30 penggunaan media pembelajaran video tutorial psikomotorik dan motivasi
belajar siswa yang sebelumnya rendah dapat ditingkatkan serta siswa mempunyai pola pikir dan pola belajar yang terstruktur.
Gambar 1 adalah bagan kerangka pikir dalam pemanfaatan media video dalam pembelajaran :
Gambar 1. Bagan kerangka pikir.
D. Pertanyaan Peneliti
Berdasarkan uraian diatas, dapat dirumuskan pertanyaan peneliti sebagai berikut :
1. Bagaimana peningkatan psikomotorik siswa dengan penerapan media video di SMK N 2 Pengasih kompetensi keahlian Elektronika Industri
dalam memahami konsep Teknik Kerja Bengkel. 2. Bagaimana peningkatan motivasi belajar siswa dengan penerapan media
video di SMK N 2 Pengasih kompetensi keahlian Elektronika Industri dalam memahami konsep Teknik Kerja Bengkel.
31
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Desain Penelitian
Penelitian “Peningkatan Psikomotorik dan Motivasi Belajar siswa SMK Kompetensi Keahlian Elektronika Industri Dalam Memahami Konsep Teknik
Kerja Bengkel Menggunakan Media Pembelajaran Video Tutorial Di SMK N 2 Pengasih” merupakan penelitian tindakan kelas PTK. Menurut Kunandar 41
: 2013 Penelitian Tindakan Kelas atau PTK Classroom Action Research
memiliki peranan yang sangat penting dan strategis untuk meningkatkan mutu pembelajaran apabila diimplementasikan dengan baik dan benar.
Diimplementasikan dengan baik artinya pihak yang terlibat di dalam PTK guru mencoba dengan sadar mengembangkan kemampuan dalam
mendeteksi dan memecahkan masalah-masalah yang terjadi dalam pembelajaran di kelas melalui tindakan bermakna yang diperhitungkan dapat
memecahkan masalah atau memperbaiki situasi dan kemudian secara cermat mengamati pelaksanaanya untuk mengukur tingkat keberhasilannya.
Penelitian ini dilakukan secara partisipatif dan kolaboratif. Bersifat partisipatif karena peneliti terlibat langsung dalam semua tahapan penelitian
yang meliputi penentuan topik, perumusan masalah, perencanaan, pelaksanaan, analisis, dan pelaporannya. Bersifat kolaboratif karena
penelitian ini melibatkan guru selaku kolaborator dalam penelitian tindakan serta teman sejawat yaitu teman mahasiswa ketika melakukan pengamatan
agar kegiatan observasi lebih mudah, lebih teliti, dan lebih objektif. Peran
32 peneliti adalah sebagai perancang pembelajaran dan pengamat proses
pembelajaran, sedangkan guru bertindak sebagai kolaborator yang melaksanakan pembelajaran. Kemudian peneliti dan guru mata pelajaran
sama-sama melakukan evaluasi untuk menentukan kegiatan perbaikan yang akan dilaksanakan.
Desain penelitian yang dipergunakan berbentuk siklus yang mengacu pada model kemmis dan Mc Taggrat. Siklus ini tidak hanya berlangsung satu
kali, tetapi beberapa kali hingga tercapai tujuan yang diharapkan. Rencana penelitian tindakan kelas ini, terdiri dari 2 siklus. Pada penelitian ini terdapat
empat komponen yaitu perencanaan plan, pelaksanaan act, pengamatan
observe, dan refleksi reflect. Gambaran model Kimmis dan Tagart :
Gambar 2. Siklus Penelitian Tindakan Model Kemmis dan Tagart Sumber: Kusumah Dwitagama, 2010: 21
Pada gambar model Kemmis dan Tagart di atas terdapat 4 komponen tindakan yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan
refleksi. Berikut ini adalah keterangan dari masing-masing tahapan :