PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF SCRIPT DAN PROBLEM BASED INSTRUCTION PADA MATERI POKOK SISTEM EKSKRESI MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA N 14 MEDAN T.P 2015/2016.

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF SCRIPT DAN PROBLEM
BASED INSTRUCTION PADA MATERI POKOK SISTEM
EKSKRESI MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA
NEGERI 14 MEDAN T.P. 2015/2016

Oleh:
Lisca Eirene Saragih
NIM 4123141053
Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016

i


ii

RIWAYAT HIDUP

Lisca Eirene Saragih dilahirkan di Sei Sentosa, pada tanggal 07 Agustus
1994. Ayah bernama Larisman Saragih dan Ibu bernama Elfrida Gurning,
merupakan anak ketiga dari lima bersaudara. Pada tahun 2000, penulis masuk SD
Negeri 112209 Ajamu, dan lulus tahun 2006. Pada tahun 2006, penulis
melanjutkan sekolah SMP RK Budi Mulia Pematang Siantar dan lulus pada tahun
2009. Pada tahun 2009, penulis melanjutkan sekolah di SMA RK Bintang Timur
Pematangsiantar dan lulus pada tahun 2012. Pada tahun 2012, penulis diterima di
Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan. Penulis dinyatakan lulus
pada tahun 2016.

iii

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF SCRIPT DAN PROBLEM

BASED INSTRUCTION PADA MATERI POKOK SISTEM
EKSKRESI MANUSIA DI KELAS XI IPA
SMA N 14 MEDAN T.P 2015/2016
Lisca Eirene Saragih (NIM 4123141053)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa
menggunakan model pembelajaran kooperatif Script dan Problem Based
Instruction pada materi pokok sistem ekskresi manusia di kelas XI IPA SMA
Negeri 14 Medan tahun pembelajaran 2015/2016. Penelitian ini merupakan
penelitian eksperimen dimana populasinya adalah seluruh siswa kelas XI yang
terdiri dari tiga kelas dengan jumlah siswa 128 orang. Pengambilan sampel
penelitian dilakukan secara random (random sampling). Dua kelas sebagai sampel
yaitu kelas XI1 sebagai kelas eksperimen I menggunakan model pembelajaran
kooperatif Script dan XI3 sebagai kelas eksperimen II menggunakan model
pembelajaran Problem Based Instruction. Masing-masing berjumlah 30 siswa
sehingga total sampel adalah 60 siswa. Alat yang digunakan untuk pengumpulan
data adalah tes yang berbentuk pilihan berganda yang terdiri dari 25 butir soal.
Dari hasil analisis data diperoleh nilai rata-rata hasil belajar siswa pada kelas
ekperimen I 82,8 dengan standar deviasi 7,23 dan kelas eksperimen II 77,3 dengan
standar deviasi 8,33. Uji hipotesis menunjukkan bahwa thitung = 2,74 > ttabel = 1,86

pada taraf nyata α=0,05, maka Ha diterima dan Ho ditolak, yang artinya ada
perbedaaan yang signifikan antara hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif Script dan Problem Based Instruction pada materi pokok
sistem ekskresi manusia di kelas XI IPA SMA Negeri 14 Medan tahun
pembelajaran 2015/2016.
Kata Kunci : hasil belajar, kooperatif script, problem based instruction

iv

THE DIFFERENCE OF STUDENTS LEARNING RESULT BY USING
COOPERATIVE SCRIPT AND PROBLEM BASED INSTRUCTION
AT HUMAN EXCRETORY SYSTEM SUBJECT IN CLASS
XI SAINS OF SMA NEGERI 14 MEDAN
ACADEMIC YEAR 2015/2016
Lisca Eirene Saragih (NIM 4123141053)
ABSTRACT
The purpose of this research is to know the result of Biology learning by
using Cooperatif Script and Problem Based Instruction at human excretory
system subject in eleven class of SMA Negeri 14 Medan academic year
2015/2016. This research is experiment type and the population are 128 student of

