PENGGUNAAN TRAKTOR TANGAN

(1)

Perkembangan penggunaan teknologi pertanian sangat pesat dalam upaya

meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi seiring dengan kemajuan ilmu

pengetahuan dan teknologi (IPTEK) untuk memenuhi bahan pangan sebagai salah

satu kebutuhan pokok hidup manusia yang bertambah. Bahan pangan diperlukan

dalam jumlah yang cukup banyak dan berkualitas untuk memenuhi kecukupan

gizi dan meningkatkan kesehatan individu atau masyarakat dunia yang semakin

modern. Penerapan teknologi pertanian baik dalam kegiatan prapanen dan pasca

panen, menjadi penentu dalam mencapai kecukupan pangan baik kuantitas dan

kualitas produksi.

Teknologi pertanian telah berperan untuk meningkatkan efisien dan

produktifitas usahatani komoditas pangan Negara-negara maju dan Negara-negara

berkembang termasuk Indonesia (Mosher, 1970) dalam Lisyanto (2002).

Keberadaan beras sangat mempengaruhi akan kondisi ketahanan pangan, hal ini

dikarenakan beras adalah makanan pokok masyarakat Indonesia yang sulit untuk

digantikan. Oleh karena itu ketersediaan beras di Indonesia menjadi titik perhatian

khusus dan berbagai cara dilakukan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Menurut

BPS (2007) permintaan beras pada tahun 2000 sebesar 31,339 juta ton kemudian

pada tahun 2003 meningkat menjadi 31,820 juta ton dan terus meningkat menjadi

36,683 juta ton pada tahun 2006.

Berdasarkan kondisi dari pertanian yang memiliki keterbatasan diperlukan


(2)

dilandasi sistem agribisnis atau agroindustri. Penggunaan teknologi dalam rangka

meningkatkan pertanian pangan sangat diperlukan hal ini dicirikan melalui

inovasi dan introduksi alat atau mesin pertanian untuk proses produksi mulai dari

prapanen hingga pascapanen, penerapan penggunaan teknologi bertujuan untuk

membangunan ekonomi nasional dengan cara mewujudkan kesejahteraan rakyat

dan swasembada pangan melalui produktifitas, kualitas, dan keuntungan yang

maksimal. Menurut Boslan dan Lau (1992) dalam Lisyanto (2002) dugaan

terhadap kemajuan teknologi secara rata-rata menjadi dua kali lebih tinggi, yang

berarti bahwa perubahan kualitas input seolah-olah akan menimbulkan

sumbangan terhadap peningkatan produktivitas.

Alat-alat dan mesin pertanian (alsintan) yang berkembang guna membantu

peningkatan produksi tanaman pangan pada umumnya adalah Traktor tangan,

Pompa air, thresher, dryer, dan Rice Miling Unit (RMU). Lisyanto (2002)

Pembangunan sarana dan prasarana pertanian seperti irigasi telah merubah pola

dan jadwal tanam menjadi serempak sehingga waktu pengolahan lahan,

penyiangan dan panen menjadi sangat ketat, dan mengakibatkan permintaan

tenaga kerja yang relatif, oleh karena itu diperlukan teknologi yang dapat

mengadopsi permasalahan tenaga kerja dan penggunaan hewan. Hal tersebut

menyebabkan masyarakat mencari alternatif penggunaan tenaga kerja dengan

menggunakan mesin-mesin pertanian seperti traktor.

Dengan daya dukung mekanisasi yang baik, petani dapat meningkatkan

produktfitas, efektifitas dan efisiensi serta mengurangi beban kerja petani, jika


(3)

dengan traktor tangan berkapasitas olah 2 hektar per hari dan waktu produktif

traktor per masa tanam selama 20 hari.

Pemilihan traktor tangan sebagai pengganti tenaga manusia

diperhitungkan karena investasi awal untuk pemilikan rendah dibanding dengan

tenaga manual. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian mengenai perbedaan

tingkat kepuasan konsumen terhadap penggunaan traktor.

1.2 Rumusan Masalah

Kecilnya luas lahan sawah yang dimiliki petani serta kontur tanah yang

tidak merata mengakibatkan adanya pengaruh dalam pemilihan traktor

tangan yang cocok dengan kondisi daerah karena setiap produk memiliki

keunggulan dan kelemahan yang berbeda. Berdasarkan uraian di atas maka dapat

dirumuskan beberapa permasalahan, yaitu

1 Bagaimana tingkat kepentingan atribut traktor tangan yang digunakan petani?

2 Bagaimana kepuasan petani terhadap atribut-atribut traktor tangan?

3 Bangaimana kinerja atribut traktor tangan yang digunakan petani?

4 Tipe traktor apakah yang banyak digunakan petani?

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah meliputi:

1. Tingkat kepentingan atribut traktor tangan terhadap responden. 2. Tingkat kepuasan responden terhadap kinerja atribut traktor tangan. 3. Tingkat kinerja atribut traktor tangan

4. Tipe traktor yang banyak digunakan. 1.4 Tujuan


(4)

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah diatas, maka tujuan

penelitian ini adalah:

1. Menganalisis tingkat kepentingan atribut-atribut traktor tangan.

2. Menganalisis kepuasan petani terhadap atribut-atribut traktor tangan.

3. Menganalisis kinerja atribut-atribut traktor tangan.

4. Mengetahui tipe traktor yang banyak digunakan petani.

1.5 Manfaat

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam pengembangan produk

traktor tangan, sebagai bahan pembelajaran, informasi dan wawasan baru

mengenai prilaku konsumen. Selain itu juga, penelitian ini berguna sebagai

bahan informasi dan rujukan bagi pembaca untuk perbandingan mengenai

preferensi konsumen untuk penelitian lebih lanjut pada bidang yang berkaitan

dengan prilaku konsumen.


(5)

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Kecamatan Sangata Selatan terletak di Kabupaten Kutai Timur pada

0018’39” - 0029’44” Lintang Utara dan 117028’44” - 117036’43” Bujur Timur. Secara topografi Kecamatan Sangata Selatan terdiri dari 50% berupa daratan

sampai berombak, 25% berombak sampai berbukit dan 25% berbukit sampai

bergunung. Secara administrative Kecamatan Sangatta Selatan mempunyai batas

wilayah sebagai berikut:

Sebelah Utara : Kecamatan Sangata Utara Sebelah Selatan : Kecamatan Teluk Pandan Sebelah Timur : Selat Makassar

Sebelah Barat : Taman Nasional Kutai

Kecamatan Sangata Selatan merupakan daerah dataran rendah yang

terletak pada ketinggian 6 - 10 meter di atas permukaan laut dengan luas wilayah

14.716 Ha yang terdiri dari lahan sawah/lahan basah, lahan kering/tegalan, rawa

dan lain-lain. Kecamatan Sangatta Selatan terdiri dari 4 Desa, 28 Dusun dan 117

RT. Kecamatan Sangatta Selatan dengan jumlah pendududuk 12.423 jiwa atau

3020 kepala keluarga berdasarkan jenis kelaminnya terdiri dari 6.675 jiwa

laki-laki dan 5.748 jiwa perempuan. Mayoritas penduduknya terdiri dari pekerja

perusahaan, dan sebagian kecil terdiri dari petani, nelayan dan pegawai negeri

sipil dan swasta (Data Monografi, 2012).

2.2 Perkembangan Teknologi Traktor Tangan

Teknologi pertanian sering dipahami sebagai penggunaan mesin-mesin


(6)

dipandang sebagai traktorisasi. Mekanisasi pertanian diartikan secara bervariasi

oleh beberapa orang. Menurut Moens (1978) Mekanisasi pertanian diartikan

sebagai pengenalan dan penggunaan dari setiap bantuan yang bersifat mekanis

untuk melangsungkan operasi pertanian. Bantuan yang bersifat mekanis tersebut

termasuk semua jenis alat atau perlengkapan yang digerakkan oleh tenaga

manusia, hewan, motor bakar, motor listrik, angin, air, dan sumber energi lainnya.

Teknologi mekanisasi pertanian saat ini mekanisasi pertanian dalam arti

luas bertujuan untuk meningkatkan produktifitas tenaga kerja, meningkatkan

produktifitas lahan, dan menurunkan ongkos produksi. Penggunaan alat dan mesin

pada proses produksi dimaksudkan untuk meningkatkan efesiensi, efektifitas,

produk Perubahan strategi globalisasi perekonomian dunia dan perubahan

struktural dalam negeri menuntut perubahan orientasi pembangunan pertanian.

Pemanfaatan teknologi alat dan mesin pertanian (alsintan) yang ramah

lingkungan dan mengacu kepada perbedaan kondisi spesifik wilayah merupakan

keharusan dan unsur penting untuk meningkatkan efisiensi produksi persatuan

lahan dan persatuan waktu, meningkatkan intensitas tanam dan mendukung

pengolahan hasil dengan produk olahan berkualitas dan berdaya saing tinggi.

