KEGIATAN OPERASIONAL Laptah BKP Jogja 2013

c. Terdapat Kesalahan Kodefikasi Barang, semula tercatat Tensimeter seharusnya Thermometer. Catatan Balai karantina Pertanian kls II Yogyakarta tahun 2013 sudah melakukan Verifikasi dan Vasilidasi atau VERVAL yang dilakukan pada bulan Oktober 2013 Berita acara VERVAL.

BAB III KEGIATAN OPERASIONAL

A. KEGIATAN KARANTINA HEWAN Kegiatan operasional karantina hewan pada Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta meliputi kegiatan operasional yang dilakukan pada Wilayah Kerja Bandara Adisutjipto dan Wilayah Kerja Bandara Adisumarmo. Kegiatan operasional karantina hewan merupakan kegiatan sejak dilakukan pemeriksaan, pengasingan, pengamatan permasa karantina, perlakuan, sampai dengan tindakan pembebasan atau pemusnahan terhadap jenis komoditas berupa hewan hidup, Bahan Asal Hewan BAH, Hasil Bahan Asal Hewan HBAH, media pembawa lain, benda lain, alat angkut dan kemasan, instalasi dan lokasi karantina hewan. Frekuensi keseluruhan kegiatan operasional karantina hewan sebagian besar merupakan komoditas bawaan atau tentengan penumpang pesawat udara dan selebihnya merupakan komoditas yang peruntukannya diperdagangkan. 1. Kegiatan Pemeriksaan dan Pembebasan a. Impor Kegiatan importasi di Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta di Tahun 2013 antara lain jenis hewan hidup yang masuk ke daerah Yogyakarta adalah kucing dari Australia sebanyak 3 ekor dan anjing dari Malaysia sebanyak 1 ekor dengan frekuensi masing-masing pemasukan 1 satu kali. Hasil bahan asal hewan HBAH yang diimpor adalah fresh royal jelly dari Thailand sebanyak 300 kg dengan frekuensi 1 kali Laporan Tahunan BKP Kelas II Yogyakarta Tahun 2013 Page 24 pemasukan. Importasi HBAH yang lain adalah kulit jadi finished leather sebanyak 50kg dari Jepang dengan frekuensi 3 kali pemasukan dan 895 kg dari India dengan frekuensi 1 kali pemasukan. Bahan asal hewan BAH yang diimpor berupa bulu angsa dari Taiwan dan Korea Selatan masing- masing sebanyak 741 kg dan 1.352 kg dengan frekuensi masing-masing 1 kali pemasukan. Pelaksanaan tindakan 8P terhadap kegiatan impor karantina hewan berupa hewan hidup seperti penjelasaan di atas, setelah pemilik melapor ke karantina selanjutnya dokter hewan bersama paramedik melakukan pemeriksaan baik secara administrasi dokumen karantina dan teknis dengan menerbitkan KH-5 berupa perintah bongkar dan bersama pemilik dilakukan pengawalan ke tempat pemilik dengan menerbitkan KH-7perintah masuk karantina ditempat pemilik untuk dilakukan pengasingan serta pengamatan maksimal selama dua sampai tiga hari masa karantina dan selanjutnya dilakukan pelepasan dengan diterbitkan KH-12. Kegiatan Importasi hewan selama 5 tahun terakhir ini tidak mempunyai pola yang pasti naik atau turun mengingat kegiatan lalulintas penerbangan Internasional melalui Bandara baik Adisutjipto maupun Adisumarmo hanya dari 2 negara, yaitu Singapura dan Malaysia. Dari tabel di atas menggambarkan kenaikan frekuensi importasi untuk kegiatan karantina hewan di Tahun 2013. Kegiatan penahanan, penolakan maupun pemusnahan pada Tahun 2013 masih memiliki pola yang kurang lebih sama dengan tahun sebelumnya atau dapat dilihat pada Lampiran 13. Grafik 6 Frekuensi Kegiatan Impor Karantina Hewan Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta Tahun 2008 sd 2013 Laporan Tahunan BKP Kelas II Yogyakarta Tahun 2013 Page 25 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 6 3 9 b. Ekspor Hewan hidup yang diekspor berupa kelinci sebanyak 25 ekor dengan frekuensi pengiriman 1 satu kali ke Malaysia, dan kumbang sebanyak 82.127 ekor dengan frekuensi pengiriman 33 kali ke Jepang. BAH yang di ekspor berupa sarang burung walet sebanyak 424,5 kg dengan frekuensi 19 kali pengiriman ke negara Cina, Hongkong, Canada dan USA. Sedang untuk ekportasi HBAH berupa kulit jadi finished leather, sarung tangan kulit gloves dan tas kulit sebanyak 110.511.8 kg dengan frekuensi 425 kali ke negara Asia Timur seperti China, Hongkong, Korea dan didominasi negara tujuan Vietnam. Frekuensi kegiatan ekspor Tahun 2013 sebanyak 480 kali, jika dibandingkan dengan Tahun 2011 mengalami kenaikan yang tidak banyak. Dari Grafik 7 dibawah dapat dilihat kegiatan ekspor dalam 5 tahun terakhir dapat dilihat pada Lampiran 14. Grafik 7 Frekuensi Kegiatan Ekspor Karantina Hewan Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta Tahun 2008 sd 2013 Laporan Tahunan BKP Kelas II Yogyakarta Tahun 2013 Page 26 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 100 200 300 400 500 600 700 459 631 444 477 480 c. Antar Area Domestik Masuk DOMAS Lalu lintas hewan hidup didominsai oleh unggas meliputi unggas besar, unggas kecil, unggas umur sehari. Di samping itu juga HPR hewan pembawa rabies, reptil dan hewan percobaan seperti tikus, marmut, dll. Volume hewan hidup yang diantarareakan sebanyak 126.640 ekor dengan frekuensi 1.489 kali pengiriman. Wilker Adisutjipto didominasi pengeluaran burung kesayangan dengan daerah tujuan Pulau Kalimantan dan wilker Adisumarmo didominasi burung juga dengan daerah tujuan sekitar Pulau Sumatera. Hal tersebut dipengaruhi oleh meningkatnya minat konsumen akan burung kesayangan terutama burung berkicau serta seringnya event kontes burung berkicau di beberapa daerah. BAH yang diantarareakan berupa madu cair sebanyak 4 liter dan 1 kali pemasukan serta 30 kg telur bebek dan 1 kali pemasukan. HBAH berupa daging olahan sebanyak 20 kg dan 2 kali pemasukan. Benda lain berupa vaksin dan obat hewan sebanyak 63.394 botol dan frekuensi 65 kali, serta serum dan Kit Elisa Rabies Laporan Tahunan BKP Kelas II Yogyakarta Tahun 2013 Page 27 sebanyak 3.190 kemasan dan dengan frekuensi pemasukan sebanyak 5 kali pemasukan. Selama Tahun 2013 kegiatan operasional melalui Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta untuk karantina hewan mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Hal ini dikarenakan sudah terdapat penambahan SDM terutama petugas teknis sehingga pengawasan dan penjadwalan petugas jaga di exit point dan entri point dapat lebih diperketat. Untuk gambaran selama 5 tahun dapat dilihat dari Grafik 8 di bawah ini dan Lampiran 15. Grafik 8 Frekuensi Kegiatan Domestik Masuk Karantina Hewan Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta Tahun 2008 sd 2013 64 73 661 1196 1489 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Laporan Tahunan BKP Kelas II Yogyakarta Tahun 2013 Page 28 d. Antar Area Domestik Keluar DOKEL Kegiatan operasional domestik keluar Tahun 2013 terhadap hewan hidup sebanyak 427.634 ekor dengan frekuensi 2.509 kali. Didominasi oleh unggas baik dewasa, kecil dan umur sehari DOC, DOD, DOQ, ayam dan burung. Seperti halnya kegiatan domestik masuk, kegiatan domestik keluar mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya karena boomingnya pecinta hewan kesayangan terutama burung yang ditandai seringnya event kontes burung berkicau di beberapa daerah di wilayah Indonesia. Hewan lain yang sering dilalulintaskan melalui bandara Adisutjipto dan Adisumarmo antara lain HPR anjing, kucing, reptil tokek, kadal, ular, iguana, mamalia tupai, landak, kangguru, hamster, hewan percobaanpenelitian tikus, mencit, marmut, dan amphibi kura-kura. BAH yang diantarareakan sebanyak 31.160 kg dagingkarkastulang segar dan sarang burung dan 30 liter susu kambing dengan frekuensi pengeluaran sebanyak 185 kali. Adapun gambaran perbandingan dalam 5 tahun disajikan dalam Grafik 9. Grafik 9 Frekuensi Kegiatan Domestik Keluar Karantina Hewan Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta Tahun 2008 sd 2013 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 1400 1991 1928 2595 3562 Laporan Tahunan BKP Kelas II Yogyakarta Tahun 2013 Page 29 2. Kegiatan Penahanan, Penolakan dan Pemusnahan Kegiatan penahan di Tahun 2013 masih memiliki pola yang sama dengan tahun - tahun sebelumnya yaitu terhadap barang - barang tentengan yang di bawa oleh penumpang maupun dikirimkan lewat cargo udara dan kantor pos besar Yogyakarta. Pelanggaran yang sering dilakukan adalah tidak mempunyai sertifikat karantina dari negara atau daerah asal. Berarti pelanggaran administratiflah yang sering dilakukan oleh pengguna jasa, baik untuk kegiatan domestik masuk maupun impor. Adapun frekuensinya untuk penahanan domestik masuk ada 25 kali dengan perincian sebagai berikut hewan hidup ada 580 ekor dengan frekuensi 19 kali, bahan asal hewan ada 133 kg, 30 butir dan 2,54 kg dengan total frekuensi 5 kali sedangkan untuk penahanan impor hewan ada 15 ekor frekuensi 5 kali bahan asal hewan frekuensi 13 kali dengan perincian 14 kemasan, 7,1 Kg 131 butir, untuk hasil bahan asal hewan Frekuensi 29 kali 138,61 kg 31 butir. Kegiatan Penolakan selama Tahun 2013 ini dilakukan sebanyak 13 Kali. Kegiatan Pemusnahan di Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta Tahun 2013 ini dilakukan sebanyak 6 kali terdiri dari 5 kali di wilker bandara Adisutjipto dan 1 kali diwilker bandara Adisumarmo. Adapun data kegiatan tersebut diatas dapat lihat pada Tabel 5 danTabel 6 . Laporan Tahunan BKP Kelas II Yogyakarta Tahun 2013 Page 30 Tabel 5 Resume Frekuensi dan Volume Tindakan 8 P Karantina Hewan Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta Tahun 2013 No Tindakan Karantina Hewan Frekuensi dan Volume Ket Impor Ekspor Domestik Masuk Domestik Keluar Frek Vol Sat Frek Vol Sat Frek Vol Sat Frek Vol Sat 1 Pemeriksaan Hewan Bahan Asal Hewan 1 195 Ekor 43 15,600 Ekor 9659 231,225 ekor 2,278 163,827 Ekor 2 21 Kol Hasil Bahan Asal Hewan - - - 1 30 btr 131 16,759.0 kg Benda Lain 2 55.5 Kg 434 158,426.73 Kg 5 66.54 kg 74 6,698.0 Kg 4 758 vial 97 2,875.0 Kg 30 64.0 Kms 2 Pengasingan Bahan Asal Hewan 5 15 Ekor 19 580 ekor 1 14 Kms 1 30 Kg Hasil Bahan Asal Hewan 3

