UJIAN AKHIR SEMESTER 002

UJIAN AKHIR SEMESTER
BELAJAR DAN PEMBELAJARAN 1

NAMA : AHMAD MUZANNI
NIM : E1R 014 002

Program Studi Pendidikan Matematika ( A/ Reg. Pagi)
Jurusan Pendidikan MIPA
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Mataram
2016

SOAL NO 1
Ketika merumuskan tujuan pembelajaran harus mencakup kognitif, afektif dan psikomotor
terutama dalam kurikulum 2013, bagaimana desain pembelajaran matematika yang bisa
mengembangkan dan bisa mencapai ketiga tujuan tersebut dilihat dari proses pembelajaran
sebagai suatu sistem secara komprehensif.
Jawab:
Menurut saya cara menilai pembelajaran matematika yang mencakup aspek kognitif,
afektif, dan psikomotor yang dilihat dari segi proses pembelajaran sebagai suatu system
adalah guru harus menilai dari segala segi baik itu segi afektif, psikomotor,dan kognitif

dengan cara memakai beberapa penilaian misalnya dengan tes tulis, observasi dan lain
sebagainya. Ketika guru ingin menilai siswa dari segi afektif dan psikomotor, guru dapat
memakai cara observasi yaitu dengan melihat keseharian siswa ketika melakukan kerja
kelompok pada saat pembelajaran berlangsung. Ketika guru ingin menilai siswa dari kognitif
guru dapat melakukannya dengan tes tulis yaitu pada saat ujian. Tetapi terlepas dari tes tulis
guru tidak hanya melihat dari segi jawaban yang benar namun guru juga harus melihat
bagaimana cara berfikir siswa tersebut karna belum tentu semua jawaban yang benar di dapat
dengan cara yang benar. Model pembelajaran yang dapat di gunakan yaitu, kooperative
learning, Group investivigation go a round, Think pair and share, dll. Dimana model
pembelajaran yang digunakan harus mampu membuat interksi di dalam kelas baik antara
kelompok dengan kelompok,kelompok dengan siswa,siswa dengan siswa, siswa dengan
guru,dst agar proses pembelajaran menjadi komunikatif dan tidak monoton.
SOAL NO 2
Asesmen hasil belajar pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam pembelajaran Matematika
merupakan hal yang wajib dilaksanakan guru Matematika. Bagaimanakah anda bisa
melakukannya sesuai dengan tujuan pembelajaran dan standar evaluasi serta memenuhi
tagihan standar isi secara komprehensif sesuai dengan tingkat kelas peserta didik pada satuan
pendidkan tertentu. ?
Jawab:
Pada kurikulum 2013 terdapat tiga aspek yang menjadi acuan dalam asasmen yaitu

aspek kognitif, aspkek afektif, dan aspek psikomotorik. Dimana aspek-aspek ini harus bisa di

penuhi oleh siswa. Asasmen yang dapat dilakukan agar dapat memnuhi ketiga aspek tersebut
menurut saya adalah dengan cara asasmen secara autentik. Karena asasmen secara autentik
adalah pengukuran yang bermakna secara signifikan atas hasil belajar peserta didik untuk
ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Istilah asesmen merupakan sinonim dari
penilaian, pengukuran, pengujian, atau evaluasi. Istilah autentik merupakan sinonim dari asli,
nyata, valid, atau reliabel. Dalam kehidupan akademik keseharian, frasa asesmen autentik dan
penilaian autentik sering dipertukarkan. Akan tetapi, frasa pengukuran atau pengujian
autentik, tidak lazim digunakan.
Secara konseptual asesmen autentik lebih bermakna secara signifikan dibandingkan dengan
tes pilihan ganda terstandar sekali pun. Ketika menerapkan asesmen autentik untuk
mengetahui hasil dan prestasi belajar peserta didik, guru menerapkan kriteria yang berkaitan
dengan konstruksi pengetahuan, aktivitas mengamati dan mencoba, dan nilai prestasi luar
sekolah.
Dengan penilaian tersebut diharapkan nantinya guru dapat membuat suatu strategi
pembelajaran yang dapat memnuhi ketiga aspek tersebut karena guru dapat melihat sendiri
grafik prestasi dari siswa secara langsung.
SOAL NO 3
Hasil studi kasus menunjukan bahwa mindset; guru matematika yang masih menempatkan

