Penggunaan Mikrotik Router Operating System Dalam Mengkonfigurasi Gatewayserver Dan Management Bandwith Dalam Membangun Jaringan Komputer

(1)

PENGGUNAAN MIKROTIK ROUTER OPERATING SYSTEM

UNTUK MENGKONFIGURASI GATEWAY SERVER

DAN MANAGEMENT BANDWTIH DALAM

MEMBANGUN JARINGAN KOMPUTER

TUGAS AKHIR

ARIF KHAIRUL D.

072406159

PROGRAM STUDI D3 ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2010


(2)

PENGGUNAAN MIKROTIK ROUTER OPERATING SYSTEM

UNTUK MENGKONFIGURASI GATEWAY SERVER

DAN MANAGEMENT BANDWTIH DALAM

MEMBANGUN JARINGAN KOMPUTER

TUGAS AKHIR

Diajukan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan Pendidikan Program Studi D3 Ilmu Komputer

ARIF KHAIRUL D.

072406159

PROGRAM STUDI D3 ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2010


(3)

PERSETUJUAN

Judul : PENGGUNAAN MIKROTIK ROUTER OPERATING SYSTEM DALAM MENGKONFIGURASI GATEWAYSERVER DAN

MANAGEMENT BANDWITH DALAM MEMBANGUN JARINGAN KOMPUTER

Kategori : TUGAS AKHIR Nama : ARIF KHAIRUL D. Nomor Induk Mahasiswa : 072406159

Program Studi : D3 ILMU KOMPUTER Departemen : MATEMATIKA

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Diluluskan di Medan, Juni 2010

Komisi Pembimbing

Diketahui / Disetujui oleh

Departemen Matematika FMIPA USU

Ketua, Pembimbing,

Dr. Saib Suwilo, M.Sc

NIP. 196401091988031004 NIP. 196401091988031004 Dr. Saib Suwilo, M.Sc


(4)

PERNYATAAN

PENGGUNAAN MIKROTIK ROUTER OPERATING SYSTEM UNTUK MENGKONFIGURASI GATEWAY SERVER

DAN MANAGEMENT BANDWITH DALAM MEMBANGUN JARINGAN KOMPUTER

TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Mei 2010

ARIF KHAIRUL D. 072406159


(5)

PENGHARGAAN

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini tepat pada waktunya. Pembuatan Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Studi Diploma 3 Ilmu Komputer pada Universitas Sumatera Utara. Adapun judul Tugas Akhir ini adalah “PENGGUNAAN MIKROTIK ROUTER OPERATING SYSTEM UNTUK MENGKONFIGURASI GATEWAY SERVER DAN MANAGEMENT BANDWITH DALAM MEMBANGUN JARINGAN KOMPUTER”.

Selama mempersiapkan Tugas Akhir ini penulis banyak mendapat bantuan, dorongan, dan motivasi baik secara langsung maupun tidak langsung, maka pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Eddy Marlianto, M.Sc selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Dr. Saib Suwilo, M.Sc selaku ketua Departemen Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara serta


(6)

pembimbing penulis yang telah banyak memberikan saran dan masukan dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.

3. Bapak Aminuddin Siregar selaku pemilik warung internet Ar2t.Net yang telah mengijinkan penulis melakukan penelitian dan membantu penulis selama penelitian.

4. Seluruh staf pengajar di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara khususnya program studi D3 Ilmu Komputer yang telah benyak memberikan ilmu selama perkuliahan.

5. Ayahanda H.Ilham Dalimunthe dan Ibunda Hj.Lena Sari Nai Pos-Pos atas doa restunya dan kasih sayangnya yang tiada habisnya diberikan pada penulis serta dukungan moril maupun materil yang tanpa jasanya tak mungkin penulis sampai pada saat sekarang.

6. Seluruh rekan mahasiswa Jurusan D3 Ilmu Komputer khususnya Kom C 2007 dan teman-teman yang telah banyak memberikan dorongan semangat. Dan terimakasih atas semua dukungannya.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih banyak mendapati kekurangan dan kesalahan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak guna penyempurnaan Tugas Akhir di masa yang akan datang. Akhir kata,


(7)

semoga Tugas Akhir ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua dan penulis pada khususnya.

Medan, Mei 2010


(8)

ABSTRAK

Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi, peralatan-peralatan pendukung jaringan komputer masih sangat diperlukan. Peralatan tersebut pun kini menjadi komponen penting dalam pembangunan jaringan komputer.

Router adalah salah satu komponen pada jaringan komputer yang mampu melewatkan data melalui sebuah jaringan atau internet menuju sasarannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Router berfungsi sebagai penguhubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya.

Router sendiri berharga tinggi dan masih sulit dijangkau oleh kalangan masyarakat kita. Router Mikrotik adalah solusi murah bagi mereka yang membutuhkan sebuah router handal dengan hanya bermodalkan komputer pribadi dengan system operasi Mikrotik. Oleh sebab itu, penulis merasa perlu membahas tugas akhir ini tentang “ PENGGUNAAN MIKROTIK ROUTER OPERATING SYSTEM UNTUK MENGKONFIGURASI GATEWAY SERVER DAN MANAGEMENT BANDWITH DALAM MEMBANGUN JARINGAN KOMPUTER”. Dalam pembahasan ini, penulis menitik beratkan pada penggunaan dan konfigurasi Mikrotik Router Operating System sebagai gateway server dan management bandwith.


(9)

DAFTAR ISI

Halaman

Persetujuan ii

Pernyataan iii

Penghargaan iv

Abstrak vi

Daftas Isi vii

Daftar Gambar ix

Bab 1 Pendahuluan 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 3

1.3 Batasan Masalah 4

1.4 Maksud dan Tujuan 4

1.5 Metodelogi Penelitian 5 1.6 Sistematika Penulisan 6

Bab 2 Landasan Teori 7

2.1 Mengenal Router 7

2.2 Pengertian Sistem Operasi 9 2.3 Pengertian Jaringan Komputer 10 2.4 Klasifikasi Jaringan Komputer 10 2.4.1 Local Area Network (LAN) 10 2.4.2 Metropolitan Area Network (MAN) 11 2.4.3 World Area network (WAN) 12

2.5 Gateway 12

2.6 Pengertian Mikrotik 13 2.6.1 Sejarah Mikrotik 15 2.6.2 Jenis-jenis Mikrotik 16 2.7 Fungsi Mikrotik 16 2.8 TCP/IP Protocol 16

Bab 3 Perancangan Sistem 18


(10)

3.1.1 Installasi Mikrotik Menggunakan IDE Compact Flash (CF) 18 3.1.2 Installasi Mikrotik dengan CD-ROM 21 3.2 Paket Installasi Mikrotik Router OS 21 3.2.1 Paket Point to Point Protocol (PPP) 25 3.2.2 Paket Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) 26 3.2.3 Paket Advanced-tools 27

3.2.4 Paket Arlan 27

3.2.5 Paket Global Position System (GPS) 28

3.2.6 Paket Hotspot 28

3.2.7 Paket ISDN 29

3.2.8 Paket LCD 29

3.2.9 Paket Network Time Protocol (NTP) 30

3.2.10 Paket Radio LAN 30

3.2.11 Paket Routerborad 31

3.2.12 Paket Routing 31

3.2.13 Paket Security 31

3.2.14 Paket Synchronous 32

3.2.15 Paket Telephony 32

3.2.16 Paket UPS 34

3.2.17 Paket Web Proxy 34

3.2.18 Paket Wireless dan Wireless-legacy 35 3.3 Mengakses Mikrotik Router OS Menggunakan Winbox 38 3.3.1 WinBox Console 38

Bab 4 Implementasi Sistem 41

4.1 Pengertian implementasi Sistem 41 4.2 Tujuan Implementasi Sistem 41 4.3 Komponen dalam Implementasi Sistem 42 4.4 Installasi Mikrotik Router OS 43 4.5 konfigurasi Dasar Mikrotik 49 4.6 Mulai Menggunakan WinBox 51 4.6.1 Konfigurasi Interface 52 4.6.2 Konfigurasi IP address 55 4.7 Konfigurasi Gateway Server dan Domain Name Server 57

4.7.1 Gateway Server 57

4.7.2 Domain Name Server (DNS) 60 4.8 Konnfigurasi Client 61 4.9 Konfigurasi Masquerade 63 4.10 Bandwith Mangjement 66 4.10.1 Konfigurasi Queue Tree 70


(11)

Bab 5 Kesimpulan dan Saran 73

5.1 Kesimpulan 73

5.2 Saran 73


(12)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Gambar LAN 11

Gambar 2.2 Gambar MAN 11

Gambar 2.3 Gambar WAN 12

Gambar 3.1 Contoh Skema Jaringan PC Router Mikrotik 20 Gambar 3.2 Paket Pilihan Installasi Yang Disediakan Mikrotik 22 Gambar 3.3 Tampilan Mikrotik Menggunakan Web Browser 39 Gambar 3.4 Tampilan Download WinBox 39 Gambar 3.5 Tampilan Download WinBox 40

Gambar 4.1 Menu BIOS 43

Gambar 4.2 Pemilihan Menu Booting Utama 44 Gambar 4.3 Booting Melalui CD 45 Gambar 4.4 Paket Installasi Mikrotik 45 Gambar 4.5 Pemformatan Harddisk 46 Gambar 4.6 Partisi Harddisk 46 Gambar 4.7 Proses Installasi 47

