Laporan Tugas Mandiri Nama Irfan Kurnia

  Nama : Irfan Kurnia Pratama NPM : 1306402583 Judul : Struktur dan Fungsi Jaringan Saraf dan Jaringan Otot

  A. Jaringan Saraf Jaringan saraf adalah jaringan yang memiliki peran sangat penting dalam tubuh manusia. Meskipun jaringan saraf tidak bekerja pada satu bagian secara spesifik seperti sirkulasi ataupun respirasi, jaringan saraf adalah pengatur keseluruhan sistem-sistem organ tersebut. Jaringan saraf inilah salah satu jaringan yang menjaga homeostasis tubuh.

  1

  2 Secara umum, fungsi jaringan saraf adalah:

  a. Merespons stimulus dari dalam dan luar tubuh

  b. Menghantarkan impuls menuju dan keluar dari sistem saraf pusat

  c. Menginisiasi sekresi kelenjar dan kontraksi otot

  d. Berperan dalam proses mengingat dan inteligensi

  e. Menjaga homeostasis Jaringan saraf terdiri dari 2 bagian utama, yakni sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi (perifer) dan sel saraf sendiri disebut dengan neuron.

  1. Neuron adalah bagian neuron yang relatif pendek dan tipis yang berfungsi sebagai pembawa impuls dari neuron lain ke badan sel. Badan sel adalah bagian utama dari neuron yang meneruskan impuls ke akson. Sedangkan akson adalah bagian neuron yang tebal dan

  1 panjang dan berfungsi untuk membawa impuls ke neuron lain.

  2 Selain itu, terdapat pula struktur pendukung neuron, yakni

  a. Neurofibril : Untaian protein penghantar impuls

  b. Selubung mielin : Membran penyelubung akson, mencegah aliran ion antara bagian luar dan dalam akson c. Oligodendrosit : Pembuat selubung mielin pada sistem saraf pusat d. Sel Schwann atau neurolemmosit : Pembuat selubung mielin pada sistem saraf tepi e. Neuroglia : Menyediakan nutrien bagi neuron. Beberapa bagiannya adalah oligodendrosit dan sel schwann

  f. Nodus Ranvier : Celah pada selubung mielin

  3 Gambar 1: Neuron

  (Charand K) neuron motorik, dan interneuron. Neuron sensorik berfungsi untuk menghantarkan sinyal dari reseptor ke sistem saraf pusat. Neuron motorik berfungsi untuk menghantarkan sinyal dari sistem saraf pusat ke efektor. Sedangkan interneuron berfungsi untuk menghubungkan neuron sensorik dan motorik.

  2. Sistem Saraf Pusat Sistem saraf pusat tersusun dari otak dan sumsum tulang belakang. Otak dibagi menjadi 5 bagian utama yang berbeda struktur dan fungsinya secara umum.

  2 N

  o Bagian Struktur Fungsi

  1 Telencephalon Serebrum Mengatur sebagian besar aktivitas

  2 Diencephalon Talamus Hipotalamus Pituitari

  Pusat penyampai pesan ke serebrum Pengaturan otonom dan emosi Pengatur sekresi endokrin

  3 Mesencephalon

  Corpora Quadrigemina Cerebral Peduncles

  Refleks penglihatan dan pendengaran Mengkoordinasikan berbagai refleks

  4 Metencephalon Serebelum Pons

  Keseimbangan dan koordinasi Kontrol respirasi

  5 Myelencephalo

  n Medulla Oblongata

  Pengaturan otonom Serebrum terbagi menjadi 2 belahan, yaitu belahan kiri dan kanan yang serebrum terletak di bagian luar dan tersusun atas materi abu-abu. Materi abu-abu terdiri dari badan sel, dendrit, akson tidak bermielin, atau neuroglia. Sedangkan

  2 medula serebrum tersusun atas materi putih yang terdiri dari akson bermielin.

