Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Kemiri Sunan Tahun 2013
1
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Krisis energi yang melanda dunia telah membangunkan kesadaran banyak negara
untuk memikirkan jalan keluar dalam mengatasi berkurangnya sumber energi yang
semakin lama semakin berkurang akibat eksploitasi dan konsumsi yang semakin
meningkat. Harga BBM mengalami fluktuasi yang cukup tajam sejak awal tahun 1970an.
Untuk mengatasi hal tersebut banyak negara mencari alternatif lain dalam pencairan
sumber energi yang sangat vital dan dibutuhkan tersebut. Di tengah krisis BBM
yang melanda Indonesia, sejak tahun 2005 telah digali berbagai tanaman yang dapat
diolah menjadi bahan bakar pengganti minyak bumi seperti solar. Pencairan sumber
energi alternatif lain yang ramah lingkungan terus dicari dengan mempertimbangkan
beberapa segi untung ruginya.
Selain masalah krisis energi, Indonesia dalam beberapa tahun terakhir terus menerus
dilanda bencana seperti banjir, gelombang pasang, longsor dan kekeringan yang apabila
dicermati bencana tersebut bersumber dari perubahan iklim berupa pemanasan global
global
warming. Pemanasan
global disebabkan oleh kelebihan karbondioksida
Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Kemiri Sunan Tahun 2013
2 CO2 di udara yang merupakan sisa-sisa
pembakaran dan itu merupakan dampak dari hilangnya sebagian besar hutan dunia yang
pohon-pohonnya menyerap karbondioksida tersebut, sehingga suhu meningkat dan
gunung es mencair.
Keberadaan pohon dan hutan sangat penting untuk mengatasi bahaya dari dampak
pemanasan global dan untuk mengantisipasi hal tersebut upaya pelestarian hutan dan
penanaman
pohon sebanyak-banyaknya
merupakan aksi konkret kegiatan pelestarian lingkungan hidup.
Dijelaskan dalam Canopy.org 2006, setiap pohon yang tertanam mempunyai kontribusi
yang sangat besar bagi lingkungan dan kehidupan manusia. Satu pohon yang besar
mampu menghasilkan persediaan oksigen O
2
untuk 4 orang per hari. Jumlah pohon yang tertanam dalam area 4.000 m2 mampu
menyerap karbondioksida
CO2 yang
dihasilkan oleh kendaraan yang berjalan sejauh 26,000 mil, mampu memindahkan
sulfur dioksida SO2 dan Nitrogen Oksida NO dua komponen utama dari hujan asam
dan polusi ozon, selain itu pohon dapat menurunkan debu dan asap rokok hingga 75
pada area yang dinaungi pohon, mengurangi panas dan temperatur di wilayah perkotaan
sebanyak 9
o
C, dimana penguapan satu pohon
Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Kemiri Sunan Tahun 2013
3 dapat menghasilkan efek pendinginan yang
senilai dengan sepuluh alat pendingin yang beroperasi 20 jam sehari.
Terkait dengan dua masalah diatas, maka harus ada pilihan yang mampu mengatasi
kedua masalah tersebut, yaitu mengatasai lahan kritis sekaligus menghijaukan kembali
serta dapat menghasilkan energi terbarukan.
Pemilihan jenis tanaman tersebut harus merupakan
titik temu
antara kedua
kepentingan tersebut, mempunyai nilai
ekonomis sehingga layak diproduksi sekaligus aktifitasnya
mempunyai peran
dalam pengembangan
lingkungan dan
menggerakkan ekonomi kerakyatan yang bisa mengentaskan kemiskinan masyarakat, dan
yang lebih penting tidak merupakan tanaman penghasil pangan.
Saat ini pengembangan penanaman jarak pagar Jatropha curcas L. dan jarak kepyar
Ricinus communis
L. sudah
banyak dikembangkan
di berbagai
daerah di
Indonesia, namun pemanfaatannya masih belum dapat mengatasi permasalahan krisis
bahan bakar minyak. Indonesia yang kaya akan
keanekaragaman hayati
memiliki beberapa jenis tumbuhan penghasil sumber
energi pengganti BBM yang salah satunya adalah tanaman Kemiri Sunan. Kemiri Sunan
Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Kemiri Sunan Tahun 2013
4 atau Reutealis trisperma Blanco Airy Shaw
memiliki potensi menghasilkan minyak nabati dari buahnya yang dapat diolah menjadi
biodiesel sebagai Bahan Bakar Nabati BBN. Keunggulan lainnya dari tanaman kemiri
sunan adalah tingkat produktifitas dan rendemen minyak kasar yang tinggi, tidak
bersaing dengan kebutuhan untuk pangan, biji dapat disimpan dalam jangka waktu yang
lama. Selain itu produk samping byproduct yang berupa kulit buah husk, cangkang
Shell dan bungkil Cake dapat diproses menjadi pupuk organik dan biogas ISICRI,
2010. Namun potensi tersebut belum banyak diketahui dan dimanfaatkan.
Berbeda dengan tumbuhan penghasil minyak lainnya, tanaman Kemiri Sunan berpeluang
besar untuk dikembangkan karena beberapa keunggulan
yang dipunyainya.