class XI SMA Negeri 14 Medan. Samples are two classes with 60 students with
random sampling. Class XI1 as sample of Cooperative Script and Class XI3 as
sample of Problem Based Instruction. Each number of 30 students so that the
samples are 60 students. The tools for data collection is a test in the form of
multiple choice questions which consist of 25 items. The result of this research
was obtined that the average value of Cooperatif Script class was 82,8 with a
standart deviation was 7,23 and the average value of Problem Based Instruction
class was 77,33 with standart deviation was 8,33. Hypothesis testing suggest that
tvalue = 2,74 > ttable = 1,86 with significance level 0,05, so that null hypoyhesis was
rejected. Thus, it was concluded that there was the significant differences between
Cooperatif Script and Problem Based Instruction at human excretory system
subject in eleven class of SMA Negeri 14 Medan academic year 2015/2016.
Key words : results learning, cooperative script, problem based instruction

v

KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, Tuhan Yesus, atas berkat
dan karunia-Nya yang memberikan kesehatan dan hikmah kepada penulis
sehingga penelitian ini dapat berjalan dan terselesaikan dengan baik sesuai dengan

waktu yang direncanakan.
Skripsi ini berjudul “Perbedaan Hasil Belajar Siswa dengan
Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Script dan Problem Based
Instruction pada Materi Pokok Sistem Ekskresi Manusia di Kelas XI IPA
SMA Negeri 14 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016” disusun untuk
memenuhi syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada Ibu Dr.
Rosita Tarigan, M.Pd sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal di mulai dan
berakhinya penelitian ini. Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada
Bapak Drs. Tri Harsono, M.Si. Ibu Dra. Martina Napitupulu, M.Sc. dan Ibu Dra.
Riwayati, M.Si selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan masukan dan
saran-saran terhadap jalannya penulisan skripsi ini. Ucapan terimaksih juga
penulis sampaikan kepada dosen pembimbing akademik penulis yaitu bapak
Drs.Toyo Manurung, M.Si dan seluruh Bapak/Ibu Dosen beserta Staf Pegawai
Jurusan Biologi FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulis, tidak lupa juga
penulis ucapkan terimakasih kepada Bapak Kepala Sekolah, Bapak Guru Biologi
Bapak Sahrul S.Pd , staf – staf dan khususnya siswa-siswa kelas XI IPA1 dan XI
IPA3 SMA Negeri 14 Medan yang telah banyak membantu selama penelitian.

Teristimewa penulis menyampaikan terimakasih kepada Ayahanda
Larisman Saragih, S.Pd dan Ibunda tercinta Elfirda Gurning dan seluruh keluarga
yang telah memberikan dukungan berupa doa, semangat dan dana kepada penulis
dalam menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan, serta sahabat penulis
Andi Sitanggang dan Andi Tarigan yang memberikan bantuan dan motivasi
kepada penulis. Penulis berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan dan kekurangan
baik dari segi isi maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan
kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini.
Kiranya skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya dunia ilmu pendidikan.

Medan, Juni 2016
Penulis,

Lisca Eirene Saragih
NIM. 4123141053

vi

DAFTAR ISI


Halaman
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Abstract
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar lampiran
BAB I : PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Batasan Masalah
1.4. Rumusan Masalah
1.5. Tujuan Penelitian
1.6. Manfaat Penelitian
1.7. Defenisi Operasional
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kerangka Teoritis
2.1.1. Pengertian Belajar
2.1.2. Hasil Belajar
2.1.3. Aktivitas Belajar
2.1.4. Model Pembelajaran
2.1.4.1. Model Pembelajaran koperatif
2.1.4.2. Model Pembelajaran Problem Based Learning
2.1.4.3. Model Pembelajaran Kooperatif Script
2.2. Sistem Ekskresi Manusia
2.2.1. Ginjal
2.2.2. Kulit
2.2.2.1. Struktur Kulit
2.2.2.2. Mekanisme Pengeluaran Keringat
2.2.2.3. Faktor yang Mempengaruhi Produksi Keringat
2.2.3. Hati
2.2.4. Paru-paru
2.2.5. Kelainan/Penyakit pada Sistem Ekskresi Manusia
2.3. Kerangka Konseptual
2.4. Hipotesis
2.3.1. Hipotesis Penelitian