Gambar 4.8 Reboot Sistem 47

Gambar 4.9 Check Disk 48

Gambar 4.10 login 48

Gambar 4.11 Prompt Mikrotik 49 Gambar 4.12 Menambah IP address 50 Gambar 4.13 Hasil konfigurasi penambahan IP address 50

Gambar 4.14 WinBox.exe 51

Gambar 4.15 WInBox Loader 51 Gambar 4.16 Menu Utama WinBox 52

Gambar 4.17 Interface 53

Gambar 4.18 Pemberian Nama Interface 53 Gambar 4.19 Kolom Interface 54 Gambar 4.20 Hasil Konfigurasi Interface 55


(13)

Gambar 4.21 Menu IP Address 56 Gambar 4.22 Pemberian IP Address 56 Gambar 4.23 Hasil Konfigurasi IP Address 57 Gambar 4.24 Menu IP Address Gateway 58 Gambar 4.25 Penambahan IP Gateway 59 Gambar 4.26 Hasil Konfigurasi IP Gateway 59 Gambar 4.27 Menu IP Address DNS 60 Gambar 4.28 Pemberian IP DNS 61 Gambar 4.29 Local Area Connection 62 Gambar 4.30 Pemberian IP Client 63 Gambar 4.31 Menu IP Address Firewall 64 Gambar 4.32 Konfigurasi Firewall 64 Gambar 4.33 Pemberian Action Masquerade 65 Gambar 4.34 Hasil Konfigurasi Masquerade 66 Gambar 4.35 Konfigurasi Firewall Mangle 67 Gambar 4.36 Pemberian Action Mark Connection 67 Gambar 4.37 Connection Mark 68 Gambar 4.38 Pemberian Action Mark Connection 69 Gambar 4.39 Hasil Konfigurasi Firewall Mangle 70 Gambar 4.40 Konfigurasi Queue Tree 71 Gambar 4.41 Konfigurasi New Queue 71 Gambar 4.42 Hasil Konfigurasi Queue Tree 72


(14)

ABSTRAK

Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi, peralatan-peralatan pendukung jaringan komputer masih sangat diperlukan. Peralatan tersebut pun kini menjadi komponen penting dalam pembangunan jaringan komputer.

Router adalah salah satu komponen pada jaringan komputer yang mampu melewatkan data melalui sebuah jaringan atau internet menuju sasarannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Router berfungsi sebagai penguhubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya.

Router sendiri berharga tinggi dan masih sulit dijangkau oleh kalangan masyarakat kita. Router Mikrotik adalah solusi murah bagi mereka yang membutuhkan sebuah router handal dengan hanya bermodalkan komputer pribadi dengan system operasi Mikrotik. Oleh sebab itu, penulis merasa perlu membahas tugas akhir ini tentang “ PENGGUNAAN MIKROTIK ROUTER OPERATING SYSTEM UNTUK MENGKONFIGURASI GATEWAY SERVER DAN MANAGEMENT BANDWITH DALAM MEMBANGUN JARINGAN KOMPUTER”. Dalam pembahasan ini, penulis menitik beratkan pada penggunaan dan konfigurasi Mikrotik Router Operating System sebagai gateway server dan management bandwith.


(15)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dewasa ini, salah satunya adalah teknologi komputer. Sejalan dengan majunya teknologi tersebut, maka semua orang berusaha meningkatkan kreativitas serta mutu di perusahaan atau badan usaha milik mereka dengan menggunakan alat bantu teknologi komputer.

Berbicara tentang teknologi, Informasi Teknologi tentunya tidak terlepas dari teknologi jaringan yang menghubungkan dua atau lebih komputer sehingga dapat berhubungan dan dan dapat berkomunikasi, untuk suatu efisiensi, sentralisasi dan optimasikerja. Tanpa ada jaringan yang mengoneksikan keseluruhan komputer-komputer tersebut, mustahil akan terjadi komunikasi. Oleh sebab itu teknologi jaringan komputer sangat memegang peranan penting dalam perkembangan Informasi Teknologi.


(16)

Jaringan data dan internet adalah kumpulan dari jutaan komputer dan alat-alat digital lain yang bersambungan. Beberapa komputer akan membentuk jaringan kecil dan berhubungan dengan jaringan kecil lainnya. Sebuah komputer yang terkoneksi ke jaringan dapat berkomunikasi dengan komputer lainnya berkat adanya router yang berfungsi mengatur aliran data dari satu jaringan ke jaringan lainnya.

Sebagian orang beranggapan bahwa router yang baik hanyalah router yang bermerk. Padahal, router sebenarnya juga dapat dibuat menggunakan komputer dengan menginstall perangkat lunak yang sesuai. Salah satu perangkat lunak yang dapat difungsikan menjadi sebuah router adalah Mikrotik Router OS. Ini adalah sistem operasi yang khusus digunakan untuk membuat sebuah router dengan cara menginstallnya ke komputer. Fasilitas atau tools yang disediakan dalam Mkrotik Router OS sangat lengkap untuk membangun sebuah router yang handal dan stabil.

Atas dasar pertimbangan di atas dan setelah penulis membaca bebarapa artikel Mikrotik Router OS maka penulis sangat tertarik untuk mengangkat masalah ni sebagai tugas akhir guna melengkapi salah satu syarat menyelesaikan program studi D3 Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam di Universitas Sumatera Utara, sekaligus dapat membahas serta mempelajari lebih mendalam lagi. Hal inilah yang menjadi latar belakang penulis untuk mengambil judul “Penggunaan


(17)

Mikrotik Router Operating System Untuk Mengkonfigursai Gateway Server Dan Management Bandwith Dalam Membangun Jaringan Komputer”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas penulis menganjukan suatu permasalahan sebagai berikut: Bagaimanakah mengkonfigurasi sebuah Komputer/PC biasa dengan menginstall sistem operasi Mikrotik Router OS sehingga menjadi sebuah gateway server serta dapat memanajemen bandwith pada jaringan komputer.

1.3. Batasan Masalah

Untuk menghindari pembahasan yang melebar, maka masalah yang dibahas penulis adalah gateway server serta memanajemen bandwith pada jaringa LAN dengan Mikrotik Router OS. Karena sebagai perangkat lunak router, cukup banyak fungsi yang dapat dilakukan dengan Mikrotik, mulai dari quality of service (pengaturan bandwith) , firewall, hotspot gateway, web proxy, dns cache, hingga penggunaan Virtual Private Network (VPT). Fasilitas pemantauan seperti watchdog dan netmatch juga tersedia.


(18)

1.4. Maksud dan Tujuan

1.4.1. Maksud

Adapun maksud penulisan tugas akhir ini adalah:

1. Mengikuti teknologi yang terus berkembang, salah satunya adalah Teknologi Mikrotik.

2. Untuk memenuhi salah satu syarat penyelesaian studi pada program D3 Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam di Universitas Sumatera Utara.

1.4.2. Tujuan

Tujuan penulis membuat tugas akhir ini adalah :

1. Untuk menambah dan memperluas ilmu yang didapatkan pada studi perkuliahan terutama pada studi jaringan komputer, serta dapat mempelajarinya dengan lebih mendalam lagi.

2. Agar nantinya dapat diaplikasikan sehingga teknologi informasi di bidang jaringan konputer terus berkembang, terutama dalam membangun sebuah server menggunakan Mikrotik Router OS.


(19)

1.5. Metodologi Penelitian

Adapun metodologi penelitian yang digunakan penulis dalam mengumpulkan data adalah:

1. Observasi, yaitu mengadakan pengamatan langsung ke lokasi penelitian yaitu Warung Internet Ar2t.Net di jalan Kasuari No.26 untuk mengaplikasikan atau membangun server Mikrotik Router OS.

2. Wawancara, yaitu bertanya langsung kepada pemilik dari Warung Internet Ar2t.Net.

3. Studi dokumen, yaitu memudahkan dalam pengumpulan data, penulis meneliti dokumen yang mendukung penelitian.

4. Studi literatur, yaitu mempelajari atau mengunjungi website-website atau situs-situs yang menyediakan tutorial seta artikel-artikel mengenai Mikrotik Router OS.

1.6. Sitematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan tugas akhir ini adalah: BAB 1 : PENDAHULUAN


(20)

Bab ini berisi tentang judul, latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, maksud dan tujuan, metode penelitian dan sistematika penulisan. BAB 2 : LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang pengertian-pengertian yang berhubungan dengan Mikrotik Router OS.

BAB 3 : PERANCANGAN SISTEM

Bab ini berisi pembahasan mengenai perancangan serta penggunaan Mikrotik Router OS.

BAB 4 : IMPLEMENTASI SISTEM

Bab ini menjelaskan tentang implementasi dan pengujian dalam membangun Gateway Server serta Bandwith Management menggunakan Mikrotik Router OS.

BAB 5 : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menjelaskan kesimpulan dari penulisan tugas akhir tentang Mikrotik Router OS.


