PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN MENGUKUR DENGAN ALAT UKUR MEKANIK PRESISI KELAS X TEKNIK PEMESINAN SMK SWASTA PUTRA JAYA STABAT.
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN MENGUKUR
DENGAN ALAT UKUR MEKANIK PRESISI KELAS X TEKNIK PEMESINAN
SMK PUTRA JAYA STABAT
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Teknik Mesin
Oleh:
RAHMAN SAFI’
I
NIM.5112121005
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2017
(2)
(3)
(4)
(5)
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur yang tidak terkira penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. karena atas ridho dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang diberi judul “Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif Pada Mata Pelajaran Mengukur Dengan Alat Ukur Mekanik Presisi Kelas X Teknik Pemesinan SMK Putra Jaya Stabat” dengan lancar.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ayahanda tercinta Sarman, Ibunda tercinta Sutirah, dan Adik–adik yang senantiasa memberikan dukungan dan doa yang tiada hentinya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Terimakasih juga kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, antara lain :
1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, Selaku Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd, Selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan.
3. Ibu Dr. Hj, Rosnelli. M.Pd., selaku Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
4. Bapak Drs. Hidir Efendi, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
5. Bapak Dr, Selamat Riadi, M.Pd Sekretaris Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
6. Bapak Janter P.Simanjunta ST,MT.,Ph.D Kaprodi Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
(6)
iv
7. Bapak Dr.R Mursid,M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan arahan, saran dan bimbingannya dalam penulisan Skripsi ini. 8. Bapak Meril Junaidi,S.Pd selaku Kepala Sekolah di SMK Putra Jaya
Stabat yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut.
9. Bapak Dedi Siswanto, S.Si selaku wakil kepala sekolah bidang kurikulum SMK Putra Jaya, Stabat.
10.Bapak Bambang,S.Pd selaku guru bidang study Mengukur dengan alat ukur mekanik presisi yang telah banyak memberikan arahan dan nasihat dalam melakukan penelitian.
11.Kepada Kedua Orang tua saya yang dengan cinta kasih telah membesarkan saya dan selalu mendoakan saya.
12.Kepada teman-teman di Unit Kegiatan Mahasiswa Islam Ar-Rahman Universitas Negeri Medan, terimakasih untuk penyejuk jiwa dan penebar cintanya.
13.Kepada Guru-guru SMK Putra Jaya, terimakasih untuk Motivasinya. 14.Kepada Guru-guru Yayasan Wakaf Almuttaqin Medan.terimakasih untuk
penyejuk jiwa dan penebar cintanya.
15.Kepada Adik adik ROHIS YPPJJR Stabat, terimakasih untuk semangatnya.
16.Kepada Adik-adik Remaja Masjid UKRIN YAQIN, terimakasih untuk Doa-doanya.
17.Rekan-rekan Mahasiswa Teknik Mesin 2011, terima kasih buat dukungan dan motivasi yang telah kalian berikan.
(7)
v
18.Serta semua pihak yang telah membantu dalam menyelsaikan proposal penelitian ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan di dalam penulisan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan skripsi ini di masa mendatang, Terima kasih.