i
ii
iii
iv
v
vi
viii
ix
x
1
1
5
5
5
6
6
7
8
8

9
8
9
10
10
10
14
17
17
22
23
24
24
24
25
26
28
28
28


vii

2.3.2. Hipotesis Statistik

29

BAB III : METODE PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian
3.2.1. Populasi Penelitian
3.2.2. Sampel Penelitian
3.3. Variabel Penelitian
3.3.1. Variabel Bebas
3.3.2. Variabel Terikat
3.4. Jenis & Rancangan Penelitian
3.5 Instrumen Tes
3.6. Teknik Analisis Data
3.6.1. Uji Validitas Tes
3.6.2. Uji Reliabilitas
3.6.3. Uji Tingkat Kesukaran Soal
3.6.4. Uji Daya Pembeda Soal
3.7. Prosedur Penelitian
3.7.1. Tahap Awal
3.7.2. Tahap Pelaksanaan
3.7.3. Tahap Akhir
3.8. Teknik Analisa Data
3.8.1. Uji Normalitas
3.8.2. Uji Homogenitas
3.8.3. Uji Hipotesis

30
30
30
30
30
30
30
30
31
31
33
33
34
35
36
36
36
37
37
39
39
40
41

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Deskripsi Data Hasil Penelitian
4.1.2. Deskripsi Nilai Pretest Script dan PBI
4.2. Uji Persyaratan Analisis Data
4.2.1. Uji Normalitas
4.2.2. Uji Homogenitas
4.3. Pengujian Hipotesis
4.4. Pembahasan

42
42
42
44
45
45
45
46
46

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran

50
50
50

DAFTAR PUSTAKA

51

vi

DAFTAR ISI

Halaman
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Abstract
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar lampiran
BAB I : PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Batasan Masalah
1.4. Rumusan Masalah
1.5. Tujuan Penelitian
1.6. Manfaat Penelitian
1.7. Defenisi Operasional
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teoritis
2.1.1. Pengertian Belajar
2.1.2. Hasil Belajar
2.1.3. Aktivitas Belajar
2.1.4. Model Pembelajaran
2.1.4.1. Model Pembelajaran koperatif
2.1.4.2. Model Pembelajaran Problem Based Learning
2.1.4.3. Model Pembelajaran Kooperatif Script
2.2. Sistem Ekskresi Manusia
2.2.1. Ginjal
2.2.2. Kulit
2.2.2.1. Struktur Kulit
2.2.2.2. Mekanisme Pengeluaran Keringat
2.2.2.3. Faktor yang Mempengaruhi Produksi Keringat
2.2.3. Hati
2.2.4. Paru-paru
2.2.5. Kelainan/Penyakit pada Sistem Ekskresi Manusia
2.3. Kerangka Konseptual
2.4. Hipotesis
2.3.1. Hipotesis Penelitian

i
ii
iii
iv
v
vi
viii
ix
x
1
1
5
5
5
6
6
7
8
8
9
8
9
10
10
10
14
17
17
22
23
24
24
24
25
26
28
28
28

vii

2.3.2. Hipotesis Statistik

29

BAB III : METODE PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian
3.2.1. Populasi Penelitian
3.2.2. Sampel Penelitian
3.3. Variabel Penelitian
3.3.1. Variabel Bebas
3.3.2. Variabel Terikat
3.4. Jenis & Rancangan Penelitian
3.5 Instrumen Tes
3.6. Teknik Analisis Data
3.6.1. Uji Validitas Tes
3.6.2. Uji Reliabilitas
3.6.3. Uji Tingkat Kesukaran Soal
3.6.4. Uji Daya Pembeda Soal
3.7. Prosedur Penelitian
3.7.1. Tahap Awal
3.7.2. Tahap Pelaksanaan
3.7.3. Tahap Akhir
3.8. Teknik Analisa Data
3.8.1. Uji Normalitas
3.8.2. Uji Homogenitas
3.8.3. Uji Hipotesis

30
30
30
30
30
30
30
30
31
31
33
33
34
35
36
36
36
37
37
39
39
40
41

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Deskripsi Data Hasil Penelitian
4.1.2. Deskripsi Nilai Pretest Script dan PBI
4.2. Uji Persyaratan Analisis Data
4.2.1. Uji Normalitas
4.2.2. Uji Homogenitas
4.3. Pengujian Hipotesis
4.4. Pembahasan

42
42
42
44
45
45
45
46
46

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran

50
50
50

DAFTAR PUSTAKA

51

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1. Struktur Anatomi Ginjal
Gambar 2.2. Proses Pembentukkan Urin pada Ginjal
Gambar 2.3. Struktur Kulit Manusia
Gambar 2.4. Struktur Hati Manusia
Gambar 2.5. Struktur Ginjal Manusia
Gambar 3.1.Tahap Alur Kerja Penelitian
Gambar 4.1. Grafik Perbandingan antara Nilai Pretest Script dan PBI
Gambar 4.2. Grafik Perbandingan antara Nilai Postest Script dan PBI

