Pendekatan Keterampilan Proses Kerangka Teoretis

18 kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan yang terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian gerakan, dan kreativitas. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan hasil yang telah diperoleh setelah siswa menerima pengetahuan, dimana hasil belajar mencakup tiga ranah, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Dalam penelitian ini, dari tiga ranah yang ada pada hasil belajar akan diambil satu ranah saja yaitu pada ranah kognitif. Kriteria hasil belajar siswa pada penelitian ini menggunakan kriteria dari Arikunto seperti pada Tabel 2.3: Tabel 2.3 Kriteria hasil belajar siswa Nilai Siswa Kualifikasi Nilai 80 – 100 Baik Sekali 66 – 79 Baik 56 – 65 Cukup 40 – 55 Kurang 30 – 39 Gagal Arikunto, 2007: 249

5. Pendekatan Keterampilan Proses

Keterampilan proses adalah keterampilan yang diperoleh dari latihan kemampuan mental,fisik dan sosial yang mendasar sebagai penggerak kemampuan-kemampuan yang lebih tinggi. Kemampuan-kemampuan mendasar yang telah dikembangkan dan telah terlatih lama-kelamaan akan menjadi suatu keterampilan. Pendekatan keterampilan proses dapat diartikan sebagai wawasan atau anutan pengembangan keterampilan-keterampilan intelektual, sosial, dan 19 fisik yang bersumber dari kemampuan-kemampuan mendasar yang prinsipnya telah ada dalam diri siswa. Pendekatan keterampilan proses pada pembelajaran sains lebih menekankan pembentukan keterampilan untuk memperoleh pengetahuan dan mengkomunikaskan hasilnya. Pendekatan keterampilan proses dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh individu siswa. Menurut Anistya 2004: 22: Pendekatan keterampilan proses dapat diartikan sebagai wawasan atau anutan pengembangan keterampilan-keterampilan intelektual, sosial dan fisik yang bersumber dari kemampuan-kemampuan mendasar yang pada prinsipnya telah ada pada siswa. Berdasarkan uraian di atas, jelas bahwa pendekatan keterampilan proses bukanlah satu tindakan instruksional yang berada di luar kemampuan siswa. Pendekatan keterampilan proses dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa. Peranan pendekatan keterampilan proses dalam pembelajaran menurut Anistya 2004 :23 dalam skripsinya adalah sebagai berikut: 1 Pendekatan keterampilan proses memberikan kepada siswa pengertian. 2 Mengajarkan dengan pendekatan keterampilan proses berarti memberi kesempatan kepada siswa bekerja dengan ilmu pengetahuan. 3 Menggunakan pendekatan keterampilan proses untuk mengajarkan ilmu pengetahuan membuat siswa belajar proses produk ilmu. Berdasarkan uraian di atas pembelajaran dengan pendekatan keterampilan proses memberikan kesempatan siswa untuk secara nyata bertindak sebagai seorang ilmuwan. Guru tidak hanya dituntut untuk 20 mengembangkan keterampilan-keterampilan memproses dan memperoleh ilmu pengetahuan, tetapi juga guru hendaknya menanamkan sikap dan nilai sebagai seorang ilmuwan kepada siswa. Dimyati dan Mudjiono 2010: 138 memuat ulasan pendekatan keterampilan proses sebagai berikut. 1 Pendekatan keterampilan proses dapat mengembangkan hakikat ilmu pengetahuan siswa. Siswa terdorong untuk memperoleh ilmu pengetahuan dengan baik karena lebih memahami fakta dan konsep ilmu pengetahuan; 2 Pembelajaran melalui keterampilan proses akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja dengan ilmu pengetahuan, tidak hanya menceritakan, dan atau mendengarkan sejarah ilmu pengetahuan; 3 Keterampilan proses dapat digunakan oleh siswa untuk belajar proses dan sekaligus produk ilmu pengetahuan. Dari uraian di atas dapat diutarakan bahwa dengan penerapan pendekatan keterampilan proses menuntut adanya keterlibatan fisik dan mental intelektual siswa. Hal ini dapat digunakan untuk melatih dan mengembangkan keterampilan intelektual atau kemampuan berfikir siswa. Selain itu juga mengembangkan sikap-sikap ilmiah dan kemampuan siswa untuk menemukan dan mengembangkan fakta, konsep, dan prinsip ilmu atau pengetahuan. Selanjutnya dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah dalam ke hidupan sehari-hari secara obyektif dan rasional. Dimyati dan Mudjiono 2010 : 139 menyimpulkan bahwa ”keterampilan proses sains merupakan kegiatan intelektual yang biasa dilakukan oleh para ilmuwan dalam menyelesaikan masalah dan menghasilkan produk-produk sains. 