Medan, November 2016 Penulis,
Rahman Safi’i NIM. 5112121005
(8)
(9)
vi DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 5
C. Batasan Masalah ... 5
D. Rumusan Masalah ... 5
E. Tujuan Penelitian ... 6
F. Manfaat Penelitian ... 6
BAB II : KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori ... 8
1. Media Pembelajaran ... 8
a. Pengertian Media ... ... 8
b. Hakikat Pembelajaran ... 8
c. Fungsi Media Pembelajaran... …...10
d. Kegunaan Media Pembelajaran...10
e. Klasifikasi Media Pembelajaran...12
(10)
vii
3. Desain CD Pembelajaran ... 17
4. Software Lectora ... 18
5. Desain Pembelajaran ... 20
6. Model ADDIE... 24
C. Penelitian yang Relevan ... 27
B. Kerangka Berfikir ... 28
D. Hipotesis ... 29
BAB III : METODE PENELITIAN A. Tempat, dan Waktu Penelitian ... ... 30
B. Objek dan Subjek Penelitian ... 30
C. Perancangan dan Pembuatan Produk ... 30
1. Tahap Analisis (Analisys) ... 31
2. Tahap Desain (Design) ... 32
3. Tahap Pengembangan (Development) ... 34
4. Tahap Implementasi (Implementation) ... 38
5. Tahap Evaluasi (Evaluation) ... 38
D. Pengujian Produk ... 39
E. Teknik Pengumpulan Data ... 41
F. Teknik Analisis Data ... 42
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 44
1. Analisis Kebutuhan ... 44
(11)
viii
3. Pengerjaan CD Interaktif ... 49
a. Membuat Tampilan Awal Media Pembelajaran ... 49
b. Menu Profil Penulis ... 50
c. Menu KD ... 50
d. Menu Materi ... 51
e. Menu Pustaka ... 58
f. Menu Tes ... 58
4. Hasil Uji Coba ... 60
a. Evaluasi ... 60
b. Validasi ahli media ... 61
c. Validasi Ahli Materi ... 63
d. Pengujian Terhadap Siswa ... 64
e. Revisi Tahap II ... 68
f. Penggandaan Produk ... 69
5. Pembahasan ... 69
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 72
B. Saran ... 73
DAFTAR PUSTAKA ... 74 LAMPIRAN
(12)
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Tabel Presentase Daya Ingat ... 15
Tabel 2. Kisi-kisi Tes mengukur dengan alat ukur mekanik presisi... . 40
Tabel 3. Interpretasi Kelayakan Coursware Multimedia ... 43
Tabel 4. Angket Validasi Media ... 62
Tabel 5. Hasil Penilaian Ahli Materi ... 63
Tabel 6. Hasil Angket Penilaian Siswa ... 65
Tabel 7. Skor Siswa Uji Coba Tahap I ... 66
Tabel 8. Hasil Angket Penilaian Uji Kelompok Kecil ... 67
(13)
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Model Desain Pembelajaran ADDIE ... 25
Gambar 2. Storyboard media pembelajaran ………... 34
Gambar 3. Desain Tampilan Awal ... 35
Gambar 4. Desain Menu Profil ... 36
Gambar 5. Desain Menu KD ... 36
Gambar 6. Desain Menu Materi ... 37
Gambar 7. Desain Menu Test ... 38
Gambar 8. Tampilan Awal Media Pembelajaran .. ... 49
Gambar 9. Menu Profil Penulis ... 50
Gambar 10. Tampilan Menu KD . ... 50
Gambar 11. Tampilan Menu Materi ... 51
Gambar 12. Tampilan Sub Menu Materi Mistar Sorong ... 51
Gambar 13. Tampilan Sub Menu Bagian bagian Mistar Sorong ... 52
Gambar 14. Tampilan Sub Menu Materi Fungsi Komponen-komponen Mistar Sorong ... 52
Gambar15. Tampilan Sub Menu Materi Cara Menggunakan Mistar Sorong 53 Gambar 16. Tampilan Sub Menu Materi Cara Menggunakan Mistar Sorong 53 Gambar 17. Tampilan Sub Menu Materi Cara Menggunakan Mistar Sorong 54 Gambar 18. Tampilan Sub Menu Materi Membaca Mistar Sorong ... 54
Gambar 19. Tampilan Sub Menu Materi Pemeliharaan Mistar Sorong ... 55
Gambar 20. Tampilan Sub Menu Materi Micrometer ... 55
(14)
xi
Gambar 22. Tampilan Sub Menu Materi Cara Menggunakan Micrometer .... 56
Gambar 23. Tampilan Sub Menu Materi Skala Micrometer ... 57
Gambar 24. Tampilan Sub Menu Materi Cara Membaca Micrometer ... 57
Gambar 25. Tampilan Sub Menu Materi Pemeliharaan Micrometer ... 58
Gambar 26. Tampilan Daftar Pustaka ... 58
Gambar 27. Tampilan Menu Test ... 59
(15)
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Validasi Media ... 75
Lampiran 2. Validasi Materi ... 76
Lampiran 3. Uji coba Perorangan . ... 77
