Latar Belakang Teknik tata cahaya ( lighting) acara koes plus kembali & taman gabusan di TVRI stasiun Jogjakarta TEKAD ADI SAMBODO

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu pengalaman berharga dan merupakan syarat wajib kelulusan dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta Program Studi Diploma Tiga Penyiaran adalah adanya Kuliah Kerja Media KKM. Mata Kuliah Ini tetap dipertahankan karena dirasa masih sangat relevan bahkan keefektifan pelaksanaannya terus ditingkatkan. Dengan bobot 4 SKS yang dimilikinya, Mata kuliah Kuliah Kerja Media merupakan program kurikuler yang sangat penting nilainya bagi mahasiswa Progam Studi D3 Penyiaran. Televisi sebagai media yang memiliki jangkauan paling luas, akan selalu memiliki peranan penting bagi masyarakat untuk menyediakan berbagai bentuk informasi dan hiburan. Proses penyelenggaraan siaran televisi merupakan proses yang panjang dan rumit, tetapi harus berjalan diatas landasan pola pikir dan tindak yang cepat, dinamis, praktis, tepat, dan berkualitas. Hal ini dikarenakan berkat dukungan teknologi telekomunikasi dan informasi, siaran televisi dapat berlangsung 24 jam tiap hari. Dan untuk mengisi siaran yang 24 jam tiap hari ini perlu penerapan manajemen dinamis dan luwes. Mengingat siaran televisi memiliki dampak yang sangat luas di masyarakat, maka peranan perencanaan menjadi sangat penting. Setiap mata acara yang dipilih, diproduksi dan disiarkan harus melalui perencanaan yang sempurna. Penyelenggaraan siaran merupakan kerja kolektif. Manusia pengelola siaran, teknik dan administrasi harus mampu bekerja sama secara efektif dan efisien, untuk menghasilkan output siaran yang berkualitas dan sesuai dengan norma etika dan estetika yang berlaku. Siaran menjadi sangat efektif untuk membentuk opini publik. Pada saat ini penerapan manajemen penyiaran di Indonesia telah memiliki orientasi tujuan yang seimbang. Televisi Republik Indonesia dan juga Televisi-televisi swasta sekarang ini tidak hanya berfungsi untuk meraih keuntungan yang bersifat idiil, tetapi juga kearah yang bersifat materiil. Karena apabila hanya menjalankan salah satu misi saja, akan terjadi ketimpangan-ketimpangan yang nantinya akan membuat khalayak yang menyaksikan akan merasa bosan. Oleh karena itu, tujuan idiil dan materiil harus berada dalam keadaan yang tetap seimbang. Siaran berdampak luas di semua segi kehidupan masyarakat. Ia dapat menjadi sarana yang bersifat informatif, edukatif, persuasif, stimulatif, dan menghibur. Siaran, khususnya siaran televisi karena sifatnya yang audio-visual gerak dan sinkron memiliki kemampuan untuk memotivasi perubahan di masyarakat. Apakah itu perubahan sosial budaya, tingkah laku, sikap dan pendapat, bahkan sesuatu yang bersifat ideologis dan filosofis. Siaran harus dirancang agar dapat meningkatkan martabat manusia, baik sebagai makhluk individu, sosial, dan makhluk Tuhan. Siaran harus dapat di ambil manfaatnya bagi khalayak. Khalayak hanya akan memperhatikan mata acara yang memang menarik dan bermanfaat bagi dirinya. Itulah sebabnya, satu-satunya cara untuk “memaksa” khalayak agar mau memperhatikan mata acara siaran hanyalah dengan menyajikan mata acara yang dinamis, menarik, bermanfaat, komunikatif dan tidak menyinggung perasaan khalayak, misalnya menggurui atau membodohi khalayak secara berlebihan Over Acting. TVRI sebagai salah satu media massa elektronik yang memiliki peran penting dalam masyarakat melakukan trasformasi sosial mempunyai pengaruh besar terhadap berbagi aspek kehidupan di jaman sekarang ini, terutama sebagai alat penyampaian informasi, hiburan dan pendidikan. TVRI Stasiun Yogyakarta membagi tim kerjanya menjadi dua bagian, yang pertama adalah Program Berita, Program Berita di TVRI Stasiun Yogyakarta meliputi Berita Jogja, Yogyawarta dan Yogya Weekend. Dalam produksi berita Sendiri melibatkan banyak pihak dan berbagai profesi, Pada tim produksi berita, terdapat produser, pengarah acara, kameramen liputan dan kameramen studio, penata cahaya, penata suara, penyunting gambar, penyiar, reporter, operator program dan operator VTR. Tim yang kedua adalah Program Produksi, Program Produksi di TVRI Stasiun Yogyakarta juga terdapat produser, pengarah acara, kameramen studio, penata cahaya, penata suara, penata artistik, penyunting gambar, MC, operator program dan operator VTR yang acaranya meliputi, Harmoni, Keroncong Reguest, Plengkung Gading, Pangkur Jenggleng, Taman Gabusan, Karang Tumaritis, dan lain-lain. Salah satu profesi yang menarik perhatian penulis adalah penata cahaya. Dimana penuliskan memutuskan untuk terjun lebih dalam untuk mengetahui teknik tata cahaya yang digunakan dalam produksi program acara. Teknik Tata Cahaya dipilih karena dirasakan sangat berguna bagi mahasiswa yang ingin terjun langsung dalam dunia televisi dan dapat diterapkan secara spesifik daripada memahami hal yang umum tetapi kurang mendalami sub-sub bagiannya. Program Acara yang dipilih adalah acara-acara yang semuanya merupakan program acara siaran langsung live yang di produksi di dalam studio TVRI Stasiun Jogjakarta antara lain Koes Plus Kembali, Taman Gabusan, dan acara khusus Mengenang Gito The Rollies. Dimana dari acara-acara tersebut di pelajari secara spesifik aspek penataan cahayanya saja.

B. Tujuan