  Setiap belahan serebrum dibagi menjadi 4 bagian atau lobus, yang terdiri dari

  1,2

  lobus frontal, temporal, parietal, dan oksipital. Fungsi masing-masing lobus adalah No Lobus Fungsi

  1 Frontal Intelektual dan kerja motorik sadar

  2 Parietal Sentuhan, tekanan, dan rasa sakit dari kulit

  3 Temporal Pendengaran dan penciuman

  4 Oksipital Penglihatan Talamus terletak di bawah serebrum dan tersusun atas materi abu-abu. Talamus berfungsi untuk mengarahkan semua sinyal indera kecuali penciuman yang diterima dari sumsum tulang belakang ke bagian korteks serebrum yang sesuai. Selain itu,

  2 talamus juga berperan sebagai penghasil respons otonom untuk rasa sakit.

  Hipotalamus terletak di bawah talamus dan tersusun atas beberapa nukleus yang terhubung dengan bagian otak lain. Hipotalamus berfungsi untuk mengatur beberapa aktivitas tak sadar organ-organ dalam tubuh. Beberapa di antaranya adalah suhu

  1,2 tubuh, detak jantung, keseimbangan elektrolit, jam biologis, dan emosi.

  Pituitari adalah kelenjar yang mendapat sebutan sebagai master kelenjar. Pituitari ini berfungsi mengatur beberapa fungsi kelenjar endoktrin yang lain, seperti kelenjar tiroid, adrenal, dan gonad. Pituitari terletak di bagian paling bawah

  1,2 diencephalon.

  Mesencephalon merupakan otak tengah yang terletak di antara pons dan

diencephalon. Fungsi utama mesencephalon adalah untuk mengoordinasikan berbagai

  macam refleks tubuh. koordinasi gerak otot secara sadar dan keseimbangan tubuh. Serebelum terletak di

  1 bagian belakang otak, sejajar dengan bagian anterior medula oblongata.

  Pons adalah sebuah struktur yang mengatur kegiatan respirasi seperti kecepatan tarikan napas dan berperan juga sebagai penyampai sinyal ke bagian otak lainnya. Pons terletak di antara serebrum, serebelum, medulla oblongata, dan mesencephalon.

  Medulla oblongata adalah bagian penting lainnya dari sistem saraf pusat yang

  memiliki berbagai macam fungsi. Di antaranya adalah sebagai penyampai sinyal ke talamus, penghubung antara serebrum dan serebelum, mengatur kerja kardiovaskular, dan bersama dengan pons mengatur kecepatan respirasi. Medula oblongata terletak di

  1 bagian batang otak, sejajar dengan pons.

  3. Sistem Saraf Tepi Sistem saraf tepi adalah sistem saraf yang berasal dari otak dan sumsum tulang belakang yang menuju bagian tubuh target. Sistem saraf tepi terdiri dari 12 pasang saraf kranial dan 31 pasang saraf spinal. Berdasarkan fungsi dan mekanisme kerjanya, sistem saraf tepi dibagi menjadi 2, yakni sistem saraf otonom dan sistem saraf somatik.

  Sistem saraf somatik adalah sistem saraf yang mengatur kerja sadar tubuh, sedangkan sistem saraf otonom mengatur kerja tak sadar tubuh. Saraf otonom dibagi lagi menjadi 2, yakni divisi simpatik dan parasimpatik. Divisi simpatik adalah sistem saraf otonom yang menstimulasi tubuh untuk bekerja lebih keras dalam keadaan tertekan atau bahaya, sedangkan divisi parasimpatik bekerja secara kebalikannya.

  B. Jaringan Otot Otot secara umum dibagi menjadi 3, yaitu otot lurik, otot polos, dan otot jantung. Keseluruhan jenis otot-otot ini berbeda dalam struktur dan fungsinya.

