STATEM ENT KEBIJAKAN M ONETER

Tinjauan Kebijakan Moneter - November 2005 3

I. STATEM ENT KEBIJAKAN M ONETER

Bank Indonesia melalui Rapat Dewan Gubernur RDG tanggal 1 November Bank Indonesia melalui Rapat Dewan Gubernur RDG tanggal 1 November Bank Indonesia melalui Rapat Dewan Gubernur RDG tanggal 1 November Bank Indonesia melalui Rapat Dewan Gubernur RDG tanggal 1 November Bank Indonesia melalui Rapat Dewan Gubernur RDG tanggal 1 November 2005 memutuskan untuk menaikkan BI Rate ini sebesar 125 basis poin 2005 memutuskan untuk menaikkan BI Rate ini sebesar 125 basis poin 2005 memutuskan untuk menaikkan BI Rate ini sebesar 125 basis poin 2005 memutuskan untuk menaikkan BI Rate ini sebesar 125 basis poin 2005 memutuskan untuk menaikkan BI Rate ini sebesar 125 basis poin menjadi 12,25. menjadi 12,25. menjadi 12,25. menjadi 12,25. menjadi 12,25. Kenaikan BI Rate untuk memperkuat arah kebijakan moneter cenderung ketat yang telah ditempuh setelah mempertimbangkan perkembangan terkini dan prospek ekonomi moneter ke depan serta memperhatikan upaya pencapaian sasaran inflasi jangka menengah. Keputusan menaikkan tingkat BI Rate diambil berdasarkan beberapa Keputusan menaikkan tingkat BI Rate diambil berdasarkan beberapa Keputusan menaikkan tingkat BI Rate diambil berdasarkan beberapa Keputusan menaikkan tingkat BI Rate diambil berdasarkan beberapa Keputusan menaikkan tingkat BI Rate diambil berdasarkan beberapa pertimbangan pokok. pertimbangan pokok. pertimbangan pokok. pertimbangan pokok. pertimbangan pokok. Pertama, perkembangan harga barang dan jasa yang cenderung meningkat sejalan dengan kenaikan harga BBM, termasuk kenaikan harga-harga akibat dampak lanjutannya second round effect. Kedua, tekanan inflasi tersebut semakin meningkat seiring dengan faktor musiman menyambut bulan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri. Ketiga, meningkatnya faktor risiko terhadap stabilitas makroekonomi, tertutama dengan tingginya ekspektasi inflasi dan belum membaiknya kondisi eksternal. Oleh karena itu, kenaikan BI rate ini merupakan respon kebijakan BI untuk secara konsisten mengarahkan ekspektasi inflasi agar sesuai dengan pencapaian sasaran inflasi jangka menengah. Penjelasan rinci mengenai evaluasi inflasi, nilai tukar, dan kondisi moneter terkini disajikan dalam Tinjauan Kebijakan Moneter TKM bulan November 2005 ini. Kenaikan BI Rate tersebut juga dipandang masih dapat mendukung Kenaikan BI Rate tersebut juga dipandang masih dapat mendukung Kenaikan BI Rate tersebut juga dipandang masih dapat mendukung Kenaikan BI Rate tersebut juga dipandang masih dapat mendukung Kenaikan BI Rate tersebut juga dipandang masih dapat mendukung kelangsungan proses pemulihan ekonomi. kelangsungan proses pemulihan ekonomi. kelangsungan proses pemulihan ekonomi. kelangsungan proses pemulihan ekonomi. kelangsungan proses pemulihan ekonomi. Asesmen menyeluruh dan prakiraan perekonomian Indonesia untuk periode 2 dua tahun ke depan telah dibahas dalam RDG Oktober 2005 yang hasilnya telah dipublikasikan dalam Laporan Kebijakan Moneter LKM Triwulan III-2005. Dalam laporan tersebut disampaikan bahwa perekonomian Indonesia dalam triwulan III- 2005 menunjukkan kinerja yang tidak sebaik perkiraan semula, dengan pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan lebih rendah sementara tekanan terhadap stabilitas makroekonomi meningkat. Tingginya harga minyak dunia dan ekspansi ekonomi domestik yang bertumpu pada impor telah menimbulkan tekanan yang besar terhadap kondisi neraca pembayaran dan pengeluaran subsidi BBM Pemerintah. Dari sisi moneter, kondisi tersebut telah menyebabkan tekanan terhadap pelemahan nilai tukar rupiah dengan volatilitas yang meningkat, sementara inflasi masih relatif tinggi terutama karena dampak kenaikan administered prices, volatile foods, dan meningkatnya ekspektasi inflasi. Tinjauan Kebijakan Moneter - November 2005 4 Untuk juga meningkatkan efektivitas pengendalian moneter, Bank Indone- Untuk juga meningkatkan efektivitas pengendalian moneter, Bank Indone- Untuk juga meningkatkan efektivitas pengendalian moneter, Bank Indone- Untuk juga meningkatkan efektivitas pengendalian moneter, Bank Indone- Untuk juga meningkatkan efektivitas pengendalian moneter, Bank Indone- sia menyempurnakan operasionalisasi pengendalian moneter. sia menyempurnakan operasionalisasi pengendalian moneter. sia menyempurnakan operasionalisasi pengendalian moneter. sia menyempurnakan operasionalisasi pengendalian moneter. sia menyempurnakan operasionalisasi pengendalian moneter. Langkah ini ditempuh melalui perpanjangan waktu buka windows untuk instrumen FASBI ON dengan suku bunga ditetapkan sebesar 500 bp dibawah BI Rate. Sementara itu, dalam rangka memberikan insentif kepada perbankan untuk tetap menjalankan fungsi intermediasinya, sejak 1 Desember 2005, Bank Indonesia akan meningkatkan renumerasi atas simpanan giro bank pada Bank Indonesia di atas GWM menjadi 6,5. Dalam kaitan ini, Bank Indonesia akan senantiasa memperbaharui asesmen terhadap perekonomian dan melakukan penyesuaian kebijakan apabila diperlukan. Selain itu, Bank Indonesia dan Pemerintah akan terus berkoordinasi untuk memelihara kestabilan makroekonomi dan mengendalikan inflasi sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan.

II. PERKEM BANGAN DAN KEBIJAKAN M ONETER