17 4. Counter electroda
Lapisan konter biasa menggunakan platina yaitu untuk mempercepat kinetika reaksi proses reduksi triodide I
3-
pada FTO.
2.4. Karakteristik Sel Surya
Karakteristik sel surya saat disinari dinyatakan dalam karakteristik arus hubung- singkat I
sc
dan tegangan lingkar buka V
oc
. Titik pada kurva I-V yang menghasilkan nilai maksimum dari perkalian arus dan tegangan disebut titik daya maksimum P
max
. Arus short-circuit I
sc
adalah arus listrik maksimum pada nilai tegangan volt sama dengan nol, sedangkan tegangan open-circuit V
oc
adalah kondisi dimana tidak ada arus yang dapat mengalir sehingga tegangannya maksimum. Pengukuran I
sc
dilakukan dengan membuat resistor atau hambatan bernilai nol, sehingga nilai tegangannya menjadi
nol. Pengukuran V
oc
dilakukan dengan membuat resistor atau hambatan bernilai sangat tinggi sehingga tidak ada arus yang mengalir dan arus bernilai nol.
Karaktersitik penting lainnya dari sel surya yaitu fill factor FF, dengan persamaan dibawah ini:
=
× ×
..…………………………............………………..2.4 Fill factor
merupakan perbandingan antara daya maksimum dengan daya hasil kali V
oc
dan I
sc
. Nilai fill factor yang tinggi menunjukkan arus yang dihasilkan mudah
mengalir dan tidak terbuang sebagai rugi-rugi dalam.
Daya maksimum P
max
adalah energi listrik maksimum persatuan waktu yang dapat dihasilkan oleh sel surya. Pada kurva arus-tegangan, daya maksimum ditunjukkan oleh luas
area hasil kali arus dengan tegangan yang maksimum. Persamaan yang digunakan:
=
................................................................................. 2.5
Sedangkan efisiensi sel surya dapat ditentukan dari daya maksimum yang dihasilkan dari sel surya P
max
dibagi dengan luas penampang sel surya A m
2
dan intensitas penyinaran I Wm
2
. =
×
……………………………….……...........…………….… 2.6 perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
Nilai fill fact menentukan kualitas perfor
Gambar. 2.10
Gambar 2.11. S
2.5. Uji Stabilitas
Pengujian stabilita temperatur 50
o
C ± 2
o
C se N917, ekstrak daun pepaya
diuji pada kondisi 0 jam da jam pada 50
o
C ± 2
o
C. Peng actor
dan efisiensi ini yang menjadi refere rformansi suatu sel surya.
. 2.10. Kurva I-V pada sel surya Usman, 2001
2.11. Skema pengukuran tegangan dan arus pada sel ASTM E 9485-95
litas sel surya dengan menggunakan pema selama 100 dan 200 jam, untuk pengujian
paya dan daun pepaya pada variasi pH, pewarna dan kondisi setelah mengalami pemanasan se
engujian pewarna menggunakan pengujian UV 18
erensi utama dalam
2001
sel surya menurut
manasan oven pada an stabilitas pewarna
rna pada keadaan cair n selama 100 dan 200
UV-Vis ultra violet- perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
19 visible
, FTIR Spektrofotometer Fourier Transform Infra Red dan CV cyclic voltammetry
. Pengujian UV-Vis menggunakan peralatan UV-Vis Spectrometer Lambda 25 PerkinElmer, pengujian FTIR menggunakan IRPrestige-21 SHIMADZU sedangkan
untuk pengujian CV menggunakan µAUTOLAB II Ω Metrohm. Untuk pengujian stabilitas DSSC yaitu pada kondisi 0 jam dan DSSC di panaskan dalam oven selama 100
dan 200 jam pada 50
o
C ± 2
o
C setelah itu DSSC diuji dengan pengukuran kurva karakteristik I-V dengan menggunakan digital multimeter merk Keithley 2602A, dibawah
sinar lampu OSRAM 300 W230V SK TI pada intensitas 1000 Wm
2
di lab Fisika MIPA UNS. Dari hasil uji kurva karakteristik V-I kemudian dianalisis V
oc
, I
sc
, fill factor, dan efisiensi dari sel surya.
commit to user
20
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Tempat Penelitian