PENDAHULUAN Keragaman lebah trigona sebagai salah satu plasma nutfah di Bali Selatan.

666 | D enpasar - Bali, 18 - 19 September 2014 studi tentang spesies lebah trigona di Sumatra dilakukan oleh Sakagami dan Inoue 1985, namun hanya berdasarkan struktur saranglebah yang ditemukan pada saat itu. Lebah Trigona ini telah dibudidayakan secara baik di luar negeri seperti Australia Halcroft et al., 2013. Di Indonesia, budidaya lebah ini sudah mulai dilakukan pada beberapa Balai Penelitian seperti di Lombok Nusa Tenggara Barat Krisnawati, 2013 dengan cara yang relatif murah Riendriasari, 2013. Di Bali lebah jenis ini hanya dipelihara oleh beberapa orang dipedesaan yang sering karena ditemukan di alam, yang kemudian dipindahkan dan diletakkan di dekat rumahnya. Sarang yang ditemukan dibiarkan sedemikian rupa tanpa ada campur tangan manusia dalam pemeliharaannya. Demikian juga halnya dengan spesies yang hidup dan tersebar di Bali belumlah diketahui. Jenis jenis lebah trigona yang hidup di bali yang berpotensi untuk dibudidayakan belum juga diketahui. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis lebah dan potensinya untuk dibudidayakan. Perbedaan spesies berpengaruh terhadap jumlah individu di dalam koloni, sehingga akan berpengaruh terhadap madu yang dihasilkan.

2. BAHAN DAN M ETODE

Penelitian ini Bulan Mei – Agustus 2014 di 3 Kabupaten dan 1 Kotamadya di Bali yaitu Kabupaten Badung, Gianyar, Tabanan dan Kotamadya Denpasar dengan ketinggian tempat berkisar antara 5 -1000m dpl. Pada masing-masing koloni, sampel diambil dari beberapa individu dengan menangkapnya langsung dari pintu lubang masuk sarang lebah yang ditemukan dan diawetkan pada alkohol 70 untuk diidenti  kasi secara morfologi di Laboratorium Taksonomi Jurusan Biologi FMIPA. Identi  kasi mengacu pada pustaka- pustaka dari Michener, CD. 2000 dan 2007; Schwarz, HF. 1939; dan Sakagami, SF. 1978. Bentuk pintu masuk sarang dan tempat bersarang dari lebah tersebut dicatat. Identi  kasi berdasarkan karakter morfologi dilakukan dengan memilah-milah disect bagian tubuh lebah seperti, antena, sayap, tungkai belakang dan organ genetaliannya.

3. HASI L DAN PEM BAHASAN

3.1. HASI L

Seluruhnya ditemukan 28 koloni dari 4 KabupatenKota yang dijelajah. Di Kodya Denpasar ditemukan 5 koloni lebah yang tersebar di Desa Sanur, sedangkan di Kabupaten Tabanan ditemukan 3 koloni dari Kecamatan Marga dan 1 koloni di Desa Jatiluwih. Di Kabupaten Gianyar ditemukan 3 koloni di Sukawati dan 2 koloni dari Ubud. Koloni terbanyak ditemukan di Kabupaten Badung, yaitu 14 koloni di Badung Selatan, di wilayah Kampus Universitas Udayana, Bukit Jimbaran, dan 2 koloni dari Petang dan 1 koloni dari Mengwi. Koloni lebah ini ada yang ditemukan bersarang pada bambu, batang besi dan pasa dasar bangunan yang terbuat dari bebatuan Gambar 1 dan yang berada berdekatandisekitar manusia kosmopolitan. Dari seluruh koloni yang ditemukan, kebanyakan koloni bersarang di bawah bagunan atau gedung, misalnya koloni yang ditemukan disekitar Kampus Unud, Bukit Jimbaran, termasuk disebelah timur pintu masuk Gedung LPPM, atau dibagian depan Gedung Widyasabha, Universitas Udayana. Hasil identi  kasi bentuk sarang maupun morfologi tubuhnya ditemukan 2 spesies Trigona yang tersebar di ke-4 Kabupaten Kota tersebut di atas yaitu Trigona laeviceps Smith dan Trigona fuscobalteata Cameron Starr and Sakagami, 1987. Perbedaan bentuk pintu masuk sarang digunakan sebagai salah satu karakter pembeda spesies, seperti terlihat pada Gambar 1 D enpasar - Bali, 18 - 19 September 2014 | 667 Gambar 1. Beberapa bentuk sarang dan lubang masuk koloni-koloni lebah Trigona. a, b, d, e Trigona fuscobalteata; c,f Trigona laeviceps. Struktur morfologi lebah yang ditemukan dan digunakan sebagai karakter penentu spesies dapat dilihat pada Gambar 2. Karakter morfologi dari Trigona laeviceps sebagai berikut. Lebah jantan dan betina berwarna hitam, ukuran tubuh ±5 mm, Sayap depan dan belakang transparan, dengan venasi costa dan radius berwarna gelap, subcosta 1 lebih tebal, venasi media-cubitus terputus Gambar 2b. Tungkai belakang lebah betina lebih besar dan panjang, tibia melebar, rostellum lebat dan bercabang, tungkai belakang lebah jantan lebih kecil, tibia membulat, rostellum tidak bercabang Gambar 2d. Pada lebah jantan sternum ke-6 medio antecosta dan medioapical berbentuk kurva Gambar 2e, sternum ke-7 berbentuk segitiga dengan celah memanjang dan sternum ke-8 menjadi organ genitalia jantan dengan struktur gonotylus dan subapical dilation yang spesi  k membentuk volsella dan sagitta Gambar 2f. Spesies ini diperkirakan mempunyai sel anakan 650 – 3000 dengan jumlah lebah dewasa antara 487 – 1150 Chinh et al ., 2005. Spesies lain yang ditemukan adalah Trigona fuscobalteata Cameron dengan ciri lubang masuk sarang seperti pada Gambar 1 a,b,d,e. Karakteristik dari lebah spesies ini adalah dengan ukuran tubuh ±4 mm, berwarna hitam dengan bagian kepala bercorak putih di bagian tengah. Antena berjumlah sepasang terdiri dari beberapa bagian yaitu antenifer, socket, scape, pedicel dan  agellum. Antena berbentuk seperti siku- siku Geniculate. Socket dan Antenifer terletak pada pangkal antena. Venasi sayap dengan cubitus yang melengkung. Sarang memiliki volume berkisar antara 0,7 – 3 l dimana koloni dapat nertahan hidup lebih dari 1 tahun Starr and Sakagami, 1987.               