampilan Proses Sains Siswa yang Memiliki
Kemampuan Berpikir Kreatif Tinggi Lebih Baik
Dibandingkan Dengan Siswa yang Memiliki
Kemampuan Berpikir Kreatif Rendah……………….
2.6.3 Terjadi Interaksi Antara Model Pembelajaran Inkuiri

Dan
Pembelajaran
Konvensional
Dengan
Kemampuan Berpikir Kreatif Dalam Meningkatkan
Keterampilan Proses Sains…………………………..
2.7 Hipotesis Penelitian ................................................................
BAB.III METODOLOGI PENELITIAN .................................................
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................
3.1.1 Lokasi Penelitian .........................................................
3.1.2 Waktu Penelitian .........................................................
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ..............................................
3.2.1 Populasi Penelitian ......................................................
3.2.2 Sampel Penelitian ........................................................
3.3 Variabel Penelitian ..................................................................
3.3.1 Variabel Bebas ............................................................
3.3.2 Variabel Terikat...........................................................
3.3.3 Variabel Moderator .....................................................
3.4 Jenis Penelitian ........................................................................
3.5 Desain Penelitian .....................................................................
3.6 Prosedur Penelitian ..................................................................
3.7 Teknik Pengumpulan Data................................................. .....
3.8 Instrumen Penelitian........................................................... .....
3.8.1 Instrumen Berpikir Kreatif ..........................................
3.8.2 Instrumen Tes Keterampilan Proses Sains ..................
3.9 Teknik Analisa Tes Kemampuan Kognitif ..............................
3.9.1 Analisis Validitas Tes..................................................
3.9.2 Reliabilitas ...................................................................
3.9.3 Tingkat Kesukaran Tes................................................
3.9.4 Daya Beda Tes ............................................................

v


48

48
49
50
50
50
50
50
50
50
51
51
51
51
51
51
53
57
57
57
57
58
58
59
60
61

3.10 Teknik Analisa Data ................................................................
3.10.1 Menentukan Mean .......................................................
3.10.2 Menentukan Standar Deviasi.......................................
3.10.3 Uji Normalitas .............................................................
3.10.4 Uji Homogenitas .........................................................
3.11 Pengujian Hipotesis .................................................................

62
61
63
63
64
64

BAB.IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..........................
4.1 Hasil Penelitian........................................................................
4.1.1 Pretes ...........................................................................
4.1.1.1 Uji Normalitas .........................................................
4.1.1.2 Uji Homogenitas .....................................................
4.1.1.3 Uji Kesamaan Rata-rata Data Pretes .......................
4.1.2 Kemampuan Berpikir Kreatif ......................................
4.1.3 Perlakuan Dalam Pelaksanaan Penelitian....................
4.1.4 Postes ...........................................................................
4.1.4.1 Uji Normalitas Postes...............................................
4.1.4.2 Deskripsi Keterampilan Proses Sains Berdasarkan
Kemampuan Berpikir Kreatif Deskripsi ..................

66
66
66
66
67
68
69
71
72
73

4.1.5 Pengujian Hipotesis ....................................................
4.2
Pembahasan Hasil Penelitian ......................................
4.2.1 Keterampilan Proses Sains Siswa yang Diajar Dengan
Model Inkuiri Lebih Baik Dibandingkan Dengan
Siswa yang Diajar Dengan Pembelajaran
Konvensional………………………………………...
4.2.2 Keterampilan Proses Sains Siswa yang Memiliki
Kemampuan Berpikir Kreatif Tinggi Lebih Baik
Dibandingkan Dengan Siswa yang Memiliki
Kemampuan Berpikir Kreatif Rendah……………….
4.2.3 Terjadi Interaksi Antara Model Pembelajaran Inkuiri
Dan
Pembelajaran
Konvensional
Dengan
Kemampuan Berpikir Kreatif Dalam Meningkatkan
Keterampilan Proses Sains…………………………..

77
85

75

85

87

89



BAB.V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................
5.1
Kesimpulan .................................................................
5.2.
Saran ...........................................................................

91
91
92

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................