18
22
23
25
26
38
43
44

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1. Silabus
Lampiran 2. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran
Lampiran 3. Instrumen Tes
Lampiran 4. Kunci Jawaban
Lampiran 5. Lembar Jawaban
Lampiran 6. Lembar Kerja Siswa
Lampiran 7. Lembar Bahan Ajar Kelas Script
Lampiran 8. Data Pretes dan Postes PBI
Lampiran 9. Data Pretest dan Postest Script
Lampiran 10. Rata–rata, Standar Deviasi dan Varians Nilai Pretest
Lampiran 11. Rata–rata, Standar Deviasi dan Varians Nilai Postest
Lampiran 12. Uji Normalitas
Lampiran 13. Uji Homogenitas
Lampiran 14. Uji Hipotesis
Lampiran 15. Dokumentasi Penelitian
Lampiran 16. Tabel Uji Validitas, Reliabilitas,
Daya beda, Taraf kesukaran
Lampiran 17. Perhitungan Validitas Soal
Lampiran 18. Perhitungan Reliabilitas Soal
Lampiran 19. Perhitungan Taraf Kesukaran Soal
Lampiran 20. Perhitungan Daya Beda Soal
Lampiran 21. Tabel Nilai Persentil Distribusi F
Lampiran 22. Daftar NiIai Persentil untuk Distribusi t
Lampiran 23. Tabel Sebaran Peluang Kumulatif Normal Z
Lampiran 24. Tabel r Product Moment
Lampiran 25. Daftar Nilai Kritis untuk Uji Lilliefors

53
55
72
83
84
85
94
101
102
103
105
107
110
113
115
120
123
125
126
128
130
132
133
134
135

x

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Belajar merupakan aktivitas interaksi aktif individu terhadap lingkungan
sehingga terjadi perubahan tingkah laku. Sementara itu, pembelajaran adalah
penyediaan kondisi yang mengakibatkan terjadinya proses belajar pada diri
peserta didik. Penyediaan kondisi dapat dilakukan dengan bantuan pendidik
(guru) atau ditemukan sendiri oleh individu (belajar secara otodidak). Peristiwa
belajar tidak selalu terjadi atas inisiatif individu. Individu memerlukan bantuan
untuk mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. Pada umumnya diperlukan
lingkungan yang kondusif agar dapat dicapai perkembangan individu secara
optimal (Sani, 2013).
Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan di
sekolah, antara lain dengan perbaikan mutu belajar mengajar. Usaha perencanaan
pembelajaran diupayakan agar peserta didik memiliki kemampuan maksimum dan
meningkatkan kualitas guru sebagai pembawa materi serta peserta didik sebagai
penggarap ilmu pengetahuan. Salah satu upaya untuk meningkatkan sumber daya
manusia adalah melalui perbaikan proses pembelajaran di sekolah.
Berdasarkan hasil diskusi peneliti dengan guru biologi siswa kelas IX SMA
Negeri 14 Medan diketahui bahwa nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
untuk mata pelajaran biologi sekolah tersebut adalah 78. Dari data nilai ujian akhir
semester ganjil diketahui masih banyak siswa yang belum tuntas belajar yaitu
sekitar 63%. Masalah yang terjadi dalam proses belajar mengajar biologi adalah
aktivitas siswa yang rendah didalam kelas, berkisar 6-10% siswa yang aktif
belajar. Dari hasil observasi yang dilakukan peneliti, model pembelajaran yang
diterapkan oleh guru adalah metode ceramah berbentuk penjelasan konsep yang
ditutup dengan tanya jawab antara guru dan siswa. Hal

