Video Tutorial Pengertian Media

28 3. Penelitian Lilis Munfarida 2010 yang berjudul “Pengembangan Media Video Pembelajaran Kompetensi Manipulating Fabric Mata Pelajaran Keterampilan PKK Di SMP Negeri Depok Yogyakarta” menunjukkan persentase siswa yang mampu mencapai KKM yaitu nilai 70 pada kelompok yang menggunakan video pembelajaran adalah 87,5 sedangkan pada keompok pembelajaran konvensional persentasenya 75 maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan video pembelajaran lebih efektif untuk pencapaian kompetensi pembuatan manipulating Fabric dengan sulaman pita teknik gathering untuk menghias produk pencil case. 4. Penelitian Mariana 2011 yang berjudul “Pembuatan Video Pembelajaran Dalam Pengolahan Kue Putu Mayang Dari Tepung Beras Hitam Untuk Mata Pelajaran Muatan Local Di Kelas XII SMK N 2 Godean Sleman” menunjukan tingkat kelayakan video pembelajaran dilihat dari aspek materi termasuk pada kategori sangat layak sebesar 44,56 dan kategori layak sebesar 55,56, dilihat dari aspek media termasuk pada kategori sangat layak sebesar 13,89, sedangkan kategori layak sebesar 86,11 sedangkan pada aspek output yang diharapkan termasuk pada kategori sangat layak sebesar 97,23 dan kategori layak sebesar 2,77. Secara keseluruhan tingkat kelayakan video pembelajaran pengolahan kue putu mayang dari tepung beras hitam dikategorikan sangat layak sebesar 25 dan kategori layak sebesar 75. Berdasarkan dari beberapa penelitian diatas media video yang dipakai dalam pembelajaran sangat membantu dalam meningkatkan 29 kualitas belajar siswa. Dengan demikian media video sangat dibutuhkan dalam pembelajaran.

C. Kerangka Pikir

Dari silabus mata pelajaran Teknik Kerja Bengkel belum dijelaskan adanya penggunaan media pembelajaran yang sangat mendukung guru saat menjelaskan materi di kelas, maka diperlukan media video tutorial untuk pembelajaran. Media pendidikan yang digunakan dalam pembelajaran sangat beragam, baik dalam bentuk media audio dan visual. Masing-masing media mempunyai kelebihan dan kekurangan. Media pendidikan dalam bentuk audio berupa VCD pembelajaran dan CD interaktif, sedangkan visual dapat berupa jobsheet. Dalam penelitian ini dibuat media video tutorial untuk pembelajaran teknik kerja bengkel. Pembelajaran yang selama ini diterapkan dikelas lebih banyak dengan media papan tulis yang cenderung membosankan para siswa sehingga psikomotorik dan motivasi belajar siswa rendah. Rendahnya psikomotorik dan motivasi belajar siswa tersebut maka dilakukan sebuah tindakan dengan menerapkan media pembelajaran berupa media video tutorial. Dengan menggunakan media video tutorial siswa akan diarahkan oleh guru untuk membuat pola pikir dan belajar mereka sendiri agar lebih terstruktur. Pengembangan video tutorial dalam teknik kerja bengkel dilakukan dalam beberapa tahap pertama adalah pembuatan layout, pentitikan, pengeboran, penyolderan hingga tahap pengecekan rangkaian yang sudah jadi. Jadi berdasarkan kajian teori dan kerangka pikir diatas, diduga melalui 30 penggunaan media pembelajaran video tutorial psikomotorik dan motivasi belajar siswa yang sebelumnya rendah dapat ditingkatkan serta siswa mempunyai pola pikir dan pola belajar yang terstruktur. Gambar 1 adalah bagan kerangka pikir dalam pemanfaatan media video dalam pembelajaran : Gambar 1. Bagan kerangka pikir.

D. Pertanyaan Peneliti

Berdasarkan uraian diatas, dapat dirumuskan pertanyaan peneliti sebagai berikut : 1. Bagaimana peningkatan psikomotorik siswa dengan penerapan media video di SMK N 2 Pengasih kompetensi keahlian Elektronika Industri dalam memahami konsep Teknik Kerja Bengkel. 2. Bagaimana peningkatan motivasi belajar siswa dengan penerapan media video di SMK N 2 Pengasih kompetensi keahlian Elektronika Industri dalam memahami konsep Teknik Kerja Bengkel.

Dokumen yang terkait

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) SISWA BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN SMK N 2 PENGASIH.

4 35 123

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP ELEKTRONIKA DASAR DENGAN MEDIA LIVEWIRE SISWA KELAS X TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI SMK NEGERI 2 WONOSARI.

0 2 188

Pengaruh Motivasi Belajar Serta Sarana Prasarana Pembelajaran Terhadap Kemandirian Belajar Siswa Pada Kompetensi Keahlian Elektronika Industri di SMK N 2 Wonosari.

0 4 197

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN ELECTRONIC WORK BENCH (EWB) DAN PROTEUS TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PADA MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR SISWA KELAS X TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI SMK N 2 PENGASIH.

2 12 252

MEDIA PEMBELAJARAN TEKNIK MIKROPROSESOR MENGGUNAKAN ARDUINO ATMEGA328 UNTUK PESERTA DIDIK KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO SMK N 2 YOGYAKARTA.

0 0 6

PENGARUH EFIKASI DIRI, KECAKAPAN SOSIAL DAN INFORMASI KARIR TERHADAP KEMATANGAN UNTUK BERKARIR SISWA KELAS XI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI SMK N 2 PENGASIH.

0 0 99

KOMPETENSI GURU DAN KESIAPAN SARANA PRASARANA PADA KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK SEPEDA MOTOR DI SMK N 2 PENGASIH.

0 1 115

Trainer Voltmeter Digital Sebagai Media Pembelajaran Teknik Digital Sekuensial Pada Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video Di SMK N 2 Yogyakarta.

0 0 278

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA SMK KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO DALAM MEMAHAMI KONSEP-KONSEP DASAR ELEKTRONIKA MENGGUNAKAN METODE MIND MAPPING DI SMK N 2 DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA.

1 1 301

PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS XI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI SMK N 2 PENGASIH DALAM MEMAHAMI KONSEP SENSOR DAN AKTUATOR DENGAN METODE MIND MAPPING.

0 0 186