93

vi


DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Sintaks Pembelajaran Model Inkuiri..............................................
Tabel 2.2 Komponen Berpikir Kreatif dalam Pemecahan Masalah ..............
Tabel 2.3 Penelitian yang Relevan.................................................................
Tabel 3.1 Rancangan Penelitian.....................................................................
Tabel 3.2 Desain Penelitian ANAVA ............................................................
Tabel 3.3 Validitas Instrumen Kemampuan Berpikir Kreatif ........................
Tabel 3.4 Reliabilitas Instrumen Kemampuan Berpikir Kreatif ....................
Tabel 3.5 Tingkst Kesukaran Instrumen Kemampuan Berpikir Kreatif ........
Tabel 3.6 Daya Beda Instrumen Kemampuan Berpikir Kreatif ....................
Tabel 4.1 Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol.........................
Tabel 4.2 Uji Normalitas Data Pretes ............................................................
Tabel 4.3 Uji Homogenitas Nilai Pretes ........................................................
Tabel 4.4 Uji Kesamaan Rata- rata Data Pretes Kelas Kontrol dan
Eksperimen ...................................................................................
Tabel 4.5 Nilai Rerata Pretes Kategori Butir Soal Indikator Keterampilan
Proses Sains Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen .......................
Tabel 4.6 Data KBK ......................................................................................
Tabel 4.7 Data Kelompok Kemampuan Berpikir Kreatif Tinggi dan
Rendah pada Kelas Kontrol dan Eksperimen ...............................
Tabel 4.8 Data Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ........................
Tabel 4.9 Uji Normalitas Data Postes ............................................................
Tabel 4.10 Uji Homogenitas Data Postes ......................................................
Tabel 4.11 Nilai Rerata Postes KPS Perbutir Soal ........................................
Tabel 4.12 Keterampilan Proses Sains Berdasarkan Kemampuan Berpikir
Kreatif ..........................................................................................
Tabel 4.13 Keterampilan Proses Sains Berdasarkan Kemampuan
Berpikir Kreatif pada Masing-masing Kelas .............................
Tabel 4.14 Tabel ANAVA .............................................................................
Tabel 4.15 Statistik ANAVA .........................................................................
Tabel 4.16 Hasil Perhitungan ANAVA Dua Jalur .........................................
Tabel 4.17 Post Hoe Test dengan Uji Scheffe ...............................................

vii


20
35
43
52
52
59
60
61
61
66
67
68
68
69
70
70
73
73
74
74
75
76
77
78
78
81

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 Alur Penelitian ...........................................................................
Gambar 4.1 Grafik Uji Normalitas Data Pretes .............................................
Gambar 4.2 Rata-rata Tes KPS Siswa Pretes dan Postes Setiap
Kelas ..........................................................................................
Gambar 4.3 Hubungan Nilai Tiap Item Tes KPS dengan Model
Pembelajaran ..............................................................................
Gambar 4.4 Grafik Interaksi Uji Hipotesis ....................................................

viii


56
67
72
75
79

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1a
Lampiran 1b
Lampiran 1c
Lampiran 2a
Lampiran 2b
Lampiran 2c
Lampiran 3a
Lampiran 3b
Lampiran 3c
Lampiran 4a
Lampiran 4b
Lampiran 5a
Lampiran 5b
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 8
Lampiran 9
Lampiran 10
Lampiran 11
Lampiran 12
Lampiran 13
Lampiran 14
Lampiran 15
Lampiran 16
Lampiran 17
Lampiran 18
Lampiran 19
Lampiran 20
Lampiran 21

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1 .....................................
Bahan Ajar 1............................................................................
Lembar Kerja Siswa 1 .............................................................
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2 .....................................
Bahan Ajar 2............................................................................
Lembar Kerja Siswa 2 .............................................................
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3 .....................................
Bahan Ajar 3............................................................................
Lembar Kerja Siswa 3 .............................................................
Instrumen Soal Keterampilan Proses Sains .............................
Kunci Jawaban Soal Keterampilan Proses Sains ....................
Tes Berpikir Kreatif .................................................................
Jawaban Tes Berpikir Kreatif ..................................................
Data Pretes KPS ......................................................................
Data Kemampuan Berpikir Kreatif .........................................
Data Postes KPS ......................................................................
Rekapitulasi Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa Tinggi Dan
Rendah Di Kelas Eksperimen .................................................
Rekapitulasi Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa Tinggi Dan
Rendah Di Kelas Kontrol ........................................................
Rekapitulasi Postes Siswa Untuk Keterampilan Berpikir
Kreatif Tinggi Dan Rendah Di Kelas Eksperimen .................
Rekapitulasi Postes Siswa Untuk Keterampilan Berpikir
Kreatif Tinggi Dan Rendah Di Kelas Kontrol ........................
Rekapitulasi Postes Siswa Untuk Keterampilan Berpikir
Kreatif Tinggi..........................................................................
Rekapitulasi Postes Siswa Untuk Keterampilan Berpikir
Kreatif Rendah ........................................................................
Analisis Statistik Data Pretes .................................................
Analisis Statistik Data Postes .................................................
Uji Hipotesis Dengan Anava 2 Jalur (2x2) ............................
Uji Scheffe ..............................................................................
Dokumentasi Penelitian..........................................................
Lembar Validasi Tes Keterampilan Proses Sains...................
Lembar Validasi Tes Kemampuan Berpikir Kreatif ..............

ix


96
105
108
111
120
121
124
133
136
140
143
148
152
153
155
157
159
160
161
162
163
164
165
168
172
174
175
179
181

Lampiran 22 Contoh Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif (KBK) ..
Lampiran 23 Contoh Jawaban Lembar Kerja Siswa 1 (LKS 1)
Siswa ......................................................................................
Lampiran 24 Contoh Jawaban Lembar Kerja Siswa 2 (LKS 2)
Siswa ......................................................................................
Lampiran 25 Contoh Jawaban Lembar Kerja Siswa 3 (LKS 3)
Siswa ......................................................................................
Lampiran 26 Contoh Jawaban Tes Keterampilan Proses Sains (KPS)
Siswa ......................................................................................

