Fungsi Komunikasi Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pola Komunikasi Kelompok Motor Pattimura Brothers Salatiga dalam Membangun Solidaritas T1 362010038 BAB II

komunikasi adalah jelas karena hanya bahasalah yang mampu “menerjemahkan” pikiran seseorang kepada orang lain. Dalam komunikasi bahasa disebut lambang verbal verbal symbol dan lembang-lambang lainya yang bukan bahasa dinamakan lambang nirverbal non verbal symbol. Dengan definisi tersebut, secara umum, proses komunikasi sederhana dapat digambarkan sebagai berikut Gambar 2.1 Proses Komunikasi Primer Umpan Balik Feed Back Sumber: Meinando, Teguh. 1981. Pengantar Ilmu Komunikasi. Bandung: Armico.

2.2.2. Proses Komunikasi Sekunder

Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyapaian pesan oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama. Seorang komunikator menggunakan media kedua dalam melancarkan komunikasinya karena komunikan sebagai sasarannya berada di tempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak atau kedua-duanya. Contohnya surat, telepon, teleks, surat kabar, majalah, radio, televisi, film, dan masih banyak lagi media kedua yang sering digunakan dalam proses komunikasi sekunder ini. Dengan demikian, proses komunikasi secara sekunder itu menggunakan media yang dapat diklasifikasikan sebagai media massa mass media dan media nirmassa atau nonmassa non-mass media.

2.3. Fungsi Komunikasi

Komunikator Komunikan Pesan Pakar komunikasi yang terkenal, Harold D. Lasswell mengatakan bahwa proses komunikasi di masyarakat menunjukan tiga fungsi, antara lain: 1. Pengamatan terhadap lingkungan the surveillance of the environment, penyiaran ancaman dan kesempatan yang mempengaruhi nilai masyarakat dan bagian-bagian unsur didalamnya. 2. Koreksi unsur-unsur masyarakat ketika menanggapi lingkungan correlation of thec omponents of society in marketing a response to the environment. 3. Penyebaran warisan social transmission of the social in heritance. Disini berperan para pendidik, baik dalam kehidupan rumah tangganya maupun di sekolah, yang meneruskan warisan sosial kepada turunan berikutnya. Effendy 2003 : 309 2.4. Unsur-Unsur Komunikasi Paradigma yang dikemukakan oleh Lasswell menunjukan bahwa komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan itu, yaitu: 1. Komunikator siapa yang mengatakan? 2. Pesan mengatakan apa? 3. Media melalui saluran channel media apa? 4. Komunikan kepada siapa? 5. Efek dengan dampakefek apa? Jadi dari gambaran diatas dapat ditegaskan bahwa unsur-unsur komunikasi diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Sender :Komunikator adalah pihak yang berinisiatif atau mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi. Komunikator yang menyampaikan pesan kepada seseorang atas sejumlah orang. Komunikator boleh jadi seorang individu, kelompok, organisasi, perusahaan atau bahkan negara. Seorang komunikator harus pintar membaca perasaan atau pikiran komunikan, agar komunikan dapat memahami apa yang disampaikan oleh komunikator. 2. Econding : Penyajian, yakni proses pengalihan pikiran kedalam bentuk lambang. 3. Message :Pesan yaitu apa yang dikomunikasikan oleh komunikator kepada komunikan. Pesan merupakan seperangkat simbol verbal maupun nonverbal yang mewakili perasaan, nilai, gagasan atau maksud sumber tadi. Kata-kata memungkinkan orang berbagi pikiran dengan orang lain. Pesan juga dapat dirumuskan secara non verbal, seperti melalui tindakan atau isyarat anggota tubuh, juga melalui musik, lukisan, patung, tarian, dan sebagainya. Pesan yang merupakan seperangkat lambang bermakna yang disampaikan oleh komunikator. 4. Media : Media yaitu alat atau wahana yang digunakan komunikator untuk menyampaikan pesannya kepada komunikan. Saluran merujuk pada penyajian pesan: apakah langsung tatap muka atau lewat media cetak surat kabar, majalah atau media elektronik radio, televisi. Saluran komunikasi tempat berlalunya pesan dari komunikator kepada komunikan. 5. Decoding : Pengawasandian, yaitu proses dimana komunikan menetapkan makna pada lambang yang disampaikan oleh komunikator kepadanya. 6. Receiver :Komunikan yaitu orang yang menerima pesan dari komunikator. berdasarkan pengalaman masa lalu, rujukan nilai, pengetahuan, persepsi, pola pikir dan perasaan, penerima pesan ini menerjemahkan atau menafsirkan seperangkat simbol verbal maupun nonverbal yang dia terima menjadi gagasan yang dapat dia pahami. 7. Response :Response yaitu apa yang terjadi pada penerima setelah menerima pesan tersebut, misalnya penambahan pengetahuan, terhibur, perubahan sikap, perubahan keyakinan, perubahan perilaku, dan sebagainya, tanggapan, seperangkat reaksi pada komunikan setelah diterima pesan. 8. Feedback : Umpan balik, yakni tanggapan komunikan apabila tersampaikan atau disampaikan kepada komunikator. 9. Noise : Gangguan tidak terencana yang terjadi dalam proses komunikasi sebagai akibat diterimanya pesan lain oleh komunikan yang berbeda dengan pesan yang disampaikan oleh komunikator kepadanya. 2.5.Efek Komunikasi Komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang menimbulkan efek tertentu sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Beberapa efek komunikasi adalah sebagai berikut: 1. Efek Kognitif Efek kognitif adalah akibat yang timbul pada diri komunikan yang sifatnya informatif bagi dirinya. Dalam efek kognitif ini akan dibahas tentang bagaimana media massa dapat membantu khalayak dalam mempelajari informasi yang bermanfaat dan mengembangkan keterampilan kognitifnya. Melalui media massa kita memperoleh informasi tentang benda, orang atau tempat yang belum pernah kita kunjungi secara langsung. 2. Efek Afektif Efek ini kadarnya lebih tinggi dari pada efek kognitif. Tujuan dari komunikasi massa bukan sekedar memberitahu khalayak tentang sesuatu, tetapi lebih dari itu, khalayak diharapkan dapat turut merasakan perasaan iba, terharu, sedih, gembira, marah dan sebagainya. 3. Efek Behavioral Efek Behavioral merupakan akibat yang timbul pada diri khalayak dalam bentuk prilaku, tindakan atau kegiatan. Adegan kekerasan dalam televisi atau film akan menyebabkan orang menjadi beringas. Siaran kesejahteraan keluarga yang banyak disiarkan dalam televisi menyebabkan para ibu rumah tangga memiliki keterampilan baru. Pernyataan-pernyataan ini mencoba mengungkapkan tentang efek komunikasi massa pada perilaku, tindakan dan gerakan khalayak yang tampak dalam kehidupan mereka sehari-hari.Effendy, 2003: 318-319 Efek komunikasi timbul karena adanya komunikasi yang efektif dan terjadi persamaan persepsi antara komunikator dengan komunikan. Sehingga efek kognitif, afektif, dan konatif pun timbul dari efek komunikasi.

