20
3.2 Persoalan-Persoalan Yang Dihadapi Oleh Lansia Di Panti Wherda
Adapun beberapa persoalan yang terjadi pada lansia di panti wherda akibat krisis manula seperti persoalan perubahan bentuk fisik, psikis,sosial dan spiritual lansia. Perubahan fisik
yang terjadi yaitu lansia dipanti Wherda mengalami kelemahan tubuh,hal ini menyebabkan lansia sudah tidak kuat lagi melakukan aktifitas yang berlebihan. Lansia juga mengalami
perununan berat badan sehingga lansia hanya berharap pada relawan di panti untuk mengurus mereka dengan memberi makan, memandikan dan mengurus semua keperluan
mereka. Kelemahan tubuh lansia juga terlihat dari penurunan sistem pencernaan makanan, makanan akan mulai sulit di kunyah karena gigi sudah tidak dapat mengunya dengan
baik,maka itu relawan selalu menyediakan makanan yang lebih lunak sehingga tidak perlu di kunyah.
Adapun perubahan Psikis lansia di panti Wherda yaitu yang berkurangnya produksi hormon, krisis ini di sebut sebagai monopause, sedangkan untuk para pria penuruan hormone,
yang di sebut andropause.Ditahap ini lansia di panti Wherda mulai mengalami kelemahan otot-otot tubuh sehingga gerak tubuh mereka semakin melambat dan kaku, lansia juga
mengalami kemunduran daya ingat, sehingga mereka sering melupakan kejadian-kejadian yang telah berlalu dan juga sering melupakan apa yang harus lansia lalukan. Lansia juga
sering melupakan barang-barang yang mereka simpan. Persoalan sosial yang terjadi pada lansia di panti wherda yaitudimana lansia mengalami
proses perubahan sosial dengan lingkungan baru, yang biasanya mereka tinggal di rumah sendiri dan leluasa melakukan segala hal sekarang mereka harus hidup di tempat yang baru
dengan suasana baru, lingkungan baru, dan dengan orang-orang baru dengan begitu banayak peraturan yang harus mereka lakukan, terkadang membuat mereka merasa tidak nyaman dan
ingin kembali ke rumah mereka sendiri. Perubahan lain yang dialami oleh para lansia yaitu kekurangan penghasilan sehingga mereka tidak dapat membeli apapun yang mereka
inginkan, mereka harus benar-benar memilih kebutuhan apa yang memang benar-benar mereka butuhkan, hal ini juga yang mengakibatkan banyak lansia yang tidak memperhatikan
penampilan mereka, sehingga apa adanya saja, terkecuali beberapa lansia yang masih memperhatikan penampilan mereka agar tetap terlihat menarik. Namum sampai pada saat ini
mereka dapat menerima keadaan panti dan tetap menetap dipanti walaupun mungkin mereka kurang merasa nyaman.
21
Sedangkan persoalan spritualitas para lansia dipanti whreda yaitu dalam masa senja lansia sangat membutuhkan penguatan dalam diri lewat hubungan mereka dengan Tuhan lewat
ibadah-ibadah yang sering dilakukan dipanti, namun yang sering terjadi walaupun panti ini adalah panti Kristen namun kegiatan rohani seperti ibadah-ibadah sangat kurangkarena
ibadah bersama hanya dilakukan setiap sabtu pagi, sedangkan hari-hari biasa mereka tidak diwajibkan untuk berdoa bersama sehingga mereka berdoa secara pribadi sendiri-sendiri di
kamar mareka, tetapi adapun lansia yang tidak sempat berdoa sama sekali. Hal ini yang mengakibatkan hubungan spiritual para lansia sangat kurang.
46
3.3 Analisa pelaksaanaan konseling pastoral bagi lansia dipanti Wherda Mandiri Jaya