x


183
187
190
193
197

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Sintaks Pembelajaran Model Inkuiri..............................................
Tabel 2.2 Komponen Berpikir Kreatif dalam Pemecahan Masalah ..............
Tabel 2.3 Penelitian yang Relevan.................................................................
Tabel 3.1 Rancangan Penelitian.....................................................................
Tabel 3.2 Desain Penelitian ANAVA ............................................................
Tabel 3.3 Validitas Instrumen Kemampuan Berpikir Kreatif ........................
Tabel 3.4 Reliabilitas Instrumen Kemampuan Berpikir Kreatif ....................
Tabel 3.5 Tingkst Kesukaran Instrumen Kemampuan Berpikir Kreatif ........
Tabel 3.6 Daya Beda Instrumen Kemampuan Berpikir Kreatif ....................
Tabel 4.1 Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol.........................
Tabel 4.2 Uji Normalitas Data Pretes ............................................................
Tabel 4.3 Uji Homogenitas Nilai Pretes ........................................................
Tabel 4.4 Uji Kesamaan Rata- rata Data Pretes Kelas Kontrol dan
Eksperimen ...................................................................................
Tabel 4.5 Nilai Rerata Pretes Kategori Butir Soal Indikator Keterampilan
Proses Sains Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen .......................
Tabel 4.6 Data KBK ......................................................................................
Tabel 4.7 Data Kelompok Kemampuan Berpikir Kreatif Tinggi dan
Rendah pada Kelas Kontrol dan Eksperimen ...............................
Tabel 4.8 Data Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ........................
Tabel 4.9 Uji Normalitas Data Postes ............................................................
Tabel 4.10 Uji Homogenitas Data Postes ......................................................
Tabel 4.11 Nilai Rerata Postes KPS Perbutir Soal ........................................
Tabel 4.12 Keterampilan Proses Sains Berdasarkan Kemampuan Berpikir
Kreatif ..........................................................................................
Tabel 4.13 Keterampilan Proses Sains Berdasarkan Kemampuan
Berpikir Kreatif pada Masing-masing Kelas .............................
Tabel 4.14 Tabel ANAVA .............................................................................
Tabel 4.15 Statistik ANAVA .........................................................................
Tabel 4.16 Hasil Perhitungan ANAVA Dua Jalur .........................................
Tabel 4.17 Post Hoe Test dengan Uji Scheffe ...............................................

vii


20
35
43
52
52
59
60
61
61
66
67
68
68
69
70
70
73
73
74
74
75
76
77
78
78
81

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 Alur Penelitian ...........................................................................
Gambar 4.1 Grafik Uji Normalitas Data Pretes .............................................
Gambar 4.2 Rata-rata Tes KPS Siswa Pretes dan Postes Setiap
Kelas ..........................................................................................
Gambar 4.3 Hubungan Nilai Tiap Item Tes KPS dengan Model
Pembelajaran ..............................................................................
Gambar 4.4 Grafik Interaksi Uji Hipotesis ....................................................

viii


56
67
72
75
79

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1a
Lampiran 1b
Lampiran 1c
Lampiran 2a
Lampiran 2b
Lampiran 2c
Lampiran 3a
Lampiran 3b
Lampiran 3c
Lampiran 4a
Lampiran 4b
Lampiran 5a
Lampiran 5b
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 8
Lampiran 9
Lampiran 10
Lampiran 11
Lampiran 12
Lampiran 13
Lampiran 14
Lampiran 15
Lampiran 16
Lampiran 17
Lampiran 18
Lampiran 19
Lampiran 20
Lampiran 21

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1 .....................................
Bahan Ajar 1............................................................................
Lembar Kerja Siswa 1 .............................................................
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2 .....................................
Bahan Ajar 2............................................................................
Lembar Kerja Siswa 2 .............................................................
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3 .....................................
Bahan Ajar 3............................................................................
Lembar Kerja Siswa 3 .............................................................
Instrumen Soal Keterampilan Proses Sains .............................
Kunci Jawaban Soal Keterampilan Proses Sains ....................
Tes Berpikir Kreatif .................................................................
Jawaban Tes Berpikir Kreatif ..................................................
Data Pretes KPS ......................................................................
Data Kemampuan Berpikir Kreatif .........................................
Data Postes KPS ......................................................................
Rekapitulasi Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa Tinggi Dan
Rendah Di Kelas Eksperimen .................................................
Rekapitulasi Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa Tinggi Dan
Rendah Di Kelas Kontrol ........................................................
Rekapitulasi Postes Siswa Untuk Keterampilan Berpikir
Kreatif Tinggi Dan Rendah Di Kelas Eksperimen .................
Rekapitulasi Postes Siswa Untuk Keterampilan Berpikir
Kreatif Tinggi Dan Rendah Di Kelas Kontrol ........................
Rekapitulasi Postes Siswa Untuk Keterampilan Berpikir
Kreatif Tinggi..........................................................................
Rekapitulasi Postes Siswa Untuk Keterampilan Berpikir
Kreatif Rendah ........................................................................
Analisis Statistik Data Pretes .................................................
Analisis Statistik Data Postes .................................................
Uji Hipotesis Dengan Anava 2 Jalur (2x2) ............................
Uji Scheffe ..............................................................................
Dokumentasi Penelitian..........................................................
Lembar Validasi Tes Keterampilan Proses Sains...................
Lembar Validasi Tes Kemampuan Berpikir Kreatif ..............