7.10 Kg

4 51.54 Kg 27 138.61 Kg 2 31.0 btr 3 Penahanan Bahan Asal Hewan 5 15 Ekor 19 580 ekor 1 14 Kms 1 30 Kg Hasil Bahan Asal Hewan 3

7.10 Kg

4 51.54 Kg 27 138.61 Kg 2 31.0 btr 4 Penolakan Hewan 4 517 Ekor 1 1 Ekor Bahan Asal Hewan 1 14 kg Hasil Bahan Asal Hewan 3 56 kg 4 192 kg 5 Pemusnahan Hewan 5 15 Ekor 15 43 ekor Bahan Asal Hewan 7 248 Butir 1 30 Butir Hasil Bahan Asal Hewan 23 939 Kg 2 9 Kg 6 Pembebasan Hewan 1 1090 31794 ekor Bahan Asal Hewan 12 740 Kg Hasil Bahan Asal Hewan 50 9113 Kg Benda Lain 57 34426 Vial Hasil Bahan Asal Hewan 50 9113 Kg Benda Lain 57 34426 Vial 119 1,933. 9 477 174,026.73 10.95 2 310,267 2.613 190,245 Keterangan : DM = Domestik Masuk, DK = Domestik Keluar, F = Frekuensi, V = Volume Catatan : satuan Volume Ekor, Kg, Butir, Koloni, dll Tabel 6 Pelaksanaan Tindakan Pemeriksaan dan Pembebasan Karantina Hewan Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta Tahun 2013 No. Kegiatan Tindakan Karantina Hewan Satuan Tahun 2008 2009 2010 2011 2013 V F V F V F V F V F 1 Impor Pemeriksaan Ekor - 4 - 1 - 1 - - 195 1 Kg - - - - - - 1,230 6 55,5 2 Butir - - - - - - - - - - Koloni - - - - - - - - - - Dll - - - - - - - - - - Laporan Tahunan BKP Kelas II Yogyakarta Tahun 2013 Page 31 Pembebasan Ekor - - - - - - - - - - Kg - - - - - - - - - - Butir - - - - - - - - - - Koloni - - - - - - - - - - Dll - - - - - - - - - - 2 Ekspor Pemeriksaan Ekor - 458 - 459 - 631 2,559 19 15,600 43 Kg - - - - - - 121,182 425 158,426.73 434 Butir - - - - - - - - - - Koloni - - - - - - - - - - Dll - - - - - - - - - - Pembebasan Ekor - - - - - - - - - - Kg - - - - - - - - - - Butir - - - - - - - - - - Koloni - - - - - - - - - - Dll - - - - - - - - - - 3 DM Pemeriksaan Ekor - 41 - - 73 15,204 261 231,225 1186 Kg - - - - - - 6,726 91