(21)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1. Mengenal Router

Router adalah peralatan yang bekerja pada layer 3 Open System Interconnection (OSI) dan sering digunakan untuk menyambungkan jaringan luas Wide Area Network (WAN) atau untuk melakukan segmentasi layer 3 di LAN. WAN seperti halnya LAN juga beroperasi di layer 1, 2 dan 3 OSI sehingga router yang digunakan untuk menyambungkan LAN dan WAN harus mampu mendukung.

Router memiliki kemampuan melewatkan paket IP dari satu jaringan ke jaringan lain yang mungkin memiliki banyak jalur diantara keduanya. Router-router yang saling terhubung dalam jaringan internet turut serta dalam sebuah algoritma routing terdistribusi untuk menentukan jalur terbaik yang dilalui paket IP dari system ke sistem lain. Proses routing dilakukan secara hop by hop. IP tidak mengetahui jalur keseluruhan menuju tujuan setiap paket. IP routing hanya menyediakan IP address dari router berikutnya yang menurutnya lebih dekat ke host tujuan.


(22)

Menghubungkan komputer dengan komputer lain dapat dilakukan dengan cara langsung menggunakan kabel jaringan ataupun dengan peralatan tambahan. Jika ingin menyambungkan beberapa komputer di dalam satu ruangan sudah pasti memerlukan peralatan penyambung seperti hub atau switch.

Hub ataupun switch mempunyai kemampuan untuk menyambungkan pada jarak yang berdekatan berkapasitas bandwith mulai dari 10Mbps sampai 1000Mbps. Namun sayang kecepatan tinggi tersebut hanya dapat dinikmati di dalam satu ruangan saja Local Areal Network (LAN) . Untuk menyambungkan jaringan dalam satu ruangan ke jaringan yang lebih luas memerlukan peralatan yang disebut router.

Berhubungan dengan jaringan yang lebih luas atau internet berarti akan menghadapi internetworking yang memiliki prinsip dasar sebgai berikut:

a. Pengalamatan secara konsisten

b. Memiliki topologi jaringan mewakili pengalamatan.

c. Pemilihan jalur pengiriman data (terestial, gelombang mikro, satelit, fiber optic dan lainnya).

d. Penggunaan router statik maupun dinamik.

e. Menyambungkan berbagai tempat secara online tanpa keterbatasan waktu penyambungan.


(23)

2.2. Pengertian Sistem Operasi

Sistem operasi adalah sekumpulan rutin perangkat lunak yang berada diantara program aplikasi dan perangkat keras. Sistem operasi memiliki tugas yaitu mengelola seluruh sumber daya sistem komputer dan sebagai penyedia layanan.Sistem operasi menyediakan System Call berupa fungsi-fungsi atau Application Programming Interface (API). System Call ini memberikan abstraksi tingkat tinggi mesin untuk pemrograman.

System Call berfungsi menghindarkan kompleksitas pemrograman dengan memberi sekumpulan instruksi yang lebih mudah dan nyaman, sistem operasi juga sebagai basis untuk program lain dimana program aplikasi dijalankan diatas sistem operasi, program-program itu memanfaatkan sumber daya sistem komputer dengan cara meminta layanan sistem operas mengendalikan sumber daya untuk aplikasi sehingga penggunaan sumber daya sistem komputer dapat dilakukan secara benar dan efisien.

Sistem operasi yang dikenal antara lain :

a. Windows (95, 98, ME, 2000, XP, VISTA, SERVER, Windows7)

b. Linux (Red Hat, Slackware, Ubuntu, Fedora, Mikrotik, Debian, OpenSUSE) c. UNIX


(24)

d. FreeBSD (Berkeley Software Distribution) e. SUN (SOLARIS)

f. DOS (MS-DOS)

g. Machintosh (MAC OS, MAC OSX)

2.3. Pengertian Jaringan Komputer

Jaringan komputer merupakan sekelompok komputer otonom yang saling dihubungkan satu sama lainnya, menggunakan suatu media dan protocol komunikasi tertentu, sehingga dapat saling berbagi data dan informasi. Jaringan komputer memungkinkan terjadinya komunikasi yang lebih efisien antar pemakai (mail dan teleconference). Jaringan komputer adalah sekelompok komputer otonom yang saling menggunakan protocol komunikasi melalui media komunikasi sehingga dapat berbagi data, informasi, program aplikasi dan perangkat keras seperti printer, scanner, CD-Drive maupun harddisk serta memungkinkan komunikasi secara elektronik. Sedangkan pada aplikasi home user, memungkinkan komunikasi antar pengguna lebih efisien (chat), interaktif entertainment lebih multimedia (games, video,dan lain-lain).


(25)

2.4. Klasifikasi Jaringan Komputer

2.4.1. Local Area Network (LAN)

Jaringan komputer yang saling terhubung ke suatu komputer server dengan menggunakan topologi tertentu, biasanya digunakan dalam kawasan satu gedung atau kawasan yang jaraknya tidak lebih dari 1 km.

Gambar 2.1 LAN


(26)

Jaringan komputer yang saling terkoneksi dalam satu kawasan kota yang jaraknya bisa lebih dari 1 km. Pilihan untuk membangun jaringan komputer antar kantor dalam suatu kota, kampus dalam satu kota.

Gambar 2.2 MAN 2.4.3. Wide Area Network (WAN)

Jaringan komputer yang menghubungkan banyak LAN ke dalam suatu jaringan terpadu, antara satu jaringan dengan jaringan lain dapat berjarak ribuan kilometer atau terpisahkan letak geografi dengan menggunakan metode komunikasi tertentu.


(27)

Gambar 2.3 WAN

2.5. Gateway

Pintu gerbang sebagai keluar-masuknya paket data dari local network menuju outer network. Tujuannya agar client pada local network dapat berkomunikasi dengan internet. Router dapat disetting menjadi gateway dimana ia menjadi penghubung antara jaringan local dengan jaringan luar.


(28)

2.6. Pengertian Mikrotik

Mikrotik Router OS adalah sistem operasii Linux base yang memberikan kemudahan bagi penggunanya untuk menjadikan komputer menjadi router network yang handal. Mikrotik Router OS marupakan router software yang dapat menggunakan peralatan embedded (minimum sistem) maupun menggunakan PC (personal komputer) serta kompatibel dengan IBM PC X86.

Mikrotik Router OS mampu menggunakan protokol WAN seperti ISDN, PPP, Frame Relay maupun menggunakan komunikasi secara synchronous (istilah yang digunakan pada bidang komunikasi atau sistem operasi untuk suatu kejadian yang terjadi pada waktu bersamaan dengan rate yang sama, dan kejadian ini terjadi berkelanjutan dan dapat diprediksi) maupun asynchronous (komunikasi data yang tidak terikat dengan waktu tetap) dengan dukungan berbagai kartu utambahan dan pihak ketiga. Mikrotik Router OS selain dapat berfungsi sebagai router juga dilengkapi dengan fungsi-fungsi firewall, tunneling, bridging dan IP security.

Komunikasi nirkabel bukan merupakan hambatan untuk Mikrotik Router OS karena mempunyai pilihan kartu nirkabel mulai dari kartu standar paling sederhana sampai menggunakan radio, bahkan juga menggunakan Acces Point maupun Virtual Access Point. Mikrotik juga dapat digunakan untuk meningkatakan keamanan jaringan


(29)

lokal dengan cara segmentasi. Mikrotik dapat menggunakan teknologi Hotspot untuk mengamankan akses ke jaringan lokal baik menggunakan kabel maupun nirkabel.

Mikrotik memiliki kemampuan pengamanan jaringan menggunakan firewall yang dapat digunakan secara “statefull” maupun “stateless”. Kemampuan paket tracking Mikrotik memungkinkan administrator untuk melakukan monitoring jaringan dan melakukan analisa troubleshooting. Kemampuan monitor ini mampu menghasilkan informasi dengan format software pihak ketiga sehingga memudahkan Administrator jaringan bekerja dengan software monitoring seperti Cisco Netflow maupun NTOP.

Mikrotik mampu difungsikan sebagai proxy server dengan dukungan Squid. Proxy server ini dapat digunakan secara normal maupun secara transparan. Fungsi keamanan proxy ini dapat dengan mudah diatur berdasarkan tujuan, sumber maupun cara akses ke tujuan.

Berikut ini adalah fasilitas-fasilitas yang terdapat pada Mikrotik Router OS diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Remote control dengan penggunaan yang mudah memakai Winbox application

(Winbox).


(30)

c. Advanced bandwith control.

d. Network firewall dengan packet-filtering, masquerading, network address

translation, logging dan connection monitoring. e. DHCP support.

f. Hotspot gateway dengan RADIUS authentication.

g. Ethernet 10/100/1000Mb/s.

h. Wireless client dan Access Point 2.4GHz 11Mb/s (IEEE802.11), 5GHz 54Mb/s

(IEEE802.11a) dan 2.4GHz 54Mb/s (IEEE802.11g) dengan RADIUS authentication untuk AP.

i. Protocol V.35 synchronous 8.448Mb/s dengan Sync-PPP, HDLC atau Frame

Relay.

j. Protocol X.21 synchronous 8.448Mb/s dengan Sync-PPP, HDLC atau Frame

Relay.

k. Async PPP (up to 128 ports) dengan RADIUS authentication untuk modem pools.

l. Dukungan terhadap Protocol E1/T1. m. IP Telephony Gateway.


