commit to user
dan olahraga air, termasuk penyediaan sarana dan prasarana serta jasa lainnya  yang  dikelola  secara  komersial.  Bidang  usaha  wisata  tirta  di
Daerah meliputi jenis usaha wisata sungai, danau, dan waduk.
4. Wisata Alam
Menurut  Undang-Undang  No.5  Tahun  1990  tentang  konservasi sumber  daya    alam  hayati  dan  ekosistemnya,  Taman  Wisata  Alam
adalah  kawasan  pelestarian  alam  yang  terutama  dimanfaatkan  untuk pariwisata  dan  rekreasi  alam.  Sedangkan  kawasan  konservasi  sendiri
adalah  kawasan  dengan  ciri  khas  tertentu,  baik  di  darat  maupun  di perairan  yang  mempunyai  sistem  penyangga  kehidupan,  pengawetan
keanekaragaman  jenis  tumbuhan  dan  satwa,  serta  pemanfaatan  secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.
Pasal  31  dari  Undang-Undang  No.5  Tahun1990  menyebutkan bahwa  dalam  taman  wisata  alam  dapat  dilakukan  kegiatan  untuk
kepentingan  penelitian,  ilmu  pengetahuan,  pendidikan,  menunjang budidaya  dan  wisata  alam.  Pasal  34  menyebutkan  pula  bahwa
penggelolaan taman wisata dilaksanakan oleh pemerintah. Wisata  alam  adalah  bentuk  kegiatan  rekreasi  dan  pariwisata  yang
memanfaatkan  potensi  sumber  daya  alam,  baik  dalam  keadaan  alami maupun  setelah  ada  usaha    budidaya,  sehingga    memungkinkan
wisatawan  memperoleh  kesegaran  jasmanniah  dan  rohaniah, mendapatkan  pengetahuan  dan  pengalaman  serta  menumbuhkan
inspirasi  dan  dan  cinta  terhadap  alam  Anonymous,  1982  dalam Saragih 1993.
commit to user
5. Wisata Minat Khusus
Kegiatan  wisata  berkembang  seiring  dengan  perkembangan kebutuhan  manusia.  Pada  masyarakat  perkotaan  dimana  ritme
kehidupan  berjalan  cepat  disertai   tekanan  hidup  yang  makin meningkat  menimbulkan  permasalahan  tersendiri.  Perkembangan
lingkungan  kota  yang  keras   membuat   masyarakatnya   cenderung mudah  mengalami  stres.   Kebutuhan  untuk  mencari  pelepasan  stres
menimbulkan   perkembangan  positif  salah  satu  gejala  yang berkembang  dari  kebutuhan  masyarakat  kota  adalah  kebutuhan  untuk
berwisata. Kegiatan  pariwisata  pada  umumnya  dilakukan  di  luar  wilayah
tempat  tinggal  wisatawan.   Kegiatan  wisata  banyak  dilakukan  di tempat-tempat  yang  memiliki  iklim  sejuk,  pemandangan  menarik  dan
memiliki  atraksi  wisata.  Namun  untuk  memperoleh   tempat  wisata semacam  itu  dibutuhkan  dukungan  dana  sejumlah  tertentu  sesuai
dengan jarak, atraksi dan pelayanan wisata yang diinginkan. Perkembangan
industri pariwisata
yang linier
dengan perkembangan  kebutuhan  manusia   menciptakan   berbagai  jenis
wisata.  Mulai  wisata  massal  seperti  pikniktamasya  dengan  fokus hanya  bersenang-senang  hedonisme,  sampai   bentuk  wisata  minat
khusus yang memiliki  fokus kegiatan yang lebih spesifik.
Wisata minat khusus Special Interest Tourism merupakan bentuk  kegiatan  dengan  wisatawan  individu,  kelompok  atau
rombongan  kecil  yang  bertujuan  untuk  belejar  dan  berupaya
commit to user
mendapatkan pengalaman tentang suatu hal di daerah yang dikunjungi Fandeli, 2002:107.
Salah  satu  bentuk  wisata  baru  tersebut  adalah  wisata  minat khusus  yang  digambarkan  Wall  and  Weiler  1992:4,  Smith:  1992
sebagai : The  special  interest  traveller  wants  to  experience  something  new,
whether it is history, food, sport, customs or the outdoors. Many wish to appreciate the new sights, sound, smell, tastes and to undertsand the
place and it’s people Wisata  minat  khusus  kerap  disebut  juga  sebagai  perjalanan  aktif
dan  memberikan  pengalaman  baru,  wisata  sosial,  wisata  pendidikan, dan sebagainya.
Pariwisata  minat  khusus  menurut  Fandeli  1992:107  dapat  terfokus pada :
1 Aspek  budaya,  misalnya  tarianmusikseni  tradisional,  kerajinan,
arsitektur, pola tradisi masyarkat, aktivitas ekonomi yang spesifik, arkeologi dan sejarah.
2 Aspek  alam,  berupa  kekayaan  flora  fauna,  gejala  geologi,
keeksotikan taman nasional, hutan, suangai, air terjun, pantai, laut dan perilaku ekosistem tertentu.
Ada  beberapa  kriteria  yang  dapat  dipergunakan  sebagai  pedoman dalam  menetapkan  suatu  bentuk  wisata  minat  khusus,  yaitu  adanya
unsur:
commit to user
1.Learning  yaitu  kegiatan  wisata  yang  mengarah  pada  unsur pembelajaran
2.Rewarding,  yaitu  kegiatan  wisata  yang  memasukkan  unsur pemberian
penghargaan atau
mengagumi keindahankeunikan
kekayaan dari suatu atraksi yang kemudian menimbulkan penghargaan 3.  Enriching,  yaitu  pariwisata  yang  memasukkan  peluang  terjadinya
pengkayaan pengetahuan masyarakat 4.  Adventuring,  yaitu  pariwisata  yang  dirancang  sebagai  wisata
petualangan Fandeli, 1992:110 Pada  umumnya  wisatawan  minat  khusus  memiliki   motivasi
keingintahuan  yang  tinggi  terhadap  sesuatu  hal.  Wisata  ini menghasilkan  dorongan  bagi  wisatawan  untuk   mempelajari   sesuatu
learning.  Sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan wisata minat  khusus  adalah  adanya  unsur  rewarding  yang  tinggi  terhadap
obyek  yang  dikunjungi.  Wisata  minat  khusus  juga  mengandung pengkayaan  pengalaman  bagi  wisatawan  karena  kegiatan  ini  akan
menghadirkan pengalaman baru bagi wisatawan. Melihat  karakteristik  wisata  minat  khusus  yang  sangat  fleksible
sangat mungkin
semua wilayah
termasuk perkotaan
dapat mengembangkan  diri  sebagai  daerah  destinasi  wisata  minat  khusus.
Potensi  obyek  wisata  minat  khusus  dapat  ditumbuhkan  dan  dikelola sedemikian  rupa  sehingga  mampu  berkembang  sebagai  tempat  yang
memiliki  keunikan  dan  menarik  minat  wisatawan  untuk  mempelajari sesuatu. Sumber: www.endah-parwis-fisip.web.unair.ac.id
commit to user
F. Metode Penelitian