66.54 5

Butir - - - - - - - - 30 1 Koloni - - - - - - - - - - Dll - - - - - - 27,180 309 758 4 Pembebasan Ekor - - - - - - - - 31,794 1090 Kg - - - - - - - - 9,853 62 Butir - - - - - - - - - - Koloni - - - - - - - - - - Dll - - - - - - - - 34,426 57 4 DK Pemeriksaan Ekor - 762 - 1400 - 1991 77,341 1028 163,827 2260 Kg - - - - - - 15,657 735 26,332 302 Butir - - - - - - - - - - Koloni - - - - - - - - 21 2 Dll - - - - - - 6,238 165 64 30 Pembebasan Ekor - - - - - - - - - - Kg - - - - - - - - - - Butir - - - - - - - - - - Koloni - - - - - - - - - - Dll - - - - - - - - - - Catatan : Tahun 200 4 - 200 7 diisikan data pada UPT sebelum integrasi Tahun 200 8 diisikan di Bidang Karantina Hewan pada UPT Integrasi. V = Volume, F = Frekuensi Dll Satuan Lain = diisikan satuan lain. Laporan Tahunan BKP Kelas II Yogyakarta Tahun 2013 Page 32 3. Penggunaan Formulir Karantina Hewan Selama Tahun 2013 penggunaan formulir dokumen utama adalah sebagai berikut pada Tabel 7. Tabel 7 Penggunaan Dokumen Utama Karantina Hewan Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta Tahun 2013 No. Jenis Dokumen Jumlah Awal Jumlah Pemakaian Saldo 1. 2. 3. 4. KH-9 KH-10 KH-11 KH-12 551 199 630 192 2318 789 117 1191 195 722 529 426 Selain itu dokumen penunjang berupa form KH 1 Permohonan Pemeriksaan Karantina Hewan KH 2 Surat Penugasan serta Kuitansi Jasa Karantina digunakan sesuai dengan jumlah pemakaian formulir utama. 4. Kegiatan pemantauan daerah sebar HPHK Kegiatan Pemantauan karantina hewan Tahun 2013 di Balai karantina Pertanian kelas II Yogyakarta mempunyai target sesuai yang ditetapkan oleh Pusat Karantina Hewan dan keamanan hayati hewani yaitu untuk penyakit Brucellosis dan target yang kedua adalah Rabies dengan menggunakan data yang ada dari lalu lintas HPR di Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta. Dari kedua hasil pemantauan diatas di dapatkan hasil negatif dalam artian untuk sampel-sampel darah pada sapi yang digunakan dalam pemantauan penyakit brucellosis baik di DIY di lima kabupaten kota dan satu kota di Jawa tengah yaitu Kodya Surakarta di dapatkan hasil negatif. Adapun jumlah sampel yang diambil adalah 649 sampel darah. Sedangkan pemantauan terhadap penyakit rabies jumlah sampil yang ambil adalah 122 ekor dengan hasil semuanya protektif terhadap rabies. Atau dengan kata lain masing- masing sampel menyatakan bebas terdapat penyakit rabies. Tim pemantau daerah sebar HPHK, Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta adalah sebagai berikut: Laporan Tahunan BKP Kelas II Yogyakarta Tahun 2013 Page 33 a. Drh. Suyadi NIP.195303131991031001 Pembina IVaKetua b. Drh. R Heru S NIP.195501151992031001Pembina IVaAnggota c. Drh. Herlina S NIP.196104201995032001Pembina IVaAnggota d. Ketut W W NIP.196205311987041001Penata Muda TK I IIIbAnggota e. Sunu NIP.196912071992031001Penata Muda TK I IIIbAnggota f. Drh. Tri S NIP.197511292008012006Penata Muda TK I IIIbAnggota g. Drh. Siti N NIP.197702052009122001Penata Muda TK I IIIbAnggota h. Drh. Moh Arif S NIP.198508122009011003Penata Muda I IIIbAnggota i. Suparmi NIP.196802051992032002Penata Muda IIIaAnggota j. Lego Arianto NIP.197601072000032002 Penata Muda IIIaAnggota k. Fransisca AW,A.MdNIP.197510062009122001Pengatur IIcAnggota l. Wiwik IAS, A.MdNIP.197807182009122002Pengatur IIcAnggota m. Pipit SP, A.MdNIP.198103012009122001Pengatur IIcAnggota n. Rahmawati S, A.MdNIP.198510192009122005Pengatur IIcAnggota o. Sukardi, A.MdNIP.198803082009121001Pengatur IIcAnggota p. Endri, A.MdNIP.198412252011011003Pengatur IIcAnggota q. Daniel, A.MdNIP.198401062011011004Pengatur IIcAnggota 5. Kegiatan Koleksi HPHK Kegiatan koleksi HPHK di Tahun 2013 mengalami penambahan yaitu di Tahun 2011 hanya melakukan koleksi terhadap komoditas kulit jadi. Di Tahun 2013 sudah dilakukan penambahan terhadap beberapa koleksi utamanya untuk parasit baik yang ecto maupun yang endo parasit. 6. Kegiatan Intersepsi HPH HPHK Selama Tahun 2013 intersepsi karantina hewan dan produk hewan yang di lalulintaskan melalui bandara Adisutjipto dan Adisumarmo tidak ditemukan adanya agen penyakit hewan karantina dalam arti hasil pemeriksaan laboratorium adalah negatif ini dapat kita lihat Tabel 8. Tabel 8 Intersepsi Hasil Temuan HPHK Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta Tahun 2013 Laporan Tahunan BKP Kelas II Yogyakarta Tahun 2013 Page 34 No . Nama HPHK Nama Pembawa HPHK NegaraAreaAsal Tujuan Tindaklanjut 1 2 3 7. Kegiatan pengawasan keamanan hayati hewani Untuk Pengawasan terhadap keamanan hayati hewani telah dilakukan pemeriksaan sampel terhadap komoditas baik yang dikerjakan oleh laboratorium karantina hewan balai karantina Pertanian. Ataupun bekerjasama dengan laboratorium milik instansi terkait. B. KEGIATAN KARANTINA TUMBUHAN 1. Kegiatan Pemeriksaan dan Pembebasan Kegiatan karantina tumbuhan pada Tahun 2013 di Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta merupakan kegiatan operasional tindakan karantina tumbuhan dan kegiatan yang mendukung perkarantinaan tumbuhan di BKP Kelas II Yogyakarta. Laporan kegiatan karantina tumbuhan meliputi kegiatan operasional yang dilakukan di Wilayah Kerja Karantina Pertanian Adisutjipto di Yogyakarta, Wilayah Kerja Karantina Pertanian Adisumarmo di Surakarta, dan Wilayah Kerja Kantor Pos Yogyakarta, berupa kegiatan impor, ekspor, domestik masuk dan domestik keluar. Juga dilaporkan tentang penggunaan formulir, hasil pemantauan OPTK, pembuatan koleksi OPTOPTK, intersepsi OPTOPTK, pengawasan keamanan hayati