Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

9 pusat pengembangan budaya, maka selain mensosialisasikan nilai-nilai budaya yang telah hidup, juga diharapkan mampu melahirkan, menumbuhkan dan mengembangkan nilai-nilai budaya baru yang menuntut untuk disosialisasikan melalui pendidikan Djohar, 1999: 127. Proses pendidikan adalah proses budaya, yakni proses menyiapkan masyarakat untuk mampu memasuki kehidupan pada zamannya, para peserta didik disosialisasikan dengan nilai-nilai budaya yang akan berlaku dalam tatanan kehidupan pada zamannya, oleh karena hal tersebut pendidikan berlaku bagi semua orang dan terjadi disepanjang masa Djohar, 1999: 128. Berdasarkan hal tersebut yang dipaparkan masing-masing tokoh dapat disimpulkan bahwa budaya sekolah merupakan kepercayaan, nilai, norma, sikap, kebiasaan dan sejarah sekolah, serta cara pandang dan memecahkan persoalan-persoalan yang ada di sekolah, juga diharapkan mampu melahirkan, menumbuhkan dan mengembangkan nilai-nilai budaya baru yang menuntut untuk disosialisasikan melalui pendidikan. Budaya sekolah berintikan nilai, norma, keyakinan, sikap, dan kebiasaan yang terbentuk sepanjang perjalanan sekolah yang bersangkutan. Berdasarkan uraian yang dipaparkan oleh kedua tokoh di atas bahwa kategori unsur yang di paparkan tersebut masing-masing kategori mempunyai fungsi yang baik untuk mengembangkan budaya di sekolah salah satunya untuk mengembangkan budaya 7K Keamanan, 10 kenyamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, kekeluargaan, dan kerindangan di SD Negeri 1 Bandung Kecamatan Kebumen.

3. Definisi 7K keamanan, kenyamanan, kebersihan, ketertiban,

keindahan, kekeluargaan, dan kerindangan Menurut departemen pendidikan nasional, 2001: 43 tentang tatakrama dan tatatertib kehidupan sosial sekolah bagi kepala sekolah, guru dan pegawai sekolah, pasal 3 Guru dan Tenaga Kependidikan ayat 3 Hubungan Guru dan Kepala Sekolah poin 6 yaitu memberikan gagasan baru dalam melaksanakan dan meningkatkan 7K keamanan, ketertiban, keberhasilan, kekeluargaan, keindahan, kekeluargaan, dan kesejahteraan dalam lingkungan sekolah. Sedangkan Menurut peraturan menteri pendidikan nasional nomor 39 tahun 2008 tanggal 22 juli 2008 materi pembinaan kesiswaan poin 2 tentang pembinaan budi pekerti luhur atau akhlak mulia, antara lain: a. Melaksanakan tata tertib atau kultur sekolah; b. Melaksanakan gotong royong dan kerja bakti bakti sosial; c. Melaksanakan norma-norma yang berlaku dan tatakrama pergaulan; d. Menumbuhkembangkan sikap hormat dan menghargai warga sekolah; e. Melaksanakan kegiatan 7K keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, kekeluargaan, kedamaian dan kerindangan. Menurut Oscar Gare Fufindo 2013: 447-448 bahwa hasil Pembinaan Kepribadian dan budi pekerti luhur poin a tentang melaksanakan tata tertib dan kultur sekolah, bentuk pembinaan yang dilakukan oleh sekolah diantaranya melalui : melaksanakan 7K, bentuk pembinaan yang diakukan oleh sekolah diantaranya melalui : mengajak