diri sebagai sumber belajar utama, buku siswa dan buku guru yang kurang komunikatif, dan
kurang familiarnya penggunaan pendekatan saintifik dalam pelajaran matematik, serta
jarangnya penerapan penilaian otentik. Hal-hal tersebut adalah sejumlah masalah yang
dihadapi guru dalam melaksanakan pembelajaran matematika dalam konteks kurikulum
2013. Bagaimanakah solusisolusi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan
kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi jika solusi tersebut diimplementasikan?
Jawab:
Menurut saya solusi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran matematika yaitu
dengan melakukan pelatihan kepada guru-guru agar bisa lebih kreative dalam menyusun
strategi pembelajaran agar agar siswa tertarik dan tidak mudah bosan. Untuk menghindari
buku siswa yang kurang komunikatif yaitu guru dapat memberikan masalah kepada siswa
yang mengacu pada kehidupan sehar-hari agar siswa mudah untuk memahaminya. Penilaian
secara otentik sangat diperlukan agar guru tahu bagaimana perkembangan siswanya dan juga

dapat melihat dimana siswa kesulitan dalam menghadapi pelajaran. Kemungkinan yang
terjadi jika diterapkan adalah siswa tidak mudah bosan dengan pelajaran matematika dan
guru dapat mengevaluasi hasil pembelajaran dari data siswa yang telah dikumpulkan sabagai
acuan pembuatan strategi pembelajaran yang cocok dengan karakteristik siswa yang akan
diajarkannya. Kemungkinan lain yang akan terjadi juga terutama bagi siswa akan sangat
bagus, karena penilaian semacam ini mampu menggambarkan peningkatan hasil belajar

peserta didik, baik dalam rangka mengobservasi, menalar, mencoba, membangun jejaring,
dan lain-lain. Penilaian autentik cenderung fokus pada tugas-tugas kompleks atau
kontekstual, memungkinkan peserta didik untuk menunjukkan kompetensi mereka yang
meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.Karenanya, penilaian autentik sangat relevan
dengan pendekatan.
SOAL NO 4
Sejumlah tujuan pembelajaran matematika di sekolah menurut Depdiknas adalah: Melatih
cara berpikir dan bernalar dalam menarik kesimpulan, Mengembangkan aktivitas kreatif yang
melibatkan imajinasi, intuisi, dan penemuan dengan mengembangkan pemikiran divergen,
orisinil,

rasa

ingin

tahu,

membuat

prediksi


dan

dugaan,

serta

mencoba-coba,

Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah, dan Mengembangkan kemampuan
menyampaikan informasi dan mengkomunikasikan gagasan. Untuk mencapai hal tersebut
sangat ditentukan oleh banyak faktor/aspek yang berpengaruh. Berikan kajian analisis kritis
untuk menyusun strategi pembelajaran matematika agar bisa mencapai tujuan tersebut.
Jawab:
Menurut saya guru jangan sampai menyalahkan siswa karena jawabannya yang salah
melainkan guru harus melihat dahulu bagaimana cara berfikir siswa. Hal itu dapat membantu
guru untuk menyusun strategi pembelajaran yang pas dengan cara berfikir siswa yang di ajar
dan hal tersebut juga dapat membantu guru untuk merencanakan bagaimana cara
mengembangkan pola pikir siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran di atas agar guru tidak
salah mengarahkan siswanya. Salah satu cara yang mungkin dapat di terapkan yaitu dapat

melakukan penilaian secara autentik kepada siswa untuk melihat bagaimana pola pikir siswa
sehari-hari. Hal ini dapat dijadikan acuan untuk menyusun strategi pembelajaran yang sesuai
kepada siswa. Setelah mengetahui pola pikir siswa guru tinggal menyusun strategi
pembelajaran yang sesuai tetapi lihat juga aspek yang tidak terduga dari siswa seperti
keadaan emosional siswa karena hal ini dapat manjadi salah satu faktor penghambat

