limbah cair industri termasuk industri rumah makan restoran yang tertera pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Standar Baku Mutu Limbah Cair Industri Rumah Makan Restoran di Provinsi Lampung Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Provinsi
Lampung Nomor G624B.VIIHk.1999
No Parameter Uji
Nilai baku mutu limbah
1. Kekeruhan NTU
100 2.
COD mgL 135
3. BOD mgL
75 4.
pH 6,0-9,0
Keterangan: Mg
= miligram ml
= milliliter L
= Liter NTU
= Nepnelometrik Turbidity Unit
1. Chemical oxygen demand COD
Chemical oxygen demand COD merupakan jumlah oksigen mgL yang dibutuhkan untuk mengoksidasi zat-zat organik yang ada dalam sejumlah sampel.
Oksidator yang paling umum digunakan adalah K
2
Cr
2
O
7
Alaerts, 1984. Nilai COD merupakan ukuran bagi pencemaran air oleh zat-zat organik yang secara
alamiah dapat dioksidasi melalui proses kimiawi. Maka, semakin tinggi COD maka semakin tinggi kadar oksigen terlarut untuk oksidasi dan oksigen yang
tersedia untuk biota perairan semakin rendah.
Metode pengukuran COD dilakukan dengan menggunakan peralatan khusus reflux, penggunaan asam pekat, pemanasan, dan titrasi Apha, 1989. Peralatan
reflux seperti pada Gambar 2.1 diperlukan untuk menghindari berkurangnya air sampel karena pemanasan.
Gambar 2.1 Peralatan khusus refluks untuk pengukuran COD
Pada prinsipnya pengukuran COD adalah penambahan sejumlah tertentu kalium bikromat K
2
Cr
2
O
7
sebagai oksidator pada sampel dengan volume diketahui yang telah ditambahkan asam pekat dan katalis perak sulfat Ag
2
SO
4
, kemudian dipanaskan selama beberapa waktu. Selanjutnya, kelebihan kalium bikromat
diatasi dengan cara titrasi. Dengan demikian kalium bikromat yang terpakai untuk oksidasi bahan organik dalam sampel dapat dihitung dan nilai COD dapat
ditentukan, seperti ditunjukkan pada persamaan reaksi berikut ini.
Δ E C
a
H
b
O
c
+ Cr
2
O
7 2-
+ H
+
nCO
2
+ OH + 2Cr
3+
……………. 1
Ag
2
SO
4
kuning hijau
Reaksi oksidasi dinyatakan berakhir, ditandai dengan adanya perubahan warna campuran dari kuning menjadi hijau, yang menunjukkan reduksi Cr
2
O
7 2-
menjadi 2Cr
3+
Alaerts, 1984.
2. Biological oxygen demand BOD
Biological Oxygen Demand BOD adalah suatu karakteristik yang menunjukkan jumlah oksigen terlarut yang diperlukan oleh mikroorganisme
biasanya bakteri untuk mengurai atau mendekomposisi bahan organik dalam kondisi aerobik Metcalf, 1991. Ditegaskan lagi oleh Boyd 1990, bahwa bahan
organik yang terdekomposisi dalam BOD adalah bahan organik yang siap terdekomposisi readily decomposable organic matter. Mays 1996
mengartikan BOD sebagai suatu ukuran jumlah oksigen yang digunakan oleh populasi mikroba yang terkandung dalam perairan sebagai respon terhadap
masuknya bahan organik yang dapat diurai. Dari pengertian ini dapat dikatakan bahwa walaupun nilai BOD menyatakan jumlah oksigen, tetapi untuk mudahnya
dapat juga diartikan sebagai gambaran jumlah bahan organik mudah terurai biodegradable organics yang ada di perairan.
Prinsip pengukuran BOD pada dasarnya cukup sederhana, yaitu mengukur kandungan oksigen terlarut awal DO
i
dari sampel segera setelah pengambilan contoh, kemudian mengukur kandungan oksigen terlarut pada sampel yang telah
diinkubasi selama 5 hari pada kondisi gelap dan suhu tetap 20
o
C yang sering disebut dengan DO
5
. Selisih DO
i
dan DO
5
DO
i
- DO
5
merupakan nilai BOD yang dinyatakan dalam miligram oksigen per liter mgL. Pengukuran oksigen
dapat dilakukan secara analitik dengan cara titrasi metode Winkler, iodometri atau dengan menggunakan alat yang disebut DO meter yang dilengkapi dengan
probe khusus. Jadi pada prinsipnya dalam kondisi gelap, agar tidak terjadi proses fotosintesis yang menghasilkan oksigen, dan dalam suhu yang tetap selama lima
hari, diharapkan hanya terjadi proses dekomposisi oleh mikroorganime, sehingga yang terjadi hanyalah penggunaan oksigen, dan oksigen tersisa adalah sebagai
DO
5
. Hal terpenting yang harus diperhatikan adalah mengupayakan agar masih ada oksigen tersisa pada pengamatan hari kelima sehingga DO
5
tidak nol. Bila DO
5
nol maka nilai BOD tidak dapat ditentukan.
3. Total suspended solid TSS