Pemegang Uang Muka Panitia Pengadaan Barang dan Jasa Tim Penerima Barang dan Jasa

6 Menyusun Organisasi Pelaksanaan Kegiatan yang disetujui oleh Penanggungjawab Program; 7 Struktur organisasi setiap kegiatan yang baku ditetapkan oleh Penanggungjawab Kegiatan dan koordinator KegiatanSub kegiatan diketahui oleh Penanggungjawab Program; 8 Penetapan Surat Keputusan dari KPA DeputiSekretaris Menneg Ristek sebagai Penanggungjawab Program, tentang tugas Koordinator KegiatanSub Kegiatan dalam hal pelaporan hasil kegiatan kepada Penanggungjawab Kegiatan; 9 Didalam melaksanakan program dan kegiatan, Koordinator KegiatanSub Kegiatan harus melakukan koordinasi dengan Penanggungjawab kegiatan dan bertanggungjawab sepenuhnya serta menguasai seluruh kegiatan di dalam programnya.

J. Pemegang Uang Muka

1 Menerima, menyimpan, membayarkan, menatausahakan dan mempertanggungjawabkan uang untuk keperluan belanja negara dalam rangka pelaksanaan APBN atas anggaran yang dikelolanya; 2 Meneliti tersedianya dana pada masing-masing belanja maupun kegiatan; 3 Melakukan pembebanan pengeluaran sesuai dengan belanja dan kegiatan yang dikelolanya; 4 Medistribusikan dana kegiatan kepada penanggungjawab kegiatankoordinator kegiatan; 5 Membukukan semua transaksi keuangan yang dikelolanya kedalam buku kas umum dan buku pembantu lainnya; 6 Melakukan pemotongan, pembukuan dan penyetoran pajak serta membuat laporan pemungutan dan penyetoran pajak; 7 Membuat konsep Surat Permintaan Pembayaran SPP GUP, LS untuk disampaikan kepada Pejabat Penerbit Surat Perintah Membayar SPM; 8 Menandatangani kuitansi atas pembayaran yang dilakukan yang membebani anggaran yang dikelolanya; 9 Membuat laporan keadaan kas atas anggaran yang dikelolanya dan disampaikan kepada Kuasa Pengguna Anggaran c.q Bendahara Pengeluaran dan Pejabat Pembuat Komitmen; 10 Bertanggungjawab secara pribadi atas pembayaran yang dilakukan.

K. Panitia Pengadaan Barang dan Jasa

1. Menyusun jadual dan menetapkan cara pelaksanaan serta lokasi pengadaan; 2. Menyusun dan menyiapkan harga perkiraan sendiri HPS; 3. Menyiapkan dokumen pengadaan; 4. Mengumumkan pengadaan barangjasa melalui media cetak dan papan pengumuman resmi untuk penerangan umum, dan jika memungkinkan melalui media elektronik; 5. Menilai kualifikasi penyedia melalui pascakualifikasi atau prakualifikasi; 6. Melakukan evaluasi terhadap penawaran yang masuk; 7. Mengusulkan calon pemenang; 8. Membuat laporan mengenai proses dan hasil pengadaan kepada pengguna barangjasa; 9. Menandatangani pakta integritas sebelum pelaksanaan pengadaan barangjasa dimulai.

L. Tim Penerima Barang dan Jasa

1. Mengecek dan menghitung volume barangjasa sesuai dengan kontrakSPK; DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM, BAGIAN HUKUM, BIRO HUKUM DAN HUMAS 8 2. Mencocokkan spesifikasi barangjasa yang diterima dengan spesifikasi dalam kontrakSPK; 3. Membuat berita acara hasil pemeriksaan fisik barangjasa yang diterima dan menyerahkan hasil pemeriksaan barangjasa tersebut kepada Pejabat Pembuat Komitmen dengan tembusan disampaikan kepada Biro Umum c.q Bagian Rumah Tangga.

BAB IV UANG PERSEDIAAN

Pasal 4 Ciri dan Karakteristik Dana Uang Persediaan UP 1. Dana UP merupakan uang muka kerja yang diberikan pemerintah kepada Bendahara Pengeluaran diluar jatah dana dalam DIPA tersebut guna membiayai kegiatan kantor. 2. Belum membebani kredit anggaran bersangkutan, artinya bahwa dana UP yang dibayarkan KPPN melalui SPM-UP belum dibebankan pada DIPA yang bersangkutan. 3. Dana UP berdaur ulang revolving. Dana UP dapat dikatakan sebagai dana talangan yang dititipkan pada Bendahara Pengeluaran yang harus dikembalikan lagi secara utuh diakhir tahun anggaran tersebut. Pada prinsipnya, dana UP dibayarkandiberikan oleh KPPN hanya satu kali dalam satu tahun anggaran. Karena itu, bila dana UP sudah digunakan sebagian atau seluruhnya oleh Bendahara Pengeluaran, harus diganti dengan cara mengajukan SPP-GU. Pasal 5 Uang Persediaan UP dapat diberikan guna keperluan

1. Belanja Barang Operasional MAK 5211 2. Belanja Barang Non Operasional MAK 5212

3. Belanja Jasa MAK 5221 4. Belanja Pemeliharaan MAK 5231

5. Belanja Perjalanan MAK 5241 6. Belanja Lain-lain MAK 5811

7. Selain MAK-MAK sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 5 Ayat 1 sd 6, pembayaran melalui mekanisme Surat Permintaan Pembayaran Langsung SPP-LS. Namun bila pembayaran dilakukan melalui Uang Persediaan, harus dengan ijin Dirjen Perbendaharaan Departemen Keuangan. 8. Untuk membantu pengelolaan Uang Persediaan pada kantorsatker di lingkungan Kementerian Negara Riset dan Teknologi, kepala satkerKuasa Pengguna Anggaran dapat menunjuk Pemegang Uang Muka. 9. Penggunaan Uang Persediaan menjadi tanggung jawab Bendahara Pengeluaran.