ix


96
105
108
111
120
121
124
133
136
140
143
148
152
153
155
157
159
160
161
162
163
164
165
168
172
174
175
179
181

Lampiran 22 Contoh Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kreatif (KBK) ..
Lampiran 23 Contoh Jawaban Lembar Kerja Siswa 1 (LKS 1)
Siswa ......................................................................................
Lampiran 24 Contoh Jawaban Lembar Kerja Siswa 2 (LKS 2)
Siswa ......................................................................................
Lampiran 25 Contoh Jawaban Lembar Kerja Siswa 3 (LKS 3)
Siswa ......................................................................................
Lampiran 26 Contoh Jawaban Tes Keterampilan Proses Sains (KPS)
Siswa ......................................................................................

x


183
187
190
193
197

1


BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang Masalah
Manusia yang cerdas, kreatif, dan kritis menjadi faktor dominan yang sangat

dibutuhkan dalam menghadapi era persaingan global. Sementara itu proses
pendidikan di era globalisasi yang bersifat kompetitif diharapkan mampu
menghasilkan generasi emas, yaitu generasi yang kreatif, inovatif, produktif,
mampu berpikir kritis, berkarakter, serta cinta dan bangga menjadi bangsa
Indonesia.
Sumber daya yang berkualitas akan menentukan mutu kehidupan pribadi,
masyarakat, bangsa dan negara. Namun demikian, untuk mewujudkannya bukan
hal yang mudah, dan juga tidak dapat dicapai dalam waktu singkat. Hal itu
diperlukan dukungan seluruh komponen bangsa dan usaha yang direncanakan
secara matang, berkelanjutan, serta berlangsung seumur hidup.
Dengan demikian, untuk menciptakan manusia yang utuh dan berkualitas,
diperlukan dukungan dari berbagai pihak, terutama melalui pendidikan formal.
Pendidikan formal membutuhkan ketersediaan dan kualitas guru, kurikulum serta
seperangkat sarana dan prasarana pendukung yang memadai. Dalam sistem
pendidikan, kurikulum merupakan komponen esensial dan utama yang perlu
mendapat perhatian dari berbagai pihak, seperti pemerintah, tim pengembang
kurikulum, dan para guru sebagai ujung tombak pelaksanaan kurikulum yang
dimaksud.

1

2


Proses belajar mengajar yang baik dibutuhkan kerjasama dan interaksi
antara guru dan siswa agar hasil yang diperoleh juga baik. Namun pada
kenyataannya, proses belajar mengajar masih kurang efektif karena belum terdapat
kerjasama yang baik antara guru dengan siswa. Guru masih mengutamakan
ketuntasan materi dan kurang mengoptimalkan aktivitas belajar siswa. Siswa hanya
menerima informasi yang diberikan guru, sehingga partisipasi aktif dalam
pembelajaran kurang terlihat. Hal tersebut yang mengakibatkan pembelajaran
hanya terfokus pada kegiatan menghafal konsep, sehingga penguasaan konsep
siswa rendah khususnya kemampuan dalam menyelesaikan suatu permasalahan.
Model pembelajaran yang kurang efektif dan efisien menyebabkan tidak
seimbangnya kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik. Oleh sebab itu untuk
mengatasi hal tersebut maka guru sebagai tenaga pengajar dan pendidik harus selalu
meningkatkan kualitas profesionalismenya yaitu dengan cara memberikan
kesempatan belajar kepada siswa dengan melibatkan siswa secara efektif dalam
proses pembelajaran. Guru juga mengupayakan siswa untuk memiliki hubungan
yang erat dengan guru, dengan teman-temannya dan juga dengan lingkungan
sekitarnya.
Selain itu, guru juga
mengajar

karena

hal

harus

tersebut

memperhatikan
juga

metode-metode

merupakan salah satu faktor

dalam
yang

mempengaruhi keberhasilan dalam pembelajaran. Berbagai metode pembelajaran
yang melibatkan siswa secara aktif telah dikembangkan seperti demonstrasi,
proyek, eksperimen, tanya jawab, dan lain-lain. Dengan adanya berbagai metode
pembelajaran ini seharusnya guru memanfaatkannya sesuai karakteristik materinya.

