Sulfitasi dan Karbonatasi Uraian Materi

224

a. Sulfitasi dan Karbonatasi

Proses sulfitasi dan karbonatasi biasa dilakukan dalam industry gula dan minuman bersoda. 1 Sulfitasi Proses sulfitasi biasa dilakukan di industri gula. Proses sulfitasi merupakan proses pemurnia gula dengan menggunakan kapur dan SO 2 sebagai bahan pemurni. Gula yang dilakukan proses ini akan berwarna putih. Sebelum proses sulfitasi, didahului dengan penambahan asam fosfat pada nira mentah dengan tujuan: a Menyerap koloid dan zat warna b Menurunkan kadar kapur nira mentah c Melunakan kerak evaporator d Mempermudah proses pengendapan sehingga nira yang dihasilkan lebih jernih. Proses sulfitasi dengan penambahan gas SO 2 hingga pH 6,5 dan penambahan gas SO 2 suhu 70-80°C bertujuan untuk: a Menetralkan kelebihan susu kapur menetralkan pH nira, dan sebagai bleaching agent zat pemutih. b Mengikat unsur-unsur lain yang bereaksi pada defekator. c Menurunkan pH, dan membentuk CaSO 4 untuk mengikat kotoran dalam nira. Pada suhu tersebut, kelarutan CaSO 4 rendah, sehingga proses pengendapan akan optimal. Nira mentah yang telah dialiri gas SO 2 , ditampung di Reaction tank, dan reaksi yang terjadi antara nira alkalis dengan gas SO 2 , yaitu: SO 2 + H 2 O  H 2 SO 4 H 2 SO 4 + CaOH 2  CaSO 4 + 2H 2 O Comment [RH91]: angka 2 kecil Di unduh dari : Bukupaket.com 225 Endapan CaSO 4 akan mengikat kotoran yang terlarut dalam nira. Senyawa CaSO 4 merupakan senyawa yang menarik sebagian kotoran yang ada pada nira membentuk floc, kemudian nira mentah tersulfitasi di tangki reaksi dipompa ke Heater untuk dipanaskan pada suhu 105- 110°C. Tujuan pemanasan pada suhu 105-110°C adalah: a menyempurnakan reaksi pencampuran nira mentah, susu kapur dan gas SO 2 dan mempercepat reaksi terutama untuk pembentukan endapan CaSO 4 dan Ca 3 PO 4 2 b mengantarkan nira pada titik didih dengan maksud untuk lebih memudahkan pengeluaran gelembung-gelembung dan udara yang akan dikeluarkan melalui prefloc tower c membunuh mikrooorganisme yang dapat menginversi sukrosa d memperbesar daya absorbsi pada garam-garam Ca terhadap koloid sehingga membantu proses pengendapan. Selanjutnya nira mentah tersulfitasi dipompa ke Prefloc tower, untuk menghilangkan gas SO 2 dan gas sisa reaksi yang masih terlarut dalam nira. Pada Prefloc tower ditambahkan flocculant. Gambar 60. Contoh gula hasil proses sulfitasi. Comment [RH92]: kata asing dimiringkan Comment [RH93]: bagaimana bila diberi penjelasan yg dimaksud dengan prefloc tower Di unduh dari : Bukupaket.com 226 2 Karbonatasi Proses karbonatasi biasa dilakukan pada minuman bersoda atau minuman karbonatasi. Minuman berkarbonasi adalah minuman yang tidak memiliki kandungan alcohol. id.wikipedia.orgwikiMinuman_berkarbonasi17-11-2013 jam 10.59 Karbonasi terjadi ketika gas CO 2 terlarut secara sempurna dalam air. Proses ini akan menghasilkan sensasi kerbonasi yang diikuti dengan reaksi keluarnya busa pada minuman soda yang merupakan proses pelepasan kandungan CO 2 terlarut di dalam air. Tahap penting dalam pembuatan minuman proses karbonasi, mutlak diperlukan tekanan tinggi supaya gas CO 2 dapat mengisi rongga-rongga di dalam struktur cairan. Tekanan tinggi tersebut yang menyebabkan timbulnya suara berdesis, ketika minuman berkarbonasi dibuka dari kaleng ataupun botol. Suara desis tersebut berasal dari tekanan pada permukaan air soda yang turun dengan sangat cepat, sehingga gas karbondioksida dalam minuman berusaha lepas. Gas karbondioksida tidak lepas sendiri-sendiri, namun membentuk molekul yang disebut nukleus sehingga mereka mempunyai tenaga untuk melawan cairan, melepaskan diri ke permukaan. Nukleus ini dapat dilihat ketika kita menuangkan minuman ke gelas, maka di bagian pinggir akan terbentuk gelembung-gelembung yang tampak menyatu. Nukleus ini juga yang memberikan sensasi nikmat di lidah. Proses pembentukan nukleus dapat dipercepat dengan cara mengocok minuman berkarbonasi. Jika kita mengocok soda dalam kaleng atau botol yang masih tertutup, akan timbul suara letupan pada saat kaleng dibuka akibat dorongan nukleus yang sangat besar. Di unduh dari : Bukupaket.com 227 Selain faktor nukleus, faktor lain yang berpengaruh terhadap proses hilangnya gas karbondioksida dalam air adalah suhu. Proses karbonasi akan lebih efektif pada suhu yang lebih rendah, yaitu 2 – 5 derajat Celcius. Semakin tinggi suhu cairan, semakin sedikit gas yang terlarut. Hal itu memang berlawanan dengan zat padat seperti gula atau garam yang bila dipanaskan akan mudah larut bersama air. Zat gas seperti karbondioksida bila berada dalam keadaan bebas di udara akan memiliki energi kinetik yang sebanding dengan suhu. Untuk membuat karbondioksida larut dalam air, diperlukan upaya agar zat karbondioksida tersebut dapat stabil di dalam air, salah satunya adalah menurunkan energi kinetiknya dengan cara menurunkan suhu. Bila kita menaikkan suhunya, gas karbondioksida akan cenderung lepas. Itulah sebabnya selain alasan kesegaran, minuman berkarbonasi lebih disarankan untuk dikonsumsi dalam keadaan dingin. http: kimiadahsyat.blogspot.com201102cara-pembuatan- minuman-berkarbonasi.html. 17-11-2013, jam 12.05 Gambar 61. Minuman berkarbonasi. Di unduh dari : Bukupaket.com 228

b. Netralisasi dan Hidrolisis