nabati dan kegiatan lainnya diantaranya : penyidikan kasus tindak pidana karantina tumbuhan, kegiatan penyebarluasan informasisosialisasi karantina tumbuhan dan pengawasan fumigasi, pengawasan pelaksanaan ISPM15, dan penilaian Instalasi Karantina Tumbuhan. Kegiatan operasional tindakan karantina tumbuhan merupakan kegiatan yang dimulai dari tindakan pemeriksaan sampai dengan tindakan pembebasan. Kegiatan tindakan karantina tumbuhan Tahun 2013 frekuensi serta volume sebagaimana tersaji dalam Lampiran 16. a. Impor Laporan Tahunan BKP Kelas II Yogyakarta Tahun 2013 Page 35 Frekuensi kegiatan pemeriksaan impor karantina tumbuhan pada Tahun 2013 sebanyak 83 kali atau naik 56. Untuk satuan hitungan berat 57 kali sejumlah 3.636,79 kg, satuan batang 10 kali sejumlah 85 batang , dan satuan kemasan sebanyak 31 kemasan dalam bentuk kemasan kayu. Komoditas yang diimpor paling banyak berupa benih sayuran dan benih sayuran buah segar yang diimpor oleh PT. Takii Indonesia dari Jepang. Benih sawi sebanyak 310 kg, benih timun sebanyak 341,8 kg, benih terong sebanyak 88 kg, benih tomat 67 kg dan benih cabe 18,12 kg. Data terperinci mengenai kegiatan impor media pembawa OPTK disajikan pada Lampiran 17. Data komoditas yang diimpor yang dikenakan tindakan penahanan, penolakan dan pemusnahan disajikan pada Lampiran 22. Sedangkan pemusnahan yang belum dimasukkan dalam laporan bulanan, tetapi dicacat khusus yang berupa buah buahan dan sayuran buah segar yang masuk melalui Bandar Udara Adisutjipto frekuensi sebanyak 1.113 kalisejumlah 1.917,5 kg. dikarenakan masuk melalui tempat yang tidak ditetapkan Pemerintah, sesuai Peraturan Menteri Pertanian No. 37 Tahun 2006 dan Permentan No. 42 Tahun 2013 tentang persyaratan dan tata cara pemasukan buah dan sayuran buah segar dan Permentan No. 18 Tahun 2008 dan Permentan No. 43 Tahun 2013 tentang persyaratan dan tatacara pemasukan umbi lapis segar . Serta pemasukan bibit sebanyak 308 batang juga dimusnahkan karena tidak dilengkapi surat kesehatan karantina Phytosanitary Certifikat. Perkembangan kegiatan impor selama 5 tahun terakhir ditunjukkan pada Grafik 10 . Grafik 10 Volume Kegiatan Impor Karantina Tumbuhan, Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta Tahun 2008 sd 2013 Laporan Tahunan BKP Kelas II Yogyakarta Tahun 2013 Page 36 2008 2009 2010 2011 2012 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500 KMS M3 BTG KG 0.00 0.00 0.00 12.00 26.00 0.00 64.00 3.00 3.00 0.00 0.00 72.00 616.00 4,349.27 948.63 KEGIATAN IMPOR TAHUN V O LU M E S A T U A N b. Ekspor Frekuensi kegiatan pembebasan ekspor karantina tumbuhan pada Tahun 2013 sebanyak 1.236 kali, jika dibanding Tahun 2011 sebesar 1.086 kali berarti frekuensi ekspor naik 14 dengan hitungan satuan berat sebesar 5.593.752,19 kg, satuan batang sejumlah 142.509 batang , kedua satuan ini pengalami penurunan, sedangkan untuk satuan kubikasi 299.655,70 M3 mengalami peningkatan 91. Satuan hitungan kemasan frekuensinya hanya1kali sebanyak 5.000 kemasan. Komoditas yang diekspor diantaranya : buah salak, buah kelapa, rempah-rempah, daun pakis, kayu moulding, furniture, benih sayuran, dan tembakau kering. Ekspor buah salak ke China sebanyak 322 kali atau 229.001,69 kg, daun pakis 64 kali atau 1.262.883,65 kg, rempah-rempah ke Malaysia, ke Perancis, dan Amerika sebanyak 130 kali atau 139.138,68 kg. Furniture dan kayu olahan sebangay 415 kali atau 19.757,74 M3. Ekspor salak dengan tujuan ke China. Berdasar data yang ada, selama kurun waktu 5 tahun terakhir, dari Tahun 2008 sd 2010 ekspor mengalami penurunan, dan pada Tahun 2011 sd 2013 mengalami peningkatan baik frekuensi maupun volume. Komoditas Laporan Tahunan BKP Kelas II Yogyakarta Tahun 2013 Page 37 yang dikenakan tindak karantina, seluruhnya berasal dari wilayah pelayanan Balai Karantina Tumbuhan Kelas II Yogyakarta. Namun tempat pengeluarannya sebagian besar melalui Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Data terperinci mengenai kegiatan ekspor media pembawa OPTK disajikan pada Lampiran 19 . Sedangkan data tindakan karantina terhadap media pembawa 8 P selengkapnya disajikan pada Tabel 8 dan perkembangan tindakan pemeriksaan dan pelepasan selama 5 tahun terakhir, disajikan pada Grafik 11 dan Lampiran 22. Grafik 11 Volume Kegiatan Ekspor Karantina Tumbuhan Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta Tahun 2008 sd 2013 2008 2009 2010 2011 2012 0.00 2,000,000.00 4,000,000.00 6,000,000.00 8,000,000.00 KMS M3 BTG KG 62.00 205.00 8.00 0.00 5,000.00 22,341.00 27,161.00 235.00 22,439.51 42,218.61 54,190.00 780.00 26,650.00 204,929.00 142,509.00 6,347,441.00 2,212,711.00 646,937.00 7,655,806.19 5,743,232.41 KEGIATAN EKSPOR TAHUN V O LU M E S A T U A N b. Antar AreaDomestik Masuk Domas Kegiatan pembebasan domestik masuk pada Tahun 2013 terhadap media pembawa OPTK yang dilalulintaskan melalui Bandar Udara Adisutjipto dan Adisumarmo dengan frekuensi 152 kali jika dibanding Tahun 2011 mengalami penurunan sebesar 9 dengan satuan berat, sedang untuk Laporan Tahunan BKP Kelas II Yogyakarta Tahun 2013 Page 38 satuan batang mencapai 9.845 batang, dibanding kegiatan Tahun 2011 sebanyak 704 batang. Adapun daerah asal media pembawa yang masuk ke Bandara Adisutjipto Yogyakarta dan Bandara Adisumarmo adalah dari Jakarta, Bali, Pontianak, Balikpapan, Banjarmasin, Papua, Makasar, Palangkaraya dan Medan. Data terperinci mengenai kegiatan domestik masuk terhadap media pembawa OPTK disajikan pada Lampiran 21. Data komoditas yang diimpor yang