40 | L K j I P T a h u n 2 0 1 6
Gambar 3.13. Perbandingan Target Terhadap Realisasi Capaian IKU
Nilai LPPD Tahun 2016
Ketercapaian IKU sebesar 3.3993 pada LPPD Kota Balikpapan merupakan nilai kinerja atas kerja keras pemerintah kota Balikpapan
dan organisasi perangkat daerah dalam meningkatkan kapasitas dan Akuntabilitas LKjIP secara baik dalam rangka mewujudkan good
governance secara utuh di Kota Balikpapan.
Adapun IKU yang tidak tercapai 7 indikator berdasarkan pengolahan data Indikator Kinerja Utama Instansi Pemerintah Kota Balikpapan Tahun 2016
diuraikan sebagaimana berikut ini.
1. Pendapatan Asli Daerah PAD
Target IKU untuk Pendapatan Asli Daerah sebesar Rp.593.881.591.699 sampai
dengan akhir
tahun 2016
tercapai realisasi
sebesar Rp.560.364.263.457,29. Berdasarkan realisasi IKU capaian kinerja sebesar
94,36 artinya sasaran strategis pada IKU “TIDAK TERCAPAI” pada
tahun 2016. Adapun perbandingan target terhadap realisasi capaian IKU tergambar pada grafik dibawah ini.
3.0926 3.3993
2.9 2.95
3 3.05
3.1 3.15
3.2 3.25
3.3 3.35
3.4 3.45
Target IKU Realisasi IKU
Target IKU Realisasi IKU
41 | L K j I P T a h u n 2 0 1 6
Gambar 3.14.
Perbandingan Target Terhadap Realisasi Capaian IKU Pendapatan Asli Daerah
Tahun 2016 Permasalahan atau hambatan
tidak tercapainya indikator PAD pada tahun 2016 dipengaruhi oleh menurunnya pendapatan daerah dari sejumlah
sektor lapangan usaha di Kota Balikpapan, dikarenakan kondisi pertumbuhan ekonomi yang mengalami perlambatan pada tahun 2016.
Pertumbuhan ekonomi yang melambat pada tahun 2016 merupakan efek domino dari perlambatan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2015. kategori
yang memberikan pengaruh besar terhadap penurunan pertumbuhan ekonomi PDRB tahun 2015 adalah jasa perusahaan dengan penurunan
sebesar 8,14, Informasi dan Komunikasi dengan penurunan sebesar 5,68, dan Jasa Pendidikan dengan penurunan sebesar 8,14 serta 9
lapangan usaha yang menyumbang penurunan antara interval 0,09 - 4,83.
Upaya tindak lanjut yang disarankan untuk peningkatan PAD antara
lain : a.
Intesifikasi dan ekstensifikasi PAD melalui pengembangan potensi sektor PAD yang belum tergarap secara optimal.
b. Penerapan pemungutan PAD berbasis online sebagai efisiensi dan
efektifitas dalam meningkatkan PAD. c.
Penguatan basis data wajib pajak daerah, masih banyaknya potensi wajib pajak yang belum terdata sebagai wajib pajak.
d. Evaluasi piutang pajak yang tertunggak, karena pada tahun 2015-
2016 terdapat wajib pajak yang menunggak. e.
Peningkatan pelayanan penerimaan pajak dan retribusi daerah dengan inovasi pelayanan di luar hari kerja Sabtu dan Minggu.
2. Pertumbuhan Ekonomi