3


Menanggapi hal tersebut, pemerintah sudah banyak berupaya untuk
membenahi proses pembelajaran antara lain peningkatan sumber daya tenaga
pendidikan, pengembangan/penulisan materi ajar, pengembangan paradigma baru
dengan metodologi pembelajaran, penataran/pelatihan guru-guru, membentuk
musyawarah guru mata pelajaran, bantuan alat-alat laboratorium, dan juga
melakukan penyusunan kurikulum baru pada setiap jenjang dan sistem pendidikan.
Perubahan kurikulum ini tentunya harus diikuti dengan penggunaan pendekatan
atau strategi pembelajaran yang sesuai oleh guru dalam proses pembelajaran di
kelas agar tercipta dunia pendidikan yang selalu dapat mengikuti perkembangan
zaman. Selain itu, pemerintah juga mengeluarkan permendiknas no. 22 tahun 2006
yang berkaitan dengan pembelajaran IPA, yang berbunyi “Pembelajaran IPA
sebaiknya

dilaksanakan secara

inkuiri

ilmiah (scientific

inquiry)

untuk

menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta
mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup”.
Berdasarkan peraturan tersebut

maka

diharapkan karakter dari

pembelajaran IPA lebih mengarah kepada kegiatan eksperimen atau keterampilan
proses. Untuk mengembangkan keterampilan berpikir kreatif dan keterampilan
proses sains yang lebih optimal, diperlukan suatu model pembelajaran yang
berbasis pada penyelidikan ilmiah, dan siswa diberikan kebebasan dalam
melaksanakan penyelidikan ilmiah tersebut. Siswa diharapkan dapat menyelidiki
mengapa suatu peristiwa dapat terjadi serta mengumpulkan dan mengolah data
secara ilmiah untuk mencari jawabannya. Metode saintifik (ilmiah) pada umumnya
melibatkan kegiatan pengamatan atau observasi yang dibutuhkan untuk perumusan

4


hipotesis atau mengumpulkan data (Sani, RA. 2014). Salah satu metode
pembelajaran saintifik yang dapat diterapkan oleh guru dalam pembelajaran fisika
adalah inkuiri.
Wartono (2003) menyebutkan “ kata inkuiri berasal dari kata bahasa Inggris
inquiry dan menurut kamus berarti pertanyaan atau penyelidikan”. Zubaidah (2013)
mengemukakan “ kata inkuiri berasal dari bahasa Inggris, yaitu to inquire yang
berarti bertanya atau menyelidiki. Inkuiri merupakan sebuah model pembelajaran
yang memberikan kesempatan pada siswa untuk mengembangkan kemampuan
mereka dalam menemukan, mengumpulkan, menganalisis, berargumentasi, dan
menyampaikan informasi secara aktif sesuai dengan konteks pembelajarannya.
Pembelajaran dengan pendekatan inkuiri menekankan pada peran aktif siswa dalam
melakukan belajar. “Tujuan utama inquiry adalah mengembangkan keterampilan
intelektual, berpikir kritis dan mampu memecahkan masalah secara ilmiah”
(Dimyati dan Mudjiono).
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Kubicek (2005) bahwa
pembelajaran berbasis inkuiri dapat meningkatkan keterampilan proses sains siswa,
dengan melibatkan siswa dalam proses kegiatan pembelajaran secara aktif,
sehingga konsep yang dicapai lebih baik. Pembelajaran inkuiri merupakan metode
pembelajaran yang menanamkan dasar-dasar berpikir ilmiah pada diri siswa,
sehingga dalam proses pembelajaran ini siswa lebih banyak belajar sendiri,
mengembangkan kreativitas dalam memecahkan masalah. Jadi siswa benar-benar
ditempatkan sebagai subjek yang belajar. Menurut Kuslan & Stone (1968), model
pembelajaran inkuiri membiarkan siswa secara mental dan fisik melalui langkah

5


metode ilmiah, sehingga terbentuknya sikap ilmiah pada siswa. Model ini
memungkinkan siswa menggunakan dan mengembangkan kemampuan berpikir
kreatifnya saat mereka merumuskan permasalahan yang diberikan, merancang
percobaan, mendiskusikan dan menganalisis bukti-bukti, mengevaluasi ide dan
dugaan,

merefleksi

validitas

data

dan

proses

pengumpulan

data,

mempertimbangkan kesimpulan teman lain, untuk menentukan bagaimana cara
terbaik mengemukakan penemuan dan penjelasan mereka, dan menghubungkannya
dengan pendapat orang lain atau menyusun teori bagi model konseptual mereka
(Dahar:1996). Menurut Guohui pembelajaran inkuiri mengembangkan pemikiran
tingkat tinggi dan keterampilan proses siswa dengan menempatkan siswa berperan
secara aktif dalam proses pembelajaran yang dihadapkan dengan situasi
permasalahan dalam kehidupan sehari-hari (Khan & Iqbal, 2011).
Penelitian Hibah Bersaing yang dilakukan Suastra et al. (2007) terhadap
siswa SMA di Bali ditemukan bahwa sebagian besar (90 %) tujuan pembelajaran
diarahkan pada transfer pengetahuan fisika dan kurang diarahkan pada
pengembangan kreativitas berpikir dan keterampilan proses sains siswa. Pada siswa
SMP juga ditemukan hal yang sama bahwa guru kurang memberikan perhatian pada
keterampilan proses sains, bahkan keterampilan proses sains yang merupakan
keterampilan berpikir hanya mendapat porsi 8% (Suastra, 2003).
Keterampilan proses adalah keterampilan yang melibatkan keterampilanketerampilan kognitif atau intelektual, manual dan sosial (Rustaman, 2003).
Keterampilan kognitif terlibat karena dengan melakukan keterampilan proses siswa
menggunakan pikirannya. Keterampilan manual jelas terlibat dalam keterampilan

