komunikasi adalah
jelas karena
hanya bahasalah
yang mampu
“menerjemahkan”  pikiran  seseorang  kepada  orang  lain.  Dalam  komunikasi bahasa disebut lambang verbal verbal symbol dan lembang-lambang lainya
yang bukan bahasa dinamakan lambang nirverbal non verbal symbol. Dengan  definisi  tersebut,  secara  umum,  proses  komunikasi  sederhana
dapat digambarkan sebagai berikut
Gambar 2.1 Proses Komunikasi Primer
Umpan Balik Feed Back
Sumber: Meinando, Teguh. 1981. Pengantar Ilmu Komunikasi. Bandung: Armico.
2.2.2. Proses Komunikasi Sekunder
Proses  komunikasi  secara  sekunder  adalah  proses  penyapaian  pesan  oleh komunikator  kepada  komunikan  dengan  menggunakan  alat  atau  sarana
sebagai  media  kedua  setelah  memakai  lambang  sebagai  media  pertama. Seorang  komunikator  menggunakan  media  kedua  dalam  melancarkan
komunikasinya karena komunikan sebagai sasarannya berada di tempat  yang relatif  jauh  atau  jumlahnya  banyak  atau  kedua-duanya.  Contohnya  surat,
telepon,  teleks,  surat  kabar,  majalah,  radio,  televisi,  film,  dan  masih  banyak lagi  media  kedua  yang  sering  digunakan  dalam  proses  komunikasi  sekunder
ini.  Dengan  demikian,  proses  komunikasi  secara  sekunder  itu  menggunakan media  yang  dapat  diklasifikasikan  sebagai  media  massa  mass  media  dan
media nirmassa atau nonmassa non-mass media.
2.3. Fungsi Komunikasi
Komunikator Komunikan
Pesan
Pakar  komunikasi  yang  terkenal,  Harold  D.  Lasswell  mengatakan  bahwa  proses komunikasi di masyarakat menunjukan tiga fungsi, antara lain:
1. Pengamatan  terhadap  lingkungan  the  surveillance  of  the  environment,  penyiaran
ancaman  dan  kesempatan  yang  mempengaruhi  nilai  masyarakat  dan  bagian-bagian unsur didalamnya.
2. Koreksi unsur-unsur masyarakat ketika menanggapi lingkungan correlation of thec
omponents of society in marketing a response to the environment. 3.
Penyebaran warisan social transmission of the social in heritance. Disini berperan para  pendidik,  baik  dalam  kehidupan  rumah  tangganya  maupun  di  sekolah,  yang
meneruskan warisan sosial kepada turunan berikutnya. Effendy 2003 : 309
2.4.   Unsur-Unsur Komunikasi Paradigma yang dikemukakan oleh Lasswell  menunjukan bahwa komunikasi meliputi
lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan itu, yaitu: 1.
Komunikator siapa yang mengatakan? 2.
Pesan mengatakan apa? 3.
Media melalui saluran channel media apa? 4.
Komunikan kepada siapa? 5.
Efek dengan dampakefek apa?
Jadi  dari  gambaran  diatas  dapat  ditegaskan  bahwa  unsur-unsur  komunikasi diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Sender  :Komunikator  adalah  pihak  yang  berinisiatif  atau  mempunyai  kebutuhan
untuk  berkomunikasi.  Komunikator  yang  menyampaikan  pesan  kepada  seseorang atas  sejumlah  orang.  Komunikator  boleh  jadi  seorang  individu,  kelompok,
organisasi,  perusahaan  atau  bahkan  negara.  Seorang  komunikator  harus  pintar membaca  perasaan  atau  pikiran  komunikan,  agar  komunikan  dapat  memahami  apa
yang disampaikan oleh komunikator. 2.
Econding : Penyajian, yakni proses pengalihan pikiran kedalam bentuk lambang.
3. Message  :Pesan  yaitu  apa  yang  dikomunikasikan  oleh  komunikator  kepada
komunikan.  Pesan  merupakan  seperangkat  simbol  verbal  maupun  nonverbal  yang mewakili  perasaan,  nilai,  gagasan  atau  maksud  sumber  tadi.  Kata-kata
memungkinkan  orang  berbagi  pikiran  dengan  orang  lain.  Pesan  juga  dapat dirumuskan  secara  non  verbal,  seperti  melalui  tindakan  atau  isyarat  anggota  tubuh,
juga melalui musik, lukisan, patung, tarian, dan sebagainya. Pesan yang merupakan seperangkat lambang bermakna yang disampaikan oleh komunikator.
