Perkembangan Batik Saat ini Melalui Studi Lapangan

13 Asal-usul dan perkembangan wayang tidak tercatat secara akurat seperti sejarah. Namun orang selalu ingat dan merasakan kehadiran wayang dalam kehidupan masyarakat. Wayang akrab dengan masyarakat sejak dahulu hingga sekarang, karena memang wayang itu merupakan salah satu buah usaha akal budi bangsa Indonesia. Wayang tampil sebagai seni budaya tradisional, dan merupakan puncak budaya daerah. Dengan datangnya perubahan sosial yang hadir sebagai akibat proses industrialisasi dan sistem ekonomi pasar, dan globalisasi informasi, maka kesenian kita pun mulai bergeser ke arah kesenian yang berdimensi komersial. Kesenian-kesenian yang bersifat ritual mulai tersingkir dan kehilangan fungsinya. Dengan demikian, bukan berarti semua kesenian tradisional kita lenyap begitu saja. Ada berbagai kesenian yang masih menunjukkan eksistensinya, bahkan secara kreatif terus berkembang tanpa harus tertindas proses modernisasi. Wayang krucil merupakan salah satu kesenian yang tergolong sedikit peminatnya dan bisa dikatakan hampir punah. Pesatnya laju teknologi informasi atau teknologi komunikasi telah menjadi sarana yang ampuh, sekaligus juga alternatif pilihan hiburan yang lebih beragam bagi masyarakat luas. Akibatnya masyarakat tidak tertarik lagi menikmati berbagai seni pertunjukan tradisional yang sebelumnya akrab dengan kehidupan mereka. Upaya pelestarian kesenian wayang krucil di daerah Ngawi diperlukan keseriusan dari semua pihak. Hal itu disebabkan keberadaan wayang krucil di Ngawi makin tidak dikenali generasi muda sekarang. Pelestarian selama ini dinilai 14 perlu lebih ditingkatkan dan butuh keseriusan sebagai akibat meningkatnya pembangunan-pembangunan di segala bidang, majunya teknologi, dan sibuknya kehidupan dikota-kota telah membuat seni tradisional terdesak dan akhir-akhir ini cendrung menuju kepunahan. Karena masyarakat tidak lagi menghiraukan kejadian-kejadian disekelilingnya. Kesenian daerah yang memiliki nilai tinggi dengan berbagai variasi sangat perlu diperhatikan dan dilestarikan masyarakat di lingkunganya sendiri. Atas dasar itu sangat disayangkan apabila kesenian yang demikian itu sampai mengalami kepunahan karena adanya arus globalisasi dengan masuknya budaya barat ke negara kita untuk itu sebagai bangsa Indonesia, para generasi muda ikut memiliki andil dalam melestarikan sekaligus mengembangkan seni budaya kita sendiri. Wayang krucil di Ngawi berasal dari daerah peisiran jawa tengah, seiring berjalannya waktu pada saat itu wayang krucil sedang berkembang pesat sekitar tahun 1882 yang digunakan untuk memperingati bersih desa, nadzar, hajatan dll. Namun hingga saat ini yang masih menggunakan wayang krucil hanya pada saat peringatan bersih desa di daerah Ngawi. Keunikan dari segi fisik wayang krucil antara lain yaitu ukurannya yang kecil, berbahan dasar dari kayu pule pipih 2-3 cm, bentuknya yang mengarah tiga dimensi, terkesan lebih bernyawa dibandingkan wayang kulit, jika pada wayang kulit purwa satu wayang memerankan satu tokoh dan memiliki satu nama. Pada wayang krucil satu wayang bisa bergantian memerankan tokoh lain.