2.3 Pengertian dan Kegunaan Traktor Tangan

Pengolahan lahan pertanian dengan menggunakan mekanisasi yang

moderen yaitu traktor, baik yang roda empat dan roda dua lebih dikenal dengan

sebutan traktor tangan. Bila dilihat dari segi ekonomis, penggunaan traktor roda

dua di Indonesia lebih unggul dan lebih efektif karena lahan pertanian di


(7)

traktor roda empat kurang efektif, hal ini mengingat bahwa traktor tersebut

memerlukan lahan yang luas dan sangat sulit bila dioperasikan pada lahan yang

sempit.

Penggunaan traktor roda dua di lapangan akan masih terkendala dengan

biaya investasi yang masih sangat mahal bagi ukuran petani di Indonesia, dan segi

teknis seperti dimensi yang terlalu besar apabila dibandingkan dengan ukuran

tubuh para petani. Disamping masalah dimensi, beratnya beban biaya dalam

mengoperasikan traktor roda dua juga menjadi masalah bila dibandingkan dengan

menggunakan tenaga hewan untuk mengolah lahan pertanian. Kecilnya skala

usaha tani yang dilakukan oleh sebagian besar petani di Indonesia serta sempitnya

petakan lahan yang dimiliki merupakan kendala tradisional dalam penggunaan

traktor tangan di lapangan.

Menurut (Sembiring, 1991) dalam dalam Sakai et all, 2009 ,

bagian-bagian utama traktor roda dua adalah:

1. Mesin Penggerak

Traktor roda dua tipe tarik biasanya mempergunakan mesin penggerak

berpendingin udara sebagai sumber tenaganya, sedangkan traktor roda dua tipe

penggerak dan tipe kombinasi mempergunakan mesin penggerak bahan bakar

Diesel berpendingin air.

2. Sistem transmisi


(8)

a. V-belt, yang berfungsi untuk menyalurkan tenaga dari poros engkol mesin

penggerak ke poros utama.

b. Kopling, berfungsi untuk menghubungkan atau memutuskan aliran tenaga

yang disalurkan oleh V-belt.

c. Gigi transmisi, yang berfungsi untuk mengubah kecepatan dan torsi yang

dihasilkan oleh sumber tenaga dan menyalurkannya ke kedua penggerak.

3. Roda

Di samping menggunakan roda ban untuk pengoperasian di lahan atau

untuk transportasi pada jalan umum, ada berbagai jenis roda bukan ban yang

dapat dipergunakan untuk berbagai jenis pengoperasian di lahan antara lain : pipe

wheels, float wheels, cage wheel, dan lain sebagainya. Cage Wheels khusus

dipergunakan untuk lahan padi sawah karena mempunyai daya apung yang tinggi

pada lahan berlumpur.

Manfaat traktor tangan menurut Sitompul (1988) penggunaan traktor

tangan tipe roda dua telah banyak di produksi oleh industri alat dan mesin

pertanian di dalam negeri. Petani telah menggunakan traktor tangan untuk

mengolah lahan sawah dengan pertimbangan sebagai berikut:

1. Traktor tangan membantu petani mengantisipasi semakin langkanya tenaga

kerja menusia dan hewan pada saat musim tanam di pedesaan.

2. Traktor tangan dapat mempercepat waktu pengolahan lahan dengan waktu

yang tepat sehingga pola tanam dapat diatur sesuai dengan musim tanam.

3. Kualitas pengolahan lahan dengan traktor tangan lebih sempurna karena


(9)

4. Untuk pekerjaan pembajakan lahan petani lebih nyaman dan lebih ringan

dibandingkan dengan menggunakan cangkul atau bajak.

5. Biaya pembajakan per satuan luas dapat dihitung dengan cermat sebagai

bagian dari analisis usahatani petani.

Berdasarkan jenis bahan bakar yang digunakan, traktor tangan dapat

dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:

1. Traktor tangan berbahan bakar Solar 2. Traktor tangan berbahan bakar bensin

3. Traktor tangan berbahan bakar minyak tanah (kerosin)

Berdasarkan besarnya daya motor, traktor tangan dapat dibagi menjadi tiga

jenis, yaitu:

1. Traktor tangan berukuran kecil, tenaga penggeraknya kurang dari 5 hp 2. Traktor tangan berukuran sedang, tenaga penggeraknya antara 5 - 7 hp 3. Traktor tangan berukuran besar, tenaga penggeraknya antara 7–12 hp

Bagian-bagian utama dari traktor tangan dapat dilihat pada gambar di

bawah ini.

Gambar 1. Bagian-Bagian Traktor Tangan

Keterangan gambar:

1. Lamp 2. Engine

3. Clutch 4. Gearbox


(10)

7. Clutch-brake handle 8. Throttle control handle

9. Steering hand grip 10 Traction adapter

11. Driving wheel 12. Frame

Bagian-bagian utama traktor tangan dapat dikelompokkan menjadi 3

kelompok, yaitu:

1. Tenaga penggerak motor.

2. Kerangka dan transmisi (penerus tenaga).

3. Tuas kendali.

2.4 Atribut Produk

Atribut adalah karakteristik atau sifat suatu produk, umumnya mengacu

pada karakteristik yang berfungsi sebagai kriteria evaluatif selama pengambilan

keputusan oleh seseorang konsumen. Keunikan suatu produk dapat dengan mudah

menarik perhatian konsumen, keunikan ini terlihat dari atribut yang dimiliki oleh

suatu produk. Suatru produk pada dasarnya merupakan kumpulan dari

atribut-atribut, dan setiapproduk baik barang maupun jasa dapar diekspresikan dengan

menyebut nama atribut-atributnya. Para pemasar perlu memahami pengetahuan

koinsumen akan atribut, karena pengetahuan mengenai atribut akan

mempengaruhi pengambilan keputusan pembelian.

Menurut Kotler (2004), atribut produk terdiri dari tiga tipe yaitu mutu

produk, ciri, produk dan desain produk.

1. Mutu Produk yang menunjukkan kemampuan sebuah produk untuk


(11)

2. Ciri Produk yang dapat dipergunakan sebagai alat untuk membedakan produk

perusahaan dengan produk pesaing

3. Desain Produk yang merupakan kekhasan penampilan produk yang dapat

menarik perhatian. Produk adalah kumpulan atribut-atribut, dan setiap produk

baik barang ataupun jasa dapat dideskripsikan dengan menyebut

atribut-atributnya.

Salah satu metode untuk menentukan atribut yang dianggap penting adalah

metode Cohcran Q Test. Cochran Q test merupakan metode iretasi untuk

mengeluarkan atribut-atribut yang dinilai tidak sah berdasarkan criteria statistic

yang dipakai, dalan metode iterasi ini tidak ada unsur subjektifitas peneliti

(Simamora, 2002) dalam Mangarantua (2010). Uji Cochran digunakan untuk

mengetahui kebeeradaan hubungan antara beberapa variable dengan bentuk data

nominal atau untuk informasi dalam bentuk terpisah dua (dikotomi). Pada metode

ini menggunakan bentuk kuisioner tertutup untuk responden dengan pilihan

jawaban yang sudah tersedia.

2.5 Customer Satisfaction Index (CSI)

Metode CSI atau Indeks Kepuasan Konsumen (IKK) merupakan metode

yang menggunakan indeks untuk mengukur tingkat kepuasan konsumen

berdasarkan atribut-atribut tertentu. Atribut-atribut yang diukur dapat

berbeda-beda untuk masing-masing perusahaan, hal ini tergantung pada kebutuhan

informasi yang ingin didapatkan perusahaan terhadap konsumen. Menurut


(12)

CSI yaitu : Menentukan Means Important Score (MIS) dan Mean Satisfaction

Score (MSS ), membuat Weight Faktors (WF), membuat Weight Score (WS) dan

menentukan nilai CSI.

1. Menentukan Mean Importance Score (MIS) dan Mean Satisfaction Score

(MSS). Nilai ini berasal dari rata-rata tingkat kepentingan dan kinerja tiap

anggota:

MIS=

i=1

n Yi n

dan

MSS=

i=1 n

Yi n

Dimana: n = jumlah responden

Yi= Nilai kepentingan atribut ke –i

Xi= Nilai Kinerja atribut ke- i

2. Membuat Weught Factors (WF)

Bobot ini merupakan persentase nilai Mis per atribut terhadap total

MIS seluruh atribut.

WFi= MIS

i=1 P

MISi x100

Dimana: p = Jumlah atribut kepentingan (k=21)

I = Atribut pribsip-prinsip koperasi ke-i

3. Membuat Weight Score (WS)

Bobot ini merupakan perkalian antara Weight Factor (WF) dengan rata-rata


(13)

Wfi = WFix MSSi

Dimana: i = Atribut prinsip- prinsip koperasi ke –i.

4. Menentukan Customer Satisfaction index(CSI)

CS1=

i=1 P

WSi

5 x100

Skala kepuasan konsumen yang umum dipakai dalam interprestasi indek

adalah skala nol sampai satu hal ini sesuai dengan panduan survey

kepuasan konsumen PT. Sucofindo dalam Oktaviani (2006) dijabarkan

dalam Tabel 1.

Tabel 1. Kriteria Indeks Kepuasan Anggota

Nilai Indek Kriteria Indek Kepuasan Anggota

0,81-1,00 Sangat Puas

0,66-0,80 Puas

0,51-0,65 Cukup Puas

0,35-0,50 Kurang Puas

0,00-0,34 Tidak Puas

Sumber: Panduan Survei Kepuasan Konsumen PT. Sucofindo dalam Oktaviani, 2006

2.6 Kerangka Operasional

Perkembangan penggunaan traktor tangan oleh petani semakin meningkat

akibat daya dukung mekanisasi yang baik terhadap produktfitas, efektifitas dan

efisiensi serta mengurangi beban kerja petani. Jika diasumsikan bahwa 60 persen


(14)

Karakteristik Petani Karakteristik Konsumen (Usia, Status Pekerjaan, Pendidikan terakhir, Pengalaman bertani, Pengeluaran perbulan, lama pemakaian traktor, peengetahuan merek, dan merek yang digunakan

Analisis Deskriptif

(Analisis Cochran Q Test

Bagaimana karakteristik dan proses pengambilan keputusan petani dalam pembelian traktor tangan?

Bagaimana sikap dan kepuasan petani terhadap atribut-atribut traktor traktor tangan?

Sikap dan Kepuasaan Petani Terhadap Atribut Traktor Tangan

Customers Statisfaction Index (CSI) Analisis proses keputusan pembelian: Pengenalan kebutuhan, Pencaraian informasi, Evaluasi alternatif, Pembelian, Hasil pembelian)

Atribut traktor tangan: Ukuran traktor Ketebalan mata bajak Tenaga mesin

Keandalan di berbagai kondisi sawah

Daya tahan rangka &mesin Hemat bahan bakar

Mudah diperbaiki mesin dan rangka

Harga suku cadang murah Harga traktor murah Harga sewa traktor murah

Kepentingan Kinerja

berkapasitas olah dua hektar per hari dan waktu produktif traktor per masa tanam

selama 20 hari.

Karakteristik petani dan atribut yang menempel pada penggunaan traktor

tangan akan mempengaruhi petani dalam bersikap dan tingkat kepuasannya. Oleh

karena itu penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui sikap dan

kepuasan petani terhadap atribut traktor tangan dan mengetahui apa saja

kelemahan serta kelebihan dari traktor tangan yang sudah pernah dimiliki

ataupun dipakai oleh petani di Kecamatan Sangatta Selatan. Penelitian ini akan di

jawab menggunakan analisis deskritif dan kualitatif. Sikap petani sangat didukung

oleh persepsi dan positioning produk. Tingkat kepercayaan terhadap kinerja

atribut traktor tangan di jawab menggunakan analisis Customer Stastisfaction


(15)

Gambar 2. Bagan Kerangka Operasional

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu

Penelitian dilakukan di Kecamatan Sangatta Selatan Kabupaten Kutai

Timur, Provinsi Kalimantan Timur. Penelitian ini dilakukan pada Bulan Maret

-Juni 2013.

3.2 Penentuan Responden

Metode penentuan sampel adalah dengan menggunakan metode

acak/random. Acuan penelitian ini adalah bahwa responden telah menggunakan


(16)

mengetahui pengenalan dan pengetahuan responden akan alat mesin pertanian

yang digunakan. Metode pengumpulan data dari responden dilakukan melalui

teknik wawancara dan pengisian kuesioner yang telah disediakan.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data

sekunder. Data primer diperoleh dengan wawancara dan pengisian kuesioner yang

telah disusun sesuai dengan tujuan penelitian. Instrumen yang digunakan dalam

penelitian ini adalah kuesioner untuk mendapatkan data tentang karakteristik,

proses pengambilan keputusan dan penilaian atribut oleh petani dengan

bentuk pertanyaan terstruktur adalah pertanyaan yang alternatif jawaban telah

disediakan

Data sekunder yang digunakan berupa data statistik jumlah alsintan,

jumlah luas areal pertanian di kecamatan Sangatta Selatan serta data yang

berkaitan dengan topik penelitian, data sekunder diperoleh dari Badan Pusat

Statistik (BPS), kantor desa/kelurahan, instansi terkait, majalah marketing,

artikel, jurnal dan literatur dari internet dan literatur lainnya seperti penelitian

terdahulu yang ada hubngannya dengan penelitian ini.

3.4 Metode Analisis Data

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

deskritif dan dilengkapi oleh data kuantitaf yang berasal dan diolah dengan

menggunakan uji Cochran, dan Customers Statisfaction Index.


(17)

Sesuai dengan namanya maka studi deskriptif bertujuan untuk

menguraikan tentang sifat-sifat (karakteristik) dari suatu keadaan (keadaan

prasarana, konsumen, pasar) dengan tujuan pengumpulan fakta-fakta.

Analisis deskriptif memerlukan perencanaan dan mencoba untuk mencari

suatu uraian yang menyeluruh dan teliti dari suatu keadaan. Perencanaan

sangat diperlukan agar uraian tersebut benar-benar sudah mencakup seluruh

persoalan dalam setiap fasenya serta menunjukkan informasi seperti apa yang

sebenarnya diperlukan. Data deskriptif biasanya digunakan sebagai dasar

langsung untuk membuat keputusan-keputusan (Suprianto, 1991) dalam

Simanjuntak (2010).

Pada penelitian ini, analisis deskriptif dilakukan dengan cara membuat

tabel berdasarkan jawaban dari responden, jawaban dari responden ini berupa data

tentang karakteristik konsumen seperti umur, jenis kelamin, tingkat pendapatan

dan tempat tinggal serta keterangan lain yang dibutuhkan dari responden.

Data-data tersebut akan ditabulasikan yang kemudian akan dipersentasekan untuk

mementukan faktor-faktor yang dominan.

3.4.2 Analisis Cochran Q Test

Metode Cochran Q Test merupakan riset pendahuluan untuk menentukan

atribut-atribut apa saja yang melekat pada produk (Simamora 2002) dalam

Mangarantua (2010), atribut tersebut saling berhubungan dan membentuk brand

image dari merek tersebut dengan membandingkan nilai Cochran terhadap nilai


(18)

Untuk menentukan atribut-atribut apa saja yang melekat pada suatu

produk adalah dengan memberikan pertanyaan kepada responden dengan pilihan

tertutup yaitu”Ya” dan”Tidak”. Data tersebut di nilai pada skala nominal, dimana

nilai”Ya” di tentukan sama dengan 1 dan ”nilai Tidak” di tentukan sama dengan 0.

Angka –angka tersebut di cari nilai Q hitung (Cochran test). Atribut – atribut

yang melekat pada produk dapat diterima apabila hasil uji menunjukan Q hitung

lebih kecil dari X2 (chi- square) tabel.

Kuisioner pendahuluan di uji menggunkan Cochran Q test dengan tahapan sebagai

berikut:

1. Mencari Q hitung dengan rumus sebagai berikut :

k

n

−¿

i

Rin❑2

(k−1)

[

k

i k

C12−

(

i k

C1

)

❑2

]

¿

dimana:

K = Jumlah Hitung

C = Jumlah yang menjawab “ya” dari setiap blok

R = Jumlah yang menjawab “ya” dari semua atribut di tiap blok

2. Penentuan Q tabel dengan cara Q tabel di ukur dengan = 0.05 derajatᾲ

dengan kebebasan (dk) = jumloah atribut -1 dan akan di peroleh dari tabel


(19)

Daftar atribut traktor tangan yang di ajukan pada kuisioner

pendahuluan di tampilkan pada tabel 2 berikut:

Tabel 2. Daftar Atribut yang Akan di uji Pada Analisis Cochran Q Test

No Atribut

1 Ukuran traktor 2 Ketebalan mata bajak

3 Daya tahan rangka badan & mesin traktor 4 Tenaga mesin

5 Mudah diperbaiki

6 Keandalan di berbagai kondisi tanah (sawah kering/sawah hujan) 7 Hemat bahan bakar

8 Mudah dalam perawatan

9 Mudah dalam pengoperasian mesin

10 Ketersedian suku cadang mesin yang mudah 11 Harga suku cadang yang murah

12 Pelayanan perbaikan mesin

13 Tempat penjualan/penyewaan mudah terjangkau 14 Promosi penjualan

15 Harga traktor roda dua murah 16 Harga sewa traktor murah 3.4.3 Customer Satisfaction Index (CSI)

Menurut (Massnick, 1997) dalam Mangarantua (2010) terdapat empat

langkah perhitungan CSI yaitu: Menentukan Means Important Score (MIS) dan

Mean Satisfaction Score (MSS ), membuat Weight Faktors (WF), membuat

Weight Score (WS) dan menentukan nilai CSI.

5. Menentukan Mean Importance Score (MIS) dan Mean Satisfaction Score

(MSS). Nilai ini berasal dari rata-rata tingkat kepentingan dan kinerja tiap

anggota:

MIS=

i=1

n Yi n dan MSS=

i=1 n

Yi n

Dimana: n = jumlah responden


(20)

Xi= Nilai Kinerja atribut ke- i

6. Membuat Weight Factors (WF)

Bobot ini merupakan persentase nilai Mis per atribut terhadap total

MIS seluruh atribut.

WFi= MIS

i=1 P

MISi x100

Dimana: p = Jumlah atribut kepentingan (k=21)

I = Atribut prinsip-prinsip ke-i

7. Membuat Weight Score (WS)

Bobot ini merupakan perkalian antara Weight Factor (WF) dengan rata-rata

tingkat kepuasan (Mean Satisfaction Score = MSS).

Wfi = WFix MSSi

Dimana: i = Atribut prinsip- prinsip ke –i.

8. Menentukan Customer Satisfaction index(CSI)

CS1=

i=1 P

WSi

5 x100

Skala kepuasan konsumen yang umum dipakai dalam interprestasi indek

adalah skala nol sampai satu hal ini terdapat pada panduan survey

kepuasan konsumen PT. Sucofindo dalam Oktaviani (2006) dijabarkan

dalam Tabel 3.

Tabel 3. Kriteria Indeks Kepuasan Anggota

Nilai Indek Kriteria Indek Kepuasan Anggota


(21)

0,66-0,80 Puas

0,51-0,65 Cukup Puas

0,35-0,50 Kurang Puas

0,00-0,34 Tidak Puas

Sumber: Panduan Survei Kepuasan Konsumen PT. Sucofindo dalam Oktaviani, 2006

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Kondisi Pertanian

Secara topografi Kecamatan Sangatta Selatan merupakan dataran

rendah yang memiliki kontur tanah relative datar hingga berbukit, oleh karena itu

kondisi tersebut dimanfaatkan untuk lahan pertanian seperti tanaman pangan.

Menurut penggunaan tanah di Kecamatan Sangatta Selatan terbagi menjadi dua


(22)

dipergunakan sebagian besar untuk tanaman padi dan sisanya kebun, hutan dan

lain-lainnya.

Petani di Kecamatan Sangatta Selatan memiliki kebiasaan pada saat

musim tanam padi tiba tanah yang dimilikinya akan digunakan untuk

menanam padi namun jika usai panen maka lahan tersebut akan ditanami

sayuran seperti terong,timun dan kedelai, hal ini dilakukan untuk

mengembalikan kesuburan tanah dan mendapatkan tambahan pendapatan.

Kecamatan Sangatta Selatan merupakan daerah yang dijadikan salah

satu sentra penanaman padi yang menghasilkan beras di Kabupaten Kutai

Timur. Penerapan teknologi di Kecamatan Sangatta Selatan khususnya

penggunaan traktor tangan mendapatkan respon yang baik oleh petani, hal

ini terlihat pada jumlah dan penggunaan lama yang mencapai 20 unit pada

tahun 2013. Kecamatan Sangatta Selatan telah memiliki 30 unit yang tersebar di

seluruh desa. Perincian jumlah traktor terdapat pada Tabel 4.

Tabel 4. Penyebaran Traktor Tangan di Kecamatan Sangatta Selatan, Tahun 2013

No Desa Jumlah Traktor (unit) Prosentase (%)

1. Sangatta Selatan 7 23,33

2. Singa Geweh 6 20,00

3. Sangkima 10 33,33

4. Teluk Singkama 7 23,33

Total 30 100

Sumber.UPTD Pertanian 2013.

Penggunaan traktor tangan di Kecamatan Sangatta Selatan sangat

membantu dalam proses pengolahan sawah yaitu waktu yang digunakan dalam


(23)

tersebut salah satu yang mengakibatkan adanya peningkatan hasil produksi

pertahunnya dari 7 ton mencapai 8 ton pada tahun 2012 menurut data monografi

Kecamatan Sangatta Selatan tahun 2012.

4.1.1 Sikap Petani Terhadap Atribut Traktor Tangan

Atribut traktor tangan di peroleh dengan cara Uji Cochran yang

menghasilkan atribut yang valid dan mampu menggambarkan kinerja serta

membentuk kepercayaan dan sikap konsumen.

1. Analisis Atribut Traktor Tangan Berdasarkan Uji Cochran

Dari hasil kuisioner terhadap responden, atribut traktor tangan sebelum

dan sesudah analisis berdasarkan uji Cochran seperti pada table 5, di bawah ini:

Tabel 5. Atribut Traktor Tangan Sebelum dan Sesudah Analisis uji Cochran

No. Atribut Sebelum Uji Cochran No. Atribut Sesudah Uji Cochran

1 Ukuran traktor 1 Ukuran traktor

2 Ketebalan mata bajak 2 Ketebalan mata bajak 3 Daya tahan rangka & mesin 3 Daya tahan rangka & mesin

4 Tenaga mesin 4 Tenaga mesin

5 Mudah diperbaiki 5 Mudah diperbaiki

6 Keandalan di berbagai kondisi 6 Keandalan di berbagai kondisi

7 Hemat bahan bakar 7 Hemat bahan bakar 8 Mudah perawatan 11 Harga suku cadang murah 9 Mudah pengoperasian 15 Harga traktor murah


(24)

10 Ketersediaan suku cadang

mudah 16 Harga sewa murah

11 Harga suku cadang murah 12 Pelayanan perbaikan mesin

13 Tempat penjualan mudah terjangkau

14 Promosi penjualan 15 Harga traktor murah 16 Harga sewa murah Sumber. Olah Data Primer, 2013

2. Analisis Kepentingan Petani Terhadap Atribut Traktor Tangan

Dari hasil analisis atribut traktor tangan sesudah uji Cochran, persepsi

responden terhadap tingkat kepentingan atribut traktor tangan seperti pada table 6,

di bawah ini:

Tabel 6. Persepsi Petani Terhadap Tingkat Kepentingan Atribut Traktor Tangan

No

. Atribut

Mean

Score Interpretasi

1 Ukuran traktor 4,6 Sangat Penting

2 Ketebalan mata bajak 5 Sangat Penting

3 Daya tahan rangka & mesin 4,73 Sangat Penting

4 Tenaga mesin 4,83 Sangat Penting

5 Mudah diperbaiki 4,5 Sangat Penting

6 Keandalan di berbagai kondisi 5 Sangat Penting

7 Hemat bahan bakar 5 Sangat Penting

8 Harga suku cadang murah 3,5 Penting

9 Harga traktor murah 5 Sangat Penting

10 Harga sewa murah 4,43 Sangat Penting

Sumber. Olah Data Primer, 2013


(25)

Dari hasil analisis atribut traktor tangan sesudah uji Cochran, persepsi

responden terhadap tingkat kepentingan atribut traktor tangan seperti pada table 7,

di bawah ini:

Tabel 7. Persepsi Petani terhadap Tingkat Kepentingan Atribut Traktor Tangan

No

. Atribut

Mean

Score Interpretasi

1 Ukuran traktor 3,87 Besar

2 Ketebalan mata bajak 4,2 Tebal

3 Daya tahan rangka & mesin 4,4 Sangat Kuat

4 Tenaga mesin 4,67 Sangat Besar

5 Mudah diperbaiki 3,3 Praktis

6 Keandalan di berbagai

kondisi 4,5 Sangat Handal

7 Hemat bahan bakar 3,47 Hemat

8 Harga suku cadang murah 3,37 Murah

9 Harga traktor murah 3,3 Murah

10 Harga sewa murah 3,3 Murah

Sumber. Olah Data Primer, 2013

4. Analisis Sikap Petani Terhadap Atribut Traktor Tangan

Dari hasil analisis atribut traktor tangan sesudah uji Cochran, persepsi

responden terhadap tingkat kinerja atribut traktor tangan seperti pada tabel 8, di

bawah ini:

Tabel 8. Nilai Persepsi Petani Terhadap Tingkat Kinerja Atribut Traktor Tangan

No. Atribut Mean Score

1 Ukuran traktor 3,87

2 Ketebalan mata bajak 4,2

3 Daya tahan rangka & mesin 4,4

4 Tenaga mesin 4,67

5 Mudah diperbaiki 3,4

6 Keandalan di berbagai kondisi 4,5

7 Hemat bahan bakar 3,47

8 Harga suku cadang murah 3,37

9 Harga traktor murah 3,33

10 Harga sewa murah 3,33


(26)

Sumber. Olah Data Primer, 2013

5. Kepuasan Petani Terhadap Atribut Trator Tangan

Dari hasil analisis tingkat kepentingan dan kinerja atribut traktor tangan

sesudah uji Cochran, tingkat kepuasan responden terhadap atribut traktor tangan

seperti pada table 9, di bawah ini:

Tabel 9. Tingkat Kepuasan Petani Terhadap Atribut Traktor Tangan

No. Atribut Mean Importan

Score (X)

Weigh t Faktor

Mean Satisfaction

Score (Y)

Weight Score

1 Ukuran traktor 4,6 0,09 3,83 0,378

2 Ketebalan mata

bajak 5 0,107 4,17 0,448

3 Daya tahan

rangka & mesin 4,73 0,102 4,33 0,440

4 Tenaga mesin 4,83 0,104 4,67 0,484

5 Mudah

diperbaiki 4,5 0,097 3,33 0,322

6 Keandalan di

berbagai kondisi 5 0,107 4,5 0,483

7 Hemat bahan

bakar 5 0,107 3,5 0,376

8 Harga suku

cadang murah 3,5 0,075 3,33 0,250

9 Harga traktor

murah 5 0,107 3,33 0,357


(27)

murah

Rata-rata 3,86

CSI 77 %

Sumber. Olah Data Primer, 2013

4.2 Pembahasan.

4.2.1 Analisis Atribut Berdasarkan Uji Cochran

Uji Cochran dilakukan pada 16 atribut yang berhasil dieksplorasi dari

wawancara langsung dengan petani. Kuesioner pada uji ini berbentuk kuesioner

tertutup yang hanya disediakan jawaban “Ya” dan “Tidak” jawaban “Ya di pilih

apabila responden setuju bahwa atribut penting dan jawaban “Tidak” jika menurut

responden tidak penting.

Atribut-atribut yang diuji menggunakan Uji Cochran meliputi (1) ukuran

badan traktor, (2) ketebalan mata bajak , (3) daya tahan rangka badan traktor, (4)

tenaga mesin, (5) mudah di perbaiki rangka dan mesin, (6) keandalan di berbagai

kondisi tanah (sawah kering/hujan), (7) hemat bahan bakar, (8) mudah dalam

pengoperasin mesin, (9) mudah dalam perawatan (10) ketersediaan suku cadang

mesin yang banyak, (11) harga suku cadang yang murah, (12) pelayanan

perbaikan mesin, (13) tempat penjualan atau penyewaan mudah terjangkau, (14)


(28)

Hasil pengujian menggunakan Cochran Q Test menghasilkan 10 atribut

yang di anggap penting dan dipertimbangkan oleh responden dalam melakukan

proses keputusan pembelian/penggunaan. Atribut-atribut tersebut meliputi (1)

Ukuran Badan traktor, (2) Ketebalan mata bajak, (3) Daya tahan rangka badan

traktor, (4) Tenaga mesin, (5) Mudah diperbaiki mesin dan rangka, (6)

Keandalan di berbagai kondisi tanah (sawah kering atau sawah tadah hujan), (7)

Hemat bahan bakar, (8) harga Suku cadang yang murah, (9) Harga Traktor

murah, dan (10) Harga sewa yang murah. 10 atribut ini selanjutnya akan

digunakan pada kuesioner lanjutan, serta menghitung tingkat kepentingan dan

kinerja dari merek traktor yang digunakan oleh petani.

Atribut-atribut yang tidak layak diantaranya adalah 1) mudah dalam

perawatan, 2) mudah dalam pengoperasian mesin, 3) pelayanan perbaikan mesin,

4) tempat penjualan atau penyewaan yang terjangkau, 5) ketersediaan suku

cadang, dan 6) promosi penjualan. Atribut tersebut di anggap petani tidak

terlalu berpengaruh dalam penggunaan traktor tangan contohnya pelayanan

perbaikan mesin tidak di perlukan karena terdapat mekanik lokal yang

mampu memperbaikinya. Tabel 10, menampilkan atribut sebelum dan sesudah di

Uji Cochran.

Tabel 10. Atribut-atribut Sebelum dan Sesudah Analisis Cochran Q Test

No .

Atribut Sebelum Uji Cochran No. Atribut Sesudah Uji

Cochran

1 Ukuran traktor 1 Ukuran traktor

2 Ketebalan mata bajak 2 Ketebalan mata bajak 3 Daya tahan rangka & mesin 3 Daya tahan rangka & mesin

4 Tenaga mesin 4 Tenaga mesin

5 Mudah diperbaiki 5 Mudah diperbaiki


(29)

kondisi

7 Hemat bahan bakar 7 Hemat bahan bakar

8 Mudah perawatan 8 Harga suku cadang murah 9 Mudah pengoperasian 9 Harga traktor murah 10 Ketersediaan suku cadang mudah 10 Harga sewa murah 11 Harga suku cadang murah

12 Pelayanan perbaikan mesin

13 Tempat penjualan mudah terjangkau 14 Promosi penjualan

15 Harga traktor murah 16 Harga sewa murah Sumber. Olah Data Primer, 2013

4.2.2 Analisis Kepentingan Petani Terhadap Atribut Traktor Tangan Analisis tingkat kepentingan atribut berguna untuk mengetahui tingkat kecenderungan atribut yang dianggap paling penting hingga tidak penting oleh responden dalam pengambilan keputusan pembelian. Tingkat kepentingan atribut diperoleh berdasarkan hasil prosentase atribut yang di nilai oleh petani responden kemudian akan dihitung pada rentang skala interval. Tabel 11. Persepsi Responden terhadap Tingkat Kepentingan Atribut Traktor

Tangan (n=30)

No

. Atribut

Mean

Score Interpretasi

1 Ukuran traktor 4,6 Sangat Penting

2 Ketebalan mata bajak 5 Sangat Penting 3 Daya tahan rangka & mesin 4,73 Sangat Penting

4 Tenaga mesin 4,83 Sangat Penting

5 Mudah diperbaiki 4,5 Sangat Penting

6 Keandalan di berbagai

kondisi 5 Sangat Penting

7 Hemat bahan bakar 5 Sangat Penting

8 Harga suku cadang murah 3,5 Penting 9 Harga traktor murah 5 Sangat Penting 10 Harga sewa murah 4,43 Sangat Penting Sumber. Olah Data Primer, 2013

Pemetaaan dilakukan dengan cara menghitung nilai rata-rata (mean score) kemudian penetuan rentang diperoleh dengan cara nilai tertinggi yaitu


(30)

lima di kurangi nilai terendah satu dan di bagi nilai seluruh skala (5-1)/5 = 0,8. Rentang skala ini digunakan untuk mengiterpretasikan hasil analisis rata-rata (mean score) terhadap tingkat kepentingan tiap atribut. Rentang skala tersebut adalah sebagai berikut:

1,00 – 1,80 = Sangat tidak penting 1,81 – 2,60 = Tidak Penting 2,61 – 3,40 = Biasa

3,41 – 4,20 = Penting

4,21 – 5,00 = Sangat Penting

Rentang skala tersebut digunakan untuk menganalisis 10 atribut traktor tangan yang telah di uji Cochran, pada tabel 16, persepsi responden terhadap tingkat kepentingan Atribut traktor tangan dengan jumlah responden 30.

Berdasarkan perhitungan rata-rata (mean score) yang terdapat di Tabel 17

maka hasil perhitungan masing-masing kepetingan atribut traktor tangan sebagai

berikut:

1. Ukuran traktor

Ukuran badan traktor memiliki nilai rata-rata sebesar 4,6 dan di anggap

sangat penting. Ukuran badan traktor menjadi sangat penting karena dapat

mempengaruhi kinerja traktor dengan si pengguna hal berkaitan dengan jarak

antara mata bajak, garis atau gagang kendali terhadap pengguna, Ukuran di lihat

dari dimensi traktor tangan yaitu panjang, tinggi dan lebar. Jika ukuran traktor

lebih pendek atau kecil menyebabkan jarak tersebut menjadi lebih dekat dan

mempersulit posisi pengguna pada kondisi yang lebih ideal untuk

mengoperasikan traktor sedangkan ukuran traktor besar maka jarak antara


(31)

2. Ketebalan mata bajak

Atribut ketebalan mata bajak di anggap sangat penting oleh petani

responden dengan nilai rata-rata 5. Ketebalan mata bajak mempengaruhi pada

proses pengolahan pada kondisi lahan sawah yang memiliki tekstur tanah liat,

kering dan gembur (mudah hancur), oleh karena itu petani menuntut ketebalan

mata bajak agar mempermudah dalam proses mengolah tanah di segala jenis.

Mata bajak yang tipis akan cepat tumpul sehingga sulit untuk membalikkan tanah

dan membutuhkan tekanan lebih besar dari tenaga mesin, proses tersebut akan

membuat mesin lebih cepat panas.

3. Daya tahan rangka badan dan mesin traktor

Daya tahan rangka badan traktor memiliki rata-rata sebesar 4,73

artinya atribut tersebut sangat penting yang harus ada pada traktor tangan. Daya

tahan rangka badan traktor sangat diperlukan untuk dapat digunakan dalam waktu

yang relatif lama dan bukan peralatan mudah rusak, karena mengakibatkan biaya

menjadi produksi menjadi bertambah untuk setiap perbaikan rangka dan mesin.

Oleh karena itu responden sangat menginginkan kondisi traktor yang memiliki

daya tahan kuat.

4. Tenaga mesin

Responden memiliki persepsi sangat penting terhadap tenaga mesin

dengan rata-rata sebesar 4,83. Tenaga mesin berpengaruh terhadap kekuatan

dalam pembalikan tanah, kecepatan maksimun pada saat mengolah sawah di


(32)

berpengaruh terhadap waktu pengolahan yang lebih cepat dan penggunaan

bahan bakar.

5. Mudah di perbaiki mesin dan rangka

Mudah diperbaiki mesin dan rangka merupakan hal yang sangat

penting dengan rata-rata sebesar 4,5. Kemudahan dalam perbaikan sangat

membantu petani responden untuk dapat memperbaiki jika kondisi rangka atau

mesin sedang mengalami kerusakan dapat di perbaiki sendiri tanpa harus ke

bengkel dan tidak mengeluarkan biaya yang terlalu besar.

6. Keandalan di berbagai kondisi tanah (sawah kering atau sawah tadah hujan) Pada tanah pertanian, sifat mekanis tanah yang terpenting adalah reaksi

tanah terhadap gaya-gaya yang bekerja pada tanah, dimana salah satu

bentuknya yang dapat diamati adalah perubahan tingkat kepadatan tanah (Yunus,

2004). Kandungan air tanah sangat berpengaruh terhadap pengolahan tanah, pada

saat kandungan air tanah relatif sedikit (pF 3,5) tahanan tanah meningkat

sehingga mengurangi daya penetrasi alat pengolahan tanah untuk menembus

lapisan tanah serta memperbesar tenaga untuk menarik alat (Djoyowasito, 2002)

Sebuah produk khususnya alat yang digunakan untuk mengolah tanah harus dapat

di andalkan di berbagai kondisi Oleh karena itu petani menuntut untuk traktor

yang digunakan harus dapat mengantisipasi kondisi tersebut dengan rata-rata

sebesar 5.

7. Hemat bahan bakar

Bahan bakar merupakan hal yang sangat berpengaruh dalam


(33)

mengharapkan traktor tangan yang memiliki daya hemat terhadap bahan bakar

dengan satuan liter per jam dimana traktor tangan mempunyai waktu kerja 9 jams

per hari karena harga bahan bakar cenderung mengalami peningkatan.

8. Harga suku cadang yang murah

Responden menganggap harga suku cadang yang murah berada pada

posisi yang penting yaitu sebesar 3, 5. Penting artinya harga suku cadang

masih relatif tidak terlalu mahal walaupun ada beberapa bagian suku cadang

yang mahal namun benda tersebut akan keluar jika pemakaian mesin atau rangka

sudah aus (batas pemakaian), selain itu suku cadang traktor tangan dapat di

modifikasi dengan suku cadang yang lain dan mirip penggunaannya.

9. Harga traktor tangan murah

Harga traktor tangan murah sangat penting bagi petani dengan besaran

rata-rata yaitu 5. Harga traktor tangan murah sangat diperlukan petani mengingat

kondisi ekonomi petani responden yang pendapatan perbulan atau diluar

usahatani kurang dari Rp. 500.000,-. Serta harga traktor yang cukup tinggi

berkisar 14 juta sampai 20 juta.

10. Harga sewa traktor tangan murah

Harga sewa traktor tangan murah sangat penting bagi petani yang

masih melakukan penyewaan tiap musimnya, jika harga sewa murah akan

berakibat pada kecilnya biaya yang harus dikeluarkan petani dalam sekali masa


(34)

terhadap 10 atribut tingkat kepentingan di atas menghasilkan bahwa atribut yang

melekat pada traktor tangan adalah sangat penting yang diperhatikan oleh

petani responden sedangkan yang di anggap penting hanya harga suku

cadang yang murah. kesebelas atribut tersebut dapat dijadikan untuk menjadi

pertimbangan dalam membedakan atau mencari merek yang sesuai dengan

kebutuhan.

4.2.3 Analisis Kinerja Atribut Traktor Tangan

Responden memiliki tingkat kepercayan yang berbeda-beda pada kinerja

masing-masing atribut tiap merek. Tingkat kepercayaan akan menggambarkan

seberapa kuat responden percaya terhadap kinerja dari masing-masing atribut

yang akan di uji. Hasil penilaian tingkat kepercayaan di ukur menggunakan mean

score pada masing-masing atribut traktor tangan, kemudian di interpretasikan

menggunakan skala interval seperti pada pengukuran tingkat kepentingan atribut.

Hasil kepercayan responden terhadap tingkat kinerja traktor tangan dapat dilihat

pada tabel 12 berikut:

Tabel 12. Persepsi Petani terhadap Tingkat Kepentingan Atribut Traktor Tangan

No. Atribut Mean Score Interpretasi

1 Ukuran traktor 3,87 Besar

2 Ketebalan mata bajak 4,2 Tebal

3 Daya tahan rangka & mesin 4,4 Sangat Kuat

4 Tenaga mesin 4,67 Sangat Besar

5 Mudah diperbaiki 3,3 Praktis

6 Keandalan di berbagai kondisi 4,5 Sangat Handal

7 Hemat bahan bakar 3,47 Hemat

8 Harga suku cadang murah 3,37 Murah

9 Harga traktor murah 3,3 Murah

10 Harga sewa murah 3,3 Murah


(35)

Berdasarkan hasil rata-rata tingkat kinerja atribut traktor tangan

tersebut menunjukan bahwa hasil kepercayaan terhadap kinerja responden pada

masing-masing atribut traktor tangan adalah sebagai berikut:

1. Ukuran Badan traktor

Atribut ukuran badan traktor merek Kubota memperoleh nilai rata-rata

3,87 dengan interpretasi bahwa traktor tangan tersebut memiliki tingkat

kepercayaan terhadap kinerja yaitu besar. Ukuran traktor merek panjang

2760 milimeter, lebar 1140/921 milimeter, tinggi 1400/1250 milimeter dan berat

300/250 kilogram, ukuran tersebut mempengaruhi akan jarak aman bagi operator

atau pengguna dan dapat berpengaruh pada kinerja traktor di lapangan.

2. Ketebalan Mata Bajak

Traktor tangan memiliki kondisi mata bajak yang Sangat Tebal dengan

rata-rata sebesar 4,20 mata bajak yang tebal mengakibatkan mudahnya mencapai

kedalaman tanah yang di inginkan karena dapat mencapai 18 sampai dengan 20

cm selain itu hasil olahan merata dengan cepat dan mampu di berbagai kondisi

tanah serta tidah mudah (aus).

3. Daya Tahan Rangka Badan dan Mesin traktor

Daya tahan traktor secara keseluruhan memiliki waktu yang berbeda

contohnya mesin dapat bertahan selama 6 tahun dengan pemakaian yang

normal (sesuai dengan anjuran teknis). Traktor tangan memiliki daya tahan

kuat dengan rata-rata sebesar 4,40. Daya tahan mesin pada umumnya


(36)

mengakibatkan daya menjadi turun atau kurang dari 5 tahun dengan

kerusakan kecil seperti kabel tuas kopling dan rem yang cepat aus, kemudian

tutup tangki yang kendur dan bagian lainnya seperti mesin, rangka besi

maupun karet pemutar memiliki daya tahan yang kuat dan mampu bertahan

hingga 5-6 tahun.

4. Tenaga Mesin

Tenaga mesin terbilang sangat besar dengan rata-rata sebesar 4,67. Tenaga

mesin traktor pada saat di lapangan mampu bekerja melebihi tenaga

maksimum yaitu mencapai lebih dari daya maksimum yaitu 9 hp/rpm memiliki

kecepatan maju artinya setiap kali meningkatkan kapasitas kerja tanpa harus

menambah berat atau jumlah unit tenaga penggerak yang membebani tanah.

5. Mudah di Perbaiki Rangka dan Mesin

Persepsi rata-rata responden relatif praktis yaitu sebesar 3,40 hal ini

dikarenakan rangka dan Mesin traktor tangan cukup mudah untuk di perbaiki

sendiri dan sebagian petani responden telah cukup berpengalaman dalam

mencoba memperbaikinya (hanya mengganti suku cadangnya) ataupun terdapat

bengkel tradisional milik petani yang dapat membantu. Namun ada beberapa

kerusakan yang sulit untuk diperbaiki sendiri dan membutuhkan tenaga ahli.

6. Keandalan di Berbagai Kondisi Tanah (Sawah kering atau sawah tadah hujan)

Kondisi tanah sawah kering atau tadah hujan menyebab tekstur tanah

mengalami kekurangan air atau terlalu banyak air (tanah menjadi liat).


(37)

sebesar 4,50, hal ini dikarenakan traktor mampu mengolah tanah hanya dua

kali proses tahapan pengolahan tanah yaitu pembajakan, pengglebekan, dan

penggaruan. Sementara pada lahan kering hanya memerlukan satu tahapan

yaitu pembajakan dan penggaruan atau pengglebekan tergantung jenis tanah pada

lahan kering tersebut. Selain itu traktor tangan mampu dijalankan pada lahan

sawah sempit dan mudah untuk di belokan setiap tikungan. Pada lahan kering

hanya memerlukan dua tahapan yaitu pembajakan dan penggaruan atau

pengglebekan tergantung jenis tanah pada lahan kering tersebut dan kebiasaan

masyarakat sekitar (Yunus, 2004).

7. Hemat Bahan Bakar

Berdasarkan hemat bahan bakar menurut petani memiliki rata-rata sebesar

3,47 artinya Hemat. Hal ini dibuktikan pada saat pengoperasian mesin petani

mengisi satu tangki penuh (9,8 liter) dapat bertahan hingga jam 2 sore (waktu

kerja traktor mulai jam 8 pagi sampai jam 5 sore), 1 jam menghabiskan 1,5 liter

solar.

8. Harga Suku Cadang yang Murah

Menurut petani responden harga suku cadang traktor tangan yang

murah relatif standar atau biasa sebesar 3,37 yang artinya sedikit lebih

murah. Namun secara keseluruhan harga suku cadang traktor tangan hampir

rata-rata sama dengan mesin motor pada umumnya atau hanya beberapa bagian suku


(38)

9. Harga Traktor tangan yang Murah

Traktor tangan memiliki harga yang relatif lebih murah dengan tingkat

kinerja atau kepercayaan petani sebesar 3,83. Harga traktor sebesar 19.000.000,-

10. Harga Sewa Traktor tangan yang Murah

Harga sewa Traktor tangan di Kecamatan Sangatta Selatan relatif lebih

murah dengan nilai rata-rata sebesar 2,27, namun tergantung dari kebijakan

pemilik traktor (milik pribadi atau milik dinas). Harga sewa traktor tangan

kisaran Rp.2.000.000,- sampai dengan Rp.2.500.000,- ada juga yang

perhitungannya Rp. 250.000,- per hektar dan Rp. 50.000,-/hari, harga tersebut

dapat mempengaruhi besaran penerimaan panen padi bagi petani.

4.2.4 Analisis Sikap Petani Terhadap Atribut Traktor Tangan

Tabel 13. Nilai Persepsi Petani terhadap Tingkat Kinerja Atribut Traktor Tangan

No. Atribut Mean Score

1 Ukuran traktor 3,87

2 Ketebalan mata bajak 4,2

3 Daya tahan rangka & mesin 4,4

4 Tenaga mesin 4,67

5 Mudah diperbaiki 3,4

6 Keandalan di berbagai kondisi 4,5

7 Hemat bahan bakar 3,47

8 Harga suku cadang murah 3,37

9 Harga traktor murah 3,33

10 Harga sewa murah 3,33

Rata-rata 3,65

Sumber. Olah Data Primer, 2013

4.2.5 Kepuasan Petani Terhadap Traktor Tangan

Penelitian kepuasan petani terhadap traktor tangan di analisis


(39)

analisis kepuasan menggunakan CSI akan menggambarkan tingkat kepuasan

petani pada tahap sangat puas, puas, netral, tidak puas dan sangat tidak

puas.

Table 14. Tingkat Kepuasan Petani Terhadap Atribut Traktor Tangan

No . Atribut Mean Importan Score (X) Weigh t Faktor Mean Satisfactio n Score (Y)

Weight Score

1 Ukuran traktor 4,6 0,09 3,83 0,378

2 Ketebalan mata bajak 5 0,107 4,17 0,448

3 Daya tahan rangka &

mesin 4,73 0,102 4,33 0,440

4 Tenaga mesin 4,83 0,104 4,67 0,484

5 Mudah diperbaiki 4,5 0,097 3,33 0,322

6 Keandalan di berbagai

kondisi 5 0,107 4,5 0,483

7 Hemat bahan bakar 5 0,107 3,5 0,376

8 Harga suku cadang

murah 3,5 0,075 3,33 0,250

9 Harga traktor murah 5 0,107 3,33 0,357

10 Harga sewa murah 4,5 0,097 3,33 0,322

Rata-rata 3,86

CSI 77 %

Sumber. Olah data primer, 2013

Atribut yang di rasa petani cukup puas adalah ukuran traktor, ketebalan

matabajak, tenaga mesin, daya tahan, keandalan di berbagai kondisi tanah,

hemat bahan bakar, mudah diperbaiki, harga traktor tangan murah, dan harga

sewa traktor tangan murah. Petani responden yang mengatakan puas pada kinerja

traktor tangan adalah sebesar 77 % (0, 77 dalam rentang skala 0,66- 0,80). Rasa

puas responden timbul akibat pengaruh kinerja dari atribut-atribut yang melekat

pada produk.


(40)

Tipe traktor tangan yang banyak digunakan petani responden dianalisis

berdasarkan hasil tabulasi data penelitian yang di dapat. Berdasarkan hasil

analisis, dari tiga jenis tipe traktor tangan yang digunakan yang paling banyak

digunakan peta41ni adalah tipe RD 85 DI sebesar 46,67 %, YM 80 sebesar

26,67%, dan G-3000 sebesar 26,67 %. Tipe RD 85 DI merupakan tipe traktor

tangan merek Kubota, YM 80 merupakan tipe dari merek Yanmar, dan G-3000

merupakan tipe dari merek Quick.

Tipe RD 85 DI memilikiprosentase tertinggi dalam penggunaannya karena

tipe ini memiliki kapasitas kerja yang tinggi disbanding yang lainnya yaitu

sebesar 11,48 Jam/Ha, disamping itu tipe RD 85 DI memiliki atribut yang dinilai

oleh responden puas dalam menggunakannya.

Table 15. Tingkat Kepercayaan Petani Terhadap Tipe Traktor Tangan

No. Tipe Traktor Model/Merek

Kapasitas Kerja (Jam/Ha) Responden Lahan Basah Lahan Kering Jumlah Prosentase(%)

1 YM 80 Yanmar 11.6 10 8 26.67

2 G-3000 Quick 10.13 9.78 8 26.67

3 RD 85 D1 Kubota 11.48 11 14 46.67

Jumlah 30 100

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan penelitian ini, maka dapat

disimpulkan sebagai berikut:


(41)

yang di anggap penting. Atribut-atribut tersebut meliputi (1) Ukuran Badan

traktor, (2) Ketebalan mata bajak, (3) Daya tahan rangka badan traktor, (4)

Tenaga mesin, (5) Mudah diperbaiki mesin dan rangka, (6) Keandalan

di berbagai kondisi tanah (sawah kering atau sawah tadah hujan), (7) Hemat

bahan bakar, (8) harga Suku cadang yang murah, (9) Harga Traktor murah,

dan (10) Harga sewa yang murah.

2. Berdasarkan hasil rata-rata tingkat kinerja atribut traktor tangan

menunjukan bahwa hasil kepercayaan terhadap pada masing-masing

atribut adalah tinggi dengan tingkat interpretasi yang berbeda-beda.

3. Tingkat kepuasan petani responden pada kinerja atribut traktor tangan

adalah sebesar 77 %.

4. Tipe traktor yang banyak digunakan petani di Sangatta Selatan adalah RD

85 DI yang merupakan merek Kubota dengan tingkat kepercayaan 46,67 %.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan penelitian ini, maka penulis

menyarankan sebagai berikut:

1. Pihak produsen sebaiknya memproduksi traktor tangan mudah dioperasikan,

mudah dalam perawatan, pelayanan perbaikan mesin yang mudah serta

harga yang relative murah.

2. Pihak produsen dan pemerintah sebaiknya memberikan pelatihan teknis


(42)

DAFTAR PUSTAKA

Anne, Ahhira. 2012 . Alat dan Mesin pertanian.http://www.anneahira.com/alat-dan-mesin-pertanian.htm.Diakses pada hari Minggu, tanggal 29 April 2012

Anonim. 2012. Alat dan Mesin Pertanian .http: //id.w ikipedia .org/wik i/Alat_ dan_mesin _ pertanian.Diakses pada hari Minggu, tanggal 29 April 2012.Makassar.


(43)

[BSN] Balai Standar Nasional Indonesia. 2010. Unjuk Kerja dan Cara Uji Traktor Roda Dua. Jakarta http// : www.sni.go.id.

Chanifah, 2009. Analisis Sikap dan Kepuasan Petani Terhadap Atribut Benih Padi Hibrida. [Skripsi]. Bogor : Fakultas Ekonomi Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Ciptohadijoyo, 1990. Kapasitas Kerja dan Efisiensi Kerja Alat dan Mesin Pertanian, UGM, Jakarta.

Gultom B, 1996. Optimalisasi Penerapan Mekanisasi Penggunaan Alat dan Mesin Pertanian Pada Pembangunan Pertanian. Proceeding Simposium Nasional dan Kongres VI Peragi, Jakarta.

Lisyanto, 2002. Pengembangan Teknologi Berbasis Pertanian (Modal Kemandirian dalam Menghadapi Era Global). [makalah] Program Pasca Sarjana, Intitut Pertanian Bogor.

Mangaratua, D. 2010. Analisis Sikap dan Kepuasan Petani Terhadap Padi Hibrida. [Skripsi]. Bogor : Fakultas Ekonomi Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Moens, 1978. Objektive Of Agricultural Mchanization. Paper in Agricutural Mechanization Strategi, Nuffic The Law/LHW. Institut Pertanian Bogor.

Nawawi, Gunawan. 2001.Pengenalan Alat dan Mesin Pertanian. SMK Pertanian.Jakarta

Sakai, J. 2009. Traktor 2-Roda. Laboratorium Alat dan Mesin Budidaya Pertanian. Bogor. Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Teknik Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Rangkuti, P. 2007. Jaringan komunikasi Petani Dalam Adopsi Inovasi Teknologi Pertanian. [Thesis]. Bogor : Sekolah Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor. [0738-2010].

Soebagyo, 1978. Kebijakan Pengembangan Mekanisasi Pertanian di Indonesia, IPB Bogor.

Suhaeti, N. 2002. Inkorporasi Perspektif Gender dalam Pengembangan Rekayasa Alat dan Mesin Pertanian. Bogor. Puslitbang Sosek, Deptan Bogor dan Balai Penelitian Tanaman Pangan.

Sujatmiko, at.al, 1990. Prospek Pengembangan Alat Mesin Tanaman Pangan, Jakarta.


(44)

(1)

analisis kepuasan menggunakan CSI akan menggambarkan tingkat kepuasan petani pada tahap sangat puas, puas, netral, tidak puas dan sangat tidak puas.

Table 14. Tingkat Kepuasan Petani Terhadap Atribut Traktor Tangan No . Atribut Mean Importan Score (X) Weigh t Faktor Mean Satisfactio n Score (Y)

Weight Score

1 Ukuran traktor 4,6 0,09 3,83 0,378

2 Ketebalan mata bajak 5 0,107 4,17 0,448

3 Daya tahan rangka &

mesin 4,73 0,102 4,33 0,440

4 Tenaga mesin 4,83 0,104 4,67 0,484

5 Mudah diperbaiki 4,5 0,097 3,33 0,322

6 Keandalan di berbagai

kondisi 5 0,107 4,5 0,483

7 Hemat bahan bakar 5 0,107 3,5 0,376

8 Harga suku cadang

murah 3,5 0,075 3,33 0,250

9 Harga traktor murah 5 0,107 3,33 0,357

10 Harga sewa murah 4,5 0,097 3,33 0,322

Rata-rata 3,86

CSI 77 %

Sumber. Olah data primer, 2013

Atribut yang di rasa petani cukup puas adalah ukuran traktor, ketebalan matabajak, tenaga mesin, daya tahan, keandalan di berbagai kondisi tanah, hemat bahan bakar, mudah diperbaiki, harga traktor tangan murah, dan harga sewa traktor tangan murah. Petani responden yang mengatakan puas pada kinerja traktor tangan adalah sebesar 77 % (0, 77 dalam rentang skala 0,66- 0,80). Rasa puas responden timbul akibat pengaruh kinerja dari atribut-atribut yang melekat pada produk.


(2)

Tipe traktor tangan yang banyak digunakan petani responden dianalisis berdasarkan hasil tabulasi data penelitian yang di dapat. Berdasarkan hasil analisis, dari tiga jenis tipe traktor tangan yang digunakan yang paling banyak digunakan peta41ni adalah tipe RD 85 DI sebesar 46,67 %, YM 80 sebesar 26,67%, dan G-3000 sebesar 26,67 %. Tipe RD 85 DI merupakan tipe traktor tangan merek Kubota, YM 80 merupakan tipe dari merek Yanmar, dan G-3000 merupakan tipe dari merek Quick.

Tipe RD 85 DI memilikiprosentase tertinggi dalam penggunaannya karena tipe ini memiliki kapasitas kerja yang tinggi disbanding yang lainnya yaitu sebesar 11,48 Jam/Ha, disamping itu tipe RD 85 DI memiliki atribut yang dinilai oleh responden puas dalam menggunakannya.

Table 15. Tingkat Kepercayaan Petani Terhadap Tipe Traktor Tangan No. Tipe Traktor Model/Merek

Kapasitas Kerja (Jam/Ha) Responden Lahan Basah Lahan Kering Jumlah Prosentase(%)

1 YM 80 Yanmar 11.6 10 8 26.67

2 G-3000 Quick 10.13 9.78 8 26.67

3 RD 85 D1 Kubota 11.48 11 14 46.67

Jumlah 30 100

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan penelitian ini, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:


(3)

yang di anggap penting. Atribut-atribut tersebut meliputi (1) Ukuran Badan traktor, (2) Ketebalan mata bajak, (3) Daya tahan rangka badan traktor, (4) Tenaga mesin, (5) Mudah diperbaiki mesin dan rangka, (6) Keandalan di berbagai kondisi tanah (sawah kering atau sawah tadah hujan), (7) Hemat bahan bakar, (8) harga Suku cadang yang murah, (9) Harga Traktor murah, dan (10) Harga sewa yang murah.

2. Berdasarkan hasil rata-rata tingkat kinerja atribut traktor tangan menunjukan bahwa hasil kepercayaan terhadap pada masing-masing atribut adalah tinggi dengan tingkat interpretasi yang berbeda-beda.

3. Tingkat kepuasan petani responden pada kinerja atribut traktor tangan adalah sebesar 77 %.

4. Tipe traktor yang banyak digunakan petani di Sangatta Selatan adalah RD 85 DI yang merupakan merek Kubota dengan tingkat kepercayaan 46,67 %.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan penelitian ini, maka penulis menyarankan sebagai berikut:

1. Pihak produsen sebaiknya memproduksi traktor tangan mudah dioperasikan, mudah dalam perawatan, pelayanan perbaikan mesin yang mudah serta harga yang relative murah.

2. Pihak produsen dan pemerintah sebaiknya memberikan pelatihan teknis dalam penggunaan alsintan khususnya traktor tangan.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Anne, Ahhira. 2012 . Alat dan Mesin pertanian. http://www.anneahira.com/alat-dan-mesin-pertanian.htm.Diakses pada hari Minggu, tanggal 29 April 2012

Anonim. 2012. Alat dan Mesin Pertanian .http: //id.w ikipedia .org/wik i/Alat_ dan_mesin _ pertanian.Diakses pada hari Minggu, tanggal 29 April 2012.Makassar.


(5)

[BSN] Balai Standar Nasional Indonesia. 2010. Unjuk Kerja dan Cara Uji Traktor Roda Dua. Jakarta http// : www.sni.go.id.

Chanifah, 2009. Analisis Sikap dan Kepuasan Petani Terhadap Atribut Benih Padi Hibrida. [Skripsi]. Bogor : Fakultas Ekonomi Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Ciptohadijoyo, 1990. Kapasitas Kerja dan Efisiensi Kerja Alat dan Mesin Pertanian, UGM, Jakarta.

Gultom B, 1996. Optimalisasi Penerapan Mekanisasi Penggunaan Alat dan Mesin Pertanian Pada Pembangunan Pertanian. Proceeding Simposium Nasional dan Kongres VI Peragi, Jakarta.

Lisyanto, 2002. Pengembangan Teknologi Berbasis Pertanian (Modal Kemandirian dalam Menghadapi Era Global). [makalah] Program Pasca Sarjana, Intitut Pertanian Bogor.

Mangaratua, D. 2010. Analisis Sikap dan Kepuasan Petani Terhadap Padi Hibrida. [Skripsi]. Bogor : Fakultas Ekonomi Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Moens, 1978. Objektive Of Agricultural Mchanization. Paper in Agricutural Mechanization Strategi, Nuffic The Law/LHW. Institut Pertanian Bogor.

Nawawi, Gunawan. 2001.Pengenalan Alat dan Mesin Pertanian. SMK Pertanian.Jakarta

Sakai, J. 2009. Traktor 2-Roda. Laboratorium Alat dan Mesin Budidaya Pertanian. Bogor. Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Teknik Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Rangkuti, P. 2007. Jaringan komunikasi Petani Dalam Adopsi Inovasi Teknologi Pertanian. [Thesis]. Bogor : Sekolah Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor. [0738-2010].

Soebagyo, 1978. Kebijakan Pengembangan Mekanisasi Pertanian di Indonesia, IPB Bogor.

Suhaeti, N. 2002. Inkorporasi Perspektif Gender dalam Pengembangan Rekayasa Alat dan Mesin Pertanian. Bogor. Puslitbang Sosek, Deptan Bogor dan Balai Penelitian Tanaman Pangan.

Sujatmiko, at.al, 1990. Prospek Pengembangan Alat Mesin Tanaman Pangan, Jakarta.


(6)