(31)

2.6.1. Sejarah Mikrotik

Mikrotik mulai dibuat di Latvia pada tahun 1996. Versi-versi awal Mikrotik dibuat untuk digunakan pada system pengoperasian DOS. Sejak versi 2, Mikotik kemudian menggunakan kernel Linux dalam aplikasinya. Tahun 2003 Mikrotik kemudian juga memroduksi perangkat keras berbentuk motherboard mini yang juga didesain unuk digunakan sebagai perangkat wireless, yang dinamai routerboard.

2.6.2. Jenis-jenis Mikrotik

1. MikroTik Router OS yang berbentuk software yang dapat di-download di www.mikrotik.com. Dapat diinstal pada kompuetr rumahan (PC).

2. BUILT-IN Hardware MikroTik dalam bentuk perangkat keras yang khusus dikemas dalam board router yang didalamnya sudah terinstal MikroTik RouterOS.


(32)

2.7. Fungsi Mikrotik

Sebagai perangkat lunak, router cukup banyak fungsi yang dapat dilakukan dengan Mikrotik Router OS, mulai dari quality of service (pengaturan bandwith), firewall, hotspot gateway, web proxy, dns cache, hingga penggunaan virtual private network (VPT). Fasiitas pemantauan seperti watchdog dan netmatch juga tersedia. Salah satu keunggulan lainnya adalah adanya pengaturan yang tidak lagi hanya berbasis teks, tetapi juga berbasis grafis.

2.8. TCP/IP Protocol

TCP/IP standar defakto lebih dianut pembuat peralatan jaringan dibandingkan standar OSI. Standar TCP/IP mengatur penyambungan peralatan jaringan ataupun host (komputer) di dalam jaringan WAN, LAN dan mengatur pengalamatan IP secara konsisten.

Alamat IP sepanjang 32 bit (4 oktet) ini lebih dikenal dengan IPv4 yang diatur IANA dan dikelokmpokkan menjadi 5 bagian, yaitu kelas A, B, C, D dan E. Kelas A, B dam C adalah kelompok yang dapat digunakan untuk memberikan alamat host


(33)

(komputer dalam jaringan) dan dimulai nomor 1.0.0.0 sampai 223.255.255.255. Pembagian alamat IP dapat dilihat berikut ini :

1. Klas A - 1.0.0.0 sampai 127.255.255.255 dengan netmask 255.0.0.0 (catatan: 127.0.0.0/255.0.0.0 digunakan untuk keperluan loopback).

2. Klas B – 172.16.0.0 sampai 172.31.255.255 dengan netmask 255.255.0.0 3. Klas C – 192.168.0.0 sampai 192.168.255.255 dengan netmask 255.255.255.0

Ip private ini tidak dapat digunakan untuk menyembunyikan host ke jaringan internet tanpa ada router dan IP public.


(34)

BAB 3

PERANCANGAN SISTEM

3.1. Merancang Instalasi Mikrotik

1. Siapkan PC, minimum Pentium II, RAM 64 MB, HDD 500M atau pakai flash memory 64M.

2. Di server/PC minimal ada dua ethernet card, satu koneksi ke internet dan satu lagi ke network local.

Mikrotik dapat diinstalasi menggunakan berbagai media seperti harddisk, compact flash image, maupun bootable CDROM. Paket instalasi ini telah disediakan oleh Mikrotik melalui website yang berlamat di http://www.mikrotik.com/download/.

3.1.1. Instalasi Mikrotik Menggunakan IDE Compact Flash (CF)

Selain diinstallasi menggunakan bootable CDROM, Mikrotik dapat diintallasi langsung ke Compact Flash ataupun Disk on Chi


(35)

Mikrotik telah menyediakan paket installasai CF dalan bentuk image (zip file) yang dapat di-download secara bebas di http://www.mikrotik.com/download/.

Catatan :

Untuk menggunakan CF sebagai IDE diperlukan interface dari CF ke IDE baik yang disediakan oleh Mikrotik maupun yang kompatibel pada vendor lainnya. Saat installasi Anda memerlukan CF card reader/writer baik yang external (USB) maupun yang built-in seperti yang disediakan oleh notebook dan Dekstop PC type baru.

Peringatan :

Jangan melakukan installasi ulang menggunakan metode CF image untuk CF yang telah berisi Mikrotik dengan lisensi. Proses installasi cara CF image akan menghapus lisensi Mikrotik yang berada di dalam hardisk /CF. Jika CF/hardisk telah berisi Mikrotik lisensi maka gunakan metode installasi dengan CDROM atau upgrade Packet.

Untuk memulai installasi langsung ke CF, diperlukan software untuk menulis image langsung ke CF. Penulis menggunkan phydiskwrite yang dapat dugunakan untuk menulis langsung ke CF/hardisk. Tools ini mampu untuk menulis secara langsung ke harddisk/CF sampai sebesar 800M, ini sudah sangat cukup untuk Mikrotik yang file installasinya hanya dibawah 64MB.


(36)

Gambar 3.1 Contoh skema jaringan PC router Mikrotik

Setelah CF selesai ditulis maka CF tersebut dapat dipasangkan kembali ke dalam converter CF ke IDE, dan dapat berfungsi langsung seperti harddisk IDE biasa. Kapasitas media ini tergantung CF yang digunakan, dan Mikrotik menyarankan menggunakan CF dengan kapasitas minimum 128MB.

Saran :

Pilihan installasi Mikrotik menggunakan CDROM akan lebih mudah dan aman debandingkan dengan menulis langsung ke CF/harddisk dengan menggunakan CF image. Kemudian memindahkan harddisk/CF yang telah diinstallasi ke komputer lain tanpa perlu takut kehilangan lisensi Mikrotik.


(37)

3.1.2.Installasi Mikrotik dengan CD-ROM

Sebelum memulai installasi dengan menggunakn CDROM, harus men-download

Mikrotik iso image d

bentuk zip file, sehingga perlu melakukan uncompress. Jika menggunakan operating system (O/S) versi dibawah Microsoft Windows XP memerlukan software tembahan untuk melakukan ekstrak (uncompressd). Setelah download dan ekstrak, akan didapatkankan iso file yang akan dibakar ke dalam CDROM. Salah satu cara membakarnya adalah dengan menggunakan software Nero Burning ROM.

3.2. Paket installasi Mikrotik Router OS

Pada menu “Router Sofware Installasion” dapat memilih paket yang diinstallasi untuk Mikrotik. Paket “Sistem” merupakan paket utama yang mengatur sisem operasional Mikrotik. Paket “Sistem” ini tidak tergantung pada paket lainnya dan wajib diinstallasi. Paket “Sistem” ini merupakan sistem operasi Mikrotik menggunkan O/S Linux.

Setelah booting, muncul menu pilihan peket yang akan diinstall. Anda dapat memilih paket yang akan diinstall satu persatu dengan menekan ‘spacebar’. Untuk


(38)

memilih semua paket gunakan tombol ‘a’, lalu tekan tombol’m’ untuk pilihan minimum, tekan ‘r’ untuk menginstal remote router. Atau tekan ‘q’ jika ingin membatalkan proses installlasi. Untuk memudahkan installasi, penulis biasanyan menggunakan metode tekan ‘a’ kemudia ‘i’.

Gambar 3.2 Paket pilihan installasi yang disediakan Mikrotik

Pemilihan dapat dilakukan satu persatu dengan menggerakkan ‘’ atau ‘’ dan memilih dengan menggunakan tombol ‘enter’, pilihan aktif akan ditandai [X].


(39)

Mikrotik akan menghapus seluruh isi harddisk komputer yang akan digunakan untuk installasi. Jika tidak memiliki komputer lain untuk mencoba Mikrotik Router OS dan menggunakan komputer processor PIII>450Mhz dengan RAM>256MB dapat menggunakan software emulator seperti VMWare maupun Microsoft VirtualPC

Untuk memilih semua paket dapat dilakukan dengan memilih ‘a’ atau memilih ‘m’ jika hanya ingin menginstall secara minimum atau Mikrotik sistem saja. Setelah memilih dapat segera melakukan installasi dengan menekan ‘i’. proses installasi Mikrotik Router OS akan dimulai jika memilih ‘y’ atau dibatalkan dan komputer akan booting jika memilih ‘n’. Selanjutnya Mikrotik Router OS akan memberikan kesempatan untuk memilih apakah akan mempertahankan konfigurasi setup Mikrotik yang pernah diinstall di hardisk/CF IDE dengan memilih ‘y’ atau memilih ‘n’ jika pernah menginstall Mikrotik lisensi level 2 ke atas.

Saran :

Lisensi demo Mikrotik hanya berlaku selam 24 jam saja. Mikrotik menyediakan lisensi tanpa biaya untuk level 1 (SOHO) diperoleh secara online melalui website Account Server di Mikrotik (http://mikrotik.com) . Sedangkan untuk lisensi Mikrotik level 2 sampai level 6 dapat diperoleh di Indonesia melalui Mikrotik Indonesia di


(40)

Dukungan (support) untuk level 2 sampai 6 akan mendapat access upgrade/downgrade samapai 1 tahun sejak pembelian dan dapat berlangganan lagi dengan tambahan biaya.