keberhasilan dari strategi yang telah di buat. Solusi yang dapat di ambil yaitu guru dapat
melakukan pendekatan secara emosional kepada siswa seperti membuat mereka merasa
nyaman agar suasana emosional siswa menjadi stabil. Dalam matematika mindset siswa
bahwa matematika itu sulit, dan disitulah peran guru membuat siswa agar tidak memiliki
mindset seperti itu dengan cara merubah pola pikir siswa dan memberikan motivasi kepada
siswa.
SOAL NO 5
Berdasarkan suatu studi terdapat

beberapa permasalahan pokok dalam pembelajaran

matematika di sekolah yang hadapi saat ini, yaitu : Peran matematika tidak dirasa penting
oleh siswa. Siswa enggan belajar matematika. Guru bersusah payah memotivasi siswa untuk
belajar matematika. Belajar tambahan diluar jam sekolah untuk matematika menjadi wajib.

Orang tua cemas jika anaknya lemah dalam matematika. Keprofesionalan guru matematika
belum sesuai standar. Hasil UN Matematika tidak sesuai dengan kenyataannya.
Bagaimanakah solusi-solisi yang sebaiknya dilakukan untuk setiap masalah tersebut,
sehingga proses dan hasil pembelajaran matematika sesuai dengan yang diharapkan semua
pihak.
Jawab:
Yang pertama harus dilakukan adalah merubah pola pikir siswa tentan pelajaran
matematika itu sulit karena akar masalahnya terletak pada pola pikir siswa. Cara yang dapat
di ambil yaitu dengan merubah metode pembelajaran matematika yang monoton dimana guru
hanya menyampaikan materi kemudian siswa diberikan latihan soal sehingga siswa mudah
merasa bosan dan malas untuk belajar matematika. Metode yang dapat diterapkan menurut
saya adalah model pembelajaran kooperative learning, Group investivigation go a round,
Think pair and share, dll. Dimana model pembelajaran ini lebih membuat suasana kelas
menjadi aktif sehingga tidak monoton dan siswa menjadi cenderung lebih komunikatif
terhadap guru sehingga lama kelamaan pola pikir siswa pada pelajaran matematika yang
dimana tadinya siswa menganggap matematika itu sulit dan membosankan akan hilang dan
motivasi siswa untuk belajar matematika akan tumbuh dengan sendirinya seiring dengan pola
pikir siswa yang telah berubah terhadap pelajaran matematika.
SOAL 6


Hasil studi organisasi internasional yang ditandai dari data TIMSS (Trend International
Mathematics Science Study) 2003 menunjukkan bahwa prestasi siswa Indonesia (Rata-rata:
411) agak jauh di bawah Malaysia (Rata-rata: 508) dan Singapura (Rata-rata: 605). Skala
Matematika TIMSS – Benchmark Internasional menunjukkan bahwa siswa Indonesia berada
pada skala rendah (peringkat bawah), Malaysia pada skala antara menengah dan tinggi (di
peringkat tengah), dan Singapura berada pada skala lanjut (peringkat atas). Hasil studi lain
dari PISA (Program International Student Achievement) Matematika tahun 2012 siswa
Indonesia mencapai skor 375 urutan 64 dari 65 negara peserta, sedangkan Malayasia 421,
Thailand 427, Singapura 573. Dari jumlah jam pembelajaran siswa Indonesia (169 jam di
Kelas 8) lebih banyak menggunakan waktu dibandingkan siswa Malaysia (120 jam di Kelas
8) dan Singapura (112 jam di Kelas 8). Dari data tersebut anda diminta mengkaji pada aspek
atau bagian apa saja yang menjadi kelemahannya dalam pembelajaran matematika di negara
kita dengan didukung referensi dan data serta berikan solusinya.
Jawab:
Menurut saya kelemahan dalam pembelajaran matematika di Indonesia terlihat pada
tiga aspek yaitu, aspek kognitif,afektif, dan psikomotor. Pada aspek kognitif terlihat bahwa
pemahaman siswa terhadap pelajaran matematika sangat kurang karena pola pikir siswa yang
masih menganggap bahwa matematika itu pelajaran yang sangat sulit sehingga hal
mempengaruhi minat siswa dalam belajar matematika rendah yang mangakibatkan kurangnya
sikap ingin tahu terhadap ilmu matematika sehingga dari aspek afektif siswa di indonesia

