Efek Pengalaman dan Judgment.

Perumusan Masalah Dari uraian diatas jelaslah bahwa pengalaman sangat membantu auditor menyelesaikan pekerjaannya, sehingga pengalaman merupakan salah satu persyaratan dalam memperoleh ijin untuk menjadi akuntan publik, maka permasalahan penelitian ini dapat penulis rumuskan dalam pertanyaan berikut: Apakah pengalaman auditor mempengaruhi kemampuan auditor terhadap penggunaan bukti tidak relevan dalam auditor judgment? Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah : Untuk mengetahui apakah pengalaman auditor mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap penggunaan bukti dalam auditor judgment. . LANDASAN TEORI

1. Efek Pengalaman dan Judgment.

Pengalaman sebagai salah satu variabel yang banyak digunakan dalam berbagai penelitian. Marinus, Wray 1997 menyatakan bahwa secara spesifik pengalaman dapat diukur dengan rentang waktu yang telah digunakan terhadap suatu pekerjaan atau tugas job. Penggunaan pengalaman didasarkan pada asumsi bahwa tugas yang dilakukan secara berulang-ulang memberikan peluang untuk belajar melakukannya dengan yang terbaik. Lebih jauh Kolodner 1983 dalam risetnya menunjukkan bagaimana pengalaman dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja pengambilan keputusan. Namun dilain pihak beberapa riset menunjukkan kegagalan temuan tersebut seperti Ashton, 1991; Blocher et al.1993, hal ini karena menurut Ashton 1991 sering sekali dalam keputusan akuntansi dan audit memiliki sedikit waktu untuk dapat belajar. Selain itu, beberapa badan menghubungkan antara pengalaman dan profesionalitas sebagai hal yang sangat penting didalam menjalankan profesi akuntan publik. AICPA AU section 100-110 mengkaitkan professional dan pengalaman dalam kinerja auditor : “The professional qualifications required of the independend auditor are those of person with the education and experience to practice as such. They do not Padang, 23-26 Agustus 2006 4 K-AUDI 12 include those of person trained for qualified to engage in another profession or accupation”. Menurut The Institute of Chartered Account in Australia 1997:28: Membership of profession means commitment to asset of value that serve to define that professional as specific “moral community”. Tobe a good accountant one not only needs to have insight into one’s profession, but to have accepted and internalized those values. Professional value clarification is an activity both of individual accountants, in identifying and gaining critical insight into the meaning and application of those values, and activity of professional it self. Selain itu untuk menjadi professional menurut The Institute of Chartered Accounts in Australia 1997:30 adalah : “Extensive training must be undertaken tobe able to practice in the profession. A significant amount of the training consists of intellectual component. The profession provides a valueable service to the community”. Menurut Jeffrey dalam Sri Sularso dan Ainun Na’im, 1999:156, memperlihatkan bahwa seseorang dengan lebih banyak pengalaman dalam suatu bidang memiliki lebih banyak hal yang tersimpan dalam ingatannya dan dapat mengembangkan suatu pemahaman yang baik mengenai peristiwa-peristiwa. Menurut Butts dalam Sri Sularso dan Ainun Na’im, 1999:156, mengungkapkan bahwa akuntan pemeriksa yang berpengalaman membuat judgment lebih baik dalam tugas- tugas profesional ketimbang akuntan pemeriksa yang belum berpengalaman. Hal ini dipertegas oleh Haynes et al 1998 yang menemukan bahwa pengalaman audit yang dipunyai auditor ikut berperan dalam menentukan pertimbangan yang diambil.

2. Efek Bukti relevan dan Pengalaman.