anaknya memiliki penyakit epilepsy yang setiap minggunya harus pergi ke rumah sakit untuk membeli obat atau kontrol. Jero Kecen tidak memiliki rumah sendiri ataupun tanah sendiri, mereka
menumpang di rumah mertuanya, bahkan lahan untuk mereka bertani itupun bukan milik mereka, melainkan milik mertuanya. Luas lahan yang mertuanya pinjamkan sekitar 2 are. Jadi penghasilan
mereka selalu habis digunakan untuk berobat anaknya.
a Sumber Penghasilan
Pendapatan yang diperoleh dari Bapak Jero Kecen berasal dai usaha warungnya dan bertani bawang dan tomat. Istrinya biasa membantu bekerja di warung ataupun di ladang. Penghasilan
tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, belanja keperluan warung dan biaya berobat anaknya.
1.2.2 Pengeluaran Keluarga
Keluarga Bapak Jero Kecen tergolong dalam keluarga dengan ekonomi rendah yang dalam pemenuhan kebutuhannya terbatas pada pemenuhan kebutuhan primer saja seperti kebutuhan
sehari-hari, dan kerohanian.
a Kebutuhan Sehari-hari
Perincian untuk kebutuhan sehari-hari keluarga Bapak Jero Kecen dalam sebulan adalah sebagai berikut :
Belanja sehari-hari untuk kebutuhan warung : Rp 200.000 x 30 hari =Rp 6.000.000,00 Makan : Rp. 50.000 x 30 hari = 1.500.000,00
Kebutuhan MCK :
Rp 40.000,00 perbulan Bekal Anak Rp. 10.000 x 30 hari = Rp. 300.000,00
Lain-lain = Rp. 40.000,00 hari
b Kesehatan
Selain pengeluaran harian dan bulanan, terdapat pengeluaran yang sifatnya tak terduga yakni di bidang kesehatan.Tingkat kesehatan keluarga Bapak Jero Kecen terutama untuk kedua
anaknya yang memiliki penyakit epilepsy. Istri pak Jero pun juga memiliki penyakit sinusitis. Keluarga ini hanya memiliki jaminan kesehatan JAMKESMAS.
c Kerohanian
Ditinjau dari segi kerohanian, terdapat beberapa pengeluaran yang tidak dapat dianggarkan secara pasti tergantung pada kondisi yang ada.Pengeluaran ini biasanya untuk upacara-upacara
adat, seperti pawiwahan, ngaben, dan lain-lain. Keluarga Bapak Jero Kecen mengeluarkan biaya sekitar Rp 10.000 pada rahina biasa, jika pada saat odalan biasanya Rp 30.000.