menjadi rendah dan hal tersebut mempengaruhi aspek psikomotor. Karena kurangnya minat
terhadap matematika rendah maka keterampilan siswa yang menyangkut dengan pelajaran
matematika juga akan sangat rendah.
“KOMPASIANA.COM”. Kita masih ingat dengan berita perjuangan para pelajar di Propinsi
Banten,yang begitu gigih dalam menuntut ilmu dengan cara bergantungan di sebuah jembatan
yang sudah runtuh untuk mencapai sekolahnya,walaupun nyawa taruhananya,karena sedikit
saja mereka lengah dan jatuh akan terseret dengan arus deras yang mengalir dibawah
jembatan yang mereka lalui ini.Berita ini menjadi Headline semua media massa pada saat
itu.Bahkan berita ini juga menarik perhatian dunia dan dailymail juga sempat menurunkan
laporannya terkait kejadian ini. Berita ini kemudian dimuat di Dailymail.co.uk. pada tanggal
20-1-2012 dengan judul Think the school run is bad? Children face Indiana.Berita ini
mengupas perjuangan anak- anak pergi kesekolah sekilas sedang berakting layaknya dalam

adekan film Indiana Jones And the Temple of Doom.Sekilas mereka seperti melakukan
adekan dalam film Indiana Jones,tapi ini sesungguhnya kenyataan yang mereka jalani setiap
hari untuk menempuh sekolahnya.Sungguh sangat berliku jalan yang harus ditempuh untuk
mengecap pendidikan bagi anak-anak yang tinggal didaerah yang kurang mendapat perhatian
dari pusat. Dunia pendidikan kita ini selalu dihinggapi berbagai masalah pelik ,dan terutama
didaerah-didaerah terpencil yang jauh dari pantauan.Mulai dari kurangnya jumlah guru, mutu
pendidikan,kwalitas guru,alat perlengkapan sekolah yang jauh dari memadai serta kondisi

sekolah yang sudah tidak layak untuk digunakan.Belum lagi masalah status gurunya yang
masih honor,kadang dibayar ala kadarnya,tapi lebih banyak tidak dibayar sama sekali.Hanya
karena

panggilan

hati

nurani

saja

yang

membuat

mereka

masih


betah

mau

mengajar.Banyaknya kendala yang belum diatasi oleh dunia pendidikan kita berpengaruh
pada hasil dari pendidikan itu sendiri.Hasil survei yang baru diumumkan oleh Program for
International Student Assessment (PISA) tentang pendidikan dan kemampuan siswa sekolah
dari 65 negara,menjadi bukti kegagalan kita dalam membenahi dunia pendidikan kita selama
ini. Pada awal Desember ini sebuah organisasi dalam naungan Organization Economic
Cooperation and Development (OECD) yang bernama Program for International Student
Assessment (PISA) telah mengadakan sebuah survei mengenai sistim pendidikan dan
kemampuan dari siswa sekolah.PISA ini telah mengadakan survei sejak tahun 2000
lalu.Survei diadakan tiap 3 tahun sekali. Pada tahun 2012 lalu PISA telah melakukan survei
terhadap 65 negara didunia mewakili 80 % ekonomi global dunia.Lebih dari 510 ribu pelajar
yang berusia 15 tahun dan 16 tahun telah menjalani tes yang diadakan selama dua jam.Ujian
yang dilakukan meliputi,Matematika,Membaca,Ilmu pengetahuan ilmiah (Sains).Jumlah
siswa yang ikut tes ini mewakili 28 juta dari total populasi 80 % penduduk dunia.Tes
dilakukan selama dua jam dengan kombinasi soal ujian pilihan ganda dan terbuka.Kepala
sekolah juga ikut berpartisipasi pada tes ini dengan menjawab beberapa pertanyaan tentang
latar belakang siswanya, tentang sekolahnya ,serta wawasan tentang lingkungan
sekitarnya.dan sistim yang dipakai dalam proses pengajaran.Hasil survei PISA ini baru
diumumkan

awal

Desember

2013

ini.