Jika memilih Y maka konfigurasi dan lisensi yang pernah dipasang di dalam hardisk tersebut akan disimpan dan dapat digunakan lagi oleh mikrotik saat booting pertama setelah proses installasi. Jika pada hardisk telah tersedia lisensi level 1 kebawah, dan memilih ‘y’ mikrotik tidak akan memperdulikan dan menghapus lisensi tersebut. Agar mendapatkan kembali lisensi level 1 tersebut, gunakan kembali account server disaat boot pertama kali. Mikrotik akan melakukan pengujian integrasi hardis/CF yang telah diinstallasi. Jika uji ini tidak mengalami masalah maka proses post-install dilakukan secara otomatis. Setelah proses post-install selesai akan dilanjutkan proses pembuatan key SSH RSA dan DSA otomatis. Tidak ada kegiatan yang dapat dilakukan saat post-install berlangsung kecuali menunggu mikrotik menyelesaikan sendiri seluruh proses dan menjalankan service yang telah diinstall.

Berakhirnya post-install tersebut ditandai dengan bunyi “beep” dan tampilnya prompt Mikrotik login: dan dapat melakukan login pertama kali ke sistem Mikrotik lewat dengan menggunakan user admin tanpa password.


(41)

Peringatan :

Lisensi sementara (demo) hanya terbatas selama 24 jam. Operasi Mikrotik Anda harus mendapat lisensi baru sebelum waktu ini berakhir. Jika Anda melewati waktu ini maka software Mikrotik akan melakukan self-destroy.

Ganti password dan ingat selalu karena password ini tidak dapat dipulihkan kembali kecuali Mikrotik di-reinstall kembali dengan manghapus konfigurasi dan lisensi.

3.2.1. Paket Point to point Protocol (PPP)

Paket Point to Point Protocol (PPP) merupakan paket yang memuat protocol PPP. Paket PPP ini diperlukan untuk fitur komunikasi serial dengan menggunakan PPP, ISDN, L2TP dan PPTP serta komunikasi PPP on Ethernet (PPPoE). Paket PPP digunakan untuk komunikasi Wide Area Network dengan menggunakan komunikasi serial mode asynchronous maupun mode synchronous. Fitur PPP ini jika digunakan pada mode synchronous akan memerlukan hardware tambahan tertentu dan yang didukung oleh driver dalam paket synchronous.


(42)

Untuk komunikasi dengan metode asynchronous dapat menggunakan serial port standart PC seperti com1 dan com2. Jika diperlukan lebih dan yang ada distansar PC dapat digunakan hardware lain yang didukung oleh Mikrotik seperti:

1. MOXA

a. Smartio CP-132, PCI 2 port synchronous per card dan maximum 8 port menggunakan 4 card PCI.

b. Smartio CP104H atau CP-114 atau CT-114 PCI, port asynchronous per port dan maximum 16 port menggunakan 4 card.

c. Smartio CP168H atau CP-168 PCI, 8 port asynchronous per card dan maximum 32 port menggunakan 4 card.

2. Cyclades

a. Cyclon –Y series PCI, 4 sampai 32 port asynchronous per card dan maximum 128 port menggunakan 4 card.

b. Cylades-Z series PCI, 16 sampai 64 asynchronous per card dan maximum 256 port menggunakan 4 card.

c. TCL


(43)

Untuk card PCI yang lainnya diperlukan driver tambahan dapat digunakan di Mikrotik.

3.2.2. Paket Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP)

Paket Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) merupakan paket yang memuat fitur DCPC baik yang diperlukan untuk menjadi client maupun server. Dengan menggunakan fitur DHCP client interface ethernet dapat diberi alamat IP, netmask dan default gateway secara dynamic.

Pada saat DHCP client mendapatkan semua informasi tersebut maka secara otomatis interface ethernet DHCP client tersebut diset alamat IP dan netmask sesuai yang diberikan DHCP server. Jika tersedia default gateway maka default gateway pada table routing juga di-update berdasarkan informasi DHCP server. Jika waktu aktif DHCP client terlewati maka alamat IP, netmask dan default gateway dan DHCP server tidak tersedia maka alamat IP invalid dan default gateway akan dihapus dari tabel routing. Selain fitur DHCP client, Mikrotik juga dapat berfungsi sebagai DHCP server maupun DHCP Relay.


(44)

3.2.3. Paket Avandced-tools

Paket ini memuat fitur e-mail client, ping, netwatch, traceroute, bandwith tester, traffic monitoring, mrtg dan utility lain yang sering deperlukan untuk mengetahui kondisi route maupun jaringan.

Fitur netwatch merupakan salah satu fitur yang memungkinkan Mikrotik menjadi lebih pintar dan dapat memilih konfigurasi berdasarkan script (urutan perintah) sesuai kondisi jaringan (netwatch). Paket advanced tools ini terdapat pada semua level lisensi.

3.2.4. Paket Arlan

Paket Arlan merupakan dukungan Mikrotik untuk penggunaan card ISA Arlan 655 wireless interface agar dapat secara transparan berkomunikasi dengan lawannya. Jika menginstallasi paket Arlan ini memerlukan minimum lisensi Mikrotik level 4.


(45)

3.2.5. Paket Global Position System (GPS)

Mikrotik Router OS dapat menggunakan penerima Global Positioning system (GPS) sebagai referensi waktu Network Time Protocol (NTP) dan lokasi. Paket GPS ini memerlukan lisensi level 1 (SOHO) dan dapat mengadopsi beberapa format standar seperti Garmin, NMEA 0183, Simple Text Output Protocol.

GPS didukung oleh 24 satelit dengan 6 jenis orbital dengan masa orbit 12 jam, sehingga dari bumi dalam satu saat dapat terlihat 5 atau 6 satelit. Penerima GPS menghitung posisi dan waktu berdasarkan informasi diterima dari 4 satelit. Mikrotik Router OS selain dapat menggunakan GPS juga dapat mengatur waktu secara presisi dari ntp server.

3.2.6. Paket Hotspot

Paket Hotspot digunakan untuk melakukan authentication, authorization dan accounting pengguna yang melakukan access jaringan melalui gerbang hotspot. Pengguna hotspot sebelum melakukan access jaringan perlu melakukan authentication melalui web browser baik dengan protocol http maupun https (secure http). Hotspot


(46)

gateway memerlukan tambahan memori dan cpu proses. Jika digunakan untuk menghitung dan mengamati traffic local yang sedang berjalan.

Paket hotspot memerlukan lisensi level 1 (untuk 1 hotspot user) dan tersedia untuk jumlah pengguna lebih banyak pada level lisensi diatas 3.

3.2.7. Paket ISDN

Mikrotik Router OS dapat berfungsi sebagai ISDN client maupun server. Fungsi dial-up dapat diatur secara permanen atadial-upun dial-on-demmand. IP address yang diberikan oleh ISP dapat digunakan sebagai route dalam routing table.

3.2.8. Paket LCD

Paket LCD digunakan untuk menampilkan informasi kondisi sistem Mikrotik melalui layar LCD mini yang tersambung ke paralel ataupun USB.

LCD yang dapat digunakan oleh Mikrotik tersedia di:


(47)

b. PowerTip Character LCD Module PC1602 (16x2), PC 1604 (16x4), PC2002 (20x2), PC2004 (20x4), PC2402 (24x2) dan PC2404 (24x4).

3.2.9. Paket Network Time Protocol (NTP)

Paket Network Time Protocol (NTP) digunakan untuk menyelaraskan sistem waktu komputer dalam jaringan. Akan sangat baik apabila paket NTP ini melakukan penselarasan waktu dengan menggunakan NTP server standard dan menggunakan GPS (perlu paket GPS).

Mikrotik NTP dapat digunakan sebagai server dan client, pada mode server dapat menggunakan unicast, broadcast, multicast dan manycast. Sedang pada mode client menggunakan unicast dengan fungsi server referensi primary dan secondary NTP.


(48)

Mikrotik Router OS mendukung penggunaan Wirelless Radio LAN hardware antara lain :

a. RadioLAN ISA card (Mode 101). b. RadioLAN PCMCIA card.

RadioLAN ini hanya merupakan driver saja dan memerlukan paket wireless dan dapat digunakan untuk lisensi minimum level 4.

3.2.11. Paket Routerboard

Paket Routerboard adalah paket yang digunkan untuk mendukung penggunaan Mikrotik pada papan rangkaian khusus. Papan rangkaian tersebut pada dasarnya merupakan komputer minimum (tanpa harddisk controller, vga dan sound) dengan kartu jaringan, catu daya lebih sederhana (cukup +12VDC) dan performa sangat minimum. Routerboard yang dapat digunakan Mikrotik adalah router board 200 dan 500.


(49)

3.2.12. Paket Routing

Paket routing, akan diperlukan jika jaringan menggunakan routing dynamic. Mikrotik dapat menggunakan RIP, OSPF, maupun BGP versi 4.

3.2.13. Paket Security

Paket security berisikan dukungan untuk keamanan komunikasi (dengan menggunakan sistem pengkodean enskripsi). Paket ini diperlukan oleh Mikrotik untuk menjalankan IP security (IPsec), Secure Shell, dan untuk menjalankan WinBox pada mode aman (secure).

