Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Susut - Kecamatan Susut - Kabupaten Busut.

(1)

   

PENDAMPINGAN KELUARGA

KKN PPM TEMATIK REVOLUSI MENTAL UNIVERSITAS UDAYANA

PERIODE XIII TAHUN 2016

DESA : SUSUT

KECAMATAN : SUSUT

KABUPATEN : BANGLI

ANAK AGUNG ISTRI AGUNG MAHADEWI 1306305050

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM)

UNIVERSITAS UDAYANA 2016


(2)

   

ii  HALAMAN PENGESAHAN

Dengan telah selesainya kegiatan KKN PPM-RM yang saya kerjakan, maka saya: Nama Mahasiswa : Anak Agung Istri Agung Mahadewi

No. Mahasiswa : 1306305050 Tanda Tangan :

Telah menyelesaikan laporan kegiatan saya selama di lokasi KKN PPM-RM. Menyetujui,

 

 

I Ketut Murdana DPL Desa Susut,

Kecamatan Susut Kabupaten Bangli

I Gst. N. Jemmy Anton P. S. Farm., Apt NIP. 198501052008121002

Minggu, 28 Agustus 2016 KK Dampingan Desa Susut,


(3)

   

iii  KATA PENGANTAR

 

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat-Nyalah penulis dapat menyelesaikan laporan kegiatan individu program Keluarga Dampingan di Desa Susut ini.

Adapun penulisan laporan ini merupakan syarat untuk menyelesaikan program kegiatan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM-RM)

Dalam penyelesaian program Keluarga Dampingan ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak yaitu:

1. Bapak I Gst. N. Jemmy Anton P. S. Farm., Apt selaku dosen pembimbing lapangan yang telah memberi support, pengarahan dan pendampingan terhadap penulis sehingga dapat menyelesaikan program.

2. Bapak A.A Ketut Anggradiguna selaku Kepala Desa Susut yang membantu penulis dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi penulis. 3. Bapak I Komang Suarjita selaku Sekretaris Desa Susut yang membantu

penulis dalam menyelesaikan masalah dan membantu dalam mencari solusi.

4. Bapak I Wayan Diara selaku Kelian Dinas Banjar Susut Kelod yang telah membantu mahasiswa dalam mencari Keluarga Dampingan dan membantu dalam berbagai masalah yang dihadapi mahasiswa.

5. Bapak I Ketut Murdana selaku kepala Keluarga Dampingan yang telah bekerja sama dengan baik dan terbuka.

6. Teman-teman KKN Tematik Revolusi Mental di Desa Susut yang memberikan semangat dan pendapat dalam pemecahan masalah yang dihadapi penulis.

Namun, penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, kritik dan saran pembaca yang bersifat membangun demi perbaikan laporan ini sangat penulis harapkan. Atas perhatiannya, penulis ucapkan terima kasih.

Susut, 28 Agustus 2015


(4)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN ... 1

1.1 Profil Keluarga Dampingan ... 2

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan ... 3

1.2.1 Pendapatan Keluarga ... 3

1.2.2 Pengeluaran Keluarga ... 4

BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH ... 5

2.1 Permasalah Keluarga ... 5

2.2 Masalah Prioritas ... 5

BAB III USULAN SOLUSI PERMASALAHAN ... 8

3.1 Program ... 8

3.2 Jadwal Kegiatan ... 10

BAB IV PELAKSANAAN PENDAMPINGAN KELUARGA ... 12

4.1 Waktu ... 12

4.2 Lokasi ... 12

4.3 Pelaksanaan ... 12

BAB V PENUTUP ... 13

5.1 Kesimpulan ... 13

5.2 Rekomendasi ... 14

DAFTAR PUSTAKA ... 15


(5)

1 BAB I

GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

1.1 Profil Keluarga Dampingan

Sebagai landasan fundamental harmoni kehidupan pendidikan tinggi, Tri Dharma Perguruan tinggi merefleksikan tiga hal pokok yang menjadi prioritas dalam upaya peningkatkan kualitas sumber daya manusia. Optimalisasi sektor pendidikan, pengembangan ranah penelitian serta peningkatkan kontribusi mahasiswa untuk masyarakat merupakan ulasan utama yang diharapkan dapat membentuk pribadi luhur selaras dengan tujuan pendidikan tinggi negeri ini. KKN RM (Kuliah Kerja Nyata Tematik Revolusi Mental) Universitas Udayana adalah bentuk kegiatan pengabdian masyarakat yang keberadaannya diharapkan mampu membentuk pribadi mahasiswa yang memiliki rasa peduli tinggi dan salah satu bentuk perwujudan pengabdian kepada masyarakat melalui pembelajaran pemberdayaan masyarakat secara langsung dan terpadu. Salah satu bentuk kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa di tiap-tiap desa yang ditentukan adalah program pendampingan keluarga (KK Dampingan). Maksud dari program pendampingan keluarga atau KK dampingan adalah untuk membantu pemberdayaan keluarga melalui penerapan ilmu dan teknologi dalam bidang wirausaha, pendidikan dan keterampilan, KB dan kesehatan, serta pembinaan lingkungan untuk membangun keluarga yang bahagia dan sejahtera. Tujuan program pendampingan keluarga bagi mahasiswa adalah untuk meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa dalam mengatasi permasalahan keluarga melalui penerapan ilmu dan teknologi yang telah dipelajari.