ini membuat guru

mendominasi kegiatan belajar mengajar di kelas, sehingga membuat siswa

2

menjadi pasif. Guru dijadikan sebagai satu – satunya sumber informasi sehingga
kegiatan pembelajaran berlangsung satu arah.
Kualitas peserta didik yang dihasilkan menunjukkan keberhasilan dalam
suatu proses pembelajaran. Keberhasilan dalam proses belajar salahsatunya dapat
dilihat dari hasil belajar yang dicapai siswa. Peningkatan hasil belajar siswa
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut Hamdani (2011) faktor yang
mempengaruhi hasil belajar siswa dapat digolongkan menjadi dua, yaitu faktor
internal dan faktor eksternal. Faktor internal mencakup kecerdasan (Intelegensi),
sikap, minat, bakat, jasmani, dan motivasi. Sama kompleksnya dengan faktor
internal, faktor eksternal yaitu keadaan keluarga, keadaan sekolah dan lingkungan
masyarakat, serta model pembelajaran yang diterapkan guru.
Keberhasilan proses pembelajaran didalam kelas tidak terlepas dari
kemampuan guru dalam mengembangkan model–model pembelajaran. Model
pembelajaran yang dimaksud hendaknya berorientasi pada peningkatan intensitas
keterlibatan siswa secara lebih efektif dalam proses pembelajaran. Pengembangan
model pembelajaran yang tepat pada dasarnya bertujuan untuk menciptakan
kondisi pembelajaran efektif, yaitu pembelajaran yang memungkinkan keaktifan
siswa untuk menemukan konsep. Penguasaan konsep biologi oleh siswa penting
diperhatikan agar siswa dapat memahami hakikat belajar biologi, termasuk
memecahkan masalah sehari-hari siswa yang berkaitan dengan pelajaran biologi
(Hamdani, 2011).
Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang menekankan
adanya kerjasama antar siwa dalam kelompoknya untuk mencapai tujuan belajar.
Model pembelajaran kooperatif sangat berkaitan dengan konsep-konsep yang
rumit dan strategi kognitif, serta bersifat analisis sintesis yang mengacu pada
pemecahan masalah (Trianto, 2009).
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menjelaskan bahwa guru
memiliki pengaruh besar terhadap proses dan hasil belajar, bahkan guru sangat
menentukan berhasil dan tidaknya siswa dalam belajar. Agar guru mampu
memerankan dirinya sebagai fasilitator dalam pembelajaran, terdapat beberapa hal
yang harus dipahami dari siswa, sehingga dalam pembelajaran guru harus

3

berusaha untuk mengurangi metode ceramah, memodifikasi dan memperkaya
bahan pembelajaran, memanfaatkan lingkungan sekitar untuk pembelajaran,
mengembangkan situasi belajar yang memungkinkan setiap siswa bekerja dengan
kemampuan masing-masing pada setiap pembelajaran, dan mengusahakan
keterlibatan siswa dalam berbagai kegiatan pembelajaran (Lestari, 2011).
Kurikulum KTSP SMA menerangkan bahwa materi sistem ekskresi
mempunyai

kompetensi

dasar

yaitu

mengidentifikasi,

mengaitkan,

dan

menjelaskan struktur, fungsi dan proses sistem ekskresi pada Manusia. Menurut
Hanifah dalam fitriyah (2015) bahwa materi sistem ekskresi pada manusia
merupakan materi yang memiliki karakteristik bersifat abstrak untuk prosesnya
tidak dapat diinderai, karena kajiannya yang mencakup poses fisiologi yang
terjadi didalam tubuh manusia. Menurut Sari (2013), karakteristik yang demikian
menjadi salah satu penghambat bagi siswa untuk memahami konsep dan materi
pelajaran, kenyataan dilapangan mayoritas guru masih menggunakan sistem
teacher center yang berupa ceramah dalam menyampaikan materi pelajaran. Ini
dilakukan karna guru lebih berorientasi pada pencapaian materi yang padat dan
harus diselesaikan dalam waktu yang cukup singkat. Hal ini membuat siswa
kesulitan dalam memahami konsep dan materi pembelajaran.
Menurut Lestari (2011) usaha yang dapat dilakukan oleh guru untuk
menyikapi permasalahan tersebut, guru mampu merangsang dan memotivasi
siswa agar mampu membangun dan mengkonstruksi pengetahuan dalam
pikirannya. Cara yang dapat dilakukan oleh guru adalah dengan membangun
komunikasi dan interaksi belajar melalui pemberian informasi yang sangat
bermakna dan relevan dengan kebutuhan siswa. Selain itu, Guru juga harus dapat
mengelola proses pembelajaran di kelas, salah satunya dengan penggunaan model
pembelajaran yang tepat untuk mempermudah penyampaian materi pembelajaran
kepada siswa. Salah satu cara untuk menumbuhkan keinginan belajar adalah
dengan merencanakan suatu pembelajaran yang dapat membuat siswa berani
untuk mengungkapkan pendapat atau ide-idenya tanpa rasa takut, dan dapat
meningkatkan kemampuan kognitif siswa yang disesuaikan dengan pengetahuan