Lampiran 4. Uji coba Kelompok Kecil ... 78
Lampiran 5. Story Board ... 79
Lampiran 6. Silabus ... 80
(16)
1 1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan kejuruan memiliki peran strategis dalam mendukung secara langsung orientasi pembangunan nasional, khususnya dalam penyiapan tenaga karja terampil dan terdidik yang dibutuhkan oleh dunia kerja. Pendidikan Kejuruan merupakan sistem pendidikan yang menuntut peserta didiknya untuk dapat menguasai kompetensi tertentu sesuai dengan jurusan yang diambil (UUSPN No. 20 tahun 2003). Mutu lulusan suatu pendidikan sangat erat kaitannya dengan proses pelaksanaan pembelajaran yang diterapkan dalam suatu lembaga pendidikan.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), merupakan sekolah lanjutan setelah Sekolah Menengah Pertama (SMP) bagi siswa-siswi yang mempunyai kebutuhan pendidikan dalam bidang keahlian teknik. Rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan belajar mengajar di SMK Teknik adalah kurikulum KTSP. Salah satu program intrakurikuler dalam pendidikan di tingkat SMK adalah Teknik Pemesinan. Tujuan Teknik Pemesinan adalah menciptakan tenaga terampil menengah yang diharapkan setelah lulus dapat langsung berkecimpung dalam dunia kerja bagi peserta didik.
Studi lapangan yang dilakukan penulis pada siswa kelas X Program Teknik Pemesinan SMK Putra Jaya Stabat menemukan bahwa siswa menemui kesulitan dalam menyerap materi Menggunakan Alat Ukur Presisi dikarenakan ; (1) Siswa kesulitan menyerap materi pelajaran dengan media pembelajaran
(17)
2
sebelumnya. Media pembelajaran yang digunakan sebelumnya adalah media modul cetak ; (2) Siswa kurang aktif dalam pelajaran dan berbincang – bincang pada saat guru menjelaskan materi pelajaran.
Guru sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran, merupakan pihak yang mentransfer ilmu kepada siswa. Seiring majunya perkembangan pendidikan, seorang guru dituntut untuk lebih dinamis dan kreatif dalam mengembangkan proses pembelajaran peserta didik. Tantangan guru saat ini adalah penyebaran informasi yang begitu cepat. Oleh karena itu guru harus selalu melakukan metode pengajaran secara terus menerus. Dalam pembelajaran mata pelajaran Mengukur dengan alat ukur mekanik presisi pun, guru harus menguasai seluruh aspek bidang yang akan diajarkan. Akan tetapi dalam pelaksanaannya, guru mata pelajaran Mengukur dengan alat ukur mekanik presisi pada umumnya mengajar hanya dengan metode ceramah bahkan cenderung teoritis dan beberapa alat peraga yang mengakibatkan siswa kurang mendapatkan pengalaman berkreasi, karena metode ceramah hanya mengutamakan aspek ingatan dan hafalan.
Seiring perkembangan teknologi dan komputerisasi, banyak mata pelajaran umum di sekolah yang menggunakan multimedia interaktif sebagai salah satu alternatif pengembangan media pembelajaran. Media ini merupakan salah satu variasi yang dianggap lebih menarik bagi peserta didik dibanding metode ceramah. Selain itu, fasilitas di sekolah sangat memadai untuk menggunakan media pembelajaran multimedia interaktif, yaitu dengan laboratorium komputer. Untuk mata pelajaran sains dan sastra, pembelajaran di laboratorium komputer dengan multimedia interaktif sudah sering dijumpai. Akan
(18)
3
tetapi untuk mata pelajaran Mengukur dengan alat ukur mekanik presisi menggunakan multimedia interaktif masih sangat jarang ditemui.
Banyak materi teoritis dalam Mengukur dengan alat ukur mekanik yang dapat diajarkan dengan lebih menarik dan efektif dengan mengembangkan produk multimedia interaktif. Intinya adalah bahwa laboratorium komputer yang sangat memadai belum dimanfaatkan secara optimal sebagai media pembelajaran. Padahal umumnya peserta didik telah memiliki ketrampilan dasar menggunakan komputer karena telah mendapatkan pembelajaran teknologi dan komunikasi.
