5
BAB II DASAR TEORI
Pada bab ini akan dibahas beberapa teori pendukung yang digunakan dalam merealisasikan suatu alat yang dapat memonitoring sudut tulang belakang terhadap
garis horizontal. Teori mengenai kifosis, sensor sudut kemiringan, kontroler, dan pembuatan perangkat lunak dibahas untuk memahami dasar-dasar sebelum dilakukan
perancangan.
2.1 KIFOSIS
Kifosis merupakan salah satu penyakit tulang belakang yang dimana tulang toraks spinal melengkung. Terdapat empat jenis kifosis yaitu :
1. Kifosis Postural Kifosis postural atau disebut juga round back. Gejala muncul ketika usia
remaja. Hal ini dikarenakan postur tubuh yang tidak baik dan otot-otot ligamen bagian belakang yang melemah. Pengidap merasakan muskoleketal disorder
MSDs seperti gejala nyeri dan otot bagian belakang yang melemah. Tetapi mereka yang mengalami kifosis postural bisa kembali lurus. Karena, kifosis ini
terjadi disebabkan postur tubuh yang buruk. Kifosis postural biasanya diatasi dengan terapi fisik untuk membantu memperbaiki postur. Obat anti inflamasi juga
bisa membantu mengurangi gejala.
2. Kifosis Bawaan Kifosis jenis ini sangat jarang terjadi. Penyebab kifosis ini adalah ketika terjadi
pertumbuhan tulang belakang yang abnormal sebelum dilahirkan. Hal ini terjadi ketika bayi masih dalam kandungan. Oleh sebab itu saat masih dalam kandungan,
sebaiknya para wanita mengonsumsi makanan terbaik untuk janin. Namun jika ketika anak telahir dengan kondisi abnormal, kifosis diobati dengan pembedahan
sedini mungkin. Ini untuk membantu mencegah kondisi lebih parah.
6 Gambar 2.1. Besarnya Sudut Tulang Belakang Terhadap Garis Horizontal [4]
3. Kifosis Scheuerman Kifosis yang dikarenakan akibat dari kelainan struktural tulang belakang. Jenis
kifosis ini bisa berkembang menjadi scoliosis. Kelengkungan tulang belakang abnormal ke arah samping. Penyebabnya belum diketahui, jenis kifosis ini tidak
hanya bisa menyerang tulang belakang, tetapi juga pada daerah leher, dada, bahkan pinggang. Jenis kifosis ini bisa diobati dengan pengabungan terapi fisik
dan pengobatan nyeri pinggang serta anti inflamasi. Jika kifosis terus berkembang, bisa memakai penyangga tulang.
4. Kifosis Osteoporosis Penyebab kifosis yang sangat umum terjadi pada orang dewasa, dan lebih
banyak terjadi pada wanita daripada pria. Tulang yang rapuh atau keropos adalah penyebabnya, terlebih wanita pada pasca menopause. Saat hal ini terjadi pada usia
tua, maka kifosis tak akan lurus kembali, kifosis osteoporosis juga disebut kifosis gizi dimana kekurangan vitamin D menyebabkan tulang rapuh [5].
Gejala kifosis postural dapat dideteksi, dengan mengetahui besarnya sudut tulang belakang terhadap garis horizontal dengan menggunakan accelerometer [4].
7 Gambar 2.2. Deteksi Posisi Tulang Belakang yang Melengkung Menggunakan The Spinal-
Mouse System® [6].
8
Gambar 2.3. Penggunaan Brace pada Penderita Kifosis
Tabel 2.1. Data Jarak Lengkung Tulang Belakang Terhadap Garis Horizontal [6]
No Posisi Tulang Belakang Sudut °
1 Normal Posture
89.88 2
Round Back 75.28
3 Hollow Round Back
85.92 4
Whole Kyphosis 54.95
5 Modified Round Back
63.58
Diagnosa kifosis dilakukan dengan pengamatan dan pengukuran, biasanya menggunakan X-Ray. Apabila dalam jangka panjang dapat menimbulkan kanker.
Dalam penanganannya terdapat 4 cara, yaitu:
1. Brace
Terapi dengan menggunakan mekanik pasif yang dipasangkan pada tubuh penderita kifosis yang disesuaikan dengan postur tubuh.
2. Terapi Fisik
Terapi fisik dapat dilakukan dengan cara berbaring telentang, dan tidur dengan menggunakan alas yang keras.
9 Gambar 2.4. Pengukuran Menggunakan Inclinometer Manual Kiri dan
Flexicurve Kanan 3.
Bedah Terapi dengan cara pembedahan dilakukan karena runtuhnya vertebra tulang
belakang.
4. Komplikasi
Terapi yang dilakukan dengan cara mengabungkan beberapa cara terapi, setelah dilakukan pembedahan, akan dilanjutkan terapi pemasangan brace, dan
terapi fisik [7].
Dalam mendiagnosa kifosis, selain menggunakan X-ray digunakan juga alat-alat konvensional seperti :
1. Flexicurve
Alat ini seperti penggaris dan mudah dilengkungkan. Para fisioterapis menggunakan alat ini untuk mengukur kelengkungan bagian tulang belakang
telah banyak digunakan untuk pengukuran kurva tulang belakang pada bidang spinal [8].
2. Iclinometer manual
Alat yang digunakan para fisioterapis untuk mengukur sudut bungkuk dari penderita kifosis. Penggunaannya dengan cara memasang dua buah titik
inclinometer pada bagian atas dan bawah tulang belakang [9].
10
2.2 SENSOR SUDUT KEMIRINGAN