6


proses karena mereka melibatkan penggunaan alat dan bahan, pengukuran,
penyusunan atau perakitan alat. Keterampilan sosial juga terlibat dalam
keterampilan proses karena mereka berinteraksi dengan sesamanya dalam
melaksanakan

kegiatan

belajar-mengajar,

misalnya

mendiskusikan

hasil

pengamatan. Keterampilan proses perlu dikembangkan melalui pengalamanpengalaman langsung sebagai pengalaman belajar. Melalui pengalaman langsung,
seseorang dapat labih menghayati proses atau kegiatan yang sedang dilakukan.
Keterampilan proses sains (KPS) adalah perangkat kemampuan kompleks
yang biasa digunakan oleh para ilmuwan dalam melakukan penyelidikan ilmiah ke
dalam rangkaian proses pembelajaran. Menurut Dahar (1996), Keterampilan Proses
Sains (KPS) adalah kemampuan siswa untuk menerapkan metode ilmiah dalam
memahami, mengembangkan dan menemukan ilmu pengetahuan. KPS sangat
penting bagi setiap siswa sebagai bekal untuk menggunakan metode ilmiah dalam
mengembangkan sains serta diharapkan memperoleh pengetahuan baru atau
mengembangkan pengetahuan yang telah dimiliki.
Kemampuan berpikir perlu dikembangkan sejak dini, karena diharapkan
dapat menjadi bekal dalam menghadapi persoalan dalam kehidupan sehari - hari.
Kemampuan berpikir juga sebagai sarana untuk mencapai tujuan pendidikan yaitu
agar siswa mampu memecahkan masalah taraf tinggi (Nasution, 2008). Menurut
Evans (1991) berpikir kreatif merupakan suatu aktivitas mental untuk membuat
suatu hubungan (connection) yang terus menerus sehingga ditemukan kombinasi
yang benar. Kombinasi dari suatu hubungan tersebut digunakan oleh seseorang
untuk membuat suatu ide yang baru. Pendapat lain dikemukakan oleh Pehkonen

7


(1997) yang mendefinisikan bahwa berpikir kreatif sebagai suatu kombinasi antara
berpikir logis dan berpikir divergen yang didasarkan pada intuisi tetapi masih dalam
kesadaran. Sehingga dapat disimpulkan bahwa berpikir kreatif merupakan proses
berpikir untuk membuat hubungan ide atau konsep yang sudah diketahui dan
memunculkan ide atau konsep baru sebagai hasil dari kombinasi ide-ide yang telah
dimiliki.
Dari hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti kepada siswa SMA
Unggulan CT Foundation Kabupaten Deliserdang tahun 2015, ada beberapa
permasalahan-permasalahan

yang

ditemukan

dalam

pembelajaran

fisika,

diantaranya: (1) masih rendahnya keberanian siswa untuk mengemukakan
pendapat, memberi gagasan secara kreatif dalam menumbuhkan pengalaman dan
menyelesaikan suatu masalah. Hal ini menunjukkan bahwa siswa kurang kreatif;
(2) kurangnya minat dan motivasi siswa dalam mengikuti setiap proses
pembelajaran. Hal ini ditunjukkan oleh adanya kecenderungan siswa kurang serius
mengerjakan tugas-tugas berupa lembar kerja siswa dan diskusi kelompok sebagai
tindak lanjut dari proses pembelajaran yang sudah dilaksanakan; (3) siswa
mengeluhkan susahnya pemecahan masalah pada saat dijelaskan mengenai suatu
materi fisika yang bersifat kompleks. Hal ini ditunjukkan ketika siswa dihadapkan
pada soal yang menuntut pemikiran kreatif, hasilnya rata-rata siswa tidak dapat
memecahkan masalah tersebut. Sebagai gambaran untuk sebuah soal cerita dalam
Ulangan Harian Semester Ganjil Tahun 2014-2015 SMA Unggulan CT Foundation
Deliserdang, hasilnya hanya 38,5% siswa yang menjawab dengan benar di kelas XGalileo, sedangkan di kelas X-Dalton sebesar 53,8% yang menjawab dengan benar;