4. Media  :  Media  yaitu  alat  atau  wahana  yang  digunakan  komunikator  untuk
menyampaikan  pesannya  kepada  komunikan.  Saluran  merujuk  pada  penyajian pesan: apakah langsung tatap muka atau lewat  media cetak surat kabar, majalah
atau media elektronik radio, televisi. Saluran komunikasi tempat berlalunya pesan dari komunikator kepada komunikan.
5. Decoding  :  Pengawasandian,  yaitu  proses  dimana  komunikan  menetapkan  makna
pada lambang yang disampaikan oleh komunikator kepadanya. 6.
Receiver  :Komunikan  yaitu  orang  yang  menerima  pesan  dari    komunikator. berdasarkan  pengalaman  masa  lalu,  rujukan  nilai,  pengetahuan,  persepsi,  pola  pikir
dan  perasaan,  penerima  pesan  ini  menerjemahkan  atau  menafsirkan  seperangkat simbol  verbal  maupun  nonverbal  yang  dia  terima  menjadi  gagasan  yang  dapat  dia
pahami. 7.
Response :Response  yaitu apa  yang terjadi pada penerima setelah menerima pesan tersebut,  misalnya  penambahan  pengetahuan,  terhibur,  perubahan  sikap,  perubahan
keyakinan, perubahan perilaku, dan sebagainya, tanggapan, seperangkat reaksi pada komunikan setelah diterima pesan.
8. Feedback  :  Umpan  balik,  yakni  tanggapan  komunikan  apabila  tersampaikan  atau
disampaikan kepada komunikator. 9.
Noise  :  Gangguan  tidak  terencana  yang  terjadi  dalam  proses  komunikasi  sebagai akibat  diterimanya  pesan  lain  oleh  komunikan  yang  berbeda  dengan  pesan  yang
disampaikan oleh komunikator kepadanya.
2.5.Efek Komunikasi
Komunikasi  yang  efektif  adalah  komunikasi  yang  menimbulkan  efek  tertentu  sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Beberapa efek komunikasi adalah sebagai berikut:
1. Efek Kognitif
Efek  kognitif  adalah  akibat  yang  timbul  pada  diri  komunikan  yang  sifatnya informatif  bagi  dirinya.  Dalam  efek  kognitif  ini  akan  dibahas  tentang
bagaimana  media  massa  dapat  membantu  khalayak  dalam  mempelajari informasi  yang  bermanfaat  dan  mengembangkan  keterampilan  kognitifnya.
Melalui  media  massa  kita  memperoleh  informasi  tentang  benda,  orang  atau tempat yang belum pernah kita kunjungi secara langsung.
2. Efek Afektif
Efek ini kadarnya lebih tinggi dari pada efek kognitif. Tujuan dari komunikasi massa bukan sekedar memberitahu khalayak tentang sesuatu, tetapi lebih dari
itu,  khalayak  diharapkan  dapat  turut  merasakan  perasaan  iba,  terharu,  sedih,
gembira, marah dan sebagainya.
3. Efek Behavioral
Efek  Behavioral  merupakan  akibat  yang  timbul  pada  diri  khalayak  dalam bentuk  prilaku, tindakan atau kegiatan. Adegan  kekerasan dalam  televisi atau
film akan menyebabkan orang menjadi beringas. Siaran kesejahteraan keluarga yang  banyak  disiarkan  dalam  televisi  menyebabkan  para  ibu  rumah  tangga
memiliki keterampilan
baru. Pernyataan-pernyataan
ini mencoba
mengungkapkan  tentang  efek  komunikasi  massa  pada  perilaku,  tindakan  dan gerakan khalayak yang tampak dalam kehidupan mereka sehari-hari.Effendy,
2003: 318-319 Efek  komunikasi  timbul  karena  adanya  komunikasi  yang  efektif  dan  terjadi  persamaan
persepsi antara komunikator dengan komunikan. Sehingga efek kognitif, afektif, dan konatif pun timbul dari efek komunikasi.
2.6. Pola Komunikasi