4

awal yang dimiliki siswa, salah satunya dengan model Kooperatif Script dan
Problem Based Instruction.
Model pembelajaran kooperatif Script merupakan model pembelajaran
dimana peserta didik berperan sebagai pembaca dan pendengar. Mereka membaca
satu bagian teks, kemudian pembaca merangkum informasinya sementara
pendengar mengoreksi kesalahan, mengisi materi yang hilang, dan memikirkan
cara bagaimana kedua peserta didik dapat mengingat gagasan utamanya. Pada
bagian berikutnya para peserta didik bertukar peran. Model pembelajaran
kooperatif Script sangat efektif untuk melatih pendengaran siswa, melatih siswa
untuk mengungkapkan kesalahan orang lain dengan lisan dan melatih ingatan
siswa (Hamdani, 2011).
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan model pembelajaran kooperatif
Script dan PBI (Problem Based Instruction) untuk membedakan hasil belajar
siswa. Model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) adalah model
pembelajaran yang potensial mengarahkan siswa memecahkan masalah. Teori
belajar yang paling mendasari model pembelajaran PBI adalah teori belajar
penemuan (discovery learning), yaitu teori belajar yang mengarahkan siswa
membentuk pengetahuan secara aktif. Hikmah (2015) menyatakan bahwa PBI
(Problem Based Instruction) menyajikan

masalah kontekstual

sehingga

merangsang siswa untuk belajar, melalui pembelajaran PBI (Problem Based
Instruction) siswa akan mempelajari isi materi secara efektif dengan mencoba
memecahkan permasalahan nyata (kontekstual).
Menurut Hutasoit (2015) tidak terdapat perbedaan yang signfikan terhadap
hasil belajar antara siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif Script dengan NHT pada sub materi jaringan tumbuhan di SMA Negeri
1 Siantar Narumonda tahun Pembelajaran 2013/2014 namun keduanya mengalami
peningkatan hasil belajar sehingga kedua model ini sama efisiennya digunakan
pada sub materi jaringan tumbuhan. Sejalan dengan itu Hakim (2012) menyatakan
bahwa penerapan model PBI berpengaruh nyata terhadap hasil belajar siswa.
Berdasarkan uraian diatas maka peneliti ingin untuk melakukan penelitian dengan
judul “Perbedaan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Model

5

Pembelajaran Kooperatif Script dan Problem Based Instruction pada Materi
Pokok Sistem Ekskresi Manusia di Kelas XI IPA SMA Negeri 14 Medan
Tahun Pembelajaran 2015/2016”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan diatas, dapat
diidentifikasikan beberapa permasalahan, yakni:
1.

Model pembelajaran yang digunakan guru kurang menarik minat siswa dalam
belajar biologi.

2.

Hasil belajar biologi yang masih cenderung rendah.

3.

Proses pembelajaran yang berpusat pada guru.

4.

Aktivitas belajar siswa dalam kegiatan belajar mengajar rendah.

1.3. Pembatasan Masalah
Sesuai dengan identifikasi masalah dan luasnnya ruang lingkup masalah
maka pembahasan penelitian ini dibatasi pada hasil belajar siswa, materi pokok
sistem ekskresi manusia, menggunakan model pembelajaran kooperatif Script dan
Problem Based Instruction di Kelas XI IPA SMA Negeri 14 Medan Tahun
Pembelajaran 2015/2016”.

1.4. Rumusan Masalah
Bertolak dari latar belakang masalah yang telah dijelaskan diatas, maka
yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1.

Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif Script pada Materi Pokok Sistem Ekskresi Manusia di Kelas XI
IPA SMA Negeri 14 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016?

2.

Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran
Problem Based Instruction pada Materi Pokok Sistem Ekskresi Manusia di
Kelas XI IPA SMA Negeri 14 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016?

3.

Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan Model
kooperatif Script dan Problem Based Instruction pada Materi Pokok Sistem

6

Ekskresi Manusia di Kelas XI IPA SMA Negeri 14 Medan Tahun
Pembelajaran 2015/2016?