8


(4) masih rendahnya pemanfaatan laboratorium sebagai sarana praktik
pembelajaran. Hal ini terlihat masih lemahnya saat proses merencanakan
percobaan, melakukan percobaan, menganalisis data, dan berkomunikasi. Hasil
diskusi dengan salah seorang guru fisika mengidentifikasi beberapa kelemahan
siswa, antara lain: siswa kesulitan dalam menentukan rumus apa yang dipakai untuk
menyelesaikan soal, siswa cenderung diam, hanya menyalin dan kurang merespon
apa yang diajukan guru, sehingga belum menunjukkan kelancaran siswa dalam
menguasai materi baik secara kognitif, afektif, juga psikomotor, siswa tidak
mampu menyelesaikan soal-soal berupa konsep-konsep fisika serta kaitannya
dengan permasalahan dalam penerapan konsep di kehidupan sehari-hari yang
menuntut untuk berpikir kritis dan kreatif, sehingga pada akhirnya timbul anggapan
pada diri siswa bahwa mata pelajaran fisika hanya cocok dipelajari oleh orangorang yang ingin menjadi ilmuwan atau lebih jelasnya sebagai ahli fisika.
Selain itu, pada proses pembelajaran sehari-hari sering kita lihat cara
guru mengajar tidak sesuai dengan sifat-sifat materi, kurang kreatif, kurang
variatif

dan

kurang memperhatikan

kemampuan siswa yang berbeda-beda.

Kebanyakan guru dari mulai menyampaikan materi pelajaran sampai berakhirnya
pelajaran hanya berceramah saja tanpa meminta siswa untuk aktif dalam proses
pembelajaran sehingga proses pembelajaran kurang menarik dan terasa monoton.
Berdasarkan permasalahan-permasalahan di atas, menunjukkan bahwa
dalam melaksanakan proses pembelajaran fisika sangat dibutuhkan perencanaan
yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan keterampilan proses
sains siswa khususnya di SMA Unggulan CT Foundation terutama kelas X. Upaya

9


yang dapat dilakukan adalah dengan memilih dan menerapkan model pembelajaran
yang sesuai, sehingga dapat memberikan kesempatan secara luas kepada siswa
untuk berpikir kreatif, berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran sehingga
keterampilan proses sains menjadi lebih baik. Dengan demikian penelitian ini
dirumuskan dengan judul “Efek Model Inkuiri dan Berpikir Kreatif Terhadap
Keterampilan Proses Sains Fisika Siswa Kelas X SMA Unggulan CT
Foundation”.

1.2

Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, dapat diidentifikasi

permasalahan-permasalahan khususnya yang terjadi di SMA Unggulan CT
Foundation, diantaranya:
1.

Model pembelajaran yang digunakan oleh guru pada mata pelajaran fisika
kurang bervariasi. Indikasinya adalah guru masih cenderung mengajar dengan
metode ceramah.

2.

Pembelajaran fisika pada siswa masih cenderung menggunakan pembelajaran
yang berpusat pada guru. Indikasinya adalah siswa masih cenderung menerima
informasi.

3.

Masih rendahnya pemanfaatan laboratorium sebagai sarana praktik
pembelajaran. Indikasinya adalah masih lemahnya kemampuan siswa saat
proses merencanakan percobaan, melakukan percobaan, menganalisis data,
dan berkomunikasi.

10


4.

Kemampuan berpikir kreatif siswa dalam mengikuti pembelajaran fisika masih
rendah. Indikasinya adalah masih rendahnya keberanian siswa untuk
mengemukakan pendapat, memberi gagasan secara kreatif.

5.

Keterampilan proses sains siswa saat proses pembelajaran masih rendah.
Indikasinya adalah siswa cenderung pada hasil saja tanpa mengerti akan
pentingnya proses mendapatkan hasil dalam pembelajaran, hal ini terlihat
masih lemahnya saat proses mengamati, mengumpulkan data, mengidentifikasi
variabel, merumuskan hipotesis, merencanakan penelitian, melakukan
percobaan, menganalisis data, dan berkomunikasi.

1.3

Batasan Masalah
Adapun yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:
1.

Model pembelajaran inkuiri hanya diterapkan di kelas eksperimen pada materi
pokok suhu dan kalor.

2.

Model pembelajaran konvensional adalah model pembelajaran yang umum
dilakukan di sekolah, model ini cenderung berpusat pada guru, sehingga
sebagian besar siswa cenderung bersikap pasif.

3.

Berpikir kreatif dibatasi pada kemampuan menguji asumsi/kepekaan
(sensitivity), kelancaran berpikir (fluency), keluwesan berpikir (flexibility) dan
originalitas (originality).

4.

Keterampilan proses sains yang diteliti hanya meliputi aspek mengamati /
mengobservasi (MO), mengumpulkan dan mengorganisasi data (MD),

11


mengidentifikasi dan mengontrol variabel (MV), merumuskan dan menguji
hipotesis (MH), merumuskan penjelasan (MP), menarik kesimpulan (MK).

1.4

Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.

Apakah keterampilan proses sains siswa yang diajar dengan model inkuiri lebih
baik dibandingkan dengan siswa yang diajar dengan pembelajaran
konvensional?

2.

