Masterplan P3EI
Indonesia Mandiri, Maju, Adil dan Makmur
17
D. Potensi dan Tantangan Indonesia
Percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia didukung oleh potensi demograi, kekayaan sumber daya alam serta posisi geograis Indonesia.
Potensi Indonesia
1. Penduduk dan Sumber Daya Manusia
Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk ke-4 terbesar di dunia. Penduduk yang besar dengan daya beli yang terus meningkat adalah pasar yang potensial, sementara itu jumlah penduduk yang besar dengan
kualitas Sumber Daya Manusia SDM yang terus membaik adalah potensi daya saing yang luar biasa.
Gambar 1.4: Keadaan Demograi Umur
Penduduk Indonesia
Indonesia tengah berada dalam periode transisi struktur penduduk usia produkif. Pada kurun waktu 2020 – 2030, penurunan indeks
raio ketergantungan Indonesia yang sudah berlangsung sejak tahun 1970 akan mencapai angka terendah. Implikasi pening dari kondisi ini adalah semakin peningnya penyediaan
lapangan kerja agar perekonomian dapat memanfaatkan secara maksimal besarnya porsi penduduk usia produkif. Lebih pening lagi, bila ingkat pendidikan secara umum diasumsikan terus membaik, produkivitas
perekonomian negara ini sesungguhnya dalam kondisi premium, dimana hal tersebut akan sangat bermanfaat untuk tujuan percepatan maupun perluasan pembangunan ekonomi.
2. Sumber Daya Alam
Indonesia adalah negara yang kaya dengan potensi sumber daya alam, baik yang terbarukan hasil bumi maupun yang idak terbarukan hasil tambang dan mineral. Kekayaan sumber daya alam yang dimiliki
Indonesia harus dapat dikelola seopimal mungkin, dengan meningkatkan industri pengolahan yang memberikan nilai tambah inggi dan mengurangi ekspor bahan mentah.
1950 1955
1960 1965
1970 1975
1980 1985
1990 1995
2000 2005
2010 2015
2020 2025
2030 2035
2040 2045
2050
Bonus Demograi
Periode dimana angka dependency raio 1
p o
p u
las i
D ep
en de
ncy ra
io
0,80 0,70
0,60 0,50
0,40 0,30
0,20 0,10
80 70
60 50
40 30
20 10
Working Age 15 – 64 sumbu kiri
Children 0 – 14 sumbu kiri
Elderly lebih dari 65 sumbu kiri
Dependency raio sumbu kanan
Masterplan P3EI Indonesia Mandiri, Maju, Adil dan Makmur
18
Gambar 1.5: Potensi Sumber Daya
Alam Indonesia
Ukuran Kunci
• Sumber daya melimpah untuk energi berbasis gas
dan industri petrokimia • Angka ini idak termasuk
Gas Non-Konvensional; dari
Coal Bed Methane CBM dan
Coal Gassiicaion
Dengan asumsi 40 layak dikembangkan 12 GW. Hingga
saat ini, baru 1.200 MW dikembangkan
Sekitar 165 TCF cadangan
dengan ingkat produksi +3 TCF
per tahun
Gas Alam Batubara
Panas Bumi Minyak Kelapa
Sawit Kakao
Timah Nikel
Bauksit
Eksporir terbesar kedua
di dunia Penyimpan 40
sumber daya dunia terbesar
di dunia Eksporir
terbesar di dunia 19 juta ton
tahun 770 ribu ton
tahun, produsen terbesar ke-2 di
dunia 65 ribu ton
tahun, produsen ke-2 terbesar di
dunia Pemilik 12
cadangan dunia ke-4 terbesar
Penyimpanan cadangan
terbesar ke-7 dunia, produsen
terbesar ke-4 dunia
Pada 2013, seidaknya sebagian sudah harus diproses secara lokal UU No.4 Tahun 2009
tentang Pertambangan Mineral dan Batubara Ditujukan untuk mendorong berkembangnya
industri hilir
Sampai tahun 2010, Indonesia masih menjadi salah satu produsen besar di dunia untuk berbagai komoditas, antara lain kelapa sawit penghasil dan eksporir terbesar di dunia, kakao produsen terbesar kedua di dunia,
imah produsen terbesar kedua di dunia, nikel cadangan terbesar ke empat di dunia dan bauksit cadangan terbesar ke tujuh di dunia serta komoditas unggulan lainnya seperi besi baja, tembaga, karet dan perikanan.
Indonesia juga memiliki cadangan energi yang sangat besar seperi misalnya batubara, panas bumi, gas alam, dan air yang sebagian besar dimanfaatkan untuk mendukung industri andalan seperi teksil, perkapalan,
peralatan transportasi dan makanan-minuman.
3. Letak Geograis
Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki wilayah dengan panjang mencapai 5.200 km dan lebar mencapai 1.870 km. Lokasi geograisnya juga sangat strategis memiliki akses langsung ke pasar
terbesar di dunia karena Indonesia dilewai oleh satu Sea Lane of Communicaion SLoC, yaitu Selat Malaka, di mana jalur ini menempai peringkat pertama dalam jalur pelayaran kontainer global lihat Gambar 1.6.
Berdasarkan data United Naions Environmental Programme UNEP, 2009 terdapat 64 wilayah perairan
Large Marine Ecosystem LME di seluruh dunia yang disusun berdasarkan ingkat kesuburan, produkivitas,
dan pengaruh perubahan iklim terhadap masing-masing LME. Indonesia memiliki akses langsung kepada 6 enam wilayah LME yang mempunyai potensi kelautan dan perikanan yang cukup besar, yaitu: LME 34 – Teluk
Bengala; LME 36 – Laut Cina Selatan; LME 37 – Sulu Celebes; LME 38 – Laut-laut Indonesia; LME 39 – Arafura – Gulf Carpentaria; LME 45 – Laut Australia Utara. Sehingga, peluang Indonesia untuk mengembangkan industri
perikanan tangkap sangat besar.
Masterplan P3EI
Indonesia Mandiri, Maju, Adil dan Makmur
19
Tantangan Indonesia
Walaupun potensi ini merupakan keunggulan Indonesia, namun keunggulan tersebut idak akan terwujud dengan sendirinya. Sejumlah tantangan harus dihadapi untuk merealisasikan keunggulan tersebut,
sebagaimana diuraikan berikut ini.
Struktur ekonomi Indonesia saat ini masih terfokus pada pertanian dan industri yang mengekstraksi dan mengumpulkan hasil alam. Industri yang berorientasi pada peningkatan nilai tambah produk, proses produksi
dan distribusi di dalam negeri masih terbatas. Selain itu, saat ini terjadi kesenjangan pembangunan antara Kawasan Barat dan Kawasan Timur Indonesia. Hal ini idak bisa dibiarkan berlanjut ke generasi yang akan
datang. Harus pula dipahami bahwa upaya pemerataan pembangunan idak akan terwujud dalam jangka waktu singkat. Namun begitu, upaya tersebut harus dimulai melalui upaya percepatan dan perluasan
pembangunan ekonomi Indonesia sebagai iik awal menuju Indonesia yang lebih merata.
Tantangan lain dari suatu negara besar seperi Indonesia adalah penyediaan infrastruktur untuk mendukung akivitas ekonomi. Infrastruktur itu sendiri memiliki spektrum yang sangat luas. Satu hal yang harus
mendapatkan perhaian utama adalah infrastruktur yang mendorong konekivitas antar wilayah sehingga dapat mempercepat dan memperluas pembangunan ekonomi Indonesia. Penyediaan infrastruktur yang
mendorong konekivitas akan menurunkan biaya transportasi dan biaya logisik sehingga dapat meningkatkan daya saing produk, dan mempercepat gerak ekonomi. Termasuk dalam infrastruktur konekivitas ini adalah
pembangunan jalur transportasi dan teknologi informasi dan komunikasi TIK, serta seluruh regulasi dan aturan yang terkait dengannya.
Kualitas sumber daya manusia juga masih menjadi tantangan Indonesia. Saat ini sekitar 50 persen tenaga kerja di Indonesia masih berpendidikan sekolah dasar dan hanya sekitar 8 persen yang berpendidikan
diplomasarjana. Kualitas sumber daya manusia ini sangat terkait dengan kualitas sarana pendidikan, kesehatan, dan akses ke infrastruktur dasar.
Gambar 1.6: Peringkat Pelabuhan
Dalam Jalur Pelayaran Kontainer Dunia
Jalur Utama Mega Hub
Regional Hub
Catatan: Nomor dalam lingkaran menunjukkan
peringkat pelabuhan di dunia
Pelabuhan Regional Utama
Felixstowe Hamburg
Los Angeles
16 20
35
9 11
13
33 31
47 37
6
27 28
26
15 12
24
25
5 2
3
1
New YorkNew Jersey Roterdam
Algeciras Port Klang
Sianghai Hongkong
Kaohsiung Marsaxlokk
Antwerp Gioia Tauro
Dubai Mumbai
Colombo Tanjung Priok
PTPSingapore Manila
Tokyo
Salalah Busan