1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif Script pada Materi Pokok Sistem Ekskresi Manusia
di Kelas XI IPA SMA Negeri 14 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016.
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran Problem Based Instruction pada Materi Pokok Sistem Ekskresi
Manusia di Kelas XI IPA SMA Negeri 14 Medan Tahun Pembelajaran
2015/2016.
3. Untuk mengetahui apakah ada yang signifikan perbedaan hasil belajar siswa
dengan menggunakan Model Problem Based Instruction dan kooperatif Scrift
pada Materi Pokok Sistem Ekskresi Manusia di Kelas XI IPA SMA Negeri
14 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016.

1.6. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk:
1.

Untuk Siswa
Untuk memberikan pengetahuan dan pengalaman bagi siswa tentang cara
berdiskusi dengan model pembelajaran Model kooperatif Script dan Problem
Based Instruction dan untuk menumbuhkan sikap postif siswa terhadap
materi dan proses belajar dengan cara pemilihan model yang tepat.

2.

Untuk Guru
Sebagai bahan masukan bagi guru dalam menentukan model pembelajaran
yang akan digunakan dalam menyampaikan materi pembelajaran yang sesuai
dengan pokok bahasan.

3.

Untuk Sekolah

7

Untuk memberikan sumbangan kepada dunia pendidikan dan kepada guru
biologi maupun siswa disekolah untuk meningkatkan kualitas pendidikan
yang lebih baik dari sekarang. Selain itu, penulis dapat memberikan
gambaran kepada peniliti selanjutnya yang berkaitan dengan penelitian ini.

1.7. Definisi Operasional
Beberapa hal yang dijadikan sebagai operasional dalam penelitian ini adalah :
1.

Model pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang dilakukan secara
berkelompok, siswa dalam satu kelas dijadikan kelompok-kelompok kecil
yang terdiri dari empat sampai lima orang untuk memahami konsep yang
difasilitasi guru.

2.

Problem Based Instruction (PBI) adalah model pembelajaran berdasarkan
masalah, dimana kelompok-kelompok kecil siswa bekerja sama memecahkan
suatu masalah yang telah disepakati oleh siswa dan guru.

3.

Kooperatif Script adalah model belajar dimana siswa bekerja berpasangan
dan bergantian secara lisan mengikhtisarkan, bagian-bagian dari materi yang
dipelajari.

4.

Hasil belajar adalah seluruh kecakapan dan hasil yang dicapai melalui proses
belajar mengajar di sekolah yang dinyatakan dengan angka – angka atau nilai
– nilai yang diukur dengan tes hasil belajar.

5.

Aktivitas merupakan prinsip atau asas yang sangat penting di dalam interaksi
belajar mengajar.

50

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
1.

Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Script rata-rata hasil
belajar siswa yang diperoleh adalah 82,8 pada materi pokok sistem ekskresi
manusia di kelas XI IPA SMA Negeri 14 Medan tahun pembelajaran
2015/2016.

2.

Hasil belajar siswa yang diperoleh dengan menggunakan model pembelajaran
Problem Based Instruction adalah 77,33 pada materi pokok sistem ekskresi
manusia di kelas XI IPA SMA Negeri 14 Medan tahun pembelajaran
2015/2016.

3.

Ada perbedaan yang signifikan pada hasil belajar siswa menggunakan model
pembelajaran kooperatif Script dan Problem Based Instruction pada materi
pokok sistem ekskresi manusia di kelas XI IPA SMA Negeri 14 Medan tahun
pembelajaran 2015/2016.

5.2. Saran-saran
1.

Bagi para guru, terkhusus guru bidang studi Biologi agar dapat menerapkan
model pembelajaran kooperatif Script pada materi pokok sistem ekskresi
manusia untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik.

2.

Peneliti lain sebagai calon guru hendaknya memperhatikan penggunaan
model pembelajaran pada saat akan menyampaikan materi pembelajaran,
membuat variasi sedemikian rupa sehingga pembelajarannya menjadi
menarik dan tidak membosankan.

3.

Memberikan penghargaan kepada siswa yang mengalami peningkatan hasil
belajar sangat efektif untuk memacu peserta didik untuk semakin giat belajar.

