Tinjauan Khusus Urgensi PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

6 tata letak, tata ruang dan tata bentuk rumah tinggal, pola pemanfaatannya serta permasalahan-permasahan yang terkait dengan tradisi adat setempat. Data-data dikompilasi dan dianalisis untuk mendapatkan model rumah tinggal dari yang sesuai prinsip konservasi dari sisi arsitektur dan pemanfaatannya. Hasil identifikasi model ini, dapat menjadi data awal dalam upaya pelestarian arsitektur lokal. Dapat pula menjadi masukan dalam proses menemukan solusi-solusi permasalahan yang terkait dengan pelestarian tata nilai adat dan permasalahan-permasalahan yang terkait dengan perubahannya.

1.2 Tinjauan Khusus

Sejalan dengan waktu pembangunan di Desa Pakraman Asak telah mengubah arsitektur rumah tinggal dan pola-pola pemanfaatannya. Perubahan yang tidak sejalan dengan budaya dan tradisi adat dapat mengganggu kelestarian arsitektur dan tradsisi adat. Oleh karena itu maka diperlukan upaya-upaya untuk mengidentifikasi hal-hal yang menjadi tujuan dari penelitian ini antara lain sebagai berikut : 1. Mengidentifikasi arsitektur tata letak, tata ruang dan tata bentuk rumah tinggal 2. Mengidentifikasi pola-pola pemanfaatan rumah tinggal 3. Merumuskan setrategi yang dapat dikembangkan untuk dapat melestarikan arsitektur tata letak, tata ruang dan tata bentuk dan pola pemanfaatan rumah tinggal

1.3. Urgensi

Bahwa budi daya manusia berhasil melahirkan karya-karya berwujud kompleks, idea-idea, gagasan-gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan sebagainya, ataupun kompleks aktivitas kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat maupun benda –benda hasil kerja manusia; yang secara makro dikatakan sebagai seluruh total dari pikiran, karya dan hasil karya makro yang tidak beraturan kepada nalurinya dan yang karena itu hanya bisa dicetuskan oleh manusia sesudah suatu proses belajar …. Koentjaraningrat dalam Dinas PU Prop. Dati I Bali, 1989: 1 Demikian halnya dengan pola pemikiran tradisional Bali , juga ikut mengalami perubahan dan perkembangan yang semula dilandasi oleh factor agama, kepercayaan, dan adat istiadat yang digariskan berupa aturan-aturan tradisional telah berkembang mengikuti nilai-nilai regional dan global. Perubahan bertujuan untuk memenuhi tuntutan tata ruang yang meningkat. Akibatnya pola-pola arsitektur rumah tinggal akan berubah yang selanjutnya diikuti perubahan pola-pola aktivitas yang semata- mata hanya didasari oleh nilai efisiensi. Dalam hal tersebut khususnya di Desa Pakraman Asak diperlukan suatu bentuk pola untuk perencanaan konservasi terhadap arsitektur rumah tinggal dan pola –pola pemanfaatannya. Inventarisasi desa-desa tradisional yang dilakukukan oleh Dinas PU Prop. Bali tahun 1989 bersifat umum yang menyangkut pola-pola pemukiman dan rumah secara makro. Inventarisasi tersebut tidak melihat hubungan antara aktivitas pemnfaatan rumah tinggak dengan pola arsitekturnya tata letak, tata ruang dan tata bentuk, sehingga usulan penelitian ini dapat diharapkan menemukan pola-pola pemanfaatan dan merumuskan strategi pelestarian arsitektur dan pola pemanfaatnnya. Danker Schaareman pada tahun 1986 seorang antropolog dalam bukunya Tatulingga : Tradition and Continuity yang meriset organisasi social dan ritual Desa Pakraman Asak dalam tataran desa, aktivitas adat dalam kaitannya dengan pemanfaatan ruang-ruang dalam rumah tinggagal belum ada. Penelitian ini dalam kaitan arsitektur rumah tinggal dan pola pemanfaatan ruang dapat melengkapi apa yang telah ditulis oleh Danker Schaareman. 7 Penelitian Identifikasi rumah tinggal Desa Pakraman Asak yang spesifik pada hal hubungannya dengan pemanfaatan ruang belum pernah dilakukan, sehingga penelitian ini dapat menjadi rintisan penelitian untuk bidang pelestarian kearifan dan arsitektur local. 8

BAB II STUDI PUSTAKA 2.1. Arsitektur Tradisional Bali