dikenakan tindakan penahanan, penolakan dan pemusnahan dapat dilihat pada Lampiran 22 . Perkembangan kegiatan domestik masuk pada 5 tahun terakhir ditunjukkan pada Grafik 12. Grafik 12 Volume Kegiatan Domestik Masuk Karantina Tumbuhan Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta Tahun 2008 sd 2013 2008 2009 2010 2011 2012 10000 20000 30000 40000 50000 60000 KMS M3 BTG KG 2790 704 9709 125 19323 50218 11899 KEGIATAN DOMESTIK MASUK TAHUN V O LU M E S A T U A N d. Antar Area Domestik Keluar Dokel Kegiatan operasional Domestik Keluar Tahun 2013 terhadap media pembawa OPTK merupakan kegiatan yang selalu dominan sejak adanya kegiatan perkarantinaan, frekuensi kegiatan domestik keluar di Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta sebanyak 4.146 kali atau turun 5 dari dibanding frekuensi domestik keluar Tahun 2011. Meskipun Laporan Tahunan BKP Kelas II Yogyakarta Tahun 2013 Page 39 frekuensi turun akan tetapi kegiatan domestik keluar dengan satuan hitungan berat meningkat menjadi 2.604.464,6 kg mengalami kenaikan 56 dengan frekuensi 2.482 kali, satuan batang sebanyak 1.040.315 batang atau naik 200 dengan frekuensi 1.244 kali dan satuan lainya yaitu 7 kali hitungan M3, tiga besar urutan frekuensi media pembawa OPTK yang diantarareakan keluar domestik keluar melalui Bandar Udara Adisutjipto dan Adisumarmo berturut-turut adalah komoditas buah cabai dengan tingkat frekuensi sebanyak 1.807 kali atau 2.287.172 kg dengan daerah tujuan antara lain Kepulauan Riau, Sumatera dan Kalimantan. Selanjutnya komoditas berupa bibitbenih yang terdiri tanaman hortikultura hias jenis Anthurium, Sansevera, Aglonema dan tanaman buah-buahan, dan benihbibit tanaman kehutanan dengan tingkat frekuensi sebanyak 1.341 kali atau 2.838.285 kg dan terakhir adalah buah dan sayuran sebanyak 920 kali. Dibandingkan dengan kegiatan Tahun 2011, frekuensi kegiatan domestik keluar Tahun 2013 mengalami penurunan 5, disebabkan komoditas cabe dikirim secara kelompok dengan nama pengirim satu orang, yang di Tahun 2011 dipisah jadi sekitar 4 empat orang pengirim. Data terperinci mengenai kegiatan domestik keluar terhadap media pembawa OPTK disajikan pada Lampiran 23 . Sedangkan data perkembangan tindakan pemeriksaan dan pelepasan selama 5 tahun terakhir, seperti disajikan pada Grafik 13 . Data komoditas yang diimpor yang dikenakan tindakan penahanan, penolakan dan pemusnahan yang dilaporkan dalam program Eplaq dilihat pada Lampiran 22. Grafik 13 Laporan Tahunan BKP Kelas II Yogyakarta Tahun 2013 Page 40 Volume Kegiatan Domestik Keluar Karantina Tumbuhan Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta Tahun 2008 sd 2013 2008 2009 2010 2011 2012 500000 1000000 1500000 2000000 2500000 3000000 KMS M3 BTG KG 602 1010 625 372 3 357178 278783 305609 309651 1040315 2142592 1920443 1529908 1602727 2604464.6 KEGIATAN DOMESTIK KELUAR TAHUN V O LU M E S A T U A N Pada Tabel 9 berikut ditunjukkan Frekuensi dan volume tindakan karantina tumbuhan selama Tahun 2013 di Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta. Tabel 9 Laporan Tahunan BKP Kelas II Yogyakarta Tahun 2013 Page 41 Volume Kegiatan Tindakan 8 P Karantina Tumbuhan Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta Tahun 2013 Tindakan Frekuensi dan Volumen No Karantina Impor Ekspor Domestik Masuk Domestik Keluar Frek Vol Sat Frek Vol Sat Frek Vol Sat Frek Vol Sat 1 Pemeriksaan 57 1851,38 kg 900 7.834.445,56 kg 206 24.960,5 kg 2.732 2.446.908,1 kg 15 85 btg 41 109.855 btg 45 9.845 btg 1.343 949.473 btg - - M3 432 313.895,73 M3 M3 1 3 M3 16 31 kms 2 5.009 kms kms 70 2.760 kms 2 Pengasingan - - kg - - kg - - kg - - kg - - btg - - btg - - btg - - btg - - M3 - - M3 - - M3 - - M3 - - kms - - kms - - kms - - kms 3 Pengamatan - - kg - - kg - - kg - - kg - - btg - - btg - - btg - - btg - - M3 - - M3 - - M3 - - M3 - - kms - - kms - - kms - - kms 4 Perlakuan - - kg - - kg - - kg - - kg - - btg - - btg - - btg - - btg - - M3 - - M3 - - M3 - - M3 - - kms - - kms - - kms - - kms 5 Penahanan 3 3,87 kg - - kg - - kg - - kg 4 28 btg - - btg - - btg - - btg - - kg - - kg - - kg - - M3 - - btg - - btg - - btg - - kms 6 Penolakan 3 17,37 kg - - kg - - kg - - kg 4 19 btg - - btg - - btg - - btg - - kg - - kg - - kg - - M3 - - btg - - btg - - btg - - kms 7 Pemusnahan 5 31,37 kg - - kg - - kg - - kg 7 35 btg - - btg - - btg - - btg - - M3 - - M3 - - M3 - - M3 - - kms - - kms - - kms - - kms 8 Pembebasan 23 948,64 kg 839 5.593.752,19 kg 152 11.899 kg 2.482 2.604.464,60 kg - - btg 19 142.509 btg 38 9.709 btg 1.244 1.040.315 btg - - M3 377 299.655,70 M3 M3 1 3 M3 16 26 kms 1 5.000 kms kms 7 373 kms Pada Tabel 10 menunjukkan frekuensi dan volume media pembawa yang dilakukan tindakan karantina oleh petugas karantina tumbuhan di Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta Tabel 10 Perkembangan Hasil Pelaksanaan Tindakan Pemeriksaan dan Pembebasan Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta Tahun 2008 sd 2013 N o Kegiatan Tindakan Sat T a h u n 2008 2009 2010 2011 2013 Frek Vol Frek Vol Frek Vol Frek Vol Frek Vol Laporan Tahunan BKP Kelas II Yogyakarta Tahun 2013 Page 42 1 Impor Pemeriksaan Kg - - 12 72 41 1.213,1 5 36 3.636,79 57 1.851,38 Btg - - 3 64 10 44 9 73 10 85 M3 - - - - - - - - Kms - - - - - - 12 12 16 31 Pembebasan Kg - - 12 72 6 616 35 4.349,27 23 948,64 Btg - - 3 64 1 3 1 3 - - M3 - - - - - - - - Kms - - - - - - 12 12 16 26 2 Ekspor Pemeriksaan Kg 560 6.347.44 1 574 2.212.71 1 449 646.93 7 783 7.604265,64 900 7.834.445,56 Btg 39