  1. Otot Lurik Otot lurik memiliki struktur yang bergaris-garis, berinti banyak di bagian samping, dan bersifat sadar. Otot lurik memiliki berbagai fungsi di antaranya adalah a. Membungkus dan melindungi tulang

  b. Sebagai sistem gerak bersama dengan tulang

  4 Gambar 2 : Otot lurik

  (Encyclopaedia Britannica; 2006) Otot lurik tersusun dari serat-serat otot. Serat-serat otot ini tersusun dari miofibril. Satuan terkecil miofibril adalah sarkoma. Pola garis-garis dalam otot lurik diakibatkan oleh adanya sarkoma. Sarkoma sendiri terdiri dari 2 bagian utama yang keduanya berpilin sendiri-sendiri, yakni miofilamen tipis dan miofilamen tebal.

  Miofilamen tipis tersusun oleh troponin, tropomiosin, dan yang paling utama adalah aktin, ketiganya adalah protein. Miofilamen tebal tersusun dari miosin, tempat

  1,2 mengikat aktin, dan miosin ATP-ase.

  Dalam otot, miofilamen tipis dan tebal saling bertindihan. Terdapat bagian yang bernama pita A (anisotropik) yang terisi oleh aktin dan miosin dan pita I (isotropik) yang terisi oleh aktin saja. Karena pita A lebih tebal dan gelap daripada pita I, maka inilah yang menyebabkan otot lurik menjadi memiliki warna selang-seling dan lurik.

  1,2

  2. Otot Jantung Otot jantung memiliki sifat yang hampir mirip dengan otot lurik, namun memiliki beberapa perbedaan. Di antaranya adalah inti sel yang terletak di tengah, jumlah mitokondria yang lebih banyak, dan miofibril lebih sedikit. Karena pentingnya fungsi otot jantung, otot jantung bekerja di bawah kendali sistem saraf otonom, berbeda dengan otot lurik. Namun secara umum, struktur otot jantung sama dengan otot lurik karena memiliki miofibril dan miofilamen. Otot jantung juga sedikit memiliki kemampuan regenerasi karena sel-selnya sudah terspesialisasi. Otot jantung

  1 bisa diganti dengan pencangkokan.

  5 Gambar 3 : Otot Jantung

  (London’s Global University)

  3. Otot Polos Otot polos banyak terdapat di organ-organ dan diatur oleh sistem saraf otonom.

  Otot polos memiliki struktur panjang, berinti satu, berserabut, dan ujung yang runcing. Karena kerjanya diatur oleh sistem saraf otonom, otot polos bekerja dengan lambat.

  Berbeda dengan otot lurik dan jantung, otot polos tidak memiliki pola lurik. Otot polos hanya memiliki aktin dan miosin, tidak memiliki troponin dan tropomiosin seperti di miofilamen otot lurik. Namun, otot polos memiliki struktur lain yakni dense

  3 body. Meskipun bekerja secara tak sadar, kontraksi otot polos juga lebih kuat

  dibandingkan dengan otot lurik. Otot polos sanggup membawa beban 4 hingga 6

  2

  kg/cm dibandingkan dengan otot lurik yang hanya sanggup membawa 3 hingga 4

  2

  6 kg/cm .

  Daftar Pustaka

  1. Elma A, Arpaci O, Ozet M. Human Biology. Turki: Zambak Publishing; 2004

  2. Graaff VD, Rhees RW, Palmer SL. Human Anatomy and Physiology. Ed 3. Amerika: McGraw-Hill Companies; 2010

  3. Encyclopaedia Britannica. Skeletal Muscle [Image on internet]. 2006 [cited 2013 Sep 29]. Available from: http://media.web.britannica.com/eb-media/35/2835-036- F9A50482.jpg

  4. London’s Global University. Cardiac Muscle [Image on internet]. [date unknown] [cited 2013 Sep 29]. Available from: http://www.ucl.ac.uk/~sjjgsca/MuscleCardiac.html

  5. Charand KX. Nerve Cell [Image on internet]. [date unknown] [cited 2013 Sep 29].

  Available from: http://hyperphysics.phy-astr.gsu.edu/hbase/biology/nervecell.html Guyton AC, Hall JE. Textbook of Medical Physiology. Ed 11. Amerika: Elsevier Inc; 6.

  2006