commit to user
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan industrialisasi yang berlangsung cepat melalui penerapan teknologi maju baik dalam bentuk mekanisasi maupun modernisasi interaksi
antara mesin sebagai alat produksi, manusia sebagai tenaga kerja pengoperasian mesin, dan lingkungan kerja tempat berlangsungnya proses produksi harus dapat
berjalan serasi, agar dapat dicapai produktivitas yang sebaik-baiknya bagi perusahaan. Proses kemajuan ini memerlukan tingkat keselamatan dan kesehatan
kerja yang lebih tinggi Tarwaka, 2008. Rumah sakit oleh World Health Organization atau disingkat WHO 1957
diberikan batasan yaitu suatu bahagian menyeluruh Integrasi dari organisasi dan medis, berfungsi memberikan pelayanan kesehatan lengkap kepada masyarakat
baik kuratif maupun rehabilitatif, dimana output layanannya menjangkau pelayanan keluarga dan lingkungan, rumah sakit juga merupakan pusat pelatihan
tenaga kesehatan serta untuk penelitian biososial Asta, 2008. Penyelenggaraan pelayanan radiologi umumnya dan radiologi diagnostik
khususnya telah dilaksanakan di berbagai sarana pelayanan kesehatan, mulai dari sarana pelayanan kesehatan sederhana, seperti puskesmas dan klinik-klinik swasta,
maupun sarana pelayanan kesehatan yang berskala besar seperti rumah sakit kelas A. Dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi
commit to user
2
dewasa ini telah memungkinkan berbagai penyakit dapat dideteksi dengan menggunakan fasilitas radiologi diagnostik yaitu pelayanan yang menggunakan
radiasi pengion dan non pengion Kepmenkes 1014MenkesSKXI2008. Menurut Tim Bapeten 2003
a
, kecelakaan radiasi merupakan suatu keadaan tidak normal yang timbul karena tidak terkendalinya sumber radiasi yang secara
langsung atau tidak langsung dapat membahayakan jiwa, kesehatan dan harta benda. Kecelakaan radiasi mempunyai ciri adanya medan radiasi yang tinggi atau
terjadinya pelepasan zat radioaktif yang tidak dapat dikendalikan dalam jumlah cukup besar sedemikian rupa sehingga dapat menimbulkan efek yang serius atau
kematian Bapeten, 2003
a
Efek radiasi tergantung dari dose ekivalen yang diterima, dose rate, jaringan terkena, jumlah atau luasnya area terpajan. Sekecil apapun radiasi yang diterima
akan berpengaruh karena akan terakumulasi. Secara alami sel kita juga mempunyai kemampuan untuk memperbaiki apabila ada kerusakan, tentu saja
tergantung seberapa parah kerusakan yang diderita. Sesuai dengan kenyataan tersebut maka dosis radiasi kecil yang diberikan secara berkala akan menimbulkan
efek berbeda jika radiasi diberikan sekaligus dalam dosis besar Taspirin, 2009. RSUD Dr. Moewardi Surakarta sebagai rumah sakit pemerintah memiliki
Instalasi Radiodiagnostik yang menggunakan pesawat sinar-X mendeteksi berbagai penyakit yang menggunakan radiasi pengion dan non pengion.
Berdasarkan hal tersebut RSUD Dr. Moewardi Surakarta mempunyai komitmen untuk memenuhi kewajiban yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah PP
commit to user
3
Nomor 63 Tahun 2000
tentang Keselamatan dan Kesehatan Terhadap
Pemanfaatan Radiasi Pengion serta PP Nomor 33 tahun 2007
tentang Keselamatan
Radiasi Pengion dan Keamanan Sumber Radiaoaktif Muhtarom, 2011. Karena hal tersebut penulis menyusun tugas akhir mengenai Proteksi Radiasi
di Instalasi Radiodiagnostik RSUD Dr. Moewardi Surakarta.
B. Perumusan masalah