Kekuatan Otot Lengan Landasan Teori

26 dengan baik maka pemain juga harus berbuat seolah-olah melemparkan raketnya melintasi jaring. Selanjutnya Yudoprasetytio 1981:97 mengatakan bahwa setelah bola ditubruk raket, ayunan dilanjutkan dengan sengaja. Followthrough berakhir di sisi kiri server setelah bola disapu. Karena badan diputar kekiri untuk menumpahkan berat badan dalam forwardswing, kaki kanan mengikuti pemutaran badan dan followthrough berakhir dengan kaki kanan melangkah ke muka.

2.1.4 Kekuatan Otot Lengan

Gerakan servis adalah gerakan memukul, dan itu selalu dilakukan dengan tangan. Servis pada umumnya dilakukan dengan pukulan yang keras, agar sukar diterima dan dikembalikan lawan. Keras dan tidaknya pukulan tergantung dari kuat atau tidaknya otot-otot yang mendukung gerakan memukul. Oleh sebab itu agar servis dapat dilakukan dengan sempurna maka kondisi fisik yang namanya otot lengan sangat menetukan keberhasilan servis. Kekuatan menurut Jensen 1983 : 154 adalah dasar untuk penampilan gerak, dan mungkin kekuatan adalah merupakan salah satu faktor yang paling penting dalam penampilan prestasi gerak. Karena hampir semua penampilan prestasi gerak yang giat bersemangat tergantung pada kemampuan dalam menerapkan besarnya force melawan resistance, peningkatan kekuatan sering memberi kontribusi terhadap prestasi performance gerak menjadi lebih baik. Kemudian Strength menurut Wilmore 1986 : 113 dapat didefinisikan sebagai kemampuan maksimum 27 yang diaplikasikan atau untuk resistance force, dan strength sebenarnya merupakan komponen fisik yang paling dasar, terbebas dari power dan daya tahan otot, kedua-duanya yaitu power otot dan daya tahan otot adalah tergantung dari tingkat kekuatan otot dari masing-masing orang. Pada waktu petenis melakukan servis, gerakan-gerakan yang dilakukan adalah lengan kiri melakukan toss dan lengan kanan mengayunkan raket kebelakang kemudian lengan kanan diturunkan untuk mulai melaksanakan backswing. Saat tangan kiri melepaskan bola di udara harus ditemukan untuk pelaksanaan backswing, backswing selesai dan tangan kanan yang memegang raket berada di belakang leher daun raket menunjuk lapangan. Gerakan ini didukung oleh otot-otot latisimusdorsi, pectoralis major, teres minor. Saat atlet menggerakkan lengan kebelakang, otot yang bekerja adalah extensor siku, yaitu otot triceps. Pada waktu forwardswing dilakukan untuk memukul bola, gerakan dimulai dengan menggerakkan siku. Siku lengan digerakkan menjurus ke jaring. Lengan digerakkan menjurus ke jaring, badan ikut bergerak dan berputar kekiri. Pemutaran badan ini sangat diperlukan guna menuangkan berat badan pada forwardswing karena memberi tenaga tambahan. Saat lengan bergerak mendorong kearah depan atas sejauh mungkin dengan sudut gerak yang kurang lebih 45º, sedangkan untuk menggerakkan pergelangan tangan ialah dengan otot fleksor carpio ulnaris dan palmaris longus. 28 Gambar 8 : Struktur Otot lengan dan bagian-bagiannya Thomson, 1981 : 14 Keterangan Gambar 1 Trapezius 16 Extensor carpi ulnaris 2 Clavicle 17 Extensor retinaculum 3 Deltoideus 18 Trapezius 4 Triceps 19 Spine of scapula 5 Brachioradialis 20 Deltoideus 6 Pectoralis major 21 Triceps 7 Biceps – short head 22 Brachioradialis 8 Biceps – long herad 23 Extensor carpi radialis longus 9 Brachialis 24 Extensor carpi radialis brevis 10 Pronator Teres 25 Extensor digitorum communis 11 Lacertus fibrosus 26 Extensor digiti quinti proprius 12 Flexor Carpi radialis 13 Palmaris Longus 14 Flexor Carpi ulnaris 15 Flexor digitorum sublimis Pada servis bola tetap disapu bukannya dipukul, maka dilaksanakan followthrough. Untuk menjamin agar followthrough berhasil 29 dengan baik maka pemain juga harus berbuat seolah-olah melemparkan raketnya melintasi jaring. Setelah bola ditubruk raket, ayunan dilanjutkan dengan sengaja. Followthrough berakhir di sisi kiri server setelah bola disapu. Pada saat bahu kanan ditarik kedepan dan lengan dicambukkan lewat atas bahu dengan gerak pelurusan keatas depan maka otot yang bekerja adalah otot latisimusdorsi, pectoralis major, teres major dan triceps, sedang untuk menggerakkan lengan memutar kedalam adalah otot- otot teres major, sub scapularis, latisimus dorsi dan pectoralis major, demikian pula saat bahu kanan ditarik ke depan dan lengan dicambukkan melingkar dengan gerak pelurusan keatas depan.

