membantu sang suami menari nafkah dengan cara berburuh. Dua anaknya pun membantu mencari nafkah dengan cara mengantar telur ke daerah buleleng, jembrana dan klungkung.
Sehari-hari keluarga pak tansi bekerja pagi hingga malam mengangkut hasil panen dari sawah sampai truk dan mengirimnya ke pasar gianyar untuk dijual. , Ketika ada pekerjaan yang
memerlukan tenaga tambahan maka temannya yang sesama buruh akan menginformasikannya. Penghasilan bapak tansi tidak menentu disetiap harinya karena pekerjaan buruh yang dia jalani
tidak selalu menentu, beliau tidak memiliki ladang seperti warga-warga lain disekitar rumahnya. Tempat tinggal bapak tansi di banjar penglumbaran kangin, rumah yang ditempati bangunan
kecil. Bangunan ini sangat tergolong sederhana. Terdapat satu ruang dapur yang sekaligus kamar tidur bapak dan ibu, sedangkan anak-anaknya tidur diluar. Teras rumah menjadi kamar untuk
anak-anaknya tidur, tempat tidur mereka berada di pojok teras dan hanya di tutupi oleh korden. Keluarga bapak tansi memelihara burung yang nantinya juga akan dijual untuk memenuhi
kebutuhannya.
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan
Dilihat dari segi ekonomi Bapak tansi sangat memprihatinkan, dimana ruangan tidurnya sangat kumuh dan menjadi satu dengan dapur. Belum lagi ruang tidur anak-anaknya di teras.
Bahkan untuk konsumsi sendiri sangat dibatasi jumlahnya agar tercukupi bersama anak-anaknya dan terkadang tidak menkonsumsi lauk, hanya menkonsumsi sayur hasil metik dari pohon
sayuran yang ditanam beberapa dipekarangan rumahnya.
1.2.1 Pendapatan Keluarga
Sebagai seorang buruh harian Bapak tansi memiliki penghasilan kira-kira 60-70 ribu rupiah per harinya ketika ada pekerjaan, namun terkadang beliau tidak bekerja karena tidak ada
panggilan pekerjaan dan hanya mengurusi peliharaannya yang ada dirumah. Bapak tansi mengurusi hewan yang dititipkan olahnya, memberi makan hingga menernakkannya. Hewan
yang dititipkan kepada beliau antaranya babi, ayam, dan beberapa burung. Penghasilan yang didapat dari menernakan hewan titipan tersebut sekitar Rp 60.000.
Pengeluaran Keluarga
a. Kebutuhan sehari-hari
Pengeluaran sehari-hari dari Ibu Sri Neteg ditanggung oleh bapak tansi. Di tiap harinya untuk memenuhi kebutuhan makan seluruh keluarganya, rata-rata
menghabiskan biaya sekitaran Rp 55.000 b.
Listrik dan Air Listrik di rumah Bapak Ketut Tansi sudah termasuk lancar. Sedangkan airnya
mengalami hambatan. Sering kali keluarga Bapak Ketut Tansi menumpang mandi di rumah tetangga. Pengeluaran untuk situasi seperti ini sekiranya Rp. 30.000 per bulan
c. Pendidikan
Untuk masalah pendidikan, pengeluaran Ketut Tansi secara pribadi dapat dikatakan tidak ada karena tidak memiliki tanggungan anak. Kedua anak ketut tansi sudah tidak
bersekolah lagi dan membantu bapak dan ibunya untuk mencari nafkah d.
Kesehatan Dalam halnya kondisi kesehatan, Bapak Tansi dan ibu wayan sri neteg karna usianya
sudah tergolong tidak muda lagi, sering mengeluh sakitkepala, pegal-pegal dan badan mudah lelah. Untuk anggota keluarga lainnya sejauh ini belum mengalami masalah
kesehatan yang begitu berat. e.
Rohani Perngeluaran ibu sri neteg yang ditanggung oleh bapak tansi dalam bidang rohani
yakni pengeluaran untuk membeli canang persembahyangan sehari-hari Rp5000. Sedangkan, pengeluaran dalam bidang rohani lainnya yakni pada saat ada hari raya
agama besar dan jumlah pengeluarannya tidak menentu.
BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
2.1 Permasalahan Keluarga
Identifikasi permasalahan yang dihadapi oleh keluarga dampingan diperoleh setelah beberapa kali mengadakan kunjungan dan pertemuan ke rumah keluarga dampingan, identifikasi
permasalahan tersebut menggunakan metode kekeluargaan dengan melakukan pendekatan ke keluarga Bapak Tansi:
Jalan menuju tempat KK Dampingan sangat sulit dilalui oleh kendaraan, karena masih belum di aspal dan cukup berbahaya ketika hujan.
Kondisi kebersihan baik makanan dan lingkungan belum baik Terkadang mudah lelah untuk melakukan aktifitas dikarenakan usia
Bapak Tansi dan Ibu Sri Neteg sering mengeluh kelelahan, pegal-pegal dan pusing
setelah seharian beraktifitas
Permasalahan yang terjadi pada keluarga Ibu Ni Nyoman Sumartini adalah sebagai berikut: a.
Kesehatan b.
Ekonomi c.
Listrik dan air
2.2 Masalah Prioritas
Permasalahan prioritas yang dihadapi oleh Bapak Ketut Tansi diantaranya adalah masalah Kesehatan, Ekonomi, Listrik dan air.
1. Permasalahan Kesehatan
Permasalahan kesehatan yang dihadapi Bapak Tansi, yaitu mengalami patah tulang dipergelangan tangan karena kecelakaan yang terjadi 2 tahun yang lalu. Karena kejadian
tersebut bapak tansi sering kesakitan saat mengangkat beban yang berat saat bekerja. Hal tersebut masih terasa hingga sekarang. Ibu sri neteg juga sering mengeluh pusing dan
pegal-pegal saat selesai bekerja. Gejala-gejala ini disebabkan karena kurangnya istirahat dan factor usia yang semakin bertambah.
2. Permasalahan Ekonomi
Permasalahan utama keluarga bapak tansi yaitu masalah ekonomi untuk memenuhi kehidupan sehari-hari. Pekerjaan beliau yang sebagai buruh harian sesuai
panggilan dan harus membiayai kedua anaknya tidak dapat diandalkan untuk biaya hidup per hari. Namun, penghasilan beliau tidak mampu dimanfaatkan sebagai
tabungan hari tua. Permasalahan ekonomi ini yang juga menyebabkan beliau tidak dapat berobat menyembuhkan tulangnya yang patah.
3. Listrik dan Air
Masalah lainnya adalah litrik dan air, listrik yang mahal dan air yang keruh menjadi masalah dari keluarga bapak tansi. Air yang kurang bersih menyebabkan gatal-
gatal pada kulit. Terkadang keluarga bapak tansi tidak mandi hingga 5hari karena kekurangan air atau airnya mati. Itulah masalah yang sedang di hadapi keluarga bapak
tansi.