Habitus tanaman berupa pohon berukuran sedang,
mempunyai daya adaptasi tinggi terhadap lingkungan dan mampu tumbuh di lahan
kering iklim basah, dari dataran rendah hingga 800 m di atas permukaan laut, tingkat
curah
hujan 1000-2500
mmtahun, perakarannya yang kuat dan dalam mampu
bertahan pada lahan berlereng sehingga dapat menahan erosi, tajuknya yang rimbun
serta daunnya yang cukup lebar dan lebat dapat menyerap CO2 dan menghasilkan O2
yang cukup banyak, daun tersebut akan
Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Kemiri Sunan Tahun 2013
5 rontok pada musim kering sehingga dapat
membentuk humus yang cukup tebal. Buahnya mengandung biji dengan kadar
minyak tinggi dan tidak cocok untuk bahan pangan karena mengandung racun.
Di Indonesia terdapat lahan-lahan kritis yang luasnya mencapai 59,2 juta hektar, sangat
berpeluang untuk pengembangan kemiri sunan. Pengembangan Kemiri Sunan untuk
reboisasi areal bekas hutan, tambang, maupun
pada tanah
marjinal lainnya
disamping dapat
memperbaiki struktur
tanah, juga dapat membuka lapangan kerja dan
sentra-sentra agorindustri
baru, meningkatkan pendapatan masyarakat dan
daerah sehingga
pada akhirnya dapat
mengentaskan kemisikinan.
Adanya kandungan zat racun yang terdapat pada
hampir seluruh bagian tumbuhan ini sangat menguntungkan karena jarang terserang
hama maupun diganggu oleh ternak.
Walaupun Kemiri Sunan merupakan salah satu jenis tanaman yang mempunyai sifat-
sifat yang sangat khas dan istimewa, namun hingga saat ini upaya budidayanya belum
mendapat perhatian yang sungguh-sungguh baik dari pemerintah, pengusaha maupun
oleh masyarakat pihak-pihak yang terkait.
Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Kemiri Sunan Tahun 2013
6 Dahulu jenis ini tumbuh liar di tempat
terbuka dan hutan-hutan kampung di Jawa Barat. Beberapa tahun yang silam Kemiri
Sunan ditanam secara besar-besaran dalam perkebunan di daerah Karawaci dan Cilongok
Tangerang sebagai tanaman penghasil minyak pakal Heyne, 1987. Biji tersebut
banyak dibeli oleh pengusaha Tionghoa sehingga jenis ini dikenal dengan nama
Kemiri Cina. Saat ini daerah Karawaci telah berubah
menjadi pemukiman
sehingga tanaman Kemiri Sunan di daerah tersebut
sudah jarang ditemukan. Kemiri Sunan juga banyak ditanam di sekitar Bandung dan
menyebar ke tempat lain sehingga di daerah Majalengka tanaman ini dikenal juga dengan
nama Kemiri Bandung. Selain Majalengka, saat ini tanaman kemiri sunan dapat
dijumpai juga di sekitar Cirebon dan Garut.
Berkenaan dengan gambaran singkat tersebut diatas, maka dalam rangka penyediaan
bahan baku bahan bakar nabati, secara bertahap mulai tahun 2011 dan dilanjutkan
tahun
2013 dilakukan
fasilitasi pengembangan tanaman kemiri sunan yang
merupakan bantuan
langsung pada
masyarakat sebagai pelaksanaan kegiatan Tugas Pembantuan TP. Pelaksana kegiatan
ini adalah kelompok tani sasaran yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, maka agar
pelaksanaannya
sesuai dengan
sasaran,
Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Kemiri Sunan Tahun 2013
7 diperlukan suatu Pedoman Teknis sebagai
acuan.
B. Sasaran Nasional
Dalam rangka menjamin keamanan pasokan energi dalam negeri dan untuk mendukung
pembangunan berkelanjutan, Pemerintah telah menerbitkan serangkaian peraturan
antara lain Peraturan Presiden Perpres Nomor 5 tahun 2006 tentang Kebijakan
Energi Nasional yang mentargetkan sasaran peranan Bahan Bakar NabatiBBN ”biofuel”
dalam mencukupi konsumsi energi nasional pada tahun 2025 adalah lebih dari 5.
Berdasarkan rencana strategik Direktorat Tanaman
Tahunan tahun
2010-2014 diharapkan pada tahun 2014, proyeksi luas
areal kemiri sunan tahun 2014 mencapai 10.000 Ha dengan produksi 4.800 ton dan
tingkat produktivitas 259 kgha.
C. Tujuan
Tujuan Pengembangan Tanaman Kemiri Sunan adalah :
a. Mendorong perluasan areal tanaman
kemiri sunan sebagai tanaman penghasil bahan baku bahan bakar nabati;
b. Mendorong pemanfaatan sumberdaya
lokal untuk
mencukupi sebagian
kebutuhan energi
maupun peluang
Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Kemiri Sunan Tahun 2013
8 pengembangan kapasitas produksi di
desa wilayah bersangkutan, baik untuk keperluan rumah tangga maupun untuk
transportasi.
Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Kemiri Sunan Tahun 2013
9
II. PENDEKATAN PELAKSANAAN KEGIATAN