Dalam

pesannya

Andreas

Schleicher(OESD)mengatakan Pendidikan hari ini akan menentukan ekonomi dimasa
depan.Hasil survei ini juga menempatkan negara -negara Asia Timur mendominasi peringkat
10 besar dalam bidang matematika,membaca dan ilmiah.Hasil ini juga cukup mengejutkan
dimana Amerika Serikat,Inggris dan Jerman yang selama ini terkenal sebagai tempat berburu
ilmu pengetahuan justru posisi mereka terlempar dari 10 besar.Jerman berada pada posisi
16,Inggris menempati posisi 26 dan Amerika serikat pada posisi 36.Adapun untuk peringkat

pertama adalah Shanghai.Shanghai sendiri mewakili negara China.Posisi kedua adalah
Singapura.Ketiga Hongkong.Negara Qatar sebagai negara kaya dengan hasil minyak dan gas
berada pada posisi 63 dengan nilai 376 untuk Matematika,388 untuk membaca dan 384 untuk
ilmu pengetahuan ilmiah. sumber bbc.co.uk.
Berikut ini peringkat 10 besar bidang Matematika dengan nilai
1. Shanghai 613
2. Singapore 573
3. Hong Kong 561
4. Taiwan 560
5. South Korea 554
6. Macau-China 538
7. Japan 536
8. Liechtenstein 535
9. Switzerland 531
10. Netherlands 523
Source: OECD Berikut ini 10 besar bidang ilmiah
1. Shanghai 580
2. Hong Kong 555
3. Singapore 551
4. Japan 547
5. Finland 545
6. Estonia 541
7. South Korea 538
8. Vietnam 528

9. Poland 526
10. Canada 525
Source: OECD Berikut ini 10 besar bidang membaca
1. Shanghai 570
2. Hong Kong 545
3. Singapore 542
4. Japan 538
5. South Korea 536
6. Finland 524
7. Ireland 523
8. Taiwan 523
9. Canada 523
10. Poland 518
Source: OECD Adapun data lengkap peringkat 65 negara yang berpartisipasi dalam survei ini
dapat dilihat pada tabel berikut. 13862774021969818442 13862774021969818442 Sumber

English OECD Peringkat siswa Indonesia berada posisi 64 dari 65 negara.Indonesia

Peringkat siswa Indonesia berada posisi 64 dari 65 negara.Indonesia hanya lebih baik dari
negara Peru yang menempati posisi paling buncit dalam survei ini. Indonesia mendapatkan
nilai 375 untuk matematika,untuk membaca Indonesia mendapatkan nilai 396 dan ilmiah
siswa Indonesia dapat nilai 382Posisi Indonesia berada pada dasar jurang dalam survei
ini.Kita tidak usah terlalu bermimpi membandingkan dunia pendidikan kita dengan negara
tetangga Singapura yang memang jauh diatas kita.Dengan negara Vietnam saja yang baru
bangkit membangun negaranya kita masih kalah jauh.Vietnam berada pada peringkat 7 untuk

ilmiah dengan nilai 528. Organisasi OECD ini mengatakan perbedaan nilai Indonesia dan
Peru yang berada paling bawah dengan peringkat negara-negara peringkat atas itu artinya
sama dengan ketinggalan 6 tahun dalam dunia pendidikan.Itu artinya dunia pendidikan kita
ketinggalan 6 tahun dari China. Sedikit menghibur Siswa Indonesia walaupun peringkatnya
termasuk paling rendah ,tapi dalam survei tentang kebahagian di sekolah,Siswa Indonesia
menempati peringakat pertama,diantara 65 negara yang disurvei.Keadaan ini berbanding
terbalik dengan kemampuan dibidang matematika, membaca dan ilmu pengetahuan
ilmiah.Adapun daftar peringkat 65 negara siswanya paling bahagia bisa dilihat pada tabel
dibawah

ini.

