46
BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang berusaha untuk memecahkan masalah secara sistematis, dengan metode-metode dan teknik
tertentu yang ilmiah. Kegiatan penelitian merupakan usaha untuk menganalisa serta mengadakan konstruksi secara metodologis, sistematis dan konsisten.
Metodologis berarti sesuai dengan metode tertentu, sistematis adalah berdasarkan suatu sistem, sedangkan konsisten berarti tidak adannya hal-hal yang bertentangan
dengan suatu kerangka tertentu
56
. Metodologi pada hakikatnya memberikan pedoman tentang cara-cara seseorang ilmuwan mempelajari, menganalisis dan
memahami lingkungan-lingkungan yang dihadapinya. Metode adalah alat untuk mencari jawab
57
. Suatu penelitian bertujuan untuk mencari jawaban atas permasalahan yang ada, sehingga dalam penelitian
diperlukan suatu metode yang tepat untuk mencari jawaban atas permasalahan tersebut. Metode penelitian sangat menentukan dalam suatu penilaian karena
mutu, nilai, dan validasi suatu hasil penelitian sangat ditentukan oleh pemilihan metode penelitian yang tepat. Ada pun metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan melihat pengkajian hukum terlebih dahulu. Mengikuti pendapat Soetandyo Wignyosoebroto yang diuraikan oleh
Burhan Ashofa
58
, ada lima macam konsep hukum, yakni sebagai berikut: 1.
Hukum adalah asas-asas kebenaran dan keadilan yang bersifat kodrati dan berlaku universal, tipe kajiannya adalah filsafat hukum.
2. Hukum adalah norma-norma positif di dalam sistem perundang-undangan
nasional, tipe kajiannya adalah ajaran hukum murni.
56
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, UI-Press, Jakarta, 2007, hlm. 42.
57
Setiono, Pemahaman terhadap Metodologi Penelitian Hukum , Pascasarjana Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 2010, hlm. 19.
58
Burhan Ashofa, Metode Penelitian Hukum, Rineka Cipta, Jakarta, 2007, hlm. 10.
47 3.
Hukum adalah apa yang diputuskan oleh hakim
in concreto
dan tersistematisasi sebagai
judge made law
. Sedangkan tipe kajiannya
sociological jurisprudence
. 4.
Hukum sebagai pola-pola perilaku sosial yang terlembaga eksis sebagai variable sosial yang empiris, tipe kajiannya sosiologi hukum.
5. Hukum adalah manifestasi makna-makna simbolik para pelaku sosial
sebagai tampak dalam interaksi antar mereka. Tipe kajiannya sosiologi danatau sosial.
Pada konsep hukum pertama, kedua dan ketiga, dalam literatur- literatur sering disebut sebagai konsep-konsep normatif. Dalam konsep ini
hukum adalah norma, baik yang diidentikkan dengan keadilan yang harus diwujudkan
ius constituedum
atau pun norma yang telah terwujud sebagai perintah dan secara positif telah terumus jelas
ius constitutum
untuk menjamin kepastiannya dan juga yang berupa norma-norma yang merupakan
produk dari seorang hakim
judgements .
Maka penelitian hukum yang mendasarkan hukum sebagai norma disebut penelitian doktrinal.
Selanjutnya konsep keempat dan kelima merupakan konsep normologik. Menurut Burhan Ashofa, hukum di sini bukan dikonsepkan
sebagai
rules
tetapi sebagai
regularities
dalam kehidupan sehari-hari atau dalam alam pengalaman. Di sini hukum adalah tingkah laku atau aksi-aksi
interaksi. Penelitian hukum ini disebut penelitian sosial hukum, penelitian empiris atau penelitian non doktrinal. Metode penelitian hukum yang
demikian disebut metode non-doktrinal
59
. Jika dilihat konsep hukum yang keempat merupakan metode penelitian sosial non-doktrinal, dengan
pendekatan struktural makro dan umumnya terkuantifikasi kuantitatif
60
. Dari uraian tersebut maka penelitian ini merupakan penelitian non-
doktrinal atau penelitian empiris, dengan menggunakan konsep hukum yang keempat yaitu hukum sebagai pola-pola perilaku sosial yang terlembaga eksis
59
Ibid. hlm. 34.
60
Setiono, op cit. hlm. 23.
48 sebagai variabel sosial yang empiris, maka metode penelitian yang digunakan
adalah metode non-doktrinal dan menggunakan analisis metode kuantitatif.
B. Bentuk Penelitian