51

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S., (2012), Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi
Aksara, Jakarta.
Andriani, N., (2012), Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Cooperative
Script terhadap Kemampuan Berfikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa
Kelas XI SMA, FMIPA UNM, Malang.
Astuti, W., (2013), Penerapan Model PBI dengan Media Permainan Kartu Soal
di SMA, FIP Univ.Jember, Jember.
Fitriyah, A., (2015), Pengaruh Penggunaan Hypermedia terhadap Hasil Belajar
Siswa pada Konsep Sistem Eksresi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN, Jakarta.
Hamdani, (2010), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Pustaka Setia, Bandung.
Hamalik, O., (2010), Proses Belajar Mengajar, Penerbit Bumi Aksara,
Yogyakarta.
Hastuti, D., (2015), Pengaruh Model PBL Berbasis Scientific Approach terhadap
Hasil Belajar Biologi Kelas X, FMIPA UIN Kalijaga, Yogyakarta.
Hindrasti, N., (2011), Pengaruh Problem Based Learning pada Siswa dengan
Tingkat Motivasi Belajar terhadap Penguasaan Konsep Biologi Siswa
Kelas X SMA I Batik Surakarta, FKIP Sebelas Maret, Surakarta.
Hikmah, (2015), Pengembangan Lembar Kerja Siswa Materi Sistem Ekskresi
pada Manusia Berbasis PBL di SMP, FMIPA UNS, Semarang.
Hutasoit, D., (2015), Perbedaan Hasil Belajar Siswa Kelas XI yang Diajar
Menggunakan Model pembelajaran Kooperatif Script dengan Kooperatif
Numbered Head Together (NHT) pada Sub Materi Jaringan Tubuh
Tumbuhan di SMA Negeri 1 Siantar Narumonda Tahun Pembelajaran
2014 / 2015, FMIPA UNIMED, Medan.
Istarani, (2011), Model Pembelajaran Inovatif 58 Model Pembelajaran Inovatif,
Penerbit Media Persada, Medan.
Lestari,

S., (2011), Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle
berpendekatan JAS pada Materi Sistem Ekskresi di SMA Salatiga,
FMIPA UNS, Semarang.

52

Maryani, (2013), Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Script dengan
Metode Praktikum terhadap Aktivitas Belajar dan Hasil Belajar dalam
Pembelajaran IPA Kelas VII T.P 2012/2013, FMIPA Universitas Jember,
Jember.
Nengsih, N., (2013), Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Script untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
Kabupaten Sukabumi T.P 2012/2013, FIP Universitas Pakuan, Sukabumi.
Ningsih, D., (2010), Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa melalui
Strategi Cooperative Script dan Word Square Materi Sistem Saraf
Manusia di SMA Ibu Kartina, FMIPA UNS, Semarang.
Priadi, (2009), Buku Biologi SMA Kelas XI, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, Penerbit
Rineka Cipta, Jakarta.
Sani, R., (2013), Inovasi Pembelajaran, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
Sardiman, A., (2008), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Penerbit Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
Srini, (2013), Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Script untuk
Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Biologi Siswa SMP N 14
Pekanbaru, FMIPA UNRI, Pekanbaru.
Sardiman, A., (2008), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Penerbit Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
Sudjadi, (2010), Buku Biologi SMA Kelas XI, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Sudjana, (2005), Statistika Pendidikan, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Sugiyono, (2012), Statistika untuk Penelitian, Penerbit Alpahbeta, Bandung.

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN DIRECT INSTRUCTION SISWA KELAS X MAN SUAK TIMAH KABUPATEN ACEH BARAT

0 5 1

PERBANDINGAN PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB DAN POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA

5 39 50

PERBANDINGAN PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB DAN POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA

1 6 16

PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LINGKUNGAN

0 5 69

PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LINGKUNGAN

1 19 69

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X Semester Genap SMA Negeri 14 Bandar Lampung T.P 2014/2015)

0 7 59

PENGEMBANGAN KARTU REMI KIMIA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT)TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM KOLOID KELAS XI SMA KORPRI BANJARMASIN

0 0 7

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI ZAMAN PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA DENGAN MODEL PROBLEM BASED INTRODUCTION PADA KELAS XI SMA NEGERI 1 KISARAN

0 0 12

PERBAIKAN PROSES DAN HASIL BELAJAR MUATAN IPA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED

0 0 13

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN SENI BUDAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION PADA SISWA KELAS X.5 SMA N 1 TALAMAU Yetrin SMA N 1 Talamau Email:yetringmail.com

0 0 12