Dari tabel diatas siswa Indonesia mendapatkan nilai kebahagian paling tinggi disusul oleh
Albania pada urutan kedua dan Peru yang berada pada peringkat paling bawah dalam bidang
matematika,membaca dan ilmiah berada pada urutan ketiga.Korea Selatan justru siswanya
merasa paling tidak bahagia diantara 65 negara yang disurvei. Semoga saja hasil survei ini
bisa menjadi cambuk bagi dunia pendidikan untuk lebih baik dan lebih maju dalam

mencerdaskan kehidupan bangsa di kemudian hari.Walaupun untuk mewujudkannya tidak
mudah dan gampang.Masih banyak yang menjadi Pr bagi dunia pendidikan kita yang harus
dibenahi dengan segera.Sekarang kita sudah ketinggalan 6 tahun dalam dunia pendidikan
dengan negara Cina.Kalau tidak cepat bertindak dan berbenah dunia pendidikan kita akan
semakin ketinggalan.Dengan Vietnam saja kita sudah kalah sekarang dalam dunia
pendidikan.
Solusi yang dapat di lakukan adalah dengan memberikan rasa nyaman kepada siswa
dalam proses pembelajaran dimana hal itu dapat dilakukan dengan cara merubah pola pikir
siswa tentang pelajaran matematika agar siswa tertarik. Selain itu guru harus memberikan
motivasi kepada siswa agar siswa menjadi penasaran dengan matematika yang akan membuat
minat baca dari siswa akan meningkat tentang pelajaran matematika. Di sini peran guru
sangat penting dimana guru matematika harus lebih kreative lagi dalam membuat proses
pembelajaran yang nyaman dan tidak membosankan bagi siswa. Guru harus lebih banyak
diberikan pelatihan tentang pembuatan strategi belajar yang sesuai dengan karakter siswa
agar ketiga aspek di atas dapat meningkat presentase keberhasilannya.
SOAL NO 7
Keberhasilan pembelajaran matematika sangat ditentukan profesionalisme guru, dari hasil
studi kasus mahasiswa PPL bahwa mahasiswa mendapat kesulitan dalam mengajar
berhubungan dengan bagaimana menciptakan lingkungan belajar

yang mendukung dan

sesuai tagihan standar proses, dan evaluasi. Bagaimana solusinya agar mahasiswa tersebut
bisa menciptakan lingkungan belajar matematika yang kondusif dilihat dari pembelajaran
sebagai proses yang didukung literatur.
Jawab:
Cara agar mahasiswa dapat mengatur kelas supaya kondusif adalah kesiapan mental
mahasiswa dalam mengajar ketika di kelas karna biasanya kelas yang tidak kondusif terjadi
karna kurangnya mental dan kesiapan dari mahasiswa ketika berada di depan kelas sehingga
siswa menjadi kurang menghormati mahasiswa yang menjadi PPL. Hal yang bisa dilakukan
adalah mahasiswa harus mendapat pelatihan mental agar ketika PPL mahasiswa sudah siap
dari segi materi maupun mental sehingga tercipta suasana kondusif di kelas yang akan di ajar.
Selain itu kecakapan dalam mengolah kata seorang mahasiswa sangat di perlukan ketika PPL
dimana hal ini sangat penting agar tidak ada miss comunicationt antara siswa dengan
mahasiswa PPL. Hal yang dapat dilakukan adalah mahasiswa harus lebih banyak diberi