3.2.14. Paket Sychronous

Paket ini memuat driver hardware kartu serial jenis synchronous. a. Moxa CIOI ISA and PCI V.35 (4 Mbit/s).

b. Moxa C502 PCI 2-port V.35 (8 Mbit/s). c. Cyclades PCI PC-300 V.35 (5 Mbit/s) . d. Cyclades PCI-300 E1/Ti.


(50)

e. FarSync PCI V.35/X.21 (8.448 Mbit/s).

f. LMC/SGEI wanPCI-IT1E1 PCI Ti/E1 (also know as DS1 or LMD1200P, 1.544 Mbit/s or 2.048 Mbit/s).

g. LMC/SBEI wanPCI-1T3 PCI T3 (also know as DS3, 44.736 Mbit/s).

h. Sangsoma S5141 (dual-port) and S5142 (quardport) PCI RS2321 V.35/X.21(4Mbit/s –a primary port nd 512 Kbits – secondary ones).

i. Sangsoma S5148 (single-port) and S5147 (dual-port) PCI E1/TI.

Paket ini diperlukan jika pengguna mengoneksikan Mikrotik Router OS ke jaringan Wide Areal Network (WAN) yang memerlukan interface serial acynchronous seperti frame relay, dan point-to-point leased line.

3.2.15. Paket Telephony

Mikrotik Router OS memerlukan paket telephony ini untuk mengatur layanan komunikasi dengan menggunakan Voice over IP (VoIP). Paket ini selain selain memberikan fungsi sebagai gatekeeper juga mendukung penggunaan beberapa hardware VoIP yang terpasang pada Mirotik Router OS, antara lain:


(51)

b. PhoneJACK telepon analog atau ISDN.

c. Voicetronix OpenLine4 – saluran telepon analog. d. Zaptel Wildcard X1OOP -1 saluran telepon analog.

Paket telephony Mikrotik Router OS memenuhi standar spesifikasi H.323v4 Internasional Telecomunication Union – Telecomunications (ITU-T). H.323 adalah stadar yang digunakan untuk mengirimkan (multimedia voice, video dan data) melalui saluran IP (internet). H.323v4 memuat standar lain yaitu H.245, H.225, Q.931, H.450.1, RTP (real-time protocol). Paket telephony Mikrotik Router OS ini mendukung berbagai audio coded:

a. G.711 (64 kbps Pulse code modulation (PCM) ). b. G.723.1 (6.3 kbps – memerlukan processor yang baik). c. GSM-06.10 (pengkodean 13.2 kbps).

d. LPC-10 (pengkodean 2.5 kbps).

e. G.729 and G.729a (pengkodean software 8 kbps CS ACELP). f. G.728 (pengkodean 16 kbps, untuk kartu Quicknet LineACK).


(52)

3.2.16. Paket UPS

UPS monitor menggunakan standar UPS APC “smart” signaling melalui RS232 ataupun USB. Dengan menggunakan “smart” fitur, Mikrotik Router OS UPS dapat melakukan:

a. Mengkondisikan Mikrotik Router OS hibertnate saat ada gangguan baterai dan reboot aman saat catu utama tersedia.

b. Kalibrasi waktu kerja UPS dan test kondisi baterai.

c. Monitroring semua informasi fitur “smart” yang diberikan oleh UPS. d. Pencatatan perubahan catu daya.

Fitur ini memudahkan administrator memonitor dan mengamanakan router dari kerusakan akibat gangguan catu daya. Untuk melakukan pengamanan tersebut router akan selalu memonitoring kondisi baterai UPS saat catu daya utama tidak tersedia. Jika kondisi baterai UPS di bawah 10% maka fitur ini memerintahkan router ke kondisi hibernate. Saat baterai UPS habis router telah pada kondisi hibernate dan siap untuk kembali aktif saat catu daya utama kembali.


(53)

3.2.17. Paket Web Proxy

Paket Web-proxy Mikrotik Router OS mengimplementasikan proxy server dengan fitur:

a. HTTP proxy normal. b. HTTP Transparent proxy.

c. Access list berdasar sumber, tujuan, URL dan cara access. d. Pengaturan Cache (pengaturan jenis object yang dichace).

e. Pengaturan Access langsung (access langsung atau lewat proxy server lain). f. Kemampuan pencatatan.

3.2.18. Paket Wireless dan Wireless-legacy

Paket ini lebih banyak memuat driver yang diperlukan untuk menjalankan kartu jaringan nirkabel (wireless). Mikrotik Router OS mendukung penggunaan berbagai jenis kartu jaringan nirkabel seperti di bawah ini:

Atheros Chipset


(54)

a. Intel 5000 series b. Dlink DWL-A520 c. Dlink DWL-G650

d. Atheros AR5000 chipset series based IEEE802.11a (AR5210 MAC plus AR5110 PHY chips) cards.

e. Atheros AR5001A chipset series based IEEE802.11a (AR5211 MAC plus AR5111 PHY chips) cards

f. Atheros AR500IX chipset series based IEEE802.11a (AR5211 MAC plus AR5111 PHY chips), IEEE802.11b/g (AR5211 MAC plus AR5111 and 2111 PHY chips) cards

g. Atheros AR500IX+ chipset series based IEEE802.11a (AR5211 MAC plus AR5111 PHY chips), IEEE802.11b/g (AR5211 MAC plus AR2111 PHY chips), IEEE802.11a/b/g (AR5212 MAC plus AR5111 and 2111 PHY chips) cards.

h. Atheros AR5002X+ chipset series based IEEE802.11b/g (AR5212 MAC plus AR2112 PHY chips), IEEE802.11a/b/g (AR5212 MAC plus AR5112 PHY chips cards.

i. Atheros AR5004X+ chipset series based IEEE802.11b/g (AR5213 MAC plus AR2112 PHY chips), IEEE802.11a/b/g (AR5213 plus AR5112 PHY chips) cards.


(55)

Cisco/Aironet Chipset

Type: Cisco ISA/PCI/PC 11 Mbit/s IEEE802.11b Compability:

a. Aironet ISA/PCI/PC4800 2.4GHz DS 11Mbit/s Wireless LAN Adapters (100mW).

b. Aironet ISAIPCIIPC4500 2.4GHz DS 2Mbit/s Wireless LAN Adapters (100mW).

c. CISCO AIR-PC1340 2.4GHz 11Mbit/s Wireless LAN Adapters (30mW). d. CISCO AIR-PCI/PC350/352 2.4GHz Os 11 Mbit/s Wireless LAN Adapters

(100mw).

Intersil Prism II Chipset

Type: Intersil Prism II PC/PCI 11 Mbit/s IEEE802.11b WLAN Card

a. Intersil PRISM2 Reference Design 11Mbit/s IEEE802.11b WLAN Card b. GenTek WL-211 Wireless LAN PC Card

c. Compaq iPaq HNW-100 11 Mbit/s 802.11b WLAN Card d. Samsung SWL2000-N 11 Mbit/s 802.11b WLAN Card e. Z-Com X1300 11Mbit/s 802.11b WLAN Card


(56)

f. ZoomAir 4100 11Mbit/s 802.11b WLAN Card g. Linksys WPC11 11Mbit/s 802.11b WLAN Card h. Addtron AWP-100 11 Mbit/s 802.11b WLAN Card i. D-Link DWL-650 11 Mbit/s 802.11b WLAN Card j. SMC 2632W 11Mbit/s 802.11b WLAN Card k. BroMax Freepot 11Mbit/s 802.11b WLAN Card

l. Intersil PRISM2 Reference Design 11 Mbit/s WLAN Card m. Bromax OEM 11Mbit/s 802.11b WLAN Card

n. Corega K.K Wireless LAN PCC-11 o. Corega K.K Wireless LAN PCCA-11 p. CONTEC FLEXSCAN/FX-DDS110-PCC q. PLANEX Geo Wave/GW-NS100

r. Ambicom WL1100 11Mbit/s 802.11b WLAN Card s. LeArtery SYNCBAIR 11Mbit/s 802.11b WLAN Card t. Interface MobileLAN 11Mbit/s 802.11b WLAN Card u. NETGEAR MA401 11Mbit/s 802.11b WLAN Card v. Intersil PRISM Freedom 11Mbit/s 802.11 WLAN Card w. OTC Wireless AirEZY 2411-PCC 11Mbit/s 802.11b Card x. Z-ComXI-325HP PCMCIA 200mW Card


(57)

3.3 Mengakses Mikrotik Router OS Menggunakan WinBox

Mikrotik Router dapat diakses secara remote menggunakan HTTP dan Winbox Console, sebagai contoh, menggunakan web browser dari workstation.

3.3.1 Winbox Console

WinBox Console digunakan untuk mengakses Mikrotik Router OS didalam melakukan konfigurasi dan fitur managemen penggunaan secara grafis (Graphical User Interface). Semua Interface Winbox berfungsi sangat mirip dan sama kemampuannya dengan fungsi Console.

WinBox Console sedah terinstall bersama Router OS, Winbox memiliki file Ekstensi yaitu: winbox.exe dan dapat didownload dari Mikrotik Router OS. Ketika melakukan koneksi ke Mikrotik Router OS melalui http (TCP port 80 secara default), halaman muka router akan ditampilkan di dalam web browser.

Berikut adalah langkah-langkah download “Winbox.exe”:


(58)

Gambar 3.3 Tampilan Mikrotik menggunakan web browser

Pada gambar di atas menerangkan bahwa mikrotik tersebutmemiliki alamat IP

2. Klik “Winbox Console” dan akan terjadi proses seperti gambar berikut:


(59)

3. Kemudian Pilih dimana file “WinBox.exe” akan disimpan, seperi gambar berikut:

Gambar 3.5 Tampilan download Winbox

Untuk memudahkan penggunaannya, file ”winbox.exe” disimpan pada desktop.


(60)

BAB 4

IMPLEMENTASI SISTEM

4.1. Pengertian Implementasi Sistem

Implementasi sistem adalah langkah-langkah atau prosedur yang dilakukan dalam menyelesaikan desain sistem yang telah disetujui untuk menguji, menginstall dan memulai sistem baru atau sistem yang diperbaiki untuk menggantikan sistem yang lama.

4.2. Tujuan Implementasi Sistem

Tujuan implementasi sistem adalah sebagai berikut :

1. Menyelesaikan desain sistem yang ada pada perancangan sistem yang disetujui, menyuusun dokumen baru atau dokumen yang diperbaiki.

2. Menguji sistem dan prosedur baru atau dokumen yang diperbaiki.

3. Memastikan bahwa sistem yang dibuat dapat digunakan oleh setiap pemakai tanpa mengalami kesulitan dalam penggunaannya.


(61)

4. Menguji apakah sistem baru tersebut sesuai dengan apa yang diinginkan oleh pemakai.

4.3. Komponen dalam Implementasi Sistem

Untuk mengetahui perancangan sistem yang telah kita kerjakan dapat berjalan dengan baik atau tidak, maka perlu dilakukan pengujian terhadap sistem yang telah kita buat. Untuk itu dibutuhkan beberapa komponen utama mencakup perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software). dan perangkat otak (brainware).

Pada PC router Mikrotik ini dibutuhkan beberapa komponen seperti yang disebutkan diatas, yaitu :

1. Perangkat Keras (Hardware) a. Monitor

b. Central Processing Unit (CPU), minimum Pentium II RAM 64MB

c. Harddisk minimum 500MB

d. Keyboard dan Mouse


(62)

2. Perangkat Lunak (Software)

a. Sistem operasi Mikrotik Router

3. Perangkat Operator (Brainware) a. Administratot

b. Pemakai

4.4. Installasi Mikrotik Router OS

Berikut adalah proses installasi Mikrotik Router OS:


(63)

Gambar 4.1 Menu BIOS

Pilih CDROM pada bagian 1st Boot Device, setelah itu tekan tombol ESCAPE lalu tekan F10 dan pilih ‘Yes’.

Gambar 4.2 Pemilihan menu booting utama

2. Masukkan CD instalasi Mikrotik setelah Loading maka akan muncul jendela awal instalasi seperti pada gambar di bawah. Pilih semua paket instalasi


(64)

menggunakan tombol panah dan tandai menggunakan tombol spasi [Space Bar], untuk mulai menginstall tekan huruf ‘i’.

Gambar 4.3 Booting melalui CD

3. Tekan ‘y’ jika Anda ingin mempertahankan konfigurasi lama, jika ingin melakukan fresh install tekan ‘n’.


(65)

Gambar 4.4 Paket installasi Mikrotik


(66)

Gambar 4.5 Pemformatan harddisk

5. Proses pembuatan partisi dan format Harddisk

Gambar 4.6 Partisi harddisk


(67)

Gambar 4.7 Proses installasi

7. Proses instalasi selesai, tekan ENTER untuk reboot, jangan lupa mengeluarkan CD instalasi Mikrotiknya.


(68)

Gambar 4.8 Reboot sistem

8. Proses Loading untuk masuk ke sistem Mikrotik, tekan ‘y’ jika Anda ingin melakukan pengecekan pada harddisk.


(69)

9. Jendela Login, isi Login dengan admin sedang Password dikosongkan saja, lalu tekan ENTER.

Gambar 4.10 Login


(70)

Gambar 4.11 Prompt Mikrotik

4.5. konfigurasi Dasar Mikrotik

Langkah awal dari semua langkah konfigurasi Mikrotik adalah setting IP. Hal ini bertujuan agar Mikrotik dapat di-remote dengan WinBox agar mempermudah dalam melakukan berbagai konfigurasi. Langkah konfigurasinya menggunakan WinBox dengan menambahkan IP address.

1. Pada menu utama WinBox pilih IP, kemudian klik new terminal dan setelah masuk ke terminal.


(71)

2. Ketik /ip address add address=192.168.1.1/24 interface=ether1, kemudian akan muncul gambar seperti berikut.

Gambar 4.12 Menambah IP address


(72)

Gambar 4.13 Hasil konfigurasi penambahan IP address

4.6. Mulai Menggunakan WinBox

Langkah-langkah yang akan dilakukan didalam menggunakan WinBox adalah sebagai berikut:

1. Klik Icon WinBox.exe, seperti gambar berikut:


(73)

Kemudian akan muncul gambar seperti berikut ini:

Gambar 4.15 WinBox loader

2. Pada kolom Connect To isikan IP address atau Mac Address dari router Mikrotik, pada kolom Login isi nama usernya dan Password. Setelah itu klik Connect. Pada gambar di atas bahwa IP addressnya:192.168.1.1, Login sebagai: Admin dan passwordnya kosong. Setelah diklik connect akan tampil seperti gambar di bawah ini.


(74)

Gambar 4.16 Menu utama WinBox

4.6.1. Konfigurasi Interface

Untuk menkonfigurasi Mikrotik tidak terlepas dari interface yang berperan sebagai media agar router tersebut dapat bekerja di dalam jaringan. Disini akan diperlihatkan cara konfigurasi Interface Mikrotik menggunakan “WinBox”. Berikut adalah langkah konfigurasinya.

1. Login ke Mikrotik sebagai admin seperti didalam menggunakan WinBox. Kemudian klik “Interface” dua kali.


(75)

Gambar 4.17 Interface

2. Pada kolom Interface, klik 2 kali ether1 dan akan muncul gambar sebagai berikut.


(76)

Gambar 4.18 Pemberian nama interface

3. Pada kolom name ubah menjadi public, MTU 1500 dan ARP: Enable. Pemberian nama interface ini berfungsi untuk memudahkan identifikasi interface tersebut terkoneksi ke jaringan lokal atau internet. Misalkan ethernet1 akan connect ke internet dan ethernet2 akan connect ke jaringan lokal (ke switch/hub).


(77)

Gambar 4.19 Kolom interface

5. Centang interface Ethernet tersebut dengan 100 Mbps, Auto Negotiation dan Full Duflex.

Untuk Interface 2, cara konfigurasinya sama dengan konfigurasi interface ether1 dan diberi nama lokal. Berikut adalah hasil dari konfigurasi kedua interface ethernet tersebut.


(78)

Gambar 4.20 Hasil konfigurasi interface

Setelah dikonfigurasi, interface berubah menjadi local dan public.

4.6.2. Konfigurasi IP address

Pada Mikrotik Router OS ada beberapa cara untuk menkonfigurasi IP address diantaranya melalui WinBox dan command line. Langkah-langkah pemberian IP sebagai berikut menggunakan WinBox.


(79)

Gambar 4.21 Menu IP address

2. Pada Address List klik tanda “+”.


(80)

3. Pada kolom IP address isikan dengan IP 192.168.0.1 dengan menggunakan default subnetmask: 255.255.255.255.0. Kemudian pada IP diterapkan pada interface local.

Gambar 4.23 Hasil konfigurasi IP address

Hasil konfigurasi IP address memiliki IP 192.168.0.1 dengan interface local dan 192.168.1.1dengan interface public.

4.7. Konfigurasi Gateway Server dan Domain Name Server (DNS )


(81)

Default gateway diasumsikan untuk memberikan koneksi internet ke jaringan lokal. Berikut adalah konfigurasi routingnya dengan menggunakan WinBox untuk menambahkan IP address gateway.

1. Pada menu utama WinBox pilih IP kemudian klik Routers dan akan muncul gambar berikut.

Gambar 4.24 Menu IP address gateway

2. Pada Router List klik tanda “+”.


(82)

Gambar 4.25 Penambahan IP Gateway

IP gateway servernya: 192.168.1.254 yang menghubungkan internet ke jaringan public.


(83)

Gambar 4.26 Hasil konfigurasi IP gateway

4.7.2. Domain Name Server (DNS)

DNS digunakan untuk menerjemahkan alamat IP ke domain address dan sebaliknya. Misalnya, pada web browser dimasukkan alamat menerjemahkan ke alamat IP 216.109.112.135. Biasanya Internet Service Provider (ISP) memberi dua DNS, yaitu primary DNS sebagai DNS utama dan secondary DNS untuk keperluan backup yang membantu kerja primary DNS. Berikut langkah konfigurasi DNS.


(84)

1. Pada menu utama WinBox pilih IP kemudian klik DNS dan akan muncul gambar seperti berikut.

Gambar 4.27 Menu IP address DNS


(85)

Gambar 2.28 Pemberian IP DNS

3. Isikan IP DNS pertama (Primary DNS) dengan alamat 202.169.224.200 dan DNS kedua (Secondary DNS) dengan alamat 202.169.224.201, kemudian klik OK.