54.19 2

780 6

26.65 12

232429 41 109.855 M3 387 22.34 1 84 27.161,0 9 235 242 20622,83 432 313.895,73 Kms - - 6 62 4 205 2 8 2 5.009 - - 2 118 - - Pembebasan Kg 560 6.347.441 574 2.212.711 449 646.937 801 7.655806,19 839 5.743.232,41 Btg 39 54.190 2 780 6

26.65 12

204.929 19 142.509 M3 387 22.34 1 84

27.16 1

9 235 271 22489,51 377 42.218,61 Kms - - 6 62 4 205 2 8 1 5.000 Kg - - 2 118 - - 3 Domas Pemeriksaan Kg - - 4 125 114 19.323 233 57.848,00 206 24.960,5 Btg - - - - 45 2.790 61 2.963 45 9.845 M3 - - - - - - - - Kms - - - - - - - - Pembebasan Kg - - 4 125 114 19.323 167 50.218 152 11.899 Btg - - - - 45 2.790 20 704 38 9.709 M3 - - - - - - - - Kms - - - - - - - - 4 Domkel Pemeriksaan Kg 3.576 2.142.25 9 3.5 50 1920443

2.5 70

1.529.90 8 3175 1.667.887,35 2.732 2.446.908,1 Btg 1.618 357.17 8

1.1 79

278783 1.6 01 305.60 9 1175 335.356 1.343 949.473 M3 - - - - - - 1 3 Kms - - 6 602 37

1.01 48

2172 70 2.760 Btl - - - - - - Pembebasan Kg 3.576 2.142.25 9 3.5 50 1920443

2.5 70

1.529.90 8 2.845 1.602.727,0 2.482 2.604.464,60 Btg 1.618 357.17 8

1.1 79

278783 1.6 01 305.60 9 1.037 309.651 1.244 1.040.315 M3 - - - - - - 1 3 Kms - - 6 602 37

