Alat Persiapan Alat dan Bahan
                                                                                44 Setelah diwarna bagian yang tertutup malam tetap berwarna putih dan yang tidak
tertutup malam  akan   menjadi berwarna. Pada proses pembuatan karya batik ini, penulis menggunakan 3 jenis pewarna antara lain:
8. Pewarnaan menggunakan Remasol
Sebelum  memulai  pewarnaan  hendaknya  menyiapkan  wadah  plastik  dan kuas.  Tuangkan  bubuk  remasol  kedalam  wadah  kemudian  tambah  akan  air
secukupnya  kemudian  aduk  hingga  larut,  kuaskan  larutan  pewarna  ke  bagian motif  yang  imgin  diwarna.  Setelah  pewarnaan  selesai  dilakukan  penguncian
warna menggunakan larutan waterglass agar warna tidak luntur. 9.
Pewarnaan menggunakan Napthol Pewarnaan  menggunakan  napthol  dilakukan  dengan  teknik  celup.  Napthol
terdiri  dari  dua  larutan.  Untuk  2,5m  kain  menggunakan  10gr  serbuk  warna. Pertama, terdiri dari napthol, TRO, dan kostik dilarutkan menggunakan air panas
aduk hingga menjadi pasta kemudian tambahkan 3lt air biasa. Kedua, garam diazo yaitu sebagai pembangkit warna di larutkan dengan 3lt air biasa. Siapkan dua peti
pewarna dan tuangakan larutan ke masing-masing peti. Sebelum dicelupkan kain dibasahi air secara merata kemudian dicelupkan ke larutan napthol lalu dicelupkan
ke larutan garam diazodium. 10.
Pewarnaan menggunakan Indigisol Pewarnaan menggunakan indigosol dilakukan dengan teknik celup. Zat warna
indigosol  campuran  bubuk  indigosol  dengan  nitrit  dilariutkan  dalam  air  panas kemudian  tuang  kedalam  bak  pewarna  tambahkan  dengan  air  biasa  sedikit  demi
45 sedikit.  Siapkan  bak  lagi  untuk  larutan  HCL,  fungsi  larutan  HCL  sebagai
pembangkit  dan  pengunci  warna.  Sebelum  proses  pewarnaan  kain  dibasahi dengan  air  kemudian  tiriskan.  Masukkan  kain  kedalam  larutan  indigosol,  jemur
kain  dibawah  sinar  matahari  setelah  itu  celupkan  kain  pada  larutan  HCL  agar warna  terkunci.  Kemudian  bilas  hingga  bersih  dan  ulangi  hingga  warna  sesuai
yang diinginkan. 11.
Pelorodan Pelorodan  dilakukan  untuk  menghilangkan  malan  yang  menempel  pada  kain
dengan cara merebus kain menggunakan air dicampurkan dengan waterglass. 12.
Pembilasan Setelah pelorodan selesai kain dibilas menggunakan air bersih supaya sisa malam
yang masih menempel terlepas dari kain. 13.
Pengeringan Angin-anginkan kain batik ditempat yang teduh artiya tidak terkena sinar matahari
secara langsung supaya warna tidak pudar. Tunggu hingga benar-benar kering. 14.
Penyelesaian akhirFinishing Finishing dilakukan untuk merapikan kain seperti menggunting sisa benang pada
tepi kain, setrika kain dengan suhu rendah.
46
Gambar 9: Tahap Penciptaan
Eksplorasi wayang krucil
Pembuatan motif alternatif
Pelorodan Pemolaan pada
kain Konsultasi warna
untuk dijadikan warna terpilih
Pewarnaan pola
Konsultasi desain untuk
dijadikan motif terpilih
Pewarnaan Pencantingan
Finishing Pengolahan
motif menjadi
pola
                                            
                