commit to user 1
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Fetal death
merupakan salah satu komplikasi obstetrik yang paling umum, yang mempengaruhi lebih dari 30 konsepsi. Sebagian besar kasus
terjadi di awal masa kehamilan, dikarenakan adanya permasalahan pada implantasi dan mungkin tidak begitu jelas secara klinis. Meski demikian,
12–15 konsepsi menghasilkan kematian janin yang dapat diidentifikasi secara klinis. Sebagian besar dari kasus ini adalah keguguran pada trimester
pertama, dan kurang dari 5 kehamilan mengalami kematian janin setelah usia kehamilan 10 minggu. Angka kelahiran mati relatif stabil selama 20
tahun terakhir, mencapai sekitar 6,4 dari 1.000 kelahiran di Amerika Serikat pada tahun 2002. Kehilangan janin semacam ini bersifat sangat emosional,
khususnya bagi keluarga dan dokter, dan secara relatif tidak banyak yang diketahui mengenai kematian janin pada trimester kedua dan ketiga Silver,
2007. Dewasa ini banyak penelitian yang mengembangkan tentang
penyebab kegagalan kehamilan dini ditinjau dari kelainan sistem imunologi, khususnya pada proses implantasi embrionya. Implantasi yang berhasil pada
manusia tergantung pada sistem pengenalan imun terhadap embrio sejak dini, dan respon maternal imun terhadap embrio tersebut Flenady, 2011.
commit to user 2
Human Leucocyte Antigen
HLA-G, suatu HLA kelas I non klasik, yang berperan penting untuk mengatur sekresi sitokin sebagai pengonrol
invasi trofoblas dan mengatur toleransi imun secara lokal. HLA-G secara dominan di ekspresikan di trofoblas ekstra vili pada plasenta dan pada
pembentukan sistem hematopoetik berasal dari ekstraembrionik yolk sak. HLA-G dapat melindungi trofoblas dari intoleransi imun maternal-fetal dan
memungkinkan sel trofoblas untuk menginvasi uterus. Trofoblas adalah satu-satunya sel konseptus yang berkontak langsung dengan jaringan atau
darah maternal yang akan membentuk sirkulasi uteroplasental. Invasi dan migrasi trofoblas mungkin dikontrol oleh komponen dari trofoblas itu
sendiri dan maternal microenvironment, melalui interaksi molekuler dan seluler Kristy, 2004.
Pada manusia, adanya defek pada penghubung antara janin dan ibu dalam hal ini trofoblas berkaitan dengan berbagai macam komplikasi
kehamilan seperti preeklamsia, pertumbuhan janin terhambat dan kegagalan hasil konsepsi
blighted ovum
, abortus berulang dan
Intra Uterine Fetal Death
Sulistyowati, 2009. Salah satu penyebab fetal death adalah kelainan sistem imun dimana
kurangnya antibodi yang bekerja untuk melindungi janin dari sistem imun ibu, yang akan mengenali genetik ayah sebagai benda asing bagi tubuh
sehingga ketika sperma menembus ovum, akan dianggap sebagai benda asing, selain itu sperma dan ovum akan mengekspresikan antigen
histocompatability lokus.
Human Leukocyte Antigen
-G HLA-G memegang
commit to user 3
peran dalam toleransi imun semialogenik fetus oleh ibu. HLA-G yang cukup pada trofoblas menyebabkan tidak terjadinya respon imunologis ibu. Pada
desidua terdapat
Large Granullar Lymphocytes
LGLs salah satunya yaitu
Natural Killer Cell
NK Cell yang berfungsi menghancurkan sel target yang tidak cukup mengekspresikan HLA-G Fanchin, 2007.
HLA-G bersifat monomorfik dan memiliki kemampuan menghambat aktifitas NK cell dan LGL desidua, melawan trofoblas sehingga HLA-G
berfungsi untuk melindungi trofoblas dari pengaruh imun maternal atau serangan sitotoksik Wohl, 2000. Ekspresi HLA-G yang cukup pada
trofoblas diperlukan agar trofoblas menginvasi desidua dan sistem vaskuler maternal dengan baik sehingga terjadi peningkatan perfusi uterin yang
dibutuhkan selama kehamilan. Namun apabila HLA-G berkurang atau tidak diekspresikan, kemampuan sel trofoblas akan berkurang dan dihalangi untuk
menginvasi uterus atau dianggap sebagai non self yang memiliki sifat sebagai antigen sehingga memicu terbentuknya antibodi pada ibu. Antibodi
ini akan mengikat antigen dan terjadi reaksi imunologis yang merangsang aktifasi sitokin proinflamasi seperti interleukin dan
Tumor Necrosis Factor
– α TNF- α dan mengaktifkan sel T dan NK cell yang akan menyerang sel-
sel trofoblas itu sendiri sehingga mengakibatkan
fetal death
Cecati, 2011. Pada penelitian ini akan meneliti tentang perbedaan ekspresi HLA-G
pada early fetal death dan kehamilan normal, sehingga dapat memprediksi kegagalan hasil konsepsi secara dini.
commit to user 4
1.2.Rumusan Masalah
Apakah terdapat perbedaan ekspresi HLA-G antara
early fetal death
dengan kehamilan normal?
1.3. Tujuan penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Mengevaluasi makna perbedaan ekspresi HLA-G antara
early fetal death
dengan kehamilan normal.
1.3.2. Tujuan Khusus
Menganalisa adanya perbedaan ekspresi HLA-G antara
early fetal death
dengan kehamilan normal. 1.4.
Manfaat Penelitian 1.4.1.
Manfaat teoritis
Adanya perbedaan ekspresi HLA-G antara
early fetal death
dan kehamilan normal dapat dijadikan dasar penelitian lebih lanjut untuk
menentukan ekspresi HLA-G pada proses kegagalan hasil konsepsi dini.
1.4.2. Manfaat Klinis
Merupakan upaya bagi kemajuan diagnosis early fetal death antara lain dengan adanya prediktif marker sehingga mengetahui ekspresi HLA-
G yang dapat dijadikan sebagai salah satu dasar untuk melihat adanya kegagalan hasil konsepsi dini, sehingga dapat memberi masukan dalam
menurunkan angka morbiditas ibu dan dapat dilakukan manajemen selanjutnya.
commit to user 5
1.4.3. Manfaat di Bidang Kedokteran Keluarga
Dengan mengetahui tingkat ekspresi HLA-G lebih dini pada kasus early fetal death maka diharapkan mampu memberi edukasi atau
mencegah supaya tidak terjadinya early fetal death.
commit to user 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA