Cara untuk menerima rahmat pengudusan

254 Buku Guru Kelas X SMASMK hidup dan bekerja di bawah dorongan Roh Kudus; menyanggupkan dia oleh kebajikan-kebajikan susila, supaya bertumbuh dalam kebaikan. Dengan demikian, berakarlah seluruh organisme kehidupan adikodrati seorang Kristen di dalam Pembaptisan kudus”. Tetapi rahmat pengudusan dapat hilang akibat dosa berat. Dosa berat mengakibatkan manusia kehilangan kebajikan ilahi, kasih, dan rahmat pengudusan. terkucilkan dari Kerajaan Kristus dan menyebabkan kematian abadi di dalam neraka. Agar bisa kembali dalam kondisi rahmat, maka kita memerlukan Sakramen Tobat. Dengan demikian, menjadi sangat penting bagi kita untuk senantiasa mengadakan pemeriksaan batin dan bila didapati dosa berat, segeralah mengaku dosa.

c. Bila Roh Kudus tinggal dalam diri kita, maka Ia membawa kehidupan rohani yang baru

Bila kita menerima Roh Kudus, maka kita akan memperoleh hidup ilahi yang memampukan kita mengenal, mengasihi dan menikmati Tuhan. Ini adalah hidup yang adikodrati. Selanjutnya kita akan mengalami: • Roh Kudus memurnikan kita dari dosa berat Sebagaimana besi dimurnikan oleh api, demikianlah jiwa dimurnikan oleh api Roh Kudus. Rahmat yang menguduskan tidak dapat ada bersama-sama dengan dosa berat. Maka Roh Kudus hanya dapat tinggal dalam diri orang-orang yang tidak dalam keadaan berdosa berat. • Roh Kudus mempersatukan kita dengan Tuhan dan menjadikan kita bait Allah Orang yang mempunyai Roh Kudus disatukan dengan Kristus, seperti halnya ranting disatukan dengan pokok anggur lih. Yoh 15:5. Roh Kudus membuat kita mengambil bagian dalam kodrat ilahi 2 Pet 2:14. Dalam Kitab Suci dikatakan bahwa manusia adalah allah lih. Yoh 10:34, Mzm 82:6. Tuhan menghendaki agar kita berjuang agar menjadi seperti Allah, namun dalam kesatuan di dalam Dia. Keberadaan Roh Kudus menjadikan kita bait Allah. Rasul Paulus mengajarkan, “Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?” 1Kor 3:16; “kita adalah bait dari Allah yang hidup” 2 Kor 6:16. • Roh Kudus menerangi pikiran dan mendorong berbuat baik. Roh Kudus memperkuat akal dan kehendak kita, terlebih lagi Ia memberikan terang iman 2 Kor 4:6 dan menyalakan api kasih ilahi Rom 5:5, membuat kita mampu dan mau untuk bekerja sama dengan dorongan-Nya. mendorong kita untuk berbuat baik. Roh Kudus mengubah seluruh kehidupan 255 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti rohani kita, sehingga manusia tidak hanya memikirkan hal-hal duniawi, melainkan mengarahkan sebagian besar pikirannya kepada Tuhan, dan mendorongnya untuk mengasihi Tuhan. Ia akan dapat berkata bersama Rasul Paulus, “Aku hidup, tetapi bukannya aku lagi yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku.” Gal 2:20. • Roh Kudus memberikan damai yang sejati Orang yang mempunyai terang Roh Kudus hidupnya akan penuh dengan damai yang melampaui segala akal Fil 4:7. • Roh Kudus adalah Guru dan Pembimbing kita Roh Kudus akan mengajar kita segala sesuatu 1 Yoh 2:27. Roh Kudus bagaikan Guru yang membuat kita mengerti segala sesuatu. Roh Kudus adalah Pembimbing kita, yang memimpin kita seperti seorang bapa menggandeng tangan anaknya melalui jalan yang sulit. • Roh Kudus mendorong kita melakukan perbuatan baik untuk memperoleh Kerajaan Surga Roh Kudus selalu aktif, selalu mendorong kita untuk berbuat baik, menggerakkan hati kita untuk melakukan perbuatan yang berguna untuk keselamatan kekal dan sempurna • Roh Kudus membuat kita anak-anak Allah dan ahli waris Kerajaan Surga. Berkat Roh Kudus masuk ke dalam jiwa kita melalui Baptisan, Allah Bapa menerima kita sebagai anak-anak angkat- Nya dan Surga terbuka bagi kita. Kita tidak lagi di bawah roh perhambaan dosa melainkan roh anak-anak Allah, sehingga kita dapat memanggil Allah sebagai “Abba, Bapa” Rom 8:15. Semua yang dipimpin oleh Roh Allah adalah anak-anak Allah Rom 8:14. Jika kita adalah anak-anak Allah, kita juga adalah ahli waris kerajaan-Nya, bersama dengan Kristus Rom 8:17. d. Rahmat Pengudusan dipertahankan dan ditambahkan dengan melakukan perbuatan baik dan dengan sarana rahmat yang ditawarkan Gereja; namun rahmat tersebut dapat hilang oleh dosa berat. Dengan perbuatan baik, rahmat pengudusan yang telah kita terima diteguhkan dan ditambahkan di dalam kita “Barangsiapa yang benar, biarlah ia terus berbuat kebenaran; barangsiapa yang kudus, biarlah ia terus menguduskan dirinya” Why 22:11, sementara itu dosa menghalangi Roh Kudus untuk dapat berkarya di dalam hidup kita. Satu dosa berat saja dapat merampas rahmat pengudusan kita. Orang yang kehilangan rahmat pengudusan, dapat memperolehnya kembali melalui sakramen Pengakuan Dosa, namun harus dengan usaha yang sungguh-sungguh lih. Mat 12:45.