Berdasarkan hasil observasi tanggal 29 Oktober 2015 di SMK Swasta Putra Jaya Stabat, SMK ini memiliki 2 Lan Komputer dengan 57 Unit Komputer potensi dapat digunakan untuk` penerapan media guna menunjang proses belajar mengajar di dalam kelas sehingga dalam menyampaikan materi siswa lebih mudah memahami tanpa terjun langsung ke lapangan. Guru Teknik Pemesinan yang berjumlah 6 Orang sudah bisa mengoperasikan komputer dengan baik, hal tersebut dapat menunjang untuk diadakanya media pembelajaran berbasis komputer.
Dalam kenyataanya, guru masih menggunakan metode klasik yakni dengan metode ceramah kemudian siswa mendengarkan, mencatat dan menunjukkan benda atau alat yang sedang dipelajari, yang terkadang benda atau alat yang dipelajari tidak selalu bisa di tunjukkan karena terbatas peralatan yang ada. Penggunaan metode ceramah tanpa ada variasi dalam pembelajaran hanya efektif dimenit-menit awal sehingga dalam jangka waktu lama dapat mengakibatkan siswa jenuh, kurang termotivasi yang akhirnya akan menyebabkan hasil belajar siswa menjadi menurun. Hal tersebut dapat ditunjukan dengan masih
(19)
4
adanya siswa yang ribut sendiri dengan temannya ketika proses pembelajaran berlangsung. Selain itu dalam melaksanakan pembelajaran khususnya pada mata pelajaran Mengukur Dengan Alat Ukur Mekanik Presisi ini siswa tidak dibekali dengan buku pegangan yang lengkap pada setiap mata pelajaran, sehingga apabila siswa ini tidak mencatat ketika pelajaran berlangsung maka siswa tersebut akan lebih cepat lupa terhadap materi yang disampaikan.
Berdasarkan permasalahan tersebut penelitian ini bermaksud mengkonsep metode pembelajaran yang berbasis Media Interaktif yang dapat menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif yang mengkombinasikan teks, grafik, animasi, audio, dan gambar video. Penggunaannya ditunjukan untuk membantu guru dalam menyampaikan materi dan juga membantu para siswa dalam memahami materi yang diajarkan.
Metode pembelajaran tersebut merupakan metode pembelajaran dengan bantuan komputer. Metode ini diwujudkan melalui pengembangan media pembelajaran Mengukur dengan alat ukur mekanik presisi menggunakan software komputer. Rekayasa media pembelajaran dilakukan dengan mengemas materi multimedia berupa tulisan, contoh gambar, video, animasi, dan latihan memecahkan soal. Materi pembelajaran tersebut disajikan dalam satu kesatuan menggunakan software Lectora Inspire agar tampilannya lebih menarik dan software penunjang lainnya.
(20)
5
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasikan masalah-masalah sebagai berikut:
1. Penggunaan Multimedia Interaktif belum ada di sekolah.
2. Pembelajaran Mengukur dengan alat ukur mekanik presisi yang disampaikan guru masih sulit dipahami oleh siswa.
3. Motivasi belajar Mengukur dengan alat ukur presisi melalui pemanfaatan media pembelajaran multimedia interaktif perlu ditingkatkan.
4. Penggunaan komputer di SMK Putra Jaya Stabat belum optimal digunakan.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah serta identifikasi masalah-masalah tersebut, maka perlu dikembangkan media pembelajaran yang dapat membantu memudahkan proses belajar mengajar pada mata pelajaran Mengukur dengan alat ukur mekanik presisi. Dalam penelitian ini, peneliti membatasi masalah yaitu : “Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif Pada Mata Pelajaran Mengukur Dengan Alat Ukur Mekanik Presisi”.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi, serta batasan masalah yang telah dituliskan, maka yang menjadi masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
(21)
6
1. Bagaimana cara mengembangkan media pembelajaran yang layak digunakan pada mata pelajaran mengukur dengan alat ukur mekanik presisi di SMK Swasta Putra Jaya Stabat.
