15 bergaul dengan teman sebayanya bahkan dia akan terkucilkan atau
menjadi anak yang
fringer
terpinggirkan.
2.2.2 Perkembangan Motorik Halus Anak
Kemampuan motorik halus adalah kemampuan yang berhubungan dengan keterampilan fisik yang melibatkan otot kecil dan koordinasi
mata-tangan. Saraf motorik halus ini dapat dilatih dan dikembangkan melalui kegiatan dan rangsangan yang kontinyu secara rutin. Seperti,
bermain puzzle, menyusun balok, memasukan benda ke dalam lubang sesuai bentuknya, membuat garis, melipat kertas dan sebagainya.
Kecerdasan motorik halus anak berbeda-beda. Dalam hal kekuatan maupun ketepatannya. perbedaan ini juga dipengaruhi oleh
pembawaan anak dan stimulai yang didapatkannya. Lingkungan orang tua mempunyai pengaruh yang lebih besar dalam kecerdasan motorik
halus anak. Lingkungan dapat meningkatkan ataupun menurunkan taraf kecerdasan anak, terutama pada masa-masa pertama kehidupannya.
Setiap anak mampu mencapai tahap perkembangan motorik halus yang optimal asal mendapatkan stimulasi tepat. Di setiap fase, anak
membutuhkan rangsangan untuk mengembangkan kemampuan mental dan motorik halusnya. Semakin banyak yang dilihat dan didengar anak,
semakin banyak yang ingin diketahuinya. Jika kurang mendapatkan rangsangan anak akan bosan. Tetapi bukan berarti anda boleh memaksa
16 si kecil. Tekanan, persaingan, penghargaan, hukuman, atau rasa takut
dapat mengganggu usaha dilakukan si kecil. Terdapat dua demensi dalam perkembangan motorik halus anak
yang diuraikan oleh Gesell 2011: 31 yaitu 1 kemampuan memegang dan memanifulasi benda-benda, 2 kemampuan dalam koordinasi mata
dan tangan. Beberapa dimensi perkembangan motorik halus anak yaitu: a.
Mengikat tali sepatu, b. Memasukkan surat ke dalam amplop, c. Membentuk berbagai objek dengan plastisin, d. Menggosok gigi tanpa
membasahi baju, e. Memasukkan benang ke dalam jarum, f. Menggambar dan mewarnai dengan baik, g. Merangkai
puzzle
dengan tepat, h. Memasukkan bola ke dalam keranjang, i. Menggunting kertas
menjadi dua bagian, j. Mencuci dan mengelap tangan sendiri, k. Mengaduk cairan dengan sendok, l. Menuang air dari teko, m.
Membawa sesuatu dengan penjepit, n. Membuka kancing dan melepas ikat pinggang, o. Menggambar lingkaran, p. Melengkapi organ tubuh
yang belum jadi.
2.2.3 Kegunaan Motorik Halus