Apakah keterampilan proses sains siswa yang memiliki kemampuan berpikir
kreatif tinggi lebih baik dibandingkan dengan siswa yang memiliki
kemampuan berpikir kreatif rendah?

3.

Apakah terdapat interaksi antara model pembelajaran inkuiri dan pembelajaran
konvensional dengan kemampuan berpikir kreatif untuk meningkatkan
keterampilan proses sains?

1.5

Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah penelitian, maka tujuan penelitian ini

adalah untuk mengetahui:
1.

Keterampilan proses sains siswa yang diajar dengan model inkuiri dan siswa
yang diajar dengan pembelajaran konvensional.

2.

Keterampilan proses sains siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif
tinggi dengan siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif rendah

3.

Interaksi antara model pembelajaran inkuiri dan pembelajaran konvensional

12


dengan kemampuan berpikir kreatif untuk meningkatkan keterampilan proses
sains.

1.6

Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar khususnya

di bidang pendidikan, antara lain sebagai:
1.

Bahan pembanding bagi peneliti berikutnya yang akan meneliti dengan model
pembelajaran yang sama.

2.

Motivasi bagi para pendidik agar dapat menerapkan model-model
pembelajaran yang kreatif dan inovatif sehingga peserta didik menjadi
bersemangat dan tidak bosan dalam mengikuti proses pembelajaran

3.

Informasi bagi tenaga pendidik yang dapat memperluas wawasan pengetahuan
dan dapat dijadikan sebagai solusi menghadapi kendala yang dihadapi saat
pembelajaran berlangsung.

4.

Sumbangan pemikiran dalam rangka perbaikan variasi pembelajaran di tempat
pelaksanaan penelitian khususnya dan dunia pendidikan umumnya.

1.7

Defenisi Operasional
Adapun untuk menghindari adanya perbedaan penafsiran, peneliti perlu

menjelaskan beberapa konsep dan istilah yang digunakan dalam penelitian ini.
Beberapa konsep dan istilah dalam penelitian adalah sebagai berikut:
1.

Model inkuiri merupakan rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan
pada proses berfikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan
sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan.

13


2.

Berpikir kreatif adalah kemampuan siswa dalam menghasilkan banyak
kemungkinan jawaban dan cara dalam memecahkan masalah, diukur dengan
kemampuan menguji asumsi/kepekaan (sensitivity), kelancaran berpikir
(fluency), keluwesan berpikir (flexibility) dan originalitas (originality).

3.

Keterampilan Proses Sains (KPS) yang digunakan dalam penelitian ini adalah
keterampilan mengamati / mengobservasi (MO), mengumpulkan dan
mengorganisasi data (MD), mengidentifikasi dan mengontrol variabel (MV),
merumuskan dan menguji hipotesis (MH), merumuskan penjelasan (MP),
menarik kesimpulan (MK)

93


DAFTAR PUSTKA

Anderson, L. W., dan Krathwohl, D.R. 2001. A Taxonomy for Learning, Teaching,
and Assesing; A Revision of Bloom’s Taxonomy of Education Objectives.
New York: Addison Wesley Lonman Inc.
Arends, Richard I. 2001. Learning To Teach. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta.
Chiapetta, E.L. 2004. Science Intruction in the Middle and Secondary Schools. New
York: Merrill.
Dahar, Ratna Wilis. 1996. Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga.
Dahar, R.W. 2011. Teori-teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga.
Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Dirin. 2009. Pembelajaran Fisika Dengan Metode Inkuiri Terbimbing Dan Metode
Eksperimen Bebas ditinjau dari Sikap Ilmiah Siswa Studi Kasus Pada Pokok
Bahasan Listrik Dinamis Siswa Kelas IX Semester I di SMP Negeri
5 Surakarta Tahun Pelajaran 2008/2009. Tesis tidak diterbitkan.
Semarang. Program Pascasarjana UNNES.
Evan, JR. 1991. Creative Thinking in the Decision and Management Sciences.
South-Western: Thomson Publishing Group.
Feldhusen, J.F. dan D.J, Treffinger. 1980. Creative Thinking and Problem Solving
in Gifted Education. Iowa: Kendall/Hunt Publ. Co.
Firman, H. 2000. Penilaian Hasil Belajar dalam Pengajaran Kimia. Bandung:
Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.
Hadiati, Soka, 2009. Pembelajaran Fisika Dengan Metode Inkuiri Terbimbing
dan Inkuiri Bebas Termodifikasi Ditinjau Dari Kemampuan Awal Dan
Sikap Ilmiah. Tesis tidak diterbitkan. Semarang: Program Pascasarjana
UNNES.
Joyce, Bruce. 2009. Model of Teaching. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Khan, M., & Iqbal, M. Z. 2011. Effect of Inquiry Lab Teaching Method on The
Development of Scientific Skills Through The Teaching of Biology in
Pakistan. Strength for today and bright hope for tomorrow journal.

94


Kubicek, P. John. 2005.Inquiry-Based Learning, The Nature of Science, And
Computer Technology: New Possibilities in Science