2.1.5 Kekuatan Otot Perut

Dokumen yang terkait

(ABSTRAK) SUMBANGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI, KEKUATAN OTOT PERUT, KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH NORMAL PADA KLUB BOLA VOLI PORVIT KUDUS TAHUN 2009.

0 0 4

SUMBANGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI, KEKUATAN OTOT PERUT, KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH NORMAL PADA KLUB BOLA VOLI PORVIT KUDUS TAHUN 2009.

0 0 97

(ABSTRAK) SUMBANGAN KELENTUKAN TOGOK KEKUATAN OTOT LEHER DAN OTOT PERUT TERHADAP HASIL HEADING KAKI SEJAJAR PEMAIN PS. KERTOHARJO KOTA PEKALONGAN TAHUN 2009.

0 0 2

SUMBANGAN KELENTUKAN TOGOK KEKUATAN OTOT LEHER DAN OTOT PERUT TERHADAP HASIL HEADING KAKI SEJAJAR PEMAIN PS. KERTOHARJO KOTA PEKALONGAN TAHUN 2009.

0 6 70

”Sumbangan Kekuatan Otot Perut, Kekuatan Otot Lengan Dan Kelentukan Togok Terhadap Hasil Jauhnya Lemparan Kedalam (Throw-in) permainan sepakbola pada pemain Klub Sport Supaya Sehat (SSS) Semarang Tahun 2009.

1 26 79

(ABSTRAK) HUBUNGAN ANTARA KELENTUKAN OTOT PUNGGUNG DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN GULUNGAN PERUT PADA ATLET GULAT KABUPATEN KENDAL TAHUN 2009.

0 0 2

HUBUNGAN ANTARA KELENTUKAN OTOT PUNGGUNG DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN GULUNGAN PERUT PADA ATLET GULAT KABUPATEN KENDAL TAHUN 2009.

0 2 66

(ABSTRAK) KORELASI PANJANG LENGAN, KEKUATAN OTOT LENGAN, OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN OTOT PUNGGUNG TERHADAP KEMAMPUAN TOLAK PELURU.

0 2 2

KORELASI PANJANG LENGAN, KEKUATAN OTOT LENGAN, OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN OTOT PUNGGUNG TERHADAP KEMAMPUAN TOLAK PELURU.

2 23 81

(ABSTRAK) SUMBANGAN KEKUATAN OTOT LENGAN, KEKUATAN OTOT PERUT DAN KELENTUKAN OTOT PUNGGUNG TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS FLAT PADA PEMAIN TENIS PUTERA USIA 14-16 TAHUN DI KOTA SEMARANG TAHUN 2007.

0 0 2