1.01 12

625 7 373 Laporan Tahunan BKP Kelas II Yogyakarta Tahun 2013 Page 43 Laporan Tahunan BKP Kelas II Yogyakarta Tahun 2013 Page 44 2. Kegiatan Penahanan, Penolakan dan Pemusnahan Kegiatan penahan, penolakan dan pemusnahaan di karantina tumbuhan di Tahun 2013 masih memiliki pola yang sama dengan tahun - tahun sebelumnya yaitu terhadap barang - barang tentengan yang di bawa oleh penumpang maupun dikirimkan lewat cargo udara dan kantor pos besar Yogyakarta. Pelanggaran yang sering dilakukan ini kebanyakan komoditas impor yang mana untuk komoditas impor ini untuk jenis komoditas buah buahan, sayuran dan bibit sudah ditentukan pelabuhan pemasukanya. Adapun frekuensinya untuk komoditas impor 1.113 kali terdiri penahanan jumlah frekeunsi kali dengan perincian sebagai berikut bibit kelapa 1 batang, daun kare 8 kg, tanaman hias 2 batang, cabe kering 3 kg, bibit buah 9 batang, benih sayur 0.42 gram dan bunga potong, Penolakan jumlah frekuensi kali dengan perincian buah-buahan 40 kg, bibit kelapa 1 batang, daun kare 8 kg, tanaman hias 2 batang, benih sayuran 0.39 gram dan bunga potong 8 batang. Kegiatan Pemusnahan di Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta Tahun 2013, untuk karantina tumbuhan sebanyak 12 kali . 3. Penggunaan Formulir. Berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor: 3237KptsHK.06092009 tanggal 09 September 2009 terdapat 37 jenis formulir karantina tumbuhan, yang terdiri dari 14 jenis formulir dokumen utama KT dan 23 jenis formulir penunjang 6 SP, dan 17 DP. Formulir utama dicetak diterbitkan oleh Badan Karantina Pertanian sedang formulir penunjang diadakan oleh UPT. Penggunaan formulir dokumen penunjang tindakan karantina tidak dilaporkan. Intensitas penggunaan formulir dokumen utama dan penunjang mengikuti banyaknya frekuensi kegiatan operasional tindak karantina yang dilakukan terhadap media pembawa OPTOPTK. Adapun jenis formulir dokumen utama yang digunakan selama Tahun 2013 hanya terdiri dari 3 jenis, yaitu KT-9, KT- 10 dan KT-12. Dokumen KT-9 sisa Tahun 2011 sejumlah 403 lembar dan mendapat tambahan dari Badan Karantina Pertanian sejumlah 250 sehingga jumlah awal KT-9 sebanyak 653 lembar, pemakaian Tahun 2013 sebanyak 244 lembar, jadi saldo Tahun 2013 berjumlah 409 lembar. Dokumen utama Laporan Tahunan BKP Kelas II Yogyakarta Tahun 2013 Page 45 KT-10 sisa Tahun 2011 sejumlah 749 lembar dan mendapat tambahan dari Badan Karantina Pertanian sejumlah 1.250 sehingga jumlah awal KT-10 sebanyak 1.999 lembar, pemakaian Tahun 2013 sebanyak 1.377 lembar, jadi saldo KT-10 Tahun 2013 berjumlah 622 lembar. Sisa dokumen utama KT-12 Tahun 2011 sebanyak 1.399 lembar dan mendapat tambahan dari Badan Karantina Pertanian sebanyak 3.000 lembar, jadi jumlah awal KT-12 sebanyak 4.399 lembar, pemakaian Tahun 2013 sebanyak 3.786 lembar, jadi saldo Desember Tahun 2013 berjumlah 613 lembar. Formulir utama yang lain KT-4a, KT-4b, KT-5a, KT-5b dan KT-11 selama Tahun 2011 tidak dipakai, jadi jumlah dokumen tersebut diawal Tahun dan diakhir Tahun sama. Berikut disampaikan penggunaan formulir secara lengkap tersaji dalam Tabel 11. Sedangkan penggunaan formulir dokumen pendukung yang dicetak di UPT tidak dilaporkan. Tabel 11 Penggunaan Dokumen Utama Karantina Tumbuhan Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta Tahun 2013 No Jenis Dokumen Jumlah Awal Jumlah Pemakaian Saldo 1 KT- 4.aFumigation Certificate FC 50 50 2 KT- 4.bSertifikat Fumigasi 50 50 3 KT- 5.aCertificate Of Disintestation Disinfection 50 50 4 KT- 5.bSertifikat Perlakuan 50 50 5 KT- 9 Serifikat Pelepasan KTKeamanan PSAT 653 244 409 6 KT- 10 Phytosanitary Certificate 1.999 1.377 622 7 KT- 11 Phytosanitary Certificate For Re- Export 50 50 8 KT-12 Sertifikat Kesehatan Tumbuhan Antar Area 4.399 3.786 613 4. Pemantauan Daerah Sebara OPTK Pemantauan OPTK yang dilakukan Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta merupakan kelanjutan pemantauan OPTK yang dilakukan Tahun Anggaran 2011. Sasaran utama pemantauan OPTK Tahun 2013 ditekankan Laporan Tahunan BKP Kelas II Yogyakarta Tahun 2013 Page 46 pada OPTK kategori A1 yang mungkin sudah terintroduksi ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia. Kebijakan Pusat Karantina Tumbuhan dengan surat edaran Kepala Pusat Karantina Tumbuhan No. 151KT.210L.312013 tanggal 6 Januari 2013 untuk pemantauan OPTK Tahun 2013 dikonsentrasikan pada penetapan OPTK yang sudah baku, dan pelaksanaan pemantauan OPTK diarahkan pada semua jenis OPTK yang ada lampiran Keputusan menteri Pertanian No. 93KptsKH.060122013, yang ditujukan terhadap OPTK spesifik pada komoditas unggulan daerah setempat dan Kumbang Khapra Trogoderma granarium Evert. Untuk wilayah pemantauan yang banyak tanaman jagung ditargetkan pada OPTK A1 Pantoea stewartiisub sp. Stewartii dan untuk pertanaman kentang dipantau juga Erwinia carotovora pv atroseptica. Pelaksanaan Pemantauan daerah sebar OPTK Tahun 2013 dilaksanakan berdasarkan Surat Keputusan Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta No. 334KptsKU.330L.33.C12011 Tanggal 27 Pebruari 2013, tentang Penunjukan Tim Pemantauan Daerah Sebar Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina OPTK. Kegiatan pemantauan dilakukan 2 dua tahap yaitu tahap pengumpulan data sekunder yang dilaksanakan pada bulan Maret 2013 dan tahap pengumpulan data primer pemantauan lapangan mulai dari bulan April sd Juli 2013. Tim pemantau Daerah Sebar OPTOPTK Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta Tahun 2013 antara lain : a. Ir. Heru WahyuprajaNIP.196108021989031003Pembina, Tk.IIV-b Pengarah b. Sudradjat, SPNIP.195812221979031001Penata Tk,IKetua c. Ir. Utik DarmantaNIP196411211994031002Pembina, IV-aWakil ketua d. Ennis Dwi J, SPNIP.197908262009122002Penata Muda, IIIaSekretaris e. Amir, SP.MSc NIP.197108172000031001Penata, IIIcAnggota f. M. Farid, SE NIP.196310011983031003Penata TK I, IIIdAnggota g. Utik Windari, S.SiNIP.197810222003122001Penata, IIIcAnggota h. KristianaIR,SPNIP.198012252005012001Penata Muda TK I, IIIbAnggota i. Fery P, SPNIP.198103252005012001Penata Muda TK I, IIIbAnggota j. Karman, SP, MMNIP.196912151998031002Penata TK I, IIIdAnggota k. Djatmiko .NIP.196006051983031003Penata Tk.I, IIIcAnggota l. Triwahyuni I L, SPNIP.198502202003122003Penata Muda, IIIaAnggota m. Bina Primaisih, SpNIP.197902252009122001Penata Muda, IIIaAnggota n. Alfa Fitri A, SPNIP.197809122009122001 Penata Muda, IIIa Anggota o. Dony WijayantoNIP.197804281998031003Pnata Muda, IIIaAnggota Laporan Tahunan BKP Kelas II Yogyakarta Tahun 2013 Page 47 p. Miftah Amin A HNIP.197306042005011001Pengatur, IIcAnggota q. Septi Sulanjari, A.MdNIP.198402232011012013Pengatur, IIcAnggota Pemantauan Tahun 2013 menggunakan metode pengumpulan data sekunder dan data primer. Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan mengirimkan quisioner ke Dinas terkait untuk diisi yang ada kaitannya dengan pemantauan baik luas areal tanam, produksi ataupun keberadaan hama penyakit tanaman. Pengumpulan data primer dilakukan dengan pembuatan foto gejala serangan, pengumpulan contoh tanaman yang terserang OPTOPTK dari daerah pemantauan, data tentang OPTOPTK dan tanaman inang yang terserang. Pelaksanaan pemantauan di lapang dibantu petugas POPT dari dinas yang menangani bidang pertanian. Berdasarkan pengolahan data primer sampel yang di uji dan di identifikasi dari 4 empat kabupaten Kabupaten Bantul, Kabupaten Kulon Progo, Kabupaten Sleman dan Kabupaten Gunung Kidul serta 2 dua Pemerintahan Kota Kota Yogyakarta dan Kota Surakarta hanya ditemukan OPT yang sifatnya kosmopolit. Untuk lebih jelasnya hasil pemantauan OPTOPTK Tahun 2013 disajikan dalam Lampiran 25. 5. Pembuatan Koleksi OPTOPTK Pengumpulan OPT untuk dikoleksi dapat berasal dari hasil pemantauan OPTOPTK atau hasil pemeriksaan terhadap media pembawa yang akan dilalulintaskan. Pembuatan koleksi dapat berupa koleksi basah untuk OPTOPTK berupa larva, koleksi kering untuk OPTOPTK serangga dewasa, koleksi preparat untuk OPTOPTK cendawan serta koleksi foto gejala tanaman komoditas yang diserang OPTOPTK. Hasil koleksi OPT Tahun 2013 dapat dilihat pada Lampiran 26. 6. Kegiatan Intersepsi OPTOPTK Kegiatan intersepsi tidak sebatas pada OPTK tetapi mencakup keseluruhan OPT yang ditemukan pada media pembawa yang diperiksa melalui Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta. Daftar OPTOPTK yang ditemukan di Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta disajikan dalam Tabel 12 . Hasil intersepsi secara detail disajikan Lampiran 27. Laporan Tahunan BKP Kelas II Yogyakarta Tahun 2013 Page 48 Tabel 12 Intersepsi Hasil Temuan OPTK dan OPT Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta Tahun 2013 No Nama OPT yang ditemukan Komoditas NegaraD AsalTujuan Ket I IMPOR Rhizopus sp Bibit sawi Jepang Aspergillus niger Bibit sawi, squash, terong, timun, tomat Jepang, Thailand Aspergillus flavus Bibit squash, terong, cabai Jepang, Thailand Rhizoctonia solani Bibit squash Jepang Curvularia sp Bibit cabai Thailand Penicillium sp Bibit terong Thailand II EKSPOR Nematoda saprofit Bibit bambu Afrika Selatan Tylench Bibit bambu Afrika Selatan Aspergillus niger Bibit pare, bibit anthirinum, tomat, terong Jepang Botryodiplodia sp Bibit pare Jepang Penicillium sp Bibit pare, anthirinum, petunia, delphinium, semangka, tomat, terong Jepang Mucor sp Bibit pare Jepang Fusarium graminearum Bibit pare Jepang Curvularia sp Bibit pare, tomat Jepang Fusarium sp Bibit pare, petunia Jepang Aspergillus flavus Bibit pare, tomat, terong Jepang Rhizopus sp Bibit pare, terong Jepang Curvularia lunata Bibit pare Jepang Cladosporium sp Bibit anthirinum, petunia, pansy, delphinium, semangka, cabai Jepang Alternaria alternate Bibit anthirinum Jepang Nematoda saprofit Bibit bambu Afrika Selatan Tylench Bibit bambu Afrika Selatan III DOMAS Laporan Tahunan BKP Kelas II Yogyakarta Tahun 2013 Page 49 No Nama OPTK yang ditemukan Media Pembawa OPTK NegaraAreaAsal Tujuan Tindak lanjut 1 - - - - 2. - - - - IV DOKEL Famili Nitidulidae Buah salak Balikpapan Longidorid Bibit pisang Pekanbaru Nematoda saprofit Bibit pisang Balikpapan Aspergillus niger Bibit karet Berau Aspergillus flavus Bibit kedelai Pekanbaru Famili Nitidulidae Buah salak Balikpapan, Pekanbaru Keterangan : Ditulis nama umum dan nama ilmiah Dimusnahkandire-ekspordiberi perlakuanlain-lain 7. Kegiatan pengawasan keamanan hayati nabati Selama Tahun 2013 komoditas impor masuk dalam golongan A benih dan golongan C pallet, jadi bukan termasuk komoditas PSAT. Oleh karena itu kegiatan pengawasan keamaman hayati nabati tidak ada laporan. Sedang komoditas yang tergolong PSAT yang masuk melalui BKP Yogyakarta yang termasuk dalam lampiran Permentan No. 42 Tahun 2013 tentang persyaratan pemasukan buah dan sayuran buah segar dan Permentan No. 43 Tahun 2013 tentang persyaratan pemasukan umbi lapis segar, semua ditolak karena melaui tempat pemasukan yang tidak ditetapkan oleh Pemerintah. Sedangkan PSAT yang tidak termasuk dalam lampiran Permentan No. 42 Tahun 2013 tentang persyaratan dan tatacara pemasukan buah dan sayuran buah segar dan Permentan No. 43 Tahun 2013 tentang persyaratan dan tatacara pemasukan umbi lapis segar, akan dilakukan tindakan karantina 8P. Komoditas yang ditahan ataupun yang ditolak yang telah melewati batas waktu akan dimusnahkan. Data pemusnahan ada dalam Lampiran 28. C. PENGAWASAN DAN PENINDAKAN TINDAK PIDANA KARANTINA Khusus untuk unit kewasdakan Tahun 2013 pada Seksi Karantina Tumbuhan dan Seksi Karantina Hewan, Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta ada kegiatan yang berkenaan dengan penindakan dan pengawasan antara lain penahanan komoditas hewan dan tumbuhan yang dilalulintaskan yang tidak disertai dengan dokumen yang lengkap dan untuk komoditas tumbuhan yang banyak dilalulintaskan yang tidak sesuai dengan aturan yang sudah ditentukan Laporan Tahunan BKP Kelas II Yogyakarta Tahun 2013 Page 50 misal buah buahan dimana untuk komoditas buah buah tersebut sudah ditentukan pelabuhan pemasukanya sehingga banyak komoditas terutama buah buah harus ditahan dan dalam pelaksanaan tersebut tidak ditemukantidak dilaporkan terjadinya pelanggaran atau kejahatan karantina sehingga penyidikan kasus tindak Karantina Hewan dan Karantina Tumbuhan nihil. Dan dalam rangka menghidari pelanggaran atau kejahatan karantina tersebut maka, Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta mengadakan beberapa kegiatan antara lain; 1. Koordinasi Kerjasama dengan instansi terkait. Kegiatan koordinasi dengan instansi terkait pada Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta selama Tahun 2013 ini ada beberapa kali kegiatan antara lain: a. Koordinasi dengan BKSDA Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam berkenaan dengan lalu lintas komoditas hewantumbuhan yang dilindungi yang melalui Bandara Adisutjipto dan Bandara Adisumarmo, Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta telah melakukan koordinasi yang baik dengan BKSDA dengan melakukan pertemuan rutin untuk membahas antisipasi terhadap penyelundupan satwa liar, dan mempelajari modus operandinya dilapangan. b. PPNS Penyidik Pegawai Negeri Sipil Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta berkoordinasi dengan Polda DIY berkenaan dengan penyidikan kasus pelanggaran pengguna jasa karantina, diharapkan dengan koordinasi ini akan tercipta kerjasama yang baik dalam menyelesiakan pelanggaran hukum yang berkaitan dengan karantina. c. Koordinasi untuk lalu lintas hewan terutama hewan penular rabies HPR dengan Dinas terkait yang membidangi peternakan di DIY dan area sekitarnya Kabupaten Magelang Jateng, Kota Solo, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Klaten dan Kabupaten Temanggung, sehingga terjalin komunikasi yang baik dalam pengawasan lalu lintas udara maupun darat. Diharapkan kedepannya dapat mempertahan status bebas rabies di DIY dan Jateng. d. Koordinasi dengan Fakultas Kedoteran Hewan UGM, dengan memberikan materi perkarantinaan pada mahasiswa dan melakukan pembimbingan koasistensi dinas yang rutin dilakukan setahun 3 tiga kali. Sehingga diharapkan sosialisasi perkarantinaan didapatkan sejak dini oleh calon calon dokter hewan yang akan memasuki dunia kerja terutama dibidang perkarantinaan. 2. ApresiasisosialisasiWorkshopSeminar. Laporan Tahunan BKP Kelas II Yogyakarta Tahun 2013 Page 51 Dalam rangka mendukung salah satu pilar revitalisasi karantina pertanian yaitu public awareness, kegiatan sosialisasi diadakan dengan menggunakan alokasi anggaran DIPA Tahun 2013 pada Kegiatan Penyuluhan dan Penyebaran Informasi. Selama Tahun 2013 telah dilaksanakan 4 empat kegiatan di Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta. a. Kegiatan pertama penyebarluasan informasisosialisasi peraturan perundang-undangan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 52006 tentang persyaratan dan tatacara penetapan instalasi karantina tumbuhan milik perorangan atau badan hukum. Dan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 562010 tentang Pelaksanaan Tindakan Karantina Tumbuhan di Luar Tempat Pemasukan dan Pengeluaran, yang dilaksanakan pada Tanggal 24 Mei 2011. b. Kegiatan kedua penyebarluasan informasisosialisasi Surat Keputusan Kepala Badan Karantina Pertanian No. 0107KptsOT.210L12011, terhadap Perusahaan Eksportir dan Importir Kulit diwilayah Kerja Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta. c. Kegiatan ketiga penyebarluasan informasisosialisasi dalam rangka Bulan Bakti Karantina Pertanian merupakan kegiatan yang akan menumbuhkan rasa pengabdian karantina pertanian yang dapat secara langsung menyentuh kebutuhan masyarakat luas dan secara tidak langsung dapat mengarahkan, mendorong dan mengerakkan masyarakat dalam pelaksanaan perkarantinaan melalui kegiatan yang bermanfaat dan berdaya guna bagi masyarakat, yang dilaksanakan pada Tanggal 08 Juni 2011 sd 08 Juli 2011. d. Kegiatan keempat penyebarluasan Informasisosialisasi peraturan karantina pertanian yang ditujukan kepada persaaan Pelaksana Penempata Tenaga Kerja Indonesia Swasta PPTKIS diwilayah kerja Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta yang dilaksanakan pada Tanggal 08 Maret 2013. 4. Pengawasan fumigasi, ISPM15, dan penilaian Instalasi Karantina Tumbuhan.Selama Tahun 2013 tindakan pengawasan perlakuan fumigasi dilakukan sebanyak 35 kali. Kegiatan pengawasan terhadap pelaksanaan fumigasi dilakukan terhadap komoditas yang akan diekspor, yaitu komoditas berupa pala ataupun cengkeh oleh PT. Agrispice Indonesia di Klaten pelaksana oleh PT. Sucofindo Semarang. Selama Tahun 2013 telah dilakukan auditpenilaian untuk instalasi karantina tumbuhan sebanyak 6 kali. Laporan hasil penilaian sudah dikirim ke Badan Laporan Tahunan BKP Kelas II Yogyakarta Tahun 2013 Page 52 Karantina Pertanian di Jakarta, tetapi belum ada tindak lanjut dari pengiriman laporan tersebut. Laporan penggunaan fumigan Methyl Bromida yang disampaikan oleh dua perusahaan fumigasi yang termasuk binaan Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta yaitu CV. Junitierra Muda Tama dan CV. Pancanaka Jaya Utama dan ada 2 dua perusahaan fumigasi yang masuk binaan BKP Kelas I Semarang tetapi melaksakan fumigasi di wilayah Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta sebanyak 2.613,55 kg. Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 29. 5. Notification of Non-Compliance Komoditas pertanian yang diekspor melalui Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta yang mendapat Notification of Non-Compliance NNC di negara tujuan, tetapi ada komoditas yang di ekspor yang telah disertifikasi ditolak negara tujuan.

BAB IV KEGIATAN LAIN LAIN