commit to user
dan tidak lebih dari satu tahun berturut-turut untuk kesenangan, bisnis, dan keperluan lain Muljadi A. J, 2009:9.
Peraturan  Daerah  Kabupaten  Magetan  Nomor  7  Tahun  2013  tentang kepariwisataan pasal 7 menjelaskan Daya tarik  wisata meliputi daya tarik
wisata  alam,  daya  tarik  wisata  budaya,  daya  tarik  wisata  buatan. Pembangunan terhadap daya tarik wisata dilaksanakan berdasarkan prinsip
menjunjung  tinggi  nilai  agama  dan  budaya,  serta  keseimbangan  antara upaya  pengembangan  manajemen  atraksi  untuk  menciptakan  daya  tarik
wisata  yang  berkualitas,  berdaya  saing,  serta  mengembangkan  upaya konservasi untuk menjaga kelestarian dan berkelanjutan sumber dayanya.
2. Pengembangan Obyek Wisata
Pengembangan obyek wisata dapat diartikan usaha atau cara untuk membuat  jadi  lebih  baik  segala  sesuatu  yang  dapat  dilihat  dan
dinikmati  oleh  manusia  sehingga  semakin  menimbulkan  perasaan senang  dengan  demikian  akan  menarikwisatawan  untuk  berkunjung.
Gamal  Suwantoro  1997:57  menulis  mengenai  pola  kebijakan pengembangan obyek wisata yang meliputi:
a. Prioritas pengembangan obyek
b. Pengembangan pusat-pusat penyebaran kegiatan wisatawan
c. Memungkinkan  kegiatan  penunjang  pengembangan  obyek
wisatawan
commit to user
Dalam pengembangan obyek wisata ini, perlu diperhatikan tentang prasarana  pariwisata,  sarana  wisata,  infrastruktur  pariwisata  dan
masyarakat sekitar obyek wisata tersebut.
3. Pengembangan Wisata Tirta
Rencana  pengembangan  kawasan  wisata  tirta  harus  dikaitkan dengan  berbagai  kepentingan  yang  mendasar,  yaitu  pemberdayaan
masyarakat  setempat.  Masyarakat  lokal  adalah  masyarakat  yang memiliki  banyak  pengetahuan  tentang  kondisi  obyektif  wilayahnya,
oleh karena itu dalam pengembangan kawasan wisata tirta, senantiasa hendaknya  dimulai  pendekatan  terhadap  masyarakat  setempat  sebagai
suatu  model  pendekatan  perencanaan  partisipatif  yang  menempatkan masyarakat  lokal  memungkinkan  saling  berbagi,  meningkatkan  dan
menganalisa  pengetahuan  mereka  tentang  wisata  tirta,  membuat rencana dan bertindak.
Pengembangan  kawasan  wisata  tirta  adalah  satu  bentuk pengelolaan  kawasan  wisata  yang  berupaya  untuk  memberikan
manfaat  terutama  bagi  upaya  perlindungan  dan  pelestarian sertapemanfaatan potensi dan jasa lingkungkan sumber daya perairan.
Di lain pihak masyarakat dapat merasakan manfaatnya secara langsung pada usaha pariwisata melalui terbukanya kesempatan kerja dan usaha
yang  pada  gilirannya  akan  mampu  meningkatkan  pendapatan masyarakat  dan  pemerintah.  Peraturan  Daerah  Kabupaten  Magetan
Nomor  7  Tahun  2013  tentang  kepariwisataan  pasal  31  menjelaskan usaha  wisata  tirta  merupakan  usaha  yang  menyelenggarakan  wisata
commit to user
dan olahraga air, termasuk penyediaan sarana dan prasarana serta jasa lainnya  yang  dikelola  secara  komersial.  Bidang  usaha  wisata  tirta  di
Daerah meliputi jenis usaha wisata sungai, danau, dan waduk.
4. Wisata Alam