Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Karakter, Puskurbuk, Maret  2011
11
Ketiga  pendekatan  tersebut,  hendaknya  dilaksanakan  secara  terintegrasi  dalam keempat  pilar  penting  pendidikan  karakter  di  sekolah  sebagaimana  yang  dituangkan  dalam
Desain  Induk  Pendidikan  Karakter,  2010:28,  yaitu:    kegiatan  pembelajaran  di  kelas, pengembangan budaya satuan pendidikan, kegiatan ko-kurikuler, dan ekstrakurikuler.
B.  Strategi di Tingkat Daerah
Ada  beberapa  langkah  yang  digunakan  pemerintah  daerah  dalam  pengembangan pendidikan karakter, dimana semuanya dilakukan secara koheren.
1.  Penyusunan perangkat kebijakan di tingkat kabupatenkota.
Pendidikan  adalah  tugas  sekolah,  keluarga,  masyarakat  dan  pemerintah.  Untuk mendukung  terlaksananya  pendidkan  karakter  di  tingkat  satuan  pendidikan  sangat
dipengaruhi  dan  tergantung  pada  kebijakan  pimpinan  daerah  yang  memiliki  wewenang untuk  mensinerjikan  semua  potensi  yang  ada  didaerah  tersebut  termasuk  melibatkan
instansi-instansi lain yang terkait dan dapat menunjang pendidikan karakter ini. Untuk itu diperlukan dukungan yang kuat dalam bentuk payung hukum bagi pelaksanaan kebijakan,
program dan kegiatan karakter.
2.  Penyiapan dan penyebaran bahan pendidikan karakter  yang diprioritaskan Bahan  pendidikan  karakter  yang  dibuat  dari  pusat,  sebagian  masih  bersifat  umum  dan
belum mencirikan kekhasan daerah tertentu. Oleh karena itu diperlukan penyesuaian dan penambahan baik indikator maupun nilai itu sendiri berdasarkan kekhasan daerah. Selain
itu  juga  perlu  disusun  strategi  dan  bentuk-bentuk  dukungan  untuk  menggandakan  dan menyebarkan bukan hanya dikalangan persekolahan tapi juga di lingkungan masyarakat
luas.
3.  Memberikan  dukungan  kepada  Tim  Pengembang  Kurikulum  TPK  tingkat kabupatenkota melalui Dinas Pendidikan
Pembinaan  persekolahan  untuk  pendidikan  karakter  yang  bersumber  nilai-nilai  yang diprioritaskan sebaiknya dilakukan terencana dan terprogram dalam sebuah program  di
dinas pendidikan. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan oleh tim professional tingkat daerah seperti TPK Kabupatenkota.
4.  Dukungan sarana, Prasarana, dan Pembiayaan Dukungan  sarana,  prasarana,  dan  pembiayaan  ditunjang  bukan  hanya  oleh  dinas
pendidikan tapi
juga oleh
dinas-dinas lain
yang terkait
seperti dinas
pertamananpertanian dalam mengadakan tanaman hias atau tanaman produktif.
C.  Strategi di Tingkat Satuan Pendidikan Strategi pelaksanaan pendidikan karakter di satuan pendidikan merupakan suatu kesatuan  dari
program  manajemen  peningkatan  mutu  berbasis  sekolah  yang  terimplementasi  dalam pengembangan, pelaksanaan  dan  evaluasi  kurikulum  oleh  setiap  satuan  pendidikan.    Strategi
Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Karakter, Puskurbuk, Maret  2011
12
tersebut  diwujudkan  melalui    pembelajaran  aktif  dengan  penilaian  berbasis  kelas  disertai dengan  program remidiasi dan pengayaan.
1.  Kegiatan Pembelajaran Kegiatan  pembelajaran  dalam  kerangka  pengembangan  karakter  peserta  didik  dapat
menggunakan  pendekatan  kontekstual  sebagai  konsep belajar  dan  mengajar  yang  membantu guru  dan  peserta  didik  mengaitkan  antara  materi  yang  diajarkan  dengan  situasi  dunia  nyata,
sehingga  peserta  didik  mampu  untuk  membuat  hubungan  antara  pengetahuan  yang dimilikinya  dengan  penerapannya  dalam  kehidupan  mereka.  Dengan  begitu,  melalui
pembelajaran  kontekstual  peserta  didik  lebih  memiliki  hasil  yang  komprehensif  tidak  hanya pada tataran kognitif olah pikir, tetapi pada tataran afektif olah hati, rasa, dan karsa, serta
psikomotor olah raga.