Dalam KKN RM ini, setiap mahasiwa wajib mendampingi satu keluarga pra-sejahtera. Kegiatan KK Dampingan dilaksanakan pada beberapa keluarga yang terdapat di Desa Susut, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli. Pada KKN periode XIII ini penulis mendapat kesempatan untuk mendampingi salah satu keluarga yang ada di Banjar Susut Kelod, Desa Susut, yaitu keluarga I Ketut Murdana.


(6)

2

Keluarga Pak Murdana merupakan sebuah keluarga yang bertempat tinggal di Dusun Susut Kelod, Desa Susut, Bangli. Pak Murdana memiliki seorang istri bernama Ni Made Karsini. Pak Murdana memiliki dua anak laki-laki. Anak pertama Pak Murdana bernama Putu Murdianto yang saat ini sudah bekerja dan tinggal di Gianyar. Anak kedua bernama Made Suryadiana yang saat ini sudah bekerja dan tinggal di Denpasar. Pak Murdana saat ini tinggal bersama istrinya di Susut Kelod.

Keluarga Pak Murdana menempati tanah bersama enam kepala keluarga lainnya yang sebagian besar merupakan saudara Pak Murdana. Di tanah tersebut terdapat dua bangunan sebagai tempat tinggal Pak Murdana bersama istrinya, yaitu bangunan seluas 5x8 meter (2 kamar tidur kecil dan 2 kamar mandi) dan 1 kamar seluas 6x5 meter yang merupakan kamar tempat menyimpan perabot-perabot rumah. Pak Murdana memiliki dapur terpisah yang digunakan bersama dengan enam kepala keluarga lainnya. Pak Murdana bersama istrinya tidur di kamar kecil pada bangunan pertama yang terletak di selatan, bersebelahan dengan kamar mandi. Di sebelah utara kamar tidur Pak Murdana bersama istrinya terdapat kamar suci tempat meletakkan banten. Di sebelah barat kamar Pak Murdana terdapat kamar mandi. Kamar mandi nampak cukup baik. Kamar mandi sudah dilengkapi dengan bak mandi dan jamban, namun pintu kamar mandi yang terbuat dari kayu sudah mulai nampak lapuk.

Dapur Pak Murdana bersama enam kepala keluarga lainnya berada di sebelah barat, terpisah dengan gedung tempat kamar tidur. Perabot dalam dapur sudah cukup modern, seperti kompor sudah menggunakan kompor gas. Namun dapur yang seluas 3x3 meter ini nampak kotor dan berantakan. Cat tembok sudah mulai mengelupas, banyak bercak noda dan air bekas hujan yang memperlihatkan tembok dapur dalam kondisi lembab. Atap dapur terbuat dari anyaman rotan yang sudah terlihat lapuk dan lembab. Lantai hanya dalam kondisi bersemen tanpa lantai ataupun keramik yang menyebabkan dapur nampak kotor.

Pekarangan rumah Pak Murdana tergolong cukup padat karena banyaknya gedung. Di pekarangan terdapat beberapa tanaman yang menjadikan sekitar teras rumah Pak Murdana yang dijadikan sebagai ruang tamu tampak lebih rindang dan sejuk untuk dilihat. Terlihat pula beberapa tanaman hias di sekitar merajan.


(7)

3

Pak Murdana sering berada sendirian di kamarnya. Istri Pak Murdana sangat aktif beraktivitas di luar rumah untuk mengurus PKK serta ngayah di banjar dan pura. Anak-anak Pak Murdana jarang berada di Susut karena sibuk dengan pekerjaannya di Gianyar dan Denpasar. Untuk kegiatan selain memasak dan mencuci baju, Pak Murdana sudah terbiasa melakukannya sendiri walau gerak tubuh Pak Murdana saat ini sudah tidak sebaik saat masih muda.

Tabel 1. Identitas Keluarga Bapak I Ketut Murdana

No. Nama Status Umur

(tahun)

Pendidikan Pekerjaan Ket.

