Ciri-Ciri Anak Mandiri Kemandirian Anak Usia Dini

9 dukungan dan drongan dari keluarga serta lingkungan sekitarnya agar dapat mencari otonomi atas diri sendiri. Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dikemukakan, penulis menyimpulkan bahwa kemandirian merupakan suatu tingkah laku yang bersumber dari dalam anak, sehingga dapat mencari jalan keluar bagi masalah yang sedang dihadapi, memiliki inisiatif, tanggung jawab, tekun, percaya, diri, mampu mengerjakan sesuatu tanpa bantuan dari orang lain, mampu berinteraksi dengan orang lain, merasa puas dengan usahanya, ada kontrol diri, memungkinkan untuk bertindak bebas, mampu melakukan tindakan secara tepat, mengarahkan tingkah laku ke arah kesempurnaan dan bersikap eksploratif.

2.1.2 Ciri-Ciri Anak Mandiri

Anak yang mandiri memiliki ciri-ciri sebagai berikut: memungkinkan anak untuk bertindak bebas, melakukan sesuatu atas dorongan sendiri dan kebutuhan sendiri, mengejar prestasi, penuh ketekunan serta keinginan untuk mengerjakan segala sesuatu tanpa bantuan dari oang lain, mampu berpikir dan bertindak secara orisinil, kreatif, mampu mengatasi masalah yang dihadapi, mampu mengendalikan tindakan-tindakannya, mampu mempengaruhi lingkungan, mempunyai rasa percaya pada diri sendiri, menghargai keadaan dirinya sendiri dan memperoleh kepuasan dari usahanya Masrun 2006: 10. 10 Pendapat tersebut diperkuat oleh Havighurst Satmoko, 2008: 37 dan juga Mutadin 2008: 2 yang menyatakan bahwa kemandirian terdiri dari beberapa aspek yaitu: a. Emosi, ditunjukkan dengan kemampuan mengontrol emosi dan tidak tergantungnya kebutuhan emosi dari orag tua. b. Intelektual, ditunjukkan dengan kemampuan untuk menghadapi masalah yang dihadapi. c. Sosial, ditunjukkan dengan kemampuan untuk mengadakan interaksi dengan orang lain dan tidak tergantung atau menunggu aksi dari orang lain. Afiatin 2003: 7 mengatakan ada delapan aspek kemandirian yaitu sebagai berikut: a. Mampu mengerjakan tugas, yakni tekun dan penuh tanggung jawab terhadap sesuatu yang menjadi tugasnya. b. Mampu mengatasi masalah, yaitu selalu berusaha menyelesaikan sesuatu dan pantang menyerah dalam menghadapi kesulitan serta mencari alternatif penyelesaiannya. c. Memiliki inisiatif, dalam melakukan sesuatu atas dorongan diri sendiri dan kebutuhan sendiri. d. Mempunyai rasa percaya diri, adalah yakin akan kemampuan yang dimiliki. e. Mengarahkan tingkah lakunya menuju kesempurnaan, yang berarti mampu bertindak secara tepat. 11 f. Memperoleh kepuasan dari usahanya, yakni menghargai keadaan dirinya sendiri dan hasil usahanya sendiri. g. Memiliki kontrol diri atau mampu mengendalikan tindakan, yaitu dapat memilih norma dan nilai atas keputusan sendiri sehingga dapat mengarahkan tindakan yang akan diambil. h. Mempunyai kemampuan tidak bergantung orang lain, yaitu mampu mengerjakan sesuatu tanpa bantuan dari orang lain. Martin dan Stendler Setyo Utomo, 2005: 29 mengemukakan bahwa kemandirian ditunjukkan dengan kemampuan anak untuk berdiri di atas kaki sendiri, mengurus diri sendiri dalam semua aspek kehidupannya ditandai dengan adanya inisiatif, kepercayaan diri dan mampu untuk mempertahankan hak miliknya. Sedangkan Bathia Slameto, 2002: 5 menyatakan bahwa kemandirian merupakan tingkah laku yang aktifitasnya diarahkan pada diri sendiri, tidak mengharapkan pengarahan dari orang lain dan bahkan mencoba memecahkan atau menyelesaikan masalahnya sendiri tanpa meminta bantuan kepada orang lain. Smart dan Smart Krisbintara, 2006: 37 mengemukakan tanda- tanda kemandirian yaitu: a adanya kepercayaan diri, b mempunyai tujuan dan kontrol diri, c mampu dan puas atas pekerjaannya dan bersifat eksploratif. Berdasarkan pendapat-pendapat para ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa kemandirian merupakan suatu tingkah laku yang 12 bersumber dari dalam individu yang dimanifestasikan dalam tindakan- tindakan seperti: mampu mengatasi masalah diri sendiri, memiliki inisiatif, tekun dan memiliki rasa percaya diri.

2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemandirian

Dokumen yang terkait

Analisis Konsep Peningkatan Standar Mutu Technovation Terhadap Kemampuan Bersaing UD. Kayfa Interior Funiture Jember.

2 215 9

Analisis Pengaruh Pengangguran, Kemiskinan dan Fasilitas Kesehatan terhadap Kualitas Sumber Daya Manusia di Kabupaten Jember Tahun 2004-2013

21 388 5

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

A DESCRIPTIVE STUDY ON THE TENTH YEAR STUDENTS’ RECOUNT TEXT WRITING ABILITY AT MAN 2 SITUBONDO IN THE 2012/2013 ACADEMIC YEAR

5 197 17

A DISCOURSE ANALYSIS ON “SPA: REGAIN BALANCE OF YOUR INNER AND OUTER BEAUTY” IN THE JAKARTA POST ON 4 MARCH 2011

9 161 13

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5

IbM Peningkatan Kesehatan Gigi dan Mulut Petani Kakao Kecamatan Bangsalsari

5 96 57