Alamat DNS ini disesuaikan dengan alamat yang diberikan oleh ISP (Intenet Service Provider) yang dipakai. Dalam hal ini, penulis menggunakan alamat ISP yang diberikan oleh ISP Speedy.


(86)

4.8. Konfigurasi Client

Dalam konfigurasi client yang harus dilakukan adalah mengkonfigurasi IP address, gateway, dan DNS server. IP gateway untuk client adalah IP local darirouter. Hal ini dilakukan agar client dapat terkoneksi ke Mikotik tersebut. Berikut langkah-langkah konfigurasi pada client.

1. Klik tombol Start, pilih Connect To kemudian klik Show all connections. Setelah itu akan muncul gambar berikut.


(87)

2. Pada icon Local Area Connection klik kanan lalu pilih properties, kemudian tampil Local Area Connection Propertis, pilih Internet Protocol (TCP/IP) lalu klik Properties. Setelah itu akan muncul gambar berikut.

Gambar 4.30 Pemberian IP Client

3. Pada kolom IP address isikan dengan IP 192.168.0.2, pada kolom subnetmask isikan 255.255.255.0, Default gateway dengan IP 192.168.0.1 dan Prefered DNS server dengan 202.169.224.200, kemudian klik OK.


(88)

4.9. Konfigurasi Masquerade

Jika Mikrotik dipergunakan sebagai gateway server, maka client dalam jaringan local dapat terhubung ke jaringan internet perlu dilakukan masquerading. Berikut langkah-langkah konfigurasinya.

1. Pada menu utama WinBox pilih IP dan klik Firewall, maka akan muncul gambar berikut.

Gambar 4.31 Menu IP address firewall

2. Klik tanda “+” pada menu Firewall, kemudian pilih NAT dan klik Tab general, akan muncul gambar berikut.


(89)

Gambar 4.32 Konfigurasi fireewall

3. Pada tab General, isikan Chain : srcnat, Src.Address:dengan IP 192.168.0.2, merupakan alamat IP client untuk terhubung ke internet.


(90)

Gambar 4.33 Pemberian action masquerade

4. Pada tab Action, dengan Action: masquerade. Untuk mengaktifkannya klik Apply kemudian klik OK.

Untuk client 2 dan 3 dilakukan konfigurasi yang sama dengan client1 sesuai dengan alamatnya.


(91)

Gambar 4.34 Hasil konfigurasi masquerade.

4.10. Bandwith Management

Bandwith management diperlukan untuk mengkonfigurasi pembatasan pemakaian bandwith antara upload dan download pada client. Pembatasan pemakaian bandwith ini bertujuan agar masing-masing client mendapatkan bandwith yang sama dan masing-masing client tidak ada satupun yang memonopoli pemakaian bandwith. Berikut langkah-langkah konfigurasinya.

1. Pada menu utama WinBox pilih IP, lalu klik Firewall. Setelah muncul menu Firewall kemudian pilih tab Mangle dan klik tanda “+” lalu pilih tab General, akan muncul gambar seperti berikut.


(92)

Gambar 4.35 Konfigurasi firewall mangle

2. Pada tab General, isikan Chain: prerouting, Src.Address: 192.168.0.2 merupakan IP client, Dst.Address: 192.168.1.0 merupakan IP network public.


(93)

Gambar 4.36 Pemberian action mark connection

4. Pada tab Action, isikan Action: mark connection merupakan penanda koneksi, New Connection Mark: client01-con merupakan nama client1 dan centang kolom Passthrough.


(94)

Gambar 4.37 Connection mark

5. Pada tab General, isikan Chain: prerouting, Src.Address: 192.168.0.2 merupakan IP client, Dst.Address: 192.168.1.0 merupakan IP network public, Connection Mark; client01-con merupakan penanda koneksi client1


(95)

.

Gambar 4.38 Pemberian action mark connection

6. Pada tab Action, isikan Action: mark connection merupakan penanda koneksi, New Connection Mark: client01-con merupakan nama client1.

Untuk client 2 dan 3 konfigurasinya sama seperti clent1, yang berbeda hanya Src. Address, New Connection Mark dan New Paket Mark yang disesuaikan dengan client2 dan client3. Berikut adalah gambar hasil konfigurasinya.


(96)

Gambar 4.39 Hasil konfigurasi firewall mangle

4.7.1. Konfigurasi Queue Tree

Queri tree merupakan limit bandwith cukup kompleks karena pelimitan dapat dikelompokkan berdasarkan protocol, port, atau kelompok IP address. Berikut langkah konfigurasi queue tree.

1. Pada menu utama Winbox klik Queue, setelah muncul queue list pilih tab Queue Tree kemudian klik tanda “+” akan muncul gambar seperti berikut.


(97)

Gambar 4.40 Konfigurasi queue tree

2. Pada tab General, isikan Name: client01-download merupakan nama client1 untuk pemakaian download, Parent: lokal merupakan jaringan lokal, Packet Mark: client01-con merupkan penanda koneksi client1, Limit At: 131072 bit/s merupakan batas minimal bandwith download, Max Limit: 13.1072 merupakan batas maksimal bandwith download.


(98)

Gambar 4.41 Konfigurasi new queue

3. Pada tab General, Name: client01-upload merupakan nama client1 untuk pemakaian download, Parent: lokal merupakan jaringan lokal, Packet Mark: client01-con merupkan penanda koneksi client1, Limit At: 65536 bit/s merupakan batas minimal bandwith upload, Max Limit: 65536 merupkan batas maksimal bandwith upload.

Langkah yang sama dilakukan untuk mengatur bandwidth download dan upload untuk Client-02 dan Client-03. Bagian yang berbeda hanya pada : Name, Packet Mark, Limit At dan Max Limit.


(99)

Gambar 4.42 Hasil konfigurasi queue tree

Hasil konfigurasi queri tree digunakan untuk memantau penggunaan bandwidth download dan upload pada masing-masing client.


(100)

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Mikrotik Router OS adalah sebuah sistem operasi linux yang dirancang secara khusus untuk keperluan networking. Mikrotik begitu menarik saat ini, karena dengan fiturnya yang begitu lengkap serta memberikan kemudahan dalam penggunaannya dan juga harganya relatif lebih murah dengan salah satu alternatif penggunaan PC lama menjadi sesuatu yang jauh lebih berguna.

Jika kita sudah memahami konsep jaringan komputer dengan baik, maka akan begitu mudah menerapkan di Mikrotik dengan tools GUI-nya (winbox), sehingga kita tak perlu menghapal command untuk melakukan setting atau pengaturannya.

5.2. Saran


(1)

a. Memperbanyak tulisan-tulisan atau artikel-artikel yang membahas Mikrotik Router OS, sehingga Mikrotik lebih cepat memasyarakat.

b. Membuat komunitas yang bertujuan untuk meningkatkan dan memperdalam ilmu, terutama dalam membangun server yang multi fungsi hanya dengan menggunakan sebuah sistem operasi Mikrotik Router OS.


(2)

DAFTAR PUSTAKA

Purbo, Onno W., Adnan Basalamah, Ismail Fahmi, Achmad Husni Thamrin. 2002. TCP/IP Standar, Desain, dan Implementasi, Jakarta: Alex Media Komputindo. Sofana, Iwan. 2008. Membangun Jaringan Komputer. Bandung: Informatika

Bandung.

Syafrijal, Melwin. 2005. Pengantar Jaringan Komputer. Yogyakarta: Penerbit ANDI. Herlambang, Linto Moch., Azis Catur L. 2008. Panduan Lengkap Menguasai Router

Masa Depan Menggunakan Mikrotik Router OS. Yogyakarta: Penerbit ANDI. http://www.mikrotik.co.id/. Diakses tanggal 04 Maret 2010

http://www.ilmukomputer.org/wp-content/upload/2006/09/ropik-mikrotik.pdf. Diakses tanggal 04 Maret 2010


(3)

Hasil Uji Program Tugas Akhir

Yang bertanda tangan di bawah ini, menerangkan bahwa Mahasiswa Tugas Akhir Program Diploma 3 Ilmu Komputer :

Nama : ARIF KHAIRUL D.

NIM : 072406159

Program Studi : D3 ILMU KOMPUTER

Fakultas : PENGGUNAAN MIROTIK ROUTER OPERATING

SYSTEM UNTUK MENKONFIGURASI GATEWAY SERVER DAN MANAGEMENT BANDWITH DALAM MEMBANGUN JARINGAN KOMPUTER

Telah melasanakan test program Tugas Akhir Mahasiswa terrsebut di atas pada tanggal

Mei 2010.

Dengan Hasil : Sukses / Gagal

Demikian diterangkan untuk digunakan melengkapi syarat pendaftaran Ujian Meja Hijau Tugas Akhir Mahasiswa bersangkutan di Departemen Matematika FMIPA USU Medan.


(4)

Medan, Mei 2010 Dosen Pembimbing/Kepala Lab.Komputer,

NIP: 196401091988031004 Dr.Saib Suwilo, M.Sc


(5)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (FMIPA) Jln. Bioteknologi No.1 Kampus USU Telp. (061) 8211050 Fax. (061) 8214290

MEDAN – 20155, Email :

KARTU BIMBINGAN TUGAS AKHIR MAHