c. Terdapat   Kesalahan   Kodefikasi   Barang,   semula   tercatat   Tensimeter seharusnya Thermometer.
Catatan Balai   karantina   Pertanian   kls   II   Yogyakarta   tahun   2013   sudah   melakukan
Verifikasi  dan   Vasilidasi  atau   VERVAL  yang  dilakukan  pada  bulan   Oktober 2013 Berita acara VERVAL.
BAB III KEGIATAN OPERASIONAL
A. KEGIATAN KARANTINA HEWAN Kegiatan operasional karantina hewan pada Balai Karantina Pertanian Kelas II
Yogyakarta   meliputi   kegiatan   operasional   yang   dilakukan   pada   Wilayah   Kerja Bandara   Adisutjipto   dan   Wilayah   Kerja   Bandara   Adisumarmo.  Kegiatan
operasional karantina hewan merupakan kegiatan sejak dilakukan pemeriksaan, pengasingan,   pengamatan   permasa   karantina,   perlakuan,   sampai   dengan
tindakan pembebasan atau pemusnahan terhadap jenis komoditas berupa hewan hidup,   Bahan   Asal   Hewan   BAH,   Hasil   Bahan   Asal   Hewan   HBAH,   media
pembawa   lain,   benda   lain,   alat   angkut   dan   kemasan,   instalasi   dan   lokasi karantina hewan. Frekuensi keseluruhan kegiatan operasional karantina hewan
sebagian   besar   merupakan   komoditas   bawaan   atau   tentengan   penumpang pesawat   udara   dan   selebihnya   merupakan   komoditas   yang   peruntukannya
diperdagangkan.
1. Kegiatan Pemeriksaan dan Pembebasan a. Impor
Kegiatan   importasi   di   Balai   Karantina   Pertanian   Kelas   II   Yogyakarta   di Tahun   2013  antara   lain  jenis   hewan   hidup   yang   masuk   ke   daerah
Yogyakarta adalah kucing dari  Australia sebanyak 3 ekor dan anjing dari Malaysia sebanyak 1 ekor dengan frekuensi masing-masing pemasukan 1
satu kali.  Hasil  bahan asal hewan HBAH yang  diimpor  adalah  fresh royal   jelly  dari   Thailand   sebanyak   300   kg   dengan   frekuensi   1   kali
Laporan Tahunan BKP Kelas II Yogyakarta Tahun 2013 Page 24
pemasukan. Importasi HBAH  yang lain adalah kulit jadi finished leather sebanyak 50kg dari Jepang dengan frekuensi 3 kali pemasukan dan 895
kg dari India dengan frekuensi 1 kali pemasukan. Bahan asal hewan BAH yang diimpor berupa bulu angsa dari Taiwan dan Korea Selatan masing-
masing sebanyak 741 kg dan 1.352 kg dengan frekuensi masing-masing 1 kali   pemasukan.   Pelaksanaan   tindakan   8P   terhadap   kegiatan   impor
karantina hewan berupa hewan hidup seperti penjelasaan di atas, setelah pemilik   melapor   ke   karantina   selanjutnya   dokter   hewan   bersama
paramedik   melakukan   pemeriksaan   baik   secara   administrasi   dokumen karantina dan teknis dengan menerbitkan KH-5 berupa perintah bongkar
dan   bersama   pemilik   dilakukan   pengawalan   ke   tempat   pemilik   dengan menerbitkan   KH-7perintah   masuk   karantina   ditempat   pemilik   untuk
dilakukan pengasingan serta pengamatan maksimal selama dua sampai tiga   hari   masa   karantina   dan   selanjutnya   dilakukan   pelepasan   dengan
diterbitkan KH-12.
Kegiatan Importasi   hewan selama 5 tahun terakhir ini tidak mempunyai pola yang pasti naik atau turun mengingat kegiatan lalulintas  penerbangan
Internasional melalui Bandara baik Adisutjipto maupun Adisumarmo hanya dari   2   negara,  yaitu   Singapura   dan   Malaysia.  Dari  tabel   di   atas
menggambarkan   kenaikan  frekuensi   importasi   untuk   kegiatan   karantina hewan   di   Tahun   2013.  Kegiatan  penahanan,   penolakan   maupun
pemusnahan  pada  Tahun   2013   masih   memiliki   pola   yang   kurang   lebih sama dengan tahun sebelumnya atau dapat dilihat pada
Lampiran 13.
Grafik  6 Frekuensi Kegiatan Impor Karantina Hewan
Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta Tahun 2008 sd 2013
Laporan Tahunan BKP Kelas II Yogyakarta Tahun 2013 Page 25
Tahun 2008 Tahun 2009
Tahun 2010 Tahun 2011
Tahun 2012 1
2 3
4 5
6 7
8 9
1 1
6
3 9
b. Ekspor Hewan   hidup   yang   diekspor   berupa   kelinci   sebanyak   25   ekor   dengan
frekuensi pengiriman 1 satu kali ke Malaysia, dan kumbang sebanyak 82.127 ekor dengan frekuensi pengiriman  33   kali ke Jepang. BAH yang
di   ekspor   berupa   sarang   burung   walet   sebanyak   424,5   kg   dengan frekuensi 19 kali pengiriman ke negara Cina, Hongkong, Canada dan USA.
Sedang untuk ekportasi HBAH berupa kulit jadi  finished leather,  sarung tangan kulit gloves dan tas kulit sebanyak 110.511.8 kg dengan frekuensi
425   kali   ke   negara  Asia   Timur   seperti   China,   Hongkong,   Korea   dan didominasi negara tujuan Vietnam. Frekuensi kegiatan ekspor Tahun  2013
sebanyak   480  kali,   jika   dibandingkan   dengan   Tahun   2011  mengalami kenaikan yang tidak banyak. Dari
Grafik 7 dibawah dapat dilihat kegiatan
ekspor dalam 5 tahun terakhir dapat dilihat pada Lampiran 14.
Grafik  7 Frekuensi Kegiatan Ekspor Karantina Hewan
Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta Tahun 2008 sd 2013
Laporan Tahunan BKP Kelas II Yogyakarta Tahun 2013 Page 26
Tahun 2008 Tahun 2009
Tahun 2010 Tahun 2011
Tahun 2012
100 200
300 400
500 600
700 459
631
444 477
480
c. Antar Area Domestik Masuk DOMAS Lalu lintas hewan hidup didominsai oleh unggas meliputi unggas besar,
unggas   kecil,   unggas   umur   sehari.   Di   samping   itu   juga   HPR   hewan pembawa rabies, reptil dan hewan percobaan seperti tikus, marmut, dll.
Volume hewan hidup yang diantarareakan sebanyak 126.640 ekor dengan frekuensi
1.489 kali pengiriman. Wilker Adisutjipto didominasi pengeluaran
burung kesayangan dengan daerah tujuan Pulau Kalimantan dan wilker Adisumarmo didominasi burung juga dengan daerah tujuan sekitar Pulau
Sumatera.
Hal tersebut dipengaruhi oleh meningkatnya minat konsumen akan burung kesayangan   terutama   burung   berkicau   serta   seringnya   event   kontes
burung berkicau  di  beberapa  daerah.  BAH  yang  diantarareakan  berupa madu cair sebanyak 4 liter dan 1 kali pemasukan serta 30 kg telur bebek
dan 1 kali pemasukan. HBAH berupa daging olahan sebanyak 20 kg dan 2 kali   pemasukan.   Benda   lain   berupa   vaksin   dan   obat   hewan   sebanyak
63.394   botol   dan   frekuensi   65   kali,   serta   serum   dan     Kit   Elisa   Rabies
Laporan Tahunan BKP Kelas II Yogyakarta Tahun 2013 Page 27
sebanyak 3.190 kemasan dan dengan frekuensi pemasukan sebanyak 5 kali pemasukan.  Selama Tahun 2013 kegiatan operasional melalui Balai
Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta untuk karantina hewan mengalami kenaikan   yang   cukup   signifikan.  Hal   ini   dikarenakan   sudah   terdapat
penambahan SDM terutama  petugas    teknis sehingga pengawasan dan penjadwalan   petugas   jaga  di  exit   point  dan  entri   point  dapat  lebih
diperketat. Untuk gambaran selama 5  tahun dapat dilihat dari Grafik  8
di bawah ini dan
Lampiran 15.
Grafik 8 Frekuensi Kegiatan Domestik Masuk Karantina Hewan
Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta Tahun 2008 sd 2013
64 73
661
1196 1489
Tahun 2008 Tahun 2009
Tahun 2010 Tahun 2011
Tahun 2012
Laporan Tahunan BKP Kelas II Yogyakarta Tahun 2013 Page 28
d. Antar Area Domestik Keluar DOKEL Kegiatan operasional domestik keluar Tahun 2013 terhadap hewan hidup
sebanyak   427.634   ekor   dengan   frekuensi   2.509   kali.   Didominasi   oleh unggas baik dewasa, kecil dan umur sehari DOC, DOD, DOQ, ayam dan
burung.   Seperti   halnya   kegiatan   domestik   masuk,   kegiatan   domestik keluar mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya karena boomingnya
pecinta   hewan   kesayangan   terutama   burung   yang   ditandai   seringnya event kontes burung berkicau di beberapa daerah di wilayah Indonesia.
Hewan   lain   yang   sering   dilalulintaskan   melalui   bandara  Adisutjipto  dan Adisumarmo   antara   lain   HPR   anjing,   kucing,   reptil   tokek,   kadal,   ular,
iguana,   mamalia   tupai,   landak,   kangguru,   hamster,   hewan percobaanpenelitian   tikus,   mencit,   marmut,   dan   amphibi   kura-kura.
BAH   yang   diantarareakan  sebanyak   31.160   kg   dagingkarkastulang segar dan sarang burung dan 30 liter susu kambing   dengan frekuensi
pengeluaran sebanyak 185 kali. Adapun gambaran perbandingan dalam 5 tahun disajikan dalam
Grafik 9.
Grafik 9 Frekuensi Kegiatan Domestik Keluar Karantina Hewan
Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta Tahun 2008 sd 2013
Tahun 2008 Tahun 2009
Tahun 2010 Tahun 2011
Tahun 2012 500
1000 1500
2000 2500
3000 3500
4000
1400 1991
1928 2595
3562
Laporan Tahunan BKP Kelas II Yogyakarta Tahun 2013 Page 29
2. Kegiatan Penahanan, Penolakan dan Pemusnahan Kegiatan   penahan   di  Tahun   2013   masih   memiliki   pola   yang   sama   dengan
tahun - tahun sebelumnya yaitu terhadap barang - barang tentengan yang di bawa oleh penumpang maupun dikirimkan lewat cargo udara dan kantor pos
besar   Yogyakarta.   Pelanggaran   yang   sering   dilakukan   adalah   tidak mempunyai   sertifikat   karantina   dari   negara   atau   daerah   asal.   Berarti
pelanggaran administratiflah yang sering dilakukan oleh pengguna jasa, baik untuk kegiatan domestik masuk maupun impor.   Adapun frekuensinya  untuk
penahanan   domestik   masuk   ada   25   kali   dengan   perincian   sebagai   berikut hewan hidup ada 580 ekor dengan frekuensi 19 kali, bahan asal hewan ada
133 kg, 30 butir dan 2,54 kg dengan total frekuensi 5 kali sedangkan untuk penahanan impor   hewan ada   15 ekor frekuensi 5 kali bahan asal hewan
frekuensi 13 kali dengan perincian 14 kemasan, 7,1 Kg 131 butir, untuk hasil bahan asal hewan Frekuensi 29 kali 138,61 kg  31 butir.
Kegiatan   Penolakan   selama   Tahun   2013   ini   dilakukan   sebanyak     13   Kali. Kegiatan Pemusnahan di Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta Tahun
2013   ini   dilakukan   sebanyak   6     kali   terdiri   dari   5   kali   di     wilker   bandara Adisutjipto dan 1 kali diwilker   bandara Adisumarmo. Adapun data kegiatan
tersebut diatas dapat lihat pada Tabel 5 danTabel 6
.
Laporan Tahunan BKP Kelas II Yogyakarta Tahun 2013 Page 30
Tabel 5 Resume Frekuensi dan Volume Tindakan 8 P Karantina Hewan
Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta Tahun 2013
No Tindakan Karantina
Hewan Frekuensi dan Volume
Ket Impor
Ekspor Domestik Masuk
Domestik Keluar Frek
Vol Sat
Frek Vol
Sat Frek
Vol Sat
Frek Vol
Sat 1
Pemeriksaan Hewan Bahan Asal Hewan
1 195
Ekor 43
15,600 Ekor
9659 231,225
ekor 2,278
163,827 Ekor
2 21
Kol Hasil Bahan Asal Hewan
- -
- 1
30 btr
131 16,759.0
kg Benda Lain
2 55.5
Kg 434
158,426.73 Kg
5 66.54
kg 74
6,698.0 Kg
4 758
vial 97
2,875.0 Kg
30 64.0
Kms 2
Pengasingan Bahan Asal Hewan
5 15
Ekor 19
580 ekor
1 14
Kms 1
30 Kg
Hasil Bahan Asal Hewan 3
7.10 Kg
4 51.54
Kg 27
138.61 Kg
2 31.0
btr 3
Penahanan Bahan Asal Hewan
5 15
Ekor 19
580 ekor
1 14
Kms 1
30 Kg
Hasil Bahan Asal Hewan 3
7.10 Kg
4 51.54
Kg 27
138.61 Kg
2 31.0
btr 4
Penolakan Hewan
4 517
Ekor 1
1 Ekor
Bahan Asal Hewan 1
14 kg
Hasil Bahan Asal Hewan 3
56 kg
4 192
kg 5
Pemusnahan Hewan
5 15
Ekor 15
43 ekor
Bahan Asal Hewan 7
248 Butir
1 30
Butir Hasil Bahan Asal Hewan
23 939
Kg 2
9 Kg
6 Pembebasan
Hewan
1 1090
31794 ekor
Bahan Asal Hewan 12
740 Kg
Hasil Bahan Asal Hewan 50
9113 Kg
Benda Lain 57
34426 Vial
Hasil Bahan Asal Hewan 50
9113 Kg
Benda Lain 57
34426 Vial
119 1,933.
9 477
174,026.73 10.95
2 310,267
2.613 190,245
Keterangan :  DM = Domestik Masuk, DK = Domestik Keluar, F     = Frekuensi, V = Volume
Catatan : satuan Volume Ekor, Kg, Butir, Koloni, dll
Tabel 6 Pelaksanaan Tindakan Pemeriksaan dan Pembebasan Karantina Hewan
Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta Tahun 2013
No. Kegiatan
Tindakan Karantina Hewan
Satuan Tahun
2008 2009
2010 2011
2013 V
F V
F V
F V
F V
F 1
Impor Pemeriksaan
Ekor -
4 -
1 -
1 -
- 195
1 Kg
- -
- -
- -
1,230 6
55,5 2
Butir -
- -
- -
- -
- -
- Koloni
- -
- -
- -
- -
- -
Dll -
- -
- -
- -
- -
-
Laporan Tahunan BKP Kelas II Yogyakarta Tahun 2013 Page 31
Pembebasan Ekor
- -
- -
- -
- -
- -
Kg -
- -
- -
- -
- -
- Butir
- -
- -
- -
- -
- -
Koloni -
- -
- -
- -
- -
- Dll
- -
- -
- -
- -
- -
2 Ekspor
Pemeriksaan Ekor
- 458
- 459
- 631
2,559 19
15,600 43
Kg -
- -
- -
- 121,182
425 158,426.73
434 Butir
- -
- -
- -
- -
- -
Koloni -
- -
- -
- -
- -
- Dll
- -
- -
- -
- -
- -
Pembebasan Ekor
- -
- -
- -
- -
- -
Kg -
- -
- -
- -
- -
- Butir
- -
- -
- -
- -
- -
Koloni -
- -
- -
- -
- -
- Dll
- -
- -
- -
- -
- -
3 DM
Pemeriksaan Ekor
- 41
- -
73 15,204
261 231,225
1186 Kg
- -
- -
- -
6,726 91
66.54 5
Butir -
- -
- -
- -
- 30
1 Koloni
- -
- -
- -
- -
- -
Dll -
- -
- -
- 27,180
309 758
4 Pembebasan
Ekor -
- -
- -
- -
- 31,794
1090 Kg
- -
- -
- -
- -
9,853 62
Butir -
- -
- -
- -
- -
- Koloni
- -
- -
- -
- -
- -
Dll -
- -
- -
- -
- 34,426
57 4
DK Pemeriksaan
Ekor -
762 -
1400 -
1991 77,341
1028 163,827
2260 Kg
- -
- -
- -
15,657 735
26,332 302
Butir -
- -
- -
- -
- -
- Koloni
- -
- -
- -
- -
21 2
Dll -
- -
- -
- 6,238
165 64
30 Pembebasan
Ekor -
- -
- -
- -
- -
- Kg
- -
- -
- -
- -
- -
Butir -
- -
- -
- -
- -
- Koloni
- -
- -
- -
- -
- -
Dll -
- -
- -
- -
- -
-
Catatan : Tahun 200 4 - 200 7 diisikan data pada UPT sebelum integrasi Tahun 200 8 diisikan di Bidang Karantina Hewan pada UPT Integrasi. V =
Volume, F = Frekuensi Dll Satuan Lain = diisikan satuan lain.
Laporan Tahunan BKP Kelas II Yogyakarta Tahun 2013 Page 32
3. Penggunaan Formulir Karantina Hewan Selama Tahun 2013 penggunaan formulir  dokumen utama adalah sebagai
berikut pada Tabel 7.
Tabel 7 Penggunaan Dokumen Utama Karantina Hewan
Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta Tahun 2013
No. Jenis
Dokumen Jumlah Awal
Jumlah Pemakaian
Saldo 1.
2. 3.
4. KH-9
KH-10 KH-11
KH-12 551
199 630
192 2318
789 117
1191 195
722 529
426
Selain itu dokumen penunjang berupa form KH 1 Permohonan Pemeriksaan Karantina   Hewan   KH   2   Surat   Penugasan   serta   Kuitansi   Jasa   Karantina
digunakan sesuai dengan jumlah pemakaian formulir utama. 4. Kegiatan pemantauan daerah sebar HPHK
Kegiatan   Pemantauan   karantina   hewan   Tahun   2013   di   Balai   karantina Pertanian kelas II Yogyakarta mempunyai target sesuai yang ditetapkan oleh
Pusat Karantina Hewan dan keamanan hayati hewani yaitu untuk penyakit Brucellosis dan target yang kedua adalah Rabies dengan menggunakan data
yang ada dari lalu lintas HPR di Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta. Dari kedua hasil pemantauan diatas di dapatkan hasil negatif dalam artian
untuk sampel-sampel darah pada sapi yang digunakan dalam pemantauan penyakit brucellosis baik di DIY di lima kabupaten kota dan satu kota di Jawa
tengah   yaitu   Kodya   Surakarta   di   dapatkan   hasil   negatif.   Adapun   jumlah sampel   yang   diambil   adalah   649   sampel   darah.   Sedangkan   pemantauan
terhadap penyakit rabies jumlah sampil yang ambil adalah 122 ekor dengan hasil   semuanya   protektif   terhadap   rabies.  Atau   dengan   kata   lain   masing-
masing sampel menyatakan bebas terdapat penyakit rabies. Tim   pemantau  daerah   sebar   HPHK,  Balai   Karantina   Pertanian   Kelas   II
Yogyakarta adalah sebagai berikut:
Laporan Tahunan BKP Kelas II Yogyakarta Tahun 2013 Page 33
a. Drh. Suyadi  NIP.195303131991031001 Pembina IVaKetua b. Drh. R Heru S  NIP.195501151992031001Pembina IVaAnggota
c. Drh. Herlina S NIP.196104201995032001Pembina IVaAnggota d. Ketut W W  NIP.196205311987041001Penata Muda TK I IIIbAnggota
e. Sunu  NIP.196912071992031001Penata Muda TK I IIIbAnggota f. Drh. Tri S NIP.197511292008012006Penata Muda TK I IIIbAnggota
g. Drh. Siti N NIP.197702052009122001Penata Muda TK I IIIbAnggota h. Drh. Moh Arif S NIP.198508122009011003Penata Muda I IIIbAnggota
i. Suparmi  NIP.196802051992032002Penata Muda IIIaAnggota j. Lego Arianto NIP.197601072000032002 Penata Muda IIIaAnggota
k. Fransisca AW,A.MdNIP.197510062009122001Pengatur IIcAnggota l. Wiwik IAS, A.MdNIP.197807182009122002Pengatur IIcAnggota
m. Pipit SP, A.MdNIP.198103012009122001Pengatur IIcAnggota n. Rahmawati S, A.MdNIP.198510192009122005Pengatur IIcAnggota
o. Sukardi, A.MdNIP.198803082009121001Pengatur IIcAnggota p. Endri, A.MdNIP.198412252011011003Pengatur IIcAnggota
q. Daniel, A.MdNIP.198401062011011004Pengatur IIcAnggota
5. Kegiatan Koleksi HPHK Kegiatan koleksi HPHK di Tahun 2013 mengalami penambahan yaitu di Tahun
2011  hanya melakukan koleksi terhadap komoditas kulit jadi.  Di Tahun 2013 sudah   dilakukan   penambahan   terhadap   beberapa   koleksi   utamanya   untuk
parasit baik yang ecto maupun yang endo parasit.
6. Kegiatan Intersepsi HPH  HPHK Selama Tahun 2013 intersepsi karantina hewan dan produk hewan yang di
lalulintaskan   melalui   bandara  Adisutjipto   dan  Adisumarmo   tidak   ditemukan adanya   agen   penyakit   hewan   karantina   dalam   arti   hasil   pemeriksaan
laboratorium adalah negatif ini dapat kita lihat Tabel 8.
Tabel 8 Intersepsi Hasil Temuan HPHK
Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta Tahun 2013
Laporan Tahunan BKP Kelas II Yogyakarta Tahun 2013 Page 34
No .
Nama HPHK
Nama Pembawa HPHK
NegaraAreaAsal Tujuan
Tindaklanjut 1
2 3
7. Kegiatan pengawasan keamanan hayati hewani Untuk   Pengawasan   terhadap   keamanan   hayati   hewani   telah   dilakukan
pemeriksaan   sampel   terhadap   komoditas   baik   yang   dikerjakan   oleh laboratorium karantina hewan balai karantina Pertanian. Ataupun bekerjasama
dengan laboratorium milik instansi terkait.
B.
KEGIATAN KARANTINA TUMBUHAN 1. Kegiatan Pemeriksaan dan Pembebasan
Kegiatan karantina tumbuhan pada Tahun 2013 di Balai Karantina Pertanian Kelas   II   Yogyakarta   merupakan   kegiatan   operasional   tindakan   karantina
tumbuhan dan kegiatan yang mendukung perkarantinaan tumbuhan di BKP Kelas II Yogyakarta. Laporan kegiatan karantina tumbuhan meliputi kegiatan
operasional yang dilakukan di Wilayah Kerja Karantina Pertanian Adisutjipto di Yogyakarta, Wilayah Kerja Karantina Pertanian Adisumarmo di Surakarta, dan
Wilayah   Kerja   Kantor   Pos   Yogyakarta,   berupa   kegiatan   impor,   ekspor, domestik masuk dan domestik keluar. Juga dilaporkan tentang   penggunaan
formulir, hasil pemantauan OPTK, pembuatan koleksi OPTOPTK, intersepsi OPTOPTK,   pengawasan   keamanan   hayati   nabati   dan   kegiatan   lainnya
diantaranya :  penyidikan kasus tindak pidana karantina tumbuhan,  kegiatan penyebarluasan   informasisosialisasi  karantina   tumbuhan   dan  pengawasan
fumigasi,   pengawasan   pelaksanaan   ISPM15,   dan   penilaian   Instalasi Karantina Tumbuhan.
Kegiatan operasional tindakan karantina tumbuhan merupakan kegiatan yang dimulai   dari   tindakan   pemeriksaan   sampai   dengan   tindakan   pembebasan.
Kegiatan tindakan karantina tumbuhan Tahun 2013 frekuensi serta volume sebagaimana tersaji dalam
Lampiran 16.
a. Impor
Laporan Tahunan BKP Kelas II Yogyakarta Tahun 2013 Page 35
Frekuensi kegiatan pemeriksaan   impor karantina tumbuhan pada Tahun 2013 sebanyak  83 kali atau naik 56. Untuk satuan   hitungan   berat 57
kali sejumlah 3.636,79  kg, satuan batang 10 kali sejumlah 85 batang , dan satuan   kemasan   sebanyak   31   kemasan   dalam   bentuk   kemasan   kayu.
Komoditas yang diimpor paling banyak berupa benih sayuran dan benih sayuran buah segar yang diimpor oleh PT. Takii Indonesia dari Jepang.
Benih   sawi   sebanyak   310   kg,   benih  timun   sebanyak   341,8     kg,   benih terong sebanyak 88 kg, benih tomat 67 kg dan benih cabe 18,12 kg. Data
terperinci mengenai kegiatan impor media pembawa OPTK disajikan  pada Lampiran 17.
Data   komoditas   yang   diimpor   yang   dikenakan   tindakan   penahanan, penolakan   dan   pemusnahan  disajikan   pada
Lampiran   22. Sedangkan
pemusnahan   yang   belum  dimasukkan   dalam   laporan   bulanan,   tetapi dicacat khusus yang berupa buah buahan  dan sayuran buah segar yang
masuk   melalui   Bandar   Udara   Adisutjipto  frekuensi   sebanyak     1.113 kalisejumlah 1.917,5 kg. dikarenakan  masuk melalui tempat yang tidak
ditetapkan Pemerintah, sesuai Peraturan Menteri Pertanian No. 37 Tahun 2006  dan Permentan  No.  42 Tahun  2013 tentang  persyaratan dan tata
cara pemasukan buah dan sayuran buah segar dan Permentan No. 18 Tahun 2008 dan Permentan No. 43 Tahun 2013 tentang persyaratan dan
tatacara pemasukan umbi lapis segar .
Serta pemasukan bibit sebanyak 308   batang   juga   dimusnahkan   karena   tidak   dilengkapi   surat   kesehatan
karantina Phytosanitary Certifikat. Perkembangan kegiatan impor selama 5 tahun terakhir ditunjukkan pada
Grafik 10 .
Grafik 10 Volume Kegiatan Impor  Karantina Tumbuhan,
Balai Karantina Pertanian  Kelas II Yogyakarta Tahun 2008 sd  2013
Laporan Tahunan BKP Kelas II Yogyakarta Tahun 2013 Page 36
2008 2009
2010 2011
2012 500
1000 1500
2000 2500
3000 3500
4000 4500
KMS M3
BTG KG
0.00 0.00
0.00 12.00
26.00 0.00
64.00
3.00 3.00
0.00 0.00
72.00 616.00 4,349.27
948.63
KEGIATAN IMPOR
TAHUN V
O LU
M E
S A
T U
A N
b.  Ekspor Frekuensi kegiatan pembebasan ekspor karantina tumbuhan pada Tahun
2013 sebanyak 1.236 kali, jika dibanding Tahun 2011 sebesar 1.086 kali berarti frekuensi ekspor naik 14 dengan  hitungan satuan berat sebesar
5.593.752,19 kg, satuan batang sejumlah  142.509 batang , kedua satuan ini pengalami penurunan, sedangkan untuk satuan kubikasi 299.655,70 M3
mengalami   peningkatan   91.   Satuan   hitungan   kemasan   frekuensinya hanya1kali   sebanyak   5.000   kemasan.  Komoditas   yang   diekspor
diantaranya : buah salak, buah kelapa, rempah-rempah, daun pakis, kayu moulding, furniture, benih sayuran, dan tembakau kering.  Ekspor buah
salak ke China sebanyak 322 kali atau 229.001,69 kg,  daun pakis 64 kali atau   1.262.883,65   kg,   rempah-rempah   ke     Malaysia,   ke   Perancis,   dan
Amerika sebanyak 130 kali atau 139.138,68 kg. Furniture dan kayu olahan sebangay   415   kali  atau   19.757,74   M3.   Ekspor   salak   dengan   tujuan   ke
China.
Berdasar data yang ada, selama kurun waktu 5 tahun terakhir, dari  Tahun 2008 sd 2010 ekspor mengalami penurunan,  dan pada Tahun 2011 sd
2013 mengalami peningkatan baik frekuensi maupun volume. Komoditas
Laporan Tahunan BKP Kelas II Yogyakarta Tahun 2013 Page 37
yang   dikenakan   tindak   karantina,   seluruhnya   berasal   dari   wilayah pelayanan Balai Karantina Tumbuhan Kelas II Yogyakarta. Namun tempat
pengeluarannya   sebagian   besar   melalui   Pelabuhan   Tanjung   Emas Semarang.
Data   terperinci   mengenai   kegiatan   ekspor   media   pembawa   OPTK disajikan     pada
Lampiran   19 .   Sedangkan   data   tindakan   karantina
terhadap media pembawa 8 P selengkapnya disajikan pada Tabel 8
dan perkembangan   tindakan   pemeriksaan   dan   pelepasan   selama   5  tahun
terakhir, disajikan pada Grafik 11 dan Lampiran 22.
Grafik 11 Volume Kegiatan Ekspor  Karantina Tumbuhan
Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta Tahun 2008 sd 2013
2008 2009
2010 2011
2012 0.00
2,000,000.00 4,000,000.00
6,000,000.00 8,000,000.00
KMS M3
BTG KG
62.00 205.00
8.00 0.00
5,000.00 22,341.00
27,161.00 235.00
22,439.51 42,218.61
54,190.00 780.00
26,650.00 204,929.00
142,509.00 6,347,441.00
2,212,711.00 646,937.00
7,655,806.19 5,743,232.41
KEGIATAN EKSPOR
TAHUN V
O LU
M E
S A
T U
A N
b. Antar AreaDomestik Masuk Domas Kegiatan pembebasan domestik masuk pada Tahun 2013 terhadap media
pembawa OPTK yang dilalulintaskan melalui Bandar Udara Adisutjipto dan Adisumarmo   dengan   frekuensi   152   kali   jika   dibanding   Tahun   2011
mengalami penurunan sebesar 9   dengan satuan   berat, sedang untuk
Laporan Tahunan BKP Kelas II Yogyakarta Tahun 2013 Page 38
satuan batang mencapai  9.845  batang,  dibanding  kegiatan Tahun 2011 sebanyak 704 batang. Adapun daerah asal media pembawa yang masuk
ke Bandara Adisutjipto Yogyakarta dan Bandara Adisumarmo adalah dari Jakarta,   Bali,   Pontianak,   Balikpapan,   Banjarmasin,   Papua,   Makasar,
Palangkaraya   dan   Medan.   Data   terperinci   mengenai   kegiatan   domestik masuk terhadap media pembawa OPTK disajikan pada
Lampiran 21. Data
komoditas yang diimpor yang dikenakan tindakan penahanan, penolakan dan   pemusnahan   dapat    dilihat   pada
Lampiran   22 .  Perkembangan
kegiatan domestik masuk pada 5  tahun terakhir ditunjukkan pada Grafik
12. Grafik 12
Volume Kegiatan Domestik Masuk Karantina Tumbuhan Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta Tahun 2008 sd 2013
2008 2009
2010 2011
2012 10000
20000 30000
40000 50000
60000
KMS M3
BTG KG
2790 704
9709
125
19323 50218
11899
KEGIATAN DOMESTIK MASUK
TAHUN V
O LU
M E
S A
T U
A N
d. Antar Area Domestik Keluar Dokel Kegiatan   operasional   Domestik   Keluar   Tahun   2013   terhadap   media
pembawa OPTK merupakan kegiatan yang selalu dominan sejak adanya kegiatan   perkarantinaan,   frekuensi   kegiatan   domestik   keluar   di   Balai
Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta sebanyak 4.146  kali atau turun 5   dari   dibanding   frekuensi   domestik   keluar   Tahun   2011.  Meskipun
Laporan Tahunan BKP Kelas II Yogyakarta Tahun 2013 Page 39
frekuensi   turun   akan   tetapi   kegiatan   domestik   keluar   dengan   satuan hitungan   berat   meningkat   menjadi   2.604.464,6  kg   mengalami   kenaikan
56     dengan   frekuensi   2.482   kali,   satuan   batang   sebanyak   1.040.315 batang atau naik 200 dengan frekuensi 1.244 kali dan satuan lainya yaitu
7 kali  hitungan M3, tiga besar urutan  frekuensi media pembawa OPTK yang   diantarareakan   keluar   domestik   keluar   melalui   Bandar   Udara
Adisutjipto  dan Adisumarmo  berturut-turut  adalah  komoditas buah  cabai dengan tingkat frekuensi sebanyak 1.807 kali atau 2.287.172 kg dengan
daerah   tujuan   antara   lain   Kepulauan   Riau,   Sumatera   dan   Kalimantan. Selanjutnya komoditas berupa bibitbenih yang terdiri tanaman hortikultura
hias jenis Anthurium, Sansevera, Aglonema dan tanaman buah-buahan, dan   benihbibit   tanaman   kehutanan   dengan   tingkat   frekuensi   sebanyak
1.341   kali   atau   2.838.285   kg   dan   terakhir   adalah   buah   dan   sayuran sebanyak 920 kali. Dibandingkan dengan kegiatan Tahun 2011, frekuensi
kegiatan   domestik   keluar   Tahun   2013   mengalami   penurunan   5, disebabkan  komoditas   cabe   dikirim   secara   kelompok   dengan   nama
pengirim satu orang, yang di  Tahun 2011 dipisah jadi sekitar 4 empat orang   pengirim.  Data   terperinci   mengenai   kegiatan   domestik   keluar
terhadap media pembawa OPTK disajikan  pada Lampiran 23
. Sedangkan data  perkembangan tindakan pemeriksaan dan pelepasan selama 5 tahun
terakhir, seperti disajikan pada Grafik  13
.  Data komoditas yang diimpor yang dikenakan tindakan penahanan, penolakan dan pemusnahan yang
dilaporkan dalam program Eplaq dilihat pada Lampiran 22.
Grafik 13
Laporan Tahunan BKP Kelas II Yogyakarta Tahun 2013 Page 40
Volume Kegiatan Domestik Keluar Karantina Tumbuhan Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta Tahun 2008 sd 2013
2008 2009
2010 2011
2012 500000
1000000 1500000
2000000 2500000
3000000
KMS M3
BTG KG
602 1010
625 372
3
357178
278783 305609 309651 1040315
2142592 1920443
1529908
1602727 2604464.6
KEGIATAN DOMESTIK KELUAR
TAHUN V
O LU
M E
S A
T U
A N
Pada Tabel 9
berikut ditunjukkan Frekuensi dan volume tindakan karantina tumbuhan selama Tahun 2013 di Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta.
Tabel 9
Laporan Tahunan BKP Kelas II Yogyakarta Tahun 2013 Page 41
Volume Kegiatan Tindakan 8 P Karantina Tumbuhan Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta Tahun 2013
Tindakan Frekuensi dan Volumen
No Karantina
Impor Ekspor
Domestik Masuk Domestik Keluar
Frek Vol
Sat Frek
Vol Sat
Frek Vol
Sat Frek
Vol Sat
1 Pemeriksaan
57 1851,38
kg 900
7.834.445,56 kg
206 24.960,5
kg 2.732
2.446.908,1 kg
15 85
btg 41
109.855 btg
45 9.845
btg 1.343
949.473 btg
- -
M3 432
313.895,73 M3
M3 1
3 M3
16 31
kms 2
5.009 kms
kms 70
2.760 kms
2 Pengasingan
- -
kg -
- kg
- -
kg -
- kg
- -
btg -
- btg
- -
btg -
- btg
- -
M3 -
- M3
- -
M3 -
- M3
- -
kms -
- kms
- -
kms -
- kms
3 Pengamatan
- -
kg -
- kg
- -
kg -
- kg
- -
btg -
- btg
- -
btg -
- btg
- -
M3 -
- M3
- -
M3 -
- M3
- -
kms -
- kms
- -
kms -
- kms
4 Perlakuan
- -
kg -
- kg
- -
kg -
- kg
- -
btg -
- btg
- -
btg -
- btg
- -
M3 -
- M3
- -
M3 -
- M3
- -
kms -
- kms
- -
kms -
- kms
5 Penahanan
3 3,87
kg -
- kg
- -
kg -
- kg
4 28
btg -
- btg
- -
btg -
- btg
- -
kg -
- kg
- -
kg -
- M3
- -
btg -
- btg
- -
btg -
- kms
6 Penolakan
3 17,37
kg -
- kg
- -
kg -
- kg
4 19
btg -
- btg
- -
btg -
- btg
- -
kg -
- kg
- -
kg -
- M3
- -
btg -
- btg
- -
btg -
- kms
7 Pemusnahan
5 31,37
kg -
- kg
- -
kg -
- kg
7 35
btg -
- btg
- -
btg -
- btg
- -
M3 -
- M3
- -
M3 -
- M3
- -
kms -
- kms
- -
kms -
- kms
8 Pembebasan
23 948,64
kg 839
5.593.752,19 kg
152 11.899
kg 2.482
2.604.464,60 kg
- -
btg 19
142.509 btg
38 9.709
btg 1.244
1.040.315 btg
- -
M3 377
299.655,70 M3
M3 1
3 M3
16 26
kms 1
5.000 kms
kms 7
373 kms
Pada Tabel 10
menunjukkan frekuensi dan volume media pembawa yang dilakukan tindakan karantina oleh petugas karantina tumbuhan di Balai Karantina Pertanian
Kelas II Yogyakarta
Tabel 10 Perkembangan Hasil Pelaksanaan Tindakan Pemeriksaan dan Pembebasan
Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta Tahun 2008 sd 2013
N o
Kegiatan Tindakan
Sat T a h u n
2008 2009
2010 2011
2013 Frek
Vol Frek
Vol Frek
Vol Frek
Vol Frek
Vol
Laporan Tahunan BKP Kelas II Yogyakarta Tahun 2013 Page 42
1 Impor
Pemeriksaan Kg
- -
12 72
41 1.213,1
5 36
3.636,79 57
1.851,38 Btg
- -
3 64
10 44
9 73
10 85
M3 -
- -
- -
- -
- Kms
- -
- -
- -
12 12
16 31
Pembebasan Kg
- -
12 72
6 616
35 4.349,27
23 948,64
Btg -
- 3
64 1
3 1
3 -
- M3
- -
- -
- -
- -
Kms -
- -
- -
- 12
12 16
26 2
Ekspor Pemeriksaan
Kg 560
6.347.44 1
574 2.212.71
1 449
646.93 7
783 7.604265,64
900 7.834.445,56
Btg 39
54.19 2
780 6
26.65 12
232429 41
109.855 M3
387 22.34
1 84
27.161,0 9
235 242
20622,83 432
313.895,73 Kms
- -
6 62
4 205
2 8
2 5.009
- -
2 118
- -
Pembebasan Kg
560 6.347.441
574 2.212.711
449 646.937
801 7.655806,19
839 5.743.232,41
Btg 39
54.190 2
780 6
26.65 12
204.929 19
142.509 M3
387 22.34
1 84
27.16 1
9 235
271 22489,51
377 42.218,61
Kms -
- 6
62 4
205 2
8 1
5.000 Kg
- -
2 118
- -
3 Domas
Pemeriksaan Kg
- -
4 125
114 19.323
233 57.848,00
206 24.960,5
Btg -
- -
- 45
2.790 61
2.963 45
9.845 M3
- -
- -
- -
- -
Kms -
- -
- -
- -
- Pembebasan
Kg -
- 4
125 114
19.323 167
50.218 152
11.899 Btg
- -
- -
45 2.790
20 704
38 9.709
M3 -
- -
- -
- -
- Kms
- -
- -
- -
- -
4 Domkel
Pemeriksaan Kg
3.576 2.142.25
9 3.5
50 1920443
2.5 70
1.529.90 8
3175 1.667.887,35
2.732 2.446.908,1
Btg 1.618
357.17 8
1.1 79
278783 1.6
01 305.60
9 1175
335.356 1.343
949.473 M3
- -
- -
- -
1 3
Kms -
- 6
602 37
1.01 48
2172 70
2.760 Btl
- -
- -
- -
Pembebasan Kg
3.576 2.142.25
9 3.5
50 1920443
2.5 70
1.529.90 8
2.845 1.602.727,0
2.482 2.604.464,60
Btg 1.618
357.17 8
1.1 79
278783 1.6
01 305.60
9 1.037
309.651 1.244
1.040.315 M3
- -
- -
- -
1 3
Kms -
- 6
602 37
1.01 12
625 7
373
Laporan Tahunan BKP Kelas II Yogyakarta Tahun 2013 Page 43
Laporan Tahunan BKP Kelas II Yogyakarta Tahun 2013 Page 44
2. Kegiatan Penahanan, Penolakan dan Pemusnahan Kegiatan penahan, penolakan  dan  pemusnahaan di  karantina tumbuhan  di
Tahun   2013   masih   memiliki   pola   yang   sama   dengan   tahun   -   tahun sebelumnya  yaitu   terhadap  barang  -   barang  tentengan  yang  di   bawa  oleh
penumpang   maupun   dikirimkan   lewat   cargo   udara   dan   kantor   pos   besar Yogyakarta.   Pelanggaran   yang   sering   dilakukan  ini   kebanyakan   komoditas
impor   yang   mana   untuk   komoditas   impor   ini   untuk   jenis   komoditas   buah buahan,   sayuran   dan   bibit   sudah   ditentukan   pelabuhan   pemasukanya.
Adapun   frekuensinya  untuk   komoditas   impor   1.113   kali  terdiri   penahanan jumlah   frekeunsi            kali  dengan  perincian   sebagai  berikut  bibit  kelapa  1
batang, daun kare 8 kg, tanaman hias 2 batang, cabe kering 3 kg, bibit buah 9 batang, benih sayur 0.42 gram dan bunga potong, Penolakan jumlah frekuensi
kali dengan perincian buah-buahan 40 kg, bibit kelapa 1 batang, daun kare 8 kg, tanaman hias 2 batang, benih sayuran 0.39 gram dan bunga potong 8
batang.  Kegiatan   Pemusnahan   di   Balai   Karantina   Pertanian   Kelas   II Yogyakarta Tahun 2013, untuk karantina tumbuhan sebanyak 12 kali .
3. Penggunaan Formulir. Berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor: 3237KptsHK.06092009
tanggal 09 September 2009   terdapat 37 jenis formulir karantina tumbuhan, yang terdiri dari 14 jenis formulir dokumen utama KT dan 23 jenis formulir
penunjang 6 SP, dan 17 DP. Formulir utama dicetak  diterbitkan oleh Badan Karantina   Pertanian   sedang   formulir   penunjang   diadakan   oleh   UPT.
Penggunaan formulir dokumen penunjang tindakan karantina tidak dilaporkan.
Intensitas   penggunaan   formulir   dokumen   utama   dan   penunjang   mengikuti banyaknya   frekuensi   kegiatan   operasional   tindak   karantina   yang   dilakukan
terhadap media pembawa OPTOPTK. Adapun jenis formulir dokumen utama yang digunakan selama Tahun 2013 hanya terdiri dari 3 jenis, yaitu KT-9, KT-
10 dan KT-12. Dokumen   KT-9 sisa Tahun 2011 sejumlah 403 lembar dan mendapat tambahan dari Badan Karantina Pertanian sejumlah  250  sehingga
jumlah awal KT-9   sebanyak 653 lembar, pemakaian Tahun 2013 sebanyak 244 lembar, jadi saldo Tahun 2013 berjumlah 409 lembar. Dokumen utama
Laporan Tahunan BKP Kelas II Yogyakarta Tahun 2013 Page 45
KT-10 sisa Tahun 2011 sejumlah 749 lembar dan mendapat tambahan dari Badan   Karantina   Pertanian   sejumlah   1.250   sehingga   jumlah   awal   KT-10
sebanyak 1.999 lembar, pemakaian Tahun 2013 sebanyak 1.377 lembar, jadi saldo KT-10 Tahun 2013 berjumlah 622 lembar. Sisa dokumen utama KT-12
Tahun 2011 sebanyak 1.399   lembar dan mendapat tambahan dari Badan Karantina   Pertanian   sebanyak   3.000   lembar,     jadi   jumlah   awal   KT-12
sebanyak 4.399 lembar, pemakaian Tahun 2013 sebanyak 3.786 lembar, jadi saldo Desember Tahun 2013 berjumlah 613 lembar.  Formulir utama yang lain
KT-4a, KT-4b, KT-5a, KT-5b dan KT-11 selama Tahun 2011 tidak dipakai, jadi jumlah dokumen tersebut diawal Tahun dan diakhir Tahun sama. Berikut
disampaikan   penggunaan   formulir   secara   lengkap   tersaji   dalam Tabel   11.
Sedangkan penggunaan formulir dokumen pendukung yang dicetak di UPT tidak dilaporkan.
Tabel 11 Penggunaan Dokumen Utama Karantina Tumbuhan
Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta  Tahun 2013
No Jenis Dokumen
Jumlah Awal
Jumlah Pemakaian
Saldo
1 KT- 4.aFumigation Certificate FC
50 50
2 KT- 4.bSertifikat Fumigasi
50 50
3 KT- 5.aCertificate Of Disintestation
Disinfection 50
50 4
KT- 5.bSertifikat Perlakuan 50
50 5
KT- 9   Serifikat Pelepasan KTKeamanan PSAT
653 244
409 6
KT- 10 Phytosanitary Certificate 1.999
1.377 622
7 KT- 11 Phytosanitary Certificate For Re-
Export 50
50 8
KT-12  Sertifikat Kesehatan Tumbuhan Antar Area
4.399 3.786
613
4. Pemantauan Daerah Sebara OPTK Pemantauan   OPTK   yang   dilakukan   Balai   Karantina   Pertanian   Kelas   II
Yogyakarta merupakan kelanjutan pemantauan OPTK yang dilakukan Tahun Anggaran 2011. Sasaran  utama pemantauan OPTK Tahun 2013 ditekankan
Laporan Tahunan BKP Kelas II Yogyakarta Tahun 2013 Page 46
pada OPTK kategori A1 yang mungkin sudah terintroduksi ke dalam Wilayah Negara   Republik   Indonesia.   Kebijakan   Pusat   Karantina  Tumbuhan   dengan
surat edaran  Kepala  Pusat Karantina Tumbuhan No. 151KT.210L.312013 tanggal     6   Januari   2013   untuk   pemantauan     OPTK   Tahun   2013
dikonsentrasikan pada penetapan OPTK  yang sudah baku, dan pelaksanaan pemantauan OPTK diarahkan  pada semua  jenis OPTK  yang ada lampiran
Keputusan   menteri   Pertanian   No.   93KptsKH.060122013,   yang   ditujukan terhadap   OPTK   spesifik   pada   komoditas   unggulan   daerah   setempat   dan
Kumbang Khapra Trogoderma granarium Evert. Untuk wilayah pemantauan yang   banyak   tanaman   jagung   ditargetkan   pada   OPTK   A1  Pantoea
stewartiisub  sp.  Stewartii  dan   untuk   pertanaman   kentang   dipantau   juga Erwinia carotovora pv atroseptica.
Pelaksanaan  Pemantauan   daerah   sebar   OPTK   Tahun   2013   dilaksanakan berdasarkan   Surat   Keputusan   Kepala   Balai   Karantina   Pertanian   Kelas   II
Yogyakarta   No.  334KptsKU.330L.33.C12011  Tanggal  27   Pebruari   2013, tentang Penunjukan Tim Pemantauan Daerah Sebar Organisme Pengganggu
Tumbuhan Karantina OPTK. Kegiatan pemantauan dilakukan 2 dua tahap yaitu tahap pengumpulan data sekunder yang dilaksanakan pada bulan Maret
2013 dan tahap pengumpulan data primer pemantauan lapangan mulai dari bulan  April  sd     Juli   2013.  Tim   pemantau   Daerah   Sebar   OPTOPTK   Balai
Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta Tahun 2013 antara lain : a. Ir.   Heru   WahyuprajaNIP.196108021989031003Pembina,   Tk.IIV-b
Pengarah b. Sudradjat, SPNIP.195812221979031001Penata Tk,IKetua
c. Ir. Utik DarmantaNIP196411211994031002Pembina, IV-aWakil ketua d. Ennis Dwi J, SPNIP.197908262009122002Penata Muda, IIIaSekretaris
e. Amir, SP.MSc NIP.197108172000031001Penata, IIIcAnggota f. M. Farid, SE NIP.196310011983031003Penata TK I, IIIdAnggota
g. Utik Windari, S.SiNIP.197810222003122001Penata, IIIcAnggota h. KristianaIR,SPNIP.198012252005012001Penata Muda TK I, IIIbAnggota
i. Fery P, SPNIP.198103252005012001Penata Muda TK I, IIIbAnggota j. Karman, SP, MMNIP.196912151998031002Penata TK I, IIIdAnggota
k. Djatmiko .NIP.196006051983031003Penata Tk.I, IIIcAnggota l. Triwahyuni I L, SPNIP.198502202003122003Penata Muda, IIIaAnggota
m. Bina Primaisih, SpNIP.197902252009122001Penata  Muda, IIIaAnggota n. Alfa Fitri A, SPNIP.197809122009122001 Penata Muda, IIIa Anggota
o. Dony WijayantoNIP.197804281998031003Pnata Muda, IIIaAnggota
Laporan Tahunan BKP Kelas II Yogyakarta Tahun 2013 Page 47
p. Miftah Amin A HNIP.197306042005011001Pengatur, IIcAnggota q. Septi Sulanjari, A.MdNIP.198402232011012013Pengatur, IIcAnggota
Pemantauan Tahun 2013  menggunakan metode pengumpulan data sekunder dan data primer. Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan mengirimkan
quisioner ke Dinas terkait untuk diisi yang ada kaitannya dengan pemantauan baik luas areal tanam, produksi ataupun keberadaan hama penyakit tanaman.
Pengumpulan   data   primer   dilakukan   dengan     pembuatan   foto   gejala serangan,   pengumpulan   contoh   tanaman   yang   terserang   OPTOPTK   dari
daerah   pemantauan,   data   tentang   OPTOPTK   dan   tanaman   inang   yang terserang.  Pelaksanaan pemantauan di lapang dibantu petugas POPT dari
dinas yang menangani bidang pertanian.
Berdasarkan pengolahan data primer  sampel yang di uji dan di identifikasi dari   4  empat  kabupaten   Kabupaten  Bantul,   Kabupaten  Kulon   Progo,
Kabupaten  Sleman   dan   Kabupaten  Gunung   Kidul  serta   2    dua Pemerintahan Kota Kota Yogyakarta dan Kota Surakarta   hanya ditemukan
OPT   yang   sifatnya   kosmopolit.   Untuk   lebih   jelasnya  hasil   pemantauan OPTOPTK Tahun 2013 disajikan dalam
Lampiran 25.
5. Pembuatan Koleksi OPTOPTK Pengumpulan   OPT   untuk   dikoleksi   dapat   berasal   dari   hasil   pemantauan
OPTOPTK   atau   hasil   pemeriksaan   terhadap   media   pembawa   yang   akan dilalulintaskan.   Pembuatan   koleksi   dapat   berupa   koleksi   basah   untuk
OPTOPTK  berupa larva, koleksi kering untuk OPTOPTK serangga dewasa, koleksi   preparat   untuk   OPTOPTK   cendawan   serta     koleksi   foto   gejala
tanaman   komoditas   yang   diserang   OPTOPTK.   Hasil   koleksi   OPT   Tahun 2013 dapat dilihat pada
Lampiran  26. 6. Kegiatan Intersepsi OPTOPTK
Kegiatan intersepsi tidak sebatas pada OPTK tetapi mencakup keseluruhan OPT   yang   ditemukan   pada   media   pembawa   yang   diperiksa   melalui   Balai
Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta. Daftar OPTOPTK yang ditemukan di Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta disajikan dalam
Tabel 12 . Hasil
intersepsi secara detail disajikan Lampiran 27.
Laporan Tahunan BKP Kelas II Yogyakarta Tahun 2013 Page 48
Tabel 12 Intersepsi Hasil Temuan OPTK dan OPT
Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta Tahun 2013 No
Nama OPT yang ditemukan
Komoditas NegaraD
AsalTujuan Ket
I IMPOR
Rhizopus sp Bibit sawi
Jepang Aspergillus niger
Bibit sawi, squash, terong, timun, tomat
Jepang, Thailand
Aspergillus flavus Bibit squash, terong,
cabai Jepang, Thailand
Rhizoctonia solani Bibit squash
Jepang Curvularia sp
Bibit cabai Thailand
Penicillium sp Bibit terong
Thailand II
EKSPOR Nematoda saprofit
Bibit bambu Afrika Selatan
Tylench Bibit bambu
Afrika Selatan
Aspergillus niger Bibit pare, bibit
anthirinum, tomat, terong
Jepang Botryodiplodia sp
Bibit pare Jepang
Penicillium sp Bibit pare, anthirinum,
petunia, delphinium, semangka, tomat,
terong
Jepang Mucor sp
Bibit pare Jepang
Fusarium graminearum
Bibit pare Jepang
Curvularia sp Bibit pare, tomat
Jepang Fusarium sp
Bibit pare, petunia Jepang
Aspergillus flavus Bibit pare, tomat,
terong Jepang
Rhizopus sp Bibit pare, terong
Jepang Curvularia lunata
Bibit pare Jepang
Cladosporium sp Bibit anthirinum,
petunia, pansy, delphinium,
semangka, cabai
Jepang Alternaria alternate
Bibit anthirinum Jepang
Nematoda saprofit Bibit bambu
Afrika Selatan Tylench
Bibit bambu Afrika Selatan
III DOMAS
Laporan Tahunan BKP Kelas II Yogyakarta Tahun 2013 Page 49
No Nama OPTK yang
ditemukan
Media Pembawa OPTK
NegaraAreaAsal Tujuan
Tindak lanjut
1 -
- -
- 2.
- -
- -
IV DOKEL
Famili Nitidulidae Buah salak
Balikpapan Longidorid
Bibit pisang Pekanbaru
Nematoda saprofit Bibit pisang
Balikpapan Aspergillus  niger
Bibit karet Berau
Aspergillus  flavus Bibit kedelai
Pekanbaru Famili Nitidulidae
Buah salak Balikpapan,
Pekanbaru
Keterangan  : Ditulis nama umum dan nama ilmiah
Dimusnahkandire-ekspordiberi perlakuanlain-lain 7. Kegiatan pengawasan keamanan hayati nabati
Selama Tahun 2013 komoditas impor masuk dalam golongan A benih dan golongan C pallet, jadi bukan termasuk komoditas PSAT. Oleh karena itu
kegiatan   pengawasan   keamaman   hayati   nabati   tidak   ada   laporan.   Sedang komoditas yang tergolong   PSAT yang masuk melalui BKP Yogyakarta yang
termasuk dalam lampiran Permentan No. 42 Tahun 2013 tentang persyaratan pemasukan buah dan sayuran buah segar dan Permentan No. 43 Tahun 2013
tentang   persyaratan   pemasukan   umbi   lapis   segar,   semua   ditolak     karena melaui tempat pemasukan yang tidak ditetapkan oleh Pemerintah. Sedangkan
PSAT yang tidak termasuk dalam lampiran Permentan No. 42 Tahun 2013 tentang persyaratan  dan tatacara pemasukan buah dan sayuran buah segar
dan   Permentan   No.   43   Tahun   2013   tentang   persyaratan   dan   tatacara pemasukan   umbi   lapis   segar,   akan   dilakukan   tindakan   karantina   8P.
Komoditas   yang   ditahan   ataupun   yang   ditolak   yang   telah   melewati   batas waktu akan dimusnahkan.  Data pemusnahan ada dalam
Lampiran 28.
C.
PENGAWASAN DAN PENINDAKAN TINDAK PIDANA KARANTINA Khusus untuk unit kewasdakan Tahun 2013 pada Seksi Karantina Tumbuhan dan
Seksi   Karantina   Hewan,   Balai   Karantina   Pertanian   Kelas   II   Yogyakarta   ada kegiatan   yang   berkenaan   dengan   penindakan   dan   pengawasan   antara   lain
penahanan   komoditas   hewan   dan   tumbuhan   yang   dilalulintaskan   yang   tidak disertai   dengan   dokumen   yang   lengkap   dan   untuk   komoditas   tumbuhan   yang
banyak dilalulintaskan yang tidak sesuai dengan aturan yang sudah ditentukan
Laporan Tahunan BKP Kelas II Yogyakarta Tahun 2013 Page 50
misal   buah   buahan   dimana   untuk   komoditas   buah   buah   tersebut   sudah ditentukan pelabuhan pemasukanya sehingga banyak komoditas terutama buah
buah   harus   ditahan   dan   dalam   pelaksanaan   tersebut   tidak   ditemukantidak dilaporkan terjadinya pelanggaran atau kejahatan karantina sehingga penyidikan
kasus tindak Karantina Hewan dan Karantina Tumbuhan nihil. Dan dalam rangka menghidari pelanggaran atau kejahatan karantina tersebut maka, Balai Karantina
Pertanian Kelas II Yogyakarta mengadakan beberapa kegiatan antara lain;
1. Koordinasi Kerjasama dengan instansi terkait. Kegiatan koordinasi dengan instansi terkait pada Balai  Karantina Pertanian
Kelas II Yogyakarta selama Tahun 2013 ini ada beberapa kali kegiatan antara lain:
a. Koordinasi   dengan   BKSDA  Balai   Konservasi   dan   Sumber   Daya  Alam berkenaan dengan lalu lintas  komoditas hewantumbuhan  yang dilindungi
yang   melalui   Bandara   Adisutjipto   dan   Bandara   Adisumarmo,  Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta telah melakukan koordinasi yang
baik dengan BKSDA dengan melakukan pertemuan rutin untuk membahas antisipasi   terhadap   penyelundupan   satwa   liar,   dan   mempelajari   modus
operandinya dilapangan.
b. PPNS  Penyidik Pegawai Negeri Sipil Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta   berkoordinasi   dengan   Polda   DIY   berkenaan   dengan
penyidikan   kasus   pelanggaran   pengguna   jasa  karantina,   diharapkan dengan   koordinasi   ini   akan   tercipta   kerjasama   yang   baik   dalam
menyelesiakan pelanggaran hukum yang berkaitan dengan karantina.
c. Koordinasi untuk lalu lintas hewan terutama hewan penular rabies HPR dengan   Dinas   terkait   yang   membidangi   peternakan   di   DIY   dan   area
sekitarnya  Kabupaten Magelang Jateng, Kota Solo, Kabupaten Boyolali, Kabupaten   Klaten   dan   Kabupaten   Temanggung,   sehingga   terjalin
komunikasi yang baik dalam pengawasan lalu lintas udara maupun darat. Diharapkan kedepannya dapat mempertahan status bebas rabies di DIY
dan Jateng.
d. Koordinasi dengan Fakultas Kedoteran Hewan UGM, dengan memberikan materi   perkarantinaan   pada   mahasiswa   dan   melakukan   pembimbingan
koasistensi   dinas   yang   rutin   dilakukan   setahun   3   tiga   kali.   Sehingga diharapkan   sosialisasi  perkarantinaan   didapatkan   sejak   dini   oleh   calon
calon dokter hewan yang akan memasuki dunia kerja terutama dibidang perkarantinaan.
2. ApresiasisosialisasiWorkshopSeminar.
Laporan Tahunan BKP Kelas II Yogyakarta Tahun 2013 Page 51
Dalam   rangka   mendukung   salah   satu   pilar   revitalisasi   karantina   pertanian yaitu  public awareness, kegiatan sosialisasi diadakan dengan menggunakan
alokasi   anggaran   DIPA   Tahun   2013   pada   Kegiatan   Penyuluhan   dan Penyebaran   Informasi.   Selama   Tahun   2013   telah   dilaksanakan   4   empat
kegiatan di Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta. a. Kegiatan  pertama   penyebarluasan   informasisosialisasi   peraturan
perundang-undangan   Peraturan   Menteri   Pertanian  Nomor   52006 tentang   persyaratan   dan   tatacara   penetapan   instalasi   karantina
tumbuhan milik perorangan atau badan hukum. Dan Peraturan Menteri Pertanian  Nomor   562010   tentang   Pelaksanaan   Tindakan   Karantina
Tumbuhan   di   Luar   Tempat   Pemasukan   dan   Pengeluaran,   yang dilaksanakan pada Tanggal 24 Mei 2011.
b. Kegiatan kedua penyebarluasan informasisosialisasi Surat Keputusan Kepala   Badan   Karantina  Pertanian  No.  0107KptsOT.210L12011,
terhadap Perusahaan Eksportir dan Importir Kulit diwilayah Kerja Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta.
c. Kegiatan  ketiga  penyebarluasan   informasisosialisasi   dalam   rangka Bulan   Bakti   Karantina  Pertanian  merupakan   kegiatan     yang   akan
menumbuhkan rasa pengabdian karantina pertanian yang dapat secara langsung   menyentuh   kebutuhan   masyarakat   luas   dan   secara   tidak
langsung   dapat   mengarahkan,   mendorong   dan   mengerakkan masyarakat dalam pelaksanaan perkarantinaan melalui kegiatan yang
bermanfaat   dan   berdaya   guna   bagi   masyarakat,   yang   dilaksanakan pada Tanggal 08 Juni 2011 sd 08 Juli 2011.
d. Kegiatan   keempat   penyebarluasan   Informasisosialisasi   peraturan karantina   pertanian  yang   ditujukan   kepada   persaaan   Pelaksana
Penempata Tenaga Kerja Indonesia Swasta PPTKIS diwilayah kerja Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta yang dilaksanakan pada
Tanggal 08 Maret 2013.
4. Pengawasan   fumigasi,   ISPM15,   dan   penilaian   Instalasi   Karantina Tumbuhan.Selama   Tahun   2013   tindakan   pengawasan   perlakuan   fumigasi
dilakukan   sebanyak     35   kali.   Kegiatan   pengawasan   terhadap   pelaksanaan fumigasi dilakukan terhadap komoditas yang akan diekspor, yaitu komoditas
berupa   pala   ataupun   cengkeh   oleh   PT.    Agrispice   Indonesia   di   Klaten pelaksana oleh PT. Sucofindo Semarang.
Selama Tahun 2013 telah dilakukan  auditpenilaian untuk instalasi karantina tumbuhan sebanyak 6 kali. Laporan hasil penilaian sudah dikirim ke Badan
Laporan Tahunan BKP Kelas II Yogyakarta Tahun 2013 Page 52
Karantina Pertanian di Jakarta, tetapi belum ada tindak lanjut dari pengiriman laporan tersebut.
Laporan penggunaan fumigan Methyl Bromida yang disampaikan oleh dua perusahaan fumigasi yang termasuk binaan Balai Karantina Pertanian  Kelas
II   Yogyakarta   yaitu   CV.   Junitierra   Muda   Tama     dan   CV.   Pancanaka   Jaya Utama dan ada 2 dua perusahaan fumigasi yang masuk binaan BKP Kelas I
Semarang tetapi melaksakan fumigasi di wilayah   Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta sebanyak   2.613,55 kg. Data selengkapnya dapat dilihat
pada Lampiran 29.
5. Notification of Non-Compliance Komoditas pertanian yang diekspor  melalui Balai Karantina Pertanian Kelas II
Yogyakarta yang mendapat Notification of Non-Compliance NNC  di negara tujuan,  tetapi  ada  komoditas  yang  di  ekspor  yang  telah disertifikasi  ditolak
negara tujuan.
BAB IV KEGIATAN LAIN LAIN