33
B. Penelitian Yang Relevan
Ada beberapa penelitian yang berkaitan dengan tingkat pemahaman peraturan permainan sepakbola Laws Of The Game diantaranya :
1. Penelitian yang dilakukan oleh Fatoni tahun 2013 dengan judul “Survei
Tingkat Pemahaman Pemain Sepakbola Usia 13-15 Tahun Terhadap Peraturan Sepakbola Laws Of The Game 20102011 Di SSB Se-
Kabupaten Temanggung Tahun 2013”. Skripsi. Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi. Fakultas Ilmu Keolahragaan. Universitas
Negeri Semarang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei. Subjek penelitian ini adalah pemain sepakbola usia 13-15 tahun di
SSB Se-Kabupaten Temanggung tahun 2013. Dalam penentuan subjek penelitian survei ini dilakukan dengan teknik total sampling. Pengumpulan
data dilakukan menggunakan metode dokumentasi, observasi dan angket atau kuesioner. Teknik analisis data menggunakan deskriptif kuantitatif
persentase. Berdasarkan analisis deskriptif persentase, hasil penelitian menunjukkan bahwa pemain sepakbola usia 13-15 tahun di SSB Se-
Kabupaten Temanggung mempunyai pemahaman yang baik terhadap peraturan sepakbola Laws Of The Game 20102011. Didapatkan hasil 0
kategori sangat baik, 60 kategori baik, 31 kategori cukup baik, 9 kategori kurang dan 0 kategori sangat kurang.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Nur Santosa Hadi tahun 2007 dengan judul “
Tingkat Pemahaman Pelatih Sekolah Sepakbola Dalam Menyusun Perencanaan Program Latihan Di Kabupaten Sleman”. Skripsi. Program
34
Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga. Fakultas Ilmu Keolahragaan. Universitas Negeri Yogyakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah survei. Subjek penelitian ini adalah pelatih SSB di wilayah Kabupaten Sleman berjumlah 32 orang. Instrumen yang digunakan
merupakan angket tertutup yang meliputi faktor program jangka panjang, program jangka menengah dan program jangka pendek. Teknik analisis data
menggunakan deskriptif kuantitatif persentase. Berdasarkan analisis deskriptif persentase, hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat
pemahaman pelatih SSB di wilayah Kabupaten Sleman dalam menyusun perencanaan program latihan masuk kategori sangat tinggi. Faktor jangka
panjang masuk kategori tinggi 56,250, faktor jangka menengah masuk kategori sangat tinggi 56,250 dan faktor program jangka pendek masuk
kategori sangat tinggi 65,620. Perbedaan dari kedua penelitian tersebut dengan penelitian ini yaitu
penelitian Fatoni mencakup pemain sepakbola usia 13-15 tahun SSB Se- Kabupaten Temanggung, penelitian Nur Santosa Hadi mencakup
pemahaman pelatih sekolah sepakbola dalam menyusun perencanaan program latihan sedangkan peneliti mencakup wasit sepakbola C-1 dan C-2
Pengcab PSSI Sleman. Dari kedua penelitian tersebut memiliki kesamaan objek yang di teliti oleh Fatoni yaitu pemahaman peraturan permainan
sepakbola Laws Of The Game serta memiliki kesamaan topik dan metode penelitian yang di teliti oleh Nur Santosa Hadi. Peneliti menganggap
mempunyai tingkat kerelevan yang cukup tinggi.
35
C. Kerangka Berfikir
Berdasar latar belakang di atas untuk meningkatkan kualitas wasit dalam pemahaman peraturan permainan sepakbola diperlukan sosialisasi atau
tes secara rutin. Kompetisi sepakbola di Pengcab PSSI Sleman juga harus diadakan karena sebagai tolak ukur wasit dalam kemampuannya memahami
peraturan permainan sepakbola. Dalam kajian teori telah disimpulkan bahwa “pemahaman merupakan
kemampuan berfikir yang setingkat lebih tinggi dari mengetahui ”, artinya
seorang wasit sepakbola harus benar-benar memahami Peraturan Permainan Laws Of The Game dalam memimpin pertandingan karena hal tersebut
sangatlah penting sebagai modal utama seorang wasit. Komisi Wasit juga memegang peranan yang penting karena harus memperhatikan aspek
pemahaman wasit dan tidak hanya menekankan pada aspek fisiknya saja. Dengan demikian sosialisasi dan tes pemahaman peraturan permainan
sepakbola diharapkan dapat membantu bagi Komisi Wasit untuk mengetahui kualitas wasit setelah lama tidak bertugas karena tidak adanya kompetisi
sepakbola di Pengcab PSSI Sleman dan dengan adanya data yang diperoleh dari penelitian ini semoga memudahkan Komisi Wasit dalam penugasan
apabila kompetisi sudah berjalan kembali.