21 Keterampilan proses dalam pengajaran sains merupakan suatu model atau alternatif pembelajaran sains yang dapat melibatkan siswa dalam tingkah laku dan proses mental, seperti ilmuwan”. Funk dalam Dimyati dan Mudjiono 2010: 140 mengutarakan bahwa berbagai ”keterampilan proses dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu: keterampilan proses dasar basic skill dan keterampilan terintegrasi integarted skill ”. Selanjutnya, Dimyati dan Mudjiono 2010: 140 mengkaji pendapat Funk sebagai berikut. Keterampilan proses dasar basic skill a. Observasi Melalui kegiatan mengamati, siswa belajar tentang dunia sekitar yang fantastis. Kemampuan mengamati merupakan keterampilan paling dasar dalam proses dan memperoleh ilmu serta hal. Dengan obsevasi, siswa mengumpulkan data tentang tanggapan-tanggapan terhadap objek yang diamati. b. Klasifikasi Menggolongkan dan mengamati persamaan, perbedaan dan hubungan serta pengelompokan objek berdasarkan kesesuaian dengan berbagai tujuan. c. Komunikasi Mengkomunikasikan dapat diartikan sebagai penyampaikan dan memperoleh fakta, konsep, dan prinsip ilmu pengetahuan dalam bentuk suara, visual, atau suara dan visual. d. Pengukuran Mengukur dapat diartikan sebagai membandingkan yang diukur dengan satuan ukuran tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya. e. Prediksi Prediksi merupakan keterampilan meramal yang akan terjadi, berdasarkan gejala yang ada. Memprediksi dapat diartikan sebagai mengantisipasi atau membuat ramalan tentang segala hal yang akan terjadi pada waktu mendatang, berdasarkan perkiraan pada pola atau kecenderungan tertentu, atau hubungan antara fakta, konsep, dan prinsip dalam pengetahuan. f. Inferensi Melakukan inferensi adalah menyimpulkan. Ini dapat diartikan sebagai suatu keterampilan untuk memutuskan keadaan suatu objek atau peristiwa berdasarkan fakta, konsep, dan prinsip yang diketahui. 22 Sedangkan untuk keterampilan proses terintergasi, Dimyati dan Mudjiono 2010: 141 menjelaskan bahwa ―Keterampilan terintegrasi merupakan perpaduan dua kemampuan keterampilan proses dasar atau lebih. Keterampilan terintegrasi terdiri atas: mengidentifikasi variabel, tabulasi, grafik, diskripsi hubungan variabel, perolehan dan proses data, analisis penyelidikan, hipotesis ekperimen”. 1. Identifikasi Variabel Keterampilan mengenal ciri khas dari faktor yang ikut menentukan perubahan. 2. Tabulasi Keterampilan penyajian data dalam bentuk tabel, untuk mempermudah pembacaan hubungan antarkomponen. 3. Grafik Keterampilan penyajian dengan garis tentang turun naiknya suatu keadaan. 4. Deskripsi hubungan variabel Keterampilan membuat sinopsispernyataan hubungan faktor-faktor yang menentukan perubahan. 5. Perolehan dan proses data Keterampilan melakukan langkah secara urut untuk meperoleh data. 6. Analisis penyelidikan Keterampilan menguraikan pokok persoalan atas bagian-bagian dan terpecahkannya permasalahan berdasarkan metode yang konsisten untuk mencapai pengertian tentang prinsip -prinsip dasar. 23 7. Hipotesis Keterampilan merumuskan dugaan sementara. 8. Ekperimen Keterampilan melakukan percobaan untuk membuktikan suatu teoripenjelasan berdasarkan pengamatan dan penalaran. Berdasarkan uraian di atas, pembelajaran dengan pendekatan keterampilan proses merupakan pembelajaran yang mengutamakan kegiatan siswa dalam membangun pemahaman dan penguasaan konsep. Penelitian ini menggunakan pembelajaran dengan pendekatan keterampilan proses antara keterampilan proses dasar dan terintegrasi. Hal ini disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan.

B. Kerangka Pemikiran