Pembelajaran    kontekstual  mencakup  beberapa  strategi,    yaitu:  a  pembelajaran berbasis  masalah,  b  pembelajaran  kooperatif,  c  pembelajaran  berbasis  proyek,  d
pembelajaran  pelayanan,  dan  e  pembelajaran  berbasis  kerja.  Kelima  strategi  tersebut  dapat memberikan  nurturant  effect  pengembangan  karakter  peserta  didik,  seperti:  karakter  cerdas,
berpikir terbuka, tanggung jawab, rasa ingin tahu. 2.  Pengembangan Budaya Sekolah dan Pusat Kegiatan Belajar
Pengembangan budaya sekolah  dan pusat kegiatan belajar  dilakukan melalui kegiatan pengembangan diri, yaitu:
a. Kegiatan rutin
Kegiatan  rutin  yaitu  kegiatan  yang  dilakukan  peserta  didik  secara  terus  menerus  dan konsisten  setiap  saat.  Misalnya  kegiatan  upacara  hari  Senin,  upacara  besar  kenegaraan,
pemeriksanaan  kebersihan  badan,  piket  kelas,  shalat  berjamaah,  berbaris  ketika  masuk kelas,  berdo‟a sebelum pelajaran dimulai dan diakhiri,  dan mengucapkan salam apabila
bertemu guru, tenaga pendidik, dan teman.
b.  Kegiatan spontan Kegiatan  yang  dilakukan  peserta  didik  secara  spontan  pada  saat  itu  juga,  misalnya,
mengumpulkan  sumbangan  ketika  ada  teman  yang  terkena  musibah  atau  sumbangan untuk masyarakat ketika terjadi bencana.
c. Keteladanan
Merupakan  perilaku  dan  sikap  guru  dan  tenaga  kependidikan  dan  peserta  didik  dalam memberikan  contoh  melalui  tindakan-tindakan  yang  baik  sehingga  diharapkan  menjadi
panutan  bagi  peserta  didik  lain.  Misalnya  nilai  disiplin,  kebersihan  dan  kerapihan,  kasih sayang, kesopanan, perhatian, jujur, dan kerja keras.
d.  Pengkondisian Pengkondisian  yaitu  penciptaan  kondisi  yang  mendukung  keterlaksanaan  pendidikan
karakter, misalnya kondisi toilet yang bersih, tempat sampah, halaman yang hijau dengan pepohonan, poster kata-kata bijak yang dipajang di lorong sekolah dan di dalam kelas.
Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Karakter, Puskurbuk, Maret  2011
13
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM KTSP
1. Integrasi dalam mata pelajaran
yang ada
Mengembangkan silabus dan RPP pada kompetensi yang telah ada sesuai dengan nilai yang akan
diterapkan
2. Mata pelajaran dalam Mulok
Ditetapkan oleh sekolahdaerah Kompetensi dikembangkan oleh sekolahdaerah
3. Kegiatan Pengembangan
Diri
Pembudayaan  Pembiasaan
Pengkondisian Kegiatan rutin
Kegiatan spontanitas Keteladanan
Kegiatan terprogram
Ekstrakurikuler
Pramuka; PMR; Kantin kejujuran UKS; KIR; Olah raga, Seni; OSIS
Bimbingan Konseling
Pemberian layanan bagi anak yang mengalami masalah
3.  Kegiatan ko-kurikuler dan atau kegiatan ekstrakurikuler Terlaksananya kegiatan ko-kurikuler dan ekstrakurikuler yang mendukung pendidikan
karakter,  perlu  didukung  dengan  perangkat  pedoman  pelaksanaan,  pengembangan  kapasitas sumber  daya  manusia  dalam  rangka  mendukung  pelaksanaan  pendidikan  karakter,  dan
revitalisasi  kegiatan  ko-kurikuler  dan  ekstrakurikuler  yang  sudah  ada  ke  arah  pengembangan karakter.
4.  Kegiatan keseharian di rumah dan di masyarakat Dalam  kegiatan  ini  sekolah  dapat  mengupayakan  terciptanya  keselarasan  antara
karakter yang dikembangkan di sekolah dengan pembiasaan di rumah dan masyarakat.  Agar pendidikan  karakter  dapat  dilaksanakan  secara  optimal,  pendidikan  karakter  dapat
diimplementasikan sebagaimana yang terdapat dalam Tabel 1 di bawah ini.
Tabel 1. Implementasi Pendidikan Karakter dalam KTSP
D. Penambahan Alokasi Waktu Pembelajaran