pelatihan tentang public speaking agar komunikasi antara siswa dengan mahasiswa PPL tidak
ada yang salah.
SOAL NO 8
Seperti anda ketahui pemerintah telah melakukan pembaharuan dan usaha untuk melakukan
perbaikan pada sistem pendidikan, seperti penyempurnaan kurikulum, dengan meningkatkan
kemampuan guru melalui penataran dan sertifikasi. Meskipun demikian, hasil belajar siswa
masih rendah khususnya pada` pelajaran matematika, kenyataan setiap UN (Ujian Nasional)
rata-rata siswa tidak lulus. Hal tersebut merupakan masalah bagi guru untuk memilih metode
mengajar yang menarik perhatian siswa untuk belajar, sehingga menimbulkan minat dan
motivasi bagi siswa untuk berprestasi. Bagaimanakah cara mengatasi masalah tersebut dari
aspek apa saja dan seperti apa prosesnya serta teknik asesmen tingkat keberhasilan?
Jawab:
Menurut saya yang pertama harus diperbaiki adalah pola pikir siswa terhadap mata
pelajaran matematika yang dimana kebanyakan siswa berfikir bahwa mata pelajaran
matematika itu sulit dan membosankan. Guru harus merubah pola pikir siswa yang berfikiran
bahwa matematika itu sulit dan membosankan. Pentingnya penggunaan strategi pembelajaran
yang sesuai dengan karakter siswa sangatlah penting. Di jaman sekarang guru di tuntut untuk
lebih bisa komunikatif dengan siswa supaya siswa lebih mudah untuk memahami materi yang
diberikan. Metode pembelajaran juga sangat menentukan keberhasilan siswa dimana guru
harus memakai model pembelajaran yang komunikatif dengan siswa diantaranya ada
beberapa model pembelajaran yang dapat digunakan yaitu, kooperative learning, Group
investivigation go a round, Think pair and share, dll. Dimana model pembelajaran ini
membuat suasana kelas bisa lebih komunikatif baik antar sesama siswa maupun siswa dengan
guru. Guru juga harus mendapat pelatihan bagaimana cara membuat strategi pembelajaran
yang sesuai dengan tujuan dalam kurikulum supaya apa yang di samapaikan tidak melenceng
dari tujuan yang diberikan kurikulum. Akan jika memakai model pembelajaran di atas ada
kemungkinan bahwa para siswa akan menjadi ribut sendiri dan tidak memahami pelajaran,
disinilah peran guru sebagai pengatur jalannya proses pembelajaran dibutuhkan yaitu
ketgasan dari guru tersebut dimana guru sudah mampu memanagement kelas supaya tetap
kondusif. Jadi diharapkan dengan merubah pola pikir siswa terhadap mata pelajaran
matematika mampu meningkatkan prestasi dan motivasi dalam mata pelajaran matematika.
Teknik penilaian dalam strategi pembelajaran yang baik menurut saya harus mencakup tiga

aspek yaitu, kognitif,afektif, dan psikomotor. Penilaian secara autentik juga diperlukan untuk
melihat perkembangan siswa dalam waktu yang sudah di tentukan, dan juga sebagai acuan
apakah strategi tersebut sesuai dengan karakteristik siswa di kelas. Keberhasilan dari strategi
yang digunakan dapat dilihat dari peningkatan grafik siswa dengan penilaian autentik dimana
siswa yang awalnya tidak termotivasi dalam belajar telah memiliki motivasi dan prestasi
dalam mata pelajaran matematika juga meningkat setelah menerapakan strategi belajar
tersebut.
SOAL NO 9
Pemerintah telah menyusun 8 standar pendidikan yang harus dipenuhi oleh semua satuan
pendidikan dengan tujuan untuk menstandar mutu pendidikan secara nasional. Namun untuk
siswa tidak ada standar tertentu yang harus dipenuhi sebelumnya untuk mencapai standar
nasional pendidikan. Bagaimanakah menurut anda terkait dengan siswa tersebut yang dituntut
sebagai subjek belajar dalam pelajaran matematika untuk mencapai tagihan kurikulum 2013 ?
Jawab:
Saya kurang setuju jika standar dalam pendidkan harus sama karena tidak semua
siswa memiliki kemampuan berfikir yang sama. Karena ada beberapa yang kurang dalam
bidang akademis tetapi memiliki prestasi dalam bidang non akademis dan siswa tersebut
dituntut untuk mengejar standar dalam bidang akademik yang menurut saya sekarang sangat
tinggi untuk dapat mencapainya. Solusi yang dapat dilakukan yaitu memberikan
pengecualian terhadapa siswa yang berprestasi dalam bidang non akademik namun dalam
bidang akademik kurang yaitu standar untuk siswa yang berprestasi dalam bidang non
akademik diberikan standar yang lebih rendah dibandingkan dengan siswa lainnya dengan
syarat siswa tersebut harus berprestasi dalam bidang non akademik. Hal ini bertujuan agar
siswa yang berprestasi dalam bidang non akademikpun dapat lulus dengan nilai yang sesuai
dengan kemampuannya agar prestasi yang didapatkan dari bidang non akademik tidak sia-sia.
SOAL NO 10
Proses pembelajaran Matematika di sekolah harus memenuhi standar yang harus dilakukan
guru dan sesuai tagihan kurikulum yang berlaku, bagaimana guru bisa memahami kualitas
proses pembelajaran dan pengembangannya, sehingga guru Matematika yakin telah
melaksanakan pembelajaran Matematika yang memenuhi standar proses.