2.6. Pola Komunikasi

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pola Komunikasi Kelompok Motor Pattimura Brothers Salatiga dalam Membangun Solidaritas T1 362010038 BAB I

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pola Komunikasi Kelompok Motor Pattimura Brothers Salatiga dalam Membangun Solidaritas T1 362010038 BAB IV

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pola Komunikasi Kelompok Motor Pattimura Brothers Salatiga dalam Membangun Solidaritas T1 362010038 BAB V

0 2 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pola Komunikasi Kelompok Motor Pattimura Brothers Salatiga dalam Membangun Solidaritas

0 0 13

T1__BAB VI Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Groupthink Komunitas Club Motor dalam Solidaritas Kelompok: Studi pada Komunitas RAC Salatiga T1 BAB VI

0 0 2

T1__BAB V Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Groupthink Komunitas Club Motor dalam Solidaritas Kelompok: Studi pada Komunitas RAC Salatiga T1 BAB V

0 0 9

T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Groupthink Komunitas Club Motor dalam Solidaritas Kelompok: Studi pada Komunitas RAC Salatiga T1 BAB IV

0 0 5

T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Groupthink Komunitas Club Motor dalam Solidaritas Kelompok: Studi pada Komunitas RAC Salatiga T1 BAB III

0 0 3

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Groupthink Komunitas Club Motor dalam Solidaritas Kelompok: Studi pada Komunitas RAC Salatiga T1 BAB II

0 0 11

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pola Komunikasi Ketua Kelompok dalam Solidaritas Kelompok Wanita Tani Sedyo Mulyo T1 BAB II

0 0 16