2. Apakah Multimedia Interaktif yang dikembangkan layak digunakan dalam pembelajaran Mengukur dengan alat ukur mekanik presisi?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka tujuan diadakannya penelitian ini yaitu :
1. Untuk mengembangkan media pembelajaran yang layak pada mata pelajaran Mengukur dengan alat ukur mekanik presisi di SMK Swasta Putra Jaya Stabat.
2. Untuk mengetahui apakah Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif Layak Dijalankan oleh Siswa.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat, sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis
a. Meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Mengukur dengan alat ukur mekanik presisi.
b. Adanya media pembelajaran berbasis multimedia yang dikembangkan. c. Memberikan sumbangan dan informasi pengetahuan kepada siswa,
guru SMK Putra Jaya Stabat dan mahasiswa Teknik Mesin.
d. Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya yang mempunyai pembahasan penelitian yang sama.
(22)
7
2. Manfaat Praktis
Bagi Peneliti, dapat menambah wawasan keilmuan dalam bidang metode pembelajaran Mengukur dengan alat ukur mekanik presisi dengan menggunakan komputer dan dapat dijadikan inspirasi untuk penelitian selanjutnya.
(23)
71 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini berupa CD yang berisi program multimedia interaktif layak digunakan dalam pembelajaran Mengukur dengan alat ukur mekanik presisi. Kelayakan ini didasarkan Pada:
1. Validasi kelayakan ahli media yang mendapatkan skor 3,60 (Layak). Berdasarkan tabel Interval Kriteria Penilaian, Skor 3,60 ini dapat diartikan bahwa dari segi tampilan, animasi, kontras antara huruf dan latar belakang, kemungkinan media mengalami eror, dsb. Media yang dikembangkan sudah baik dan layak untuk digunakan dalam proses belajar mengajar.
2. Validasi kelayakan ahli materi yang mendapat skor 3,65 (Layak). Berdasarkan tabel Interval Kriteria Penilaian, Skor 3,65 ini diartikan bahwa dari segi konten/isi media yang dikembangkan sudah baik dan layak untuk digunakan dalam proses belajar mengajar, hanya saja ada sedikit kekurangan yaitu pengkajian materinya kurang dalam.
3. Uji kelayakan pengguna yang mendapat skor 3,75 (layak) untuk uji coba tahap I dan 3,83 (layak) untuk uji coba tahap II. Hal ini didapatkan dari hasil penilaian dari para peserta didik dan jika dilihat tabel Interval Kriteria Penilaian 3,75 dan 3,83 dapat dikatagorikan bahwa media sudah baik dan layak.
(24)
72
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan di atas, maka saran yang dapat diberikan pada penelitian ini adalah:
1. Guru hendaknya dapat membuat media pembelajaran yang belum ada maupun mengembangkan media yang sudah ada.
2. Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui efisiensi CD Interaktif media pembelajaran yang telah diteliti ini untuk meningkatkan hasil belajar.
(25)
73
DAFTAR PUSTAKA
Arief S dan Sadiman. (2010). Media Pendidikan, pengertian, pengembangan, dan pemanfaatannya. Jakarta: CV. Rajawali.
Arikunto, Suharsimi.( 2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Arsyad dan Azhar. (2013). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Benny A. Priyadi. (2009). Model-Model Desain Sistem Pembelejaran. Jakarta: PPS-UNJ.
Haryono Agug dan Rahardjito. (2009) Media Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Bermawy. (2009). Desain Pembelajaran.Yogyakarta:PT Pustaka Insan Madani. Abdul. (2012). Desain Pembelajaran.Yogyakarta: PT.Penerbit Ombak
Jepri Siapayung.(2013). Pengembanagan Model Pembelajaran E-learning Pada Mata Pelajaran Kimia SMA. Medan. Unimed
Sehono.(2013). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Komputer Untuk Mata Kuliah CNC Pada Program Studi S1 Semester IV Teknik Mesin Universitas Negeri Medan Tahun Ajaran 2013/2014. Medan. Unimed
Cut Multi dan Monang. (2012). Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Multimedia Dalam Memahami Pengukuran Komponen Elektronika (MPKE) Pada Kelas X Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan. Medan: UNIMED. Skripsi Tidak Dipublikasikan.
Dadang Supriatna, dan Mochamad Mulyadi. (2009). Konsep Dasar Desain Pembelejaran. PPPPTK TK.