Jawab:
Dalam menyusun strategi pembelajaran acuan utama guru dalam memberikan materi
pelajaran adalah dari tiga aspek yaitu aspek kognitif,afektif, dan psikomotor. Dalam strategi
yang di buat oleh guru harus memnuhi tiga aspek tersebut karna ketiga aspek tersebut adalah
aspek yang dituntut oleh kurikulum 2013. Untuk mengetahui keberhasilan proses
pembelajaran dapat menggunakan penilaian autentik karena dalam penilaian autentik ketiga
aspek tersebut adalah aspek yang dinilai. Dimana guru dapat melihat grafik prestasi siswa
apakah grafik siswa meningkat atau malah turun. Keberhasilan dalam proses pembelajaran
dapat terlihat dari grafik prestasi siswa yang meningkat dari segala aspek yang di nilai.

DAFTAR PUSTAKA
http://persamaandiferensialorden.blogspot.co.id/p/model-model-pembelajaran-dalam.html
https://docs.google.com/document/d/1o238dDmXUukWW3dkEBpkL2mVf5qcQSO0DbAZP
C-XlXk/edit?pli=1
http://www.kompasiana.com/www.febrialdiali.blogspot.com/siswa-indonesia-peringkat-64dari-65-negara-tapi-paling-bahagia-di-dunia_552b89306ea83485098b4595

SURAT PERNYATAAN
Saya Ahamad Muzanni menyatakan bahwa saya mengerjakan dan juga menjawab soal ujian
tengah semester ini dengan bantuan Tuhan Yang Maha Kuasa dan juga do’a dari kedua
orangtua. Sekian dan terimaksih.

ANGKET PERKULIAHAN
1. Apa saja yang sudah baik dalam perkuliahan belajar pembelajaran 1 ?
Dalam perkuliahan ini cara melakukan diskusi di kelas sudah sangat baik dan dapat
membuka pemikiran mahasiswa secara lebih luas.
2. Apa saja manfaat yang ada peroleh dari perkuliahan belajar pembelajaran 1?
Pengetahuan tentang pembelajaran yang didapatkan sungguh bermanfaat bagi
mahasiswa dan berbagai pengalaman yang diberikan oleh dosen dapat dijadikan
acuan oleh mahasiswa.
3. Apa saja kekurangan dalam perkuliahan belajar pembelajaran 1 ?
Waktu yang di berikan untuk perkiuliahan kurang memadai.
4. Apa saja yang harus diperbaiki dalam perkuliahan belajar pembelajaran 1 untuk
perkuliahan mahasiswa angkatan berikutnya ?
Tidak ada, karena menurut saya sudah bagus.
5. Hal lain yang dianggap perlu ditingkatkan berhubungan dengan proses perkuliahan
Cara agar mahasiswa dapat masuk perkuliahan dengan tepat waktu.
6. Bagaimanakah menurut anda pelaksanaan UAS take home dilihat dari aspek
manfaatnya bagi mahasiswa
Mahasiswa dapat lebih berfikir secara kritis tentang proses pendidikan di Indonesia.