1. I Ketut Murdana Kawin 65 D2 Pensiunan Kepala Keluarga

2. Ni Made Karsini Kawin 65 D2 Pensiunan Istri

3. Putu Murdianto Kawin 42 S1 Swasta Anak Pertama

4. Made Suryadiana Kawin 38 S1 Swasta Anak Kedua

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan 1.2.1 Pendapatan Keluarga

Pak Murdana dan istri dahulu bekerja sebagai guru. Saat ini Pak Murdana dan istri sudah pensiun dari pekerjaannya. Sehari-harinya Pak Murdana memenuhi kebutuhan hidup dengan mengandalkan uang pensiunan bersama istri yang nominalnya masing-masing Rp 1.500.000,-. Walau kedua anak laki-laki Pak Murdana sudah bekerja, namun Pak Murdana tidak ingin merepotkan kedua anaknya secara finansial. Disamping itu, anak-anak Pak Murdana juga jarang untuk berkunjung kembali ke Susut karena sudah harus memenuhi kewajiban sebagai kepala keluarga. Pak Murdana bersama istri bertahan dengan uang pensiunan tersebut untuk memenuhi kebutuhan makanan, kesehatan, dan upacara keagamaan di Desa Susut. Pak Murdana dan istrinya tidak memiliki sumber penghasilan selain dari uang pensiun yang diterima setiap bulannya.


(8)

4 1.2.2 Pengeluaran Keluarga

a Kebutuhan sebulan

Pak Murdana bersama istri memaparkan beberapa pengeluaran yang menjadi prioritas utama dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga. Perincian untuk kebutuhan sebulan keluarga Pak Murdana adalah sebagai berikut :

• Kesehatan : Rp 1.600.000,-

• Makan Sehari-hari : Rp 1.075.000,- (menyesuaikan) • Listrik dan air : Rp 75.000,-

• Hari Raya : Rp 250.000,-

b Kesehatan

Pak Murdana memiliki Asuransi Kesehatan (Askes) untuk pengambilan insulin di RSUD Bangli. Pengecekan kesehatan selebihnya seperti operasi stroke, kontrol kolesterol, dan lain-lain tidak menggunakan asuransi dikarenakan Pak Murdana mengidap penyakit kronis lain yaitu kolesterol tinggi, jantung dan stroke.

c Sosial

Dahulu Pak Murdana bekerja dan tinggal di Kintamani bersama istrinya yang sama-sama berprofesi sebagai guru. Setelah 20 tahun tinggal di Kintamani, keluarga Pak Murdana memutuskan untuk tinggal bersama saudara di Desa Susut. Anak-anak Pak Murdana sudah berkeluarga di Gianyar dan Denpasar. Saat ini Pak Murdana tinggal bersama istri dan kepala keluarga lainnya yang masih ada hubungan saudara dengan Pak Murdana. Karena kesibukan istri yang jarang ada di rumah, Pak Murdana lebih sering menghabiskan waktu untuk beristirahat, sesekali melakukan olahraga ringan di teras dan secara teratur memantau waktu yang tepat untuk minum obat.


(9)

5 BAB II

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

Untuk mengidentifikasi masalah yang dialami keluarga dampingan, yaitu keluarga Pak I Ketut Murdana yang didampingi, maka penulis melakukan beberapa kunjungan ke kediaman keluarga dampingan. Selama kunjungan penulis melakukan pendekatan secara interpersonal kekeluargaan dengan keluarga Pak Murdana, yaitu dengan melakukan obrolan-obrolan ringan mengenai program KKN terutama program KK dampingan, masalah kesehatan yang dialami, problematika dalam bidang perekonomian, serta mengobservasi suasana tempat tinggal Pak Murdana.

2.1 Permasalahan Keluarga

Dalam waktu satu bulan pendampingan, telah dilakukan 24 kali pertemuan dengan keluarga Pak Murdana. Dalam jangka waktu tersebut telah diidentifikasi beberapa permasalahan yang dikeluhkan oleh keluarga Pak Murdana. Beberapa masalah yang dihadapi keluarga ini sesuai dengan hasil wawancara dan pengamatan penulis adalah masalah perekonomian keluarga, masalah kesehatan, dan masalah penataan bangunan.

2.2 Masalah Prioritas 2.2.1 Masalah Perekonomian

Pak Murdana mengatakan bahwa uang pensiunannya bersama istri sesungguhnya dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Dalam sebulan Pak Murdana bersama istri menerima uang pensiunan dengan total Rp 3.000.000. Nominal sebesar Rp 3.000.000 merupakan nilai yang cukup untuk kebutuhan Pak Murdana bersama istrinya yang saat ini hanya hidup berdua, namun semenjak sakit yang diderita Pak Murdana sejak tahun 1997 ini menyebabkan uang pensiunan Pak Murdana bersama istri banyak terpakai untuk kontrol ke rumah sakit dan membeli obat. Selain karena biaya cek kesehatan yang mahal, biaya transportasi juga cukup mahal karena Pak Murdana berobat ke tiga tempat, yaitu Bangli, Gianyar, dan


(10)

6

Klungkung. Yang menjadi permasalahan utama adalah karena obat yang dikonsumsi oleh Pak Murdana adalah obat seumur hidup, hal ini menyebabkan Pak Murdana banyak memiliki pengeluaran untuk obat-obatan. Pengeluaran untuk kesehatan dan obat-obatan Pak Murdana menjadi prioritas utama dibandingkan hal lainnya.

2.2.2 Masalah Kesehatan

Pak Murdana memiliki banyak permasalah dalam hal kesehatan. Pak Murdana memiliki penyakit kencing manis sejak tahun 1997, setahun setelah Pak Murdana pensiun dari pekerjaannya sebagai guru SD di Desa Tiga, Kecamatan Susut, Bangli. Sejak dahulu pola makan Pak Murdana sulit untuk dikontrol. Pak Murdana mengatakan bahwa saat muda Pak Murdana sangat suka makan, terutama masakan khas Bali. Pak Murdana juga mengatakan bahwa beliau sehari-harinya senang memakan makanan yang digoreng dan berbumbu pekat. Hal ini yang menyebabkan selain mengidap penyakit kencing manis, Pak Murdana juga mengidap penyakit kolesterol tinggi dan jantung. Pak Murdana diketahui memiliki penyakit jantung pada tahun 2014 dan setengah tahun kemudian terkena stroke hingga 3 kali menjalani operasi. Saat ini Pak Murdana sudah dalam masa pemulihan. Pada tahun 1997 berat badan Pak Murdana mencapai 10 kilogram, namun sejak penyakitnya semakin parah, Pak Murdana mengalami penurunan berat badan hingga 30 kilogram. Pak Murdana mengatakan bahwa saat ini beliau merasa tidak terlalu nyaman dengan pencernaannya. Pak Murdana sudah tidak mampu membedakan kondisi saat lapar ataupun kenyang. Tensi Pak Murdana juga rendah, yaitu 90/60. Istri Pak Murdana, Bu Ni Made Karsini, saat dikunjungi terlihat dalam kondisi yang baik. Bu Karsini sejak muda adalah seorang guru yang sangat aktif. Saat pensiun pun Bu Karsini masih aktif di PKK dan sering melakukan aktivitas di kantor desa. Bu Karsini sering ditunjuk untuk mengkoordinir kegiatan senam lansia ataupun lomba-lomba yang sering diadakan berkaitan dengan pengembangan Desa Susut. Bu Karsini juga sering disibukkan dengan kegiatan ngayah dan gotong royong di pura dan


(11)

7

banjar sehingga beliau jarang berada di rumah untuk beristirahat. Tekanan darah Bu Karsini tergolong tinggi walau belum dapat dikategorikan hipertensi, yaitu 140/80. Gula darah Bu Karsini masih normal yaitu 115, untuk gula darah Pak Murdana sendiri sudah kembali normal, yaitu 113. Saat berbincang-bincang dengan Bu Karsini, beliau mengatakan bahwa akhir-akhir ini merasa kurang mendapat waktu istirahat karena bulan ini banyak kegiatan dinas dan kegiatan keagamaan.

2.2.3 Masalah Penataan Bangunan

Tanah tempat Pak Murdana tinggal tergolong cukup luas, namun karena di sana juga tinggal enam kepala keluarga lainnya, kediaman Pak Murdana nampak cukup padat. Pak Murdana hanya menempati 2 gedung. Bila dilihat seksama, kedua gedung ini disatukan oleh kamar mandi yang tepat berada di antara dua gedung tersebut. Di depan kamar mandi dibuatkan fondasi yang sudah beralaskan lantai, yang dijadikan teras sekaligus ruang tamu. Kedua gedung yang ditinggali oleh Pak Murdana bersama istri nya berdiri kokoh namun cukup sederhana. Pak Murdana dan istrinya tidur di satu kamar yang kecil, 1 kamar lagi dikosongkan untuk anak-anak mereka yang sudah merantau dan tinggal bersama keluarga kecilnya. Penataan bangunan Pak Murdana sesungguhnya tidak mengganggu aktivitas keseharian Pak Murdana, namun penempatan ruang tamu tepat di depan kamar mandi rasanya kurang tepat. Pak Murdana mengaku malu menerima tamu karena kondisi teras sebagai ruang tamu berada tepat di depan kamar mandi. Meja lapuk dijadikan tempat duduk bagi Pak Murdana yang kondisinya cukup sulit berjalan keluar dari kamar tidur. Ruang tamu hanya beralaskan tikar yang dianyam dari rotan. Untuk permasalahan pada dapur, Dapur Pak Murdana bersama kepala keluarga lainnya kurang terjaga kebersihannya. Cat tembok sudah mulai mengelupas, banyak bercak noda dan air bekas hujan yang memperlihatkan tembok dapur dalam kondisi lembab. Atap dapur terbuat dari anyaman rotan yang sudah terlihat lapuk dan lembab. Lantai dalam kondisi bersemen tanpa lantai ataupun keramik yang menyebabkan dapur nampak kotor.


(12)

8 BAB III

USULAN PEMECAHAN MASALAH

3.1 Program

3.1.1 Perekonomian

Pemecahan masalah ekonomi Pak Murdana yang dapat disampaikan setelah melakukan kunjungan ke rumah keluarga dampingan antara lain dengan merencanakan tabungan hari tua. Pengeluaran untuk obat-obatan seumur hidup Pak Murdana dari tahun ke tahun dapat diperkirakan, maka sebaiknya Pak Murdana lebih mengatur keuangan untuk pengeluaran di luar masalah kesehatan. Seperti misalnya pada pengeluaran makan sehari-hari. Pak Murdana bisa mengurangi konsumsi daging dan gorengan. Dengan demikian Pak Murdana bisa mengurangi pembelian daging dan minyak goreng. Mengingat Pak Murdana dianjurkan untuk mengatur pola makan, maka hal ini bisa dijalankan secara sinergis untuk menjaga kesehatan Pak Murdana yang harus menghindari daging, makanan berbumbu pekat, dan gorengan. Pak Murdana juga sebaiknya menyisihkan sebagian kecil uang pensiun untuk kebutuhan mendadak di waktu yang akan datang. Pak Murdana bersama istri dapat membuat tabungan di LPD yang ada di Susut Kelod dan juga membuat tabungan sendiri di rumah. Bilamana Pak Murdana bisa secara perlahan menyisihkan uang pensiunannya, diharapkan Pak Murdana akan merasakan manfaat menabung, karena untuk masalah kebutuhan yang sifatnya mendadak dapat diatasi dengan pembuatan tabungan dan membuat perencanaan biaya. Di sela-sela kesibukan, Istri Pak Murdana yaitu Bu Karsini, dapat mencari penghasilan lain dengan memanfaatkan potensi-potensi yang dapat dikembangkan di Desa Susut.

3.1.2 Kesehatan

Masalah kesehatan Pak Murdana sudah dirasakan sejak tahun 1997. Pak Murdana mengatakan bahwa pola hidup beliau tidak sehat. Sejak muda Pak Murdana sangat menggemari makanan khas Bali. Berat badan Pak Murdana pernah mencapai 105 kg. Setahun setelah pensiun, yaitu pada


(13)

9

tahun 1997, Pak Murdana mengidap penyakit kencing manis. Penyakit tersebut memberi implikasi hingga menimbulkan penyakit jantung, stroke, dan kolesterol tinggi. Adapun solusi yang bisa diberikan kepada Pak Murdana saat ini adalah menjaga pola hidup sehat. Pak Murdana sudah melakukan cek rutin ke rumah sakit di Bangli, Gianyar, dan Klungkung. Pengobatan rutin yang dilakukan Pak Murdana memberikan dampak positif bagi kesehatan Pak Murdana. Kadar gula darah yang sebelumnya berada di atas 200 saat ini sudah menjadi 113. Operasi stroke yang dilakukan 3 kali selama tahun 2015 juga memberi dampak positif bagi gerak Pak Murdana. Saat ini yang dapat membantu dalam menjaga kondisi Pak Murdana bersama istri adalah dengan mengatur pola hidup. Makan teratur 3 kali sehari, sebisa mungkin mengurangi konsumsi daging, makanan berbumbu pekat, dan gorengan. Selain itu, Pak Murdana harus lebih sering melakukan aktivitas dan berolahraga untuk menjaga kondisi tubuh, melatih gerak tubuh, dan menstabilkan tensi yang saat ini rendah menjadi normal kembali. Di saat tubuh sudah mulai merasa kelelahan, Pak Murdana bersama istri sebaiknya beristirahat dan tidak memaksakan tubuh beraktivitas lebih banyak demi menjaga kesehatan bersama.

3.1.3 Penataan Bangunan

Pekarangan milik Pak Murdana sesungguhnya sudah cukup padat, selain karena gedung-gedungnya yang cukup banyak dikarenakan terdapat enam kepala keluarga, tanaman pot bunga juga telah menghiasi sekitar rumah. Namun pekarangan di utara teras rumah Pak Murdana dapat ditanami dengan beberapa jenis tanaman, seperti tanaman sayur, tanaman obat, dan tanaman bergizi. Selain untuk memperindah halaman rumah, penanaman tanaman – tanaman tersebut juga memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan serta dapat digunakan untuk kebutuhan dapur. Dengan demikian, biaya yang harus dikeluarkan keluarga Pak Murdana untuk kebutuhan sayuran, bumbu dapur, dan tanaman obat dapat ditekan. Saat kunjungan ke rumah Pak Murdana, beliau terlihat antusias dengan berbagai macam jenis tanaman obat yang dikenalkan kepada beliau. Beliau mengatakan bahwa di pekarangan rumahnya saat ini lebih banyak tanaman hias, namun Pak Murdana mengatakan tidak ada salahnya untuk


(14)

10

memulai penananam apotik hidup sendiri di pekarangan beliau. Untuk kamar mandi Pak Murdana sudah nampak bersih dan airnya juga tidak terdapat jentik-jentik nyamuk. Pak Murdana sebaiknya sesekali memberikan sedikit abate di air bak maupun air di dalam ember guna mencegah adanya jentik nyamuk. Pintu kamar mandi Pak Murdana mulai mengalami pelapukan karena lembabnya kamar mandi. Pak Murdana dapat menyisihkan uang pensiunan sedikit demi sedikit yang nantinya dapat digunakan untuk memperbaiki pintu kamar mandi. Kebersihan di dapur Pak Murdana dapat dijaga dengan melakukan renovasi pada atap, tembok dan lantai. Bilamana Pak Murdana nantinya memiliki tabungan, maka Pak Murdana dapat melakukan renovasi seperti mengecat ulang tembok dan merenovasi lantai yang bisa ditambahkan keramik sehingga nampak lebih bersih dan rapi.

3.2 Jadwal Kegiatan

Kegiatan KK dampingan dilakukan dalam bentuk kunjungan ke rumah Pak Murdana sebanyak 24 kali. Adapun kegiatan yang dilakukan selama kunjungan tersebut adalah sebagai berikut.

Tabel 2. Agenda Kegiatan Kunjungan KK Dampingan

No. Tanggal Jam

(WITA)

Kegiatan

1. 25 Juli 2016 15.00 – 20.00 Menemui kelian banjar Susut

Kelod untuk meminta informasi serta meninjau kediaman KK Dampingan

2 26 Juli 2016 15.00 – 18.00 Pengenalan keluarga dampingan

dan menjelaskan tujuan program

3. 27 Juli 2016 09.00 – 14.00 Mengetahui profil dari keluarga

dampingan

4. 31 Juli 2016 09.00 – 14.00 Eksplorasi keadaan keluarga dari

berbagai aspek

5. 2 Agustus 2016 09.00 – 14.00 Eksplorasi hubungan kk dampingan

dengan masyarakat sekitar

6. 3 Agustus 2016 17.00 – 20.00 Identifikasi masalah keluarga di

bidang kesehatan

7. 4 Agustus 2016 15.00 – 18.00 Identifikasi masalah keluarga di

bidang ekonomi

8. 5 Agustus 2016 16.00 – 20.00 Identifikasi masalah keluarga di


(15)

11

9. 6 Agustus 2016 15.00 – 20.00 Diskusi mengenai masalah

kesehatan yang dihadapi

10. 7 Agustus 2016 08.00 - 13.00 Diskusi mengenai masalah

ekonomi yang dihadapi

11. 9 Agustus 2016 10.00 – 14.00 Diskusi mengenai masalah

penataan bangunan yang dihadapi

12. 10 Agustus 2016 12.00 – 17.00 Penyampaian saran mengenai

masalah kesehatan yang dihadapi

13. 14 Agustus 2016 10.00 – 15.00 Penyampaian saran mengenai

masalah ekonomi yang dihadapi

14. 15 Agustus 2016 17.00 – 20.00 Penyampaian saran mengenai

masalah penataan bangunan yang dihadapi

15. 16 Agustus 2016 17.00 - 20.00 Menyampaikan penyuluhan tentang

penyakit kencing manis dan

jantung

16. 17 Agustus 2016 17.00 – 20.00 Menyampaikan penyuluhan tentang

penyakit kolesterol dan stroke

17. 18 Agustus 2016 12.00 – 17.00 Menyampaikan penyuluhan tentang

menabung di lembaga keuangan

18. 19 Agustus 2016 16.00 – 20.00 Menyampaikan penyuluhan tentang

usaha mikro kecil dan menengah

19. 20 Agustus 2016 17.00 – 21.00 Menyampaikan penyuluhan tentang

manfaat menanam tanaman toga

20. 21 Agustus 2016 18.00 – 20.00 Menyampaikan penyuluhan tentang

pantangan makanan

21. 22 Agustus 2016 10.00 – 14.00 Menyampaikan penyuluhan tentang

pentingnya olahraga dan senam kebugaran

22. 23 Agustus 2016 10.00 – 14.00 Menyampaikan penyuluhan tentang

pentingnya kedisiplinan dalam

mengatasi permasalahan ekonomi dan kesehatan

23. 24 Agustus 2016 10.00 – 14.00 Review dan evaluasi tentang segala

hal yang telah didiskusikan selama

ini terkait permasalah yang

dihadapi

24. 25 Agustus 2016 10.00 – 14.00 Perpisahan dengan KK dampingan


(16)

12 BAB IV

PELAKSANAAN PENDAMPINGAN KELUARGA

4.1 Waktu

Waktu yang digunakan untuk kegiatan Keluarga Dampingan ini termasuk ke dalam Jam Kerja Efektif mahasiswa (JKEM) yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa yaitu minimal 15 kali pertemuan dalam sebulan yang setara dengan 90 jam kegiatan. Adapun waktu yang jumlah kunjungan ke keluarga dampingan yang penulis lakukan selama sebulan adalah sebanyak 24 kali sehingga total waktu pertemuan selama 95 jam.

4.2 Lokasi

Lokasi yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan Keluarga Dampingan adalah sesuai dengan lokasi desa yang telah ditentukan. Adapun lokasi desa yang dimaksud adalah Desa Susut, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli. Lokasi spesifik dari pelaksanaan kegiatan Keluarga Dampingan terhadap Bapak I Ketut Murdana adalah di Banjar Susut Kelod, Desa Susut, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli.

4.3 Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan Keluarga Dampingan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN RM Unud 2016 di Desa Susut. Kegiatan Keluarga Dampingan yang dilakukan berupa kunjungan ke kediaman keluarga yang didampingi, tempat kerja, serta balai banjar. Selama kunjungan tersebut, dilakukan obrolan–obrolan santai bersama keluarga yang didampingi untuk menciptakan suasana yang nyaman bagi keluarga tersebut dalam menceritakan masalah yang mereka alami dan menerima solusi yang ditawarkan. Jadwal pertemuan ke keluarga dampingan dilakukan sebanyak 24 kali selama sebulan, dimana setiap lama kunjungan rata-rata 4-5 jam untuk tiap kunjungan, sehingga total kunjungan minimum 90 jam terpenuhi.


(17)

13 BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan

KKN RM Unud 2016 merupakan salah satu bentuk perwujudan pengabdian kepada masyarakat melalui pembelajaran pemberdayaan masyarakat secara langsung, terpadu, dan terintegrasi. Salah satu program dalam KKN RM ini adalah program Keluarga Dampingan yang bertujuan untuk membantu pemberdayaan keluarga yang didampingi. Keluarga yang penulis dampingi adalah keluarga Bapak I Ketut Murdana. Masalah yang terdapat dalam keluarga tersebut adalah masalah ekonomi, kesehatan, dan penataan bangunan. Masalah ekonomi yang dialami beliau ini adalah sulitnya mengatur keuangan dan sulitnya menabung dikarenakan uang hasil pensiunan habis digunakan untuk kesehatan dan kebutuhan obat-obatan. Adapun solusi yang dapat ditawarkan adalah memperbaiki cara pengelolaan keuangan keluarga sehingga dapat menabung. Selain itu, istri Pak Murdana yaitu Bu Karsini dapat memulai usaha bilamana kegiatan di PKK tidak tidak terlalu padat. Masalah kesehatan yang dialami oleh Pak Murdana adalah kencing manis, kolesterol tinggi, stroke dan jantung sehingga solusi yang dapat diberikan adalah menjaga pola hidup yang sehat, yaitu melakukan pengobatan dan cek rutin ke rumah sakit, mengontrol pola makan dan jenis makanan, lakukan istirahat bila tubuh sudah mulai merasakan lelah, serta melakukan olahraga rutin untuk meningkatkan aktivitas motorik dan menstabilkan tekanan darah Pak Murdana bersama istri. Masalah penataan bangunan yang dijumpai adalah penempatan ruang tamu yang kurang tepat di depan kamar mandi, pintu kamar mandi yang mulai lapuk, dan kondisi dapur yang nampak kurang bersih dan berantakan. Solusi yang dapat ditawarkan adalah merenovasi pintu kamar mandi, merenovasi dapur, dan memanfaatkan sedikit pekarangan untuk menanam tanaman obat dan tanaman bergizi disamping menanam tanaman hias.


(18)

14

5.2 Rekomendasi

Berdasarkan masalah-masalah yang dijumpai penulis dalam keluarga yang didampingi, yaitu keluarga Bapak I Ketut Murdana, maka rekomendasi yang dapat penulis berikan, antara lain :

 Hendaknya pelaksanaan kegiatan Keluarga Dampingan dalam rangkaian kegiatan KKN RM ini mampu dijalankan secara berkelanjutan oleh pihak penyelenggara pada Keluarga Dampingan bersangkutan hingga permasalahan yang dihadapi benar-benar tuntas

 Diharapkan kepada keluarga Pak I Ketut Murdana untuk lebih menyadari pentingnya pola hidup bersih dan sehat di lingkungan keluarga untuk mencegah terjadinya penyakit kronis karena banyak penyakit yang dapat dicegah dengan melakukan hal-hal sederhana seperti menjaga pola hidup sehat, yaitu mengatur pola makan dan melakukan olahraga secara teratur.

 Keluarga Pak I Ketut Murdana diharapkan mampu menerapkan solusi-solusi yang diberikan demi kehidupan yang lebih baik.


(19)

15

DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyaakat. 2016. Buku Pedoman Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Masyarakat (KKN PPM). Bukit Jimbaran: Universitas Udayana


(20)

16 LAMPIRAN

Kondisi Ruang Tamu


(21)

17

Kondisi Pintu Kamar Mandi


(22)

18 Kondisi Dapur


(1)

13 BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan

KKN RM Unud 2016 merupakan salah satu bentuk perwujudan pengabdian kepada masyarakat melalui pembelajaran pemberdayaan masyarakat secara langsung, terpadu, dan terintegrasi. Salah satu program dalam KKN RM ini adalah program Keluarga Dampingan yang bertujuan untuk membantu pemberdayaan keluarga yang didampingi. Keluarga yang penulis dampingi adalah keluarga Bapak I Ketut Murdana. Masalah yang terdapat dalam keluarga tersebut adalah masalah ekonomi, kesehatan, dan penataan bangunan. Masalah ekonomi yang dialami beliau ini adalah sulitnya mengatur keuangan dan sulitnya menabung dikarenakan uang hasil pensiunan habis digunakan untuk kesehatan dan kebutuhan obat-obatan. Adapun solusi yang dapat ditawarkan adalah memperbaiki cara pengelolaan keuangan keluarga sehingga dapat menabung. Selain itu, istri Pak Murdana yaitu Bu Karsini dapat memulai usaha bilamana kegiatan di PKK tidak tidak terlalu padat. Masalah kesehatan yang dialami oleh Pak Murdana adalah kencing manis, kolesterol tinggi, stroke dan jantung sehingga solusi yang dapat diberikan adalah menjaga pola hidup yang sehat, yaitu melakukan pengobatan dan cek rutin ke rumah sakit, mengontrol pola makan dan jenis makanan, lakukan istirahat bila tubuh sudah mulai merasakan lelah, serta melakukan olahraga rutin untuk meningkatkan aktivitas motorik dan menstabilkan tekanan darah Pak Murdana bersama istri. Masalah penataan bangunan yang dijumpai adalah penempatan ruang tamu yang kurang tepat di depan kamar mandi, pintu kamar mandi yang mulai lapuk, dan kondisi dapur yang nampak kurang bersih dan berantakan. Solusi yang dapat ditawarkan adalah merenovasi pintu kamar mandi, merenovasi dapur, dan memanfaatkan sedikit pekarangan untuk menanam tanaman obat dan tanaman bergizi disamping menanam tanaman hias.


(2)

14 5.2 Rekomendasi

Berdasarkan masalah-masalah yang dijumpai penulis dalam keluarga yang didampingi, yaitu keluarga Bapak I Ketut Murdana, maka rekomendasi yang dapat penulis berikan, antara lain :

 Hendaknya pelaksanaan kegiatan Keluarga Dampingan dalam rangkaian kegiatan KKN RM ini mampu dijalankan secara berkelanjutan oleh pihak penyelenggara pada Keluarga Dampingan bersangkutan hingga permasalahan yang dihadapi benar-benar tuntas

 Diharapkan kepada keluarga Pak I Ketut Murdana untuk lebih menyadari pentingnya pola hidup bersih dan sehat di lingkungan keluarga untuk mencegah terjadinya penyakit kronis karena banyak penyakit yang dapat dicegah dengan melakukan hal-hal sederhana seperti menjaga pola hidup sehat, yaitu mengatur pola makan dan melakukan olahraga secara teratur.

 Keluarga Pak I Ketut Murdana diharapkan mampu menerapkan solusi-solusi yang diberikan demi kehidupan yang lebih baik.


(3)

15

DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyaakat. 2016. Buku Pedoman Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Masyarakat (KKN PPM). Bukit Jimbaran: Universitas Udayana


(4)

16 LAMPIRAN

Kondisi Ruang Tamu


(5)

17

Kondisi Pintu Kamar Mandi


(6)

18 Kondisi Dapur