Elang dan Krisnadi. (2004). Pemanfaatan Program CAI sebagai Sarana untuk Membantu siswa dalam Menyerap konsep-konsep Matematika dengan pendekatan Abstrak-konkret. Jakarta: pustekkom dan Pusat Informasi.. Firdaus, S., Damiri, D J., dan Tresnawati D, (2012). Perancangan Aplikasi
Multimedia Interaktif Company Profile Generic, Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut. 09, 1-10.
Niken Ariani dan Haryanto. (2010) Pembelajaran Multimedia di Sekolah. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Sriadhi,(2012). Instrumen Ukur Kelayakan Courseware Multimedia Learning. Centre for Instructional Technology and Multimedia, USM
(26)
74
Sutopo dan Ariesto Hadi. (2003).Multimedia Interaktif dengan Flash.Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta Bandung Skenda, dkk. (2013). Pengembangan Aplikasi Multimedia Pengenalan
Pemanasan Global Dan Solusinya Menggunakan Pendekatan ADDIE. Fakultas Teknik, Universitas Widyatama.
Reni, Dkk. (2014). Dasar dan Pengukuran. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudaayan RI.
Undang Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nosional. Jogjakarta : Media Wacana Press.
Sejathi. (2011). Ciri-ciri Motivasi Belajar. Artikel Pendidikan. Di ambil dari: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2115321-ciri-ciri
motivasibelajar/. Diakses 24 September 2014.
Suprayatna dan Mulyadi, (2012). Konsep Dasar Desain Pembelajaran, Bahan Ajar untuk Diklat E-Training PTK dan LB (online) dalam (http://www.tkplb.org/documents/ctraining%20media%20pembelajaran/3. Konsep_Dasar_Desain_Pembelajaran.pdf) diakses 20 September 2014. Suryatmo, F. (2005). Dasar-dasar Pengukuran. Jakarta: Rineka Cipta
(1)
1. Bagaimana cara mengembangkan media pembelajaran yang layak digunakan pada mata pelajaran mengukur dengan alat ukur mekanik presisi di SMK Swasta Putra Jaya Stabat.
2. Apakah Multimedia Interaktif yang dikembangkan layak digunakan dalam pembelajaran Mengukur dengan alat ukur mekanik presisi?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka tujuan diadakannya penelitian ini yaitu :
1. Untuk mengembangkan media pembelajaran yang layak pada mata pelajaran Mengukur dengan alat ukur mekanik presisi di SMK Swasta Putra Jaya Stabat.
2. Untuk mengetahui apakah Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif Layak Dijalankan oleh Siswa.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat, sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis
a. Meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Mengukur dengan alat ukur mekanik presisi.
b. Adanya media pembelajaran berbasis multimedia yang dikembangkan. c. Memberikan sumbangan dan informasi pengetahuan kepada siswa,
guru SMK Putra Jaya Stabat dan mahasiswa Teknik Mesin.
d. Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya yang mempunyai pembahasan penelitian yang sama.
(2)
7
2. Manfaat Praktis
Bagi Peneliti, dapat menambah wawasan keilmuan dalam bidang metode pembelajaran Mengukur dengan alat ukur mekanik presisi dengan menggunakan komputer dan dapat dijadikan inspirasi untuk penelitian selanjutnya.
(3)
71 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini berupa CD yang berisi program multimedia interaktif layak digunakan dalam pembelajaran Mengukur dengan alat ukur mekanik presisi. Kelayakan ini didasarkan Pada:
1. Validasi kelayakan ahli media yang mendapatkan skor 3,60 (Layak). Berdasarkan tabel Interval Kriteria Penilaian, Skor 3,60 ini dapat diartikan bahwa dari segi tampilan, animasi, kontras antara huruf dan latar belakang, kemungkinan media mengalami eror, dsb. Media yang dikembangkan sudah baik dan layak untuk digunakan dalam proses belajar mengajar.
2. Validasi kelayakan ahli materi yang mendapat skor 3,65 (Layak). Berdasarkan tabel Interval Kriteria Penilaian, Skor 3,65 ini diartikan bahwa dari segi konten/isi media yang dikembangkan sudah baik dan layak untuk digunakan dalam proses belajar mengajar, hanya saja ada sedikit kekurangan yaitu pengkajian materinya kurang dalam.
3. Uji kelayakan pengguna yang mendapat skor 3,75 (layak) untuk uji coba tahap I dan 3,83 (layak) untuk uji coba tahap II. Hal ini didapatkan dari hasil penilaian dari para peserta didik dan jika dilihat tabel Interval Kriteria Penilaian 3,75 dan 3,83 dapat dikatagorikan bahwa media sudah baik dan layak.
(4)
72
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan di atas, maka saran yang dapat diberikan pada penelitian ini adalah:
1. Guru hendaknya dapat membuat media pembelajaran yang belum ada maupun mengembangkan media yang sudah ada.
2. Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui efisiensi CD Interaktif media pembelajaran yang telah diteliti ini untuk meningkatkan hasil belajar.
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Arief S dan Sadiman. (2010). Media Pendidikan, pengertian, pengembangan, dan pemanfaatannya. Jakarta: CV. Rajawali.
Arikunto, Suharsimi.( 2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Arsyad dan Azhar. (2013). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Benny A. Priyadi. (2009). Model-Model Desain Sistem Pembelejaran. Jakarta: PPS-UNJ.
Haryono Agug dan Rahardjito. (2009) Media Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Bermawy. (2009). Desain Pembelajaran.Yogyakarta:PT Pustaka Insan Madani. Abdul. (2012). Desain Pembelajaran.Yogyakarta: PT.Penerbit Ombak
Jepri Siapayung.(2013). Pengembanagan Model Pembelajaran E-learning Pada Mata Pelajaran Kimia SMA. Medan. Unimed
Sehono.(2013). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Komputer Untuk Mata Kuliah CNC Pada Program Studi S1 Semester IV Teknik Mesin Universitas Negeri Medan Tahun Ajaran 2013/2014. Medan. Unimed
Cut Multi dan Monang. (2012). Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Multimedia Dalam Memahami Pengukuran Komponen Elektronika (MPKE) Pada Kelas X Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan. Medan: UNIMED. Skripsi Tidak Dipublikasikan.
Dadang Supriatna, dan Mochamad Mulyadi. (2009). Konsep Dasar Desain Pembelejaran. PPPPTK TK.
Elang dan Krisnadi. (2004). Pemanfaatan Program CAI sebagai Sarana untuk Membantu siswa dalam Menyerap konsep-konsep Matematika dengan pendekatan Abstrak-konkret. Jakarta: pustekkom dan Pusat Informasi.. Firdaus, S., Damiri, D J., dan Tresnawati D, (2012). Perancangan Aplikasi
Multimedia Interaktif Company Profile Generic, Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut. 09, 1-10.
Niken Ariani dan Haryanto. (2010) Pembelajaran Multimedia di Sekolah. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Sriadhi,(2012). Instrumen Ukur Kelayakan Courseware Multimedia Learning. Centre for Instructional Technology and Multimedia, USM
(6)
74
Sutopo dan Ariesto Hadi. (2003).Multimedia Interaktif dengan Flash.Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta Bandung Skenda, dkk. (2013). Pengembangan Aplikasi Multimedia Pengenalan
Pemanasan Global Dan Solusinya Menggunakan Pendekatan ADDIE. Fakultas Teknik, Universitas Widyatama.
Reni, Dkk. (2014). Dasar dan Pengukuran. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudaayan RI.
Undang Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nosional. Jogjakarta : Media Wacana Press.
Sejathi. (2011). Ciri-ciri Motivasi Belajar. Artikel Pendidikan. Di ambil dari: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2115321-ciri-ciri
motivasibelajar/. Diakses 24 September 2014.
Suprayatna dan Mulyadi, (2012). Konsep Dasar Desain Pembelajaran, Bahan Ajar untuk Diklat E-Training PTK dan LB (online) dalam (http://www.tkplb.org/documents/ctraining%20media%20pembelajaran/3. Konsep_Dasar_Desain_Pembelajaran.pdf) diakses 20 September 2014. Suryatmo, F. (2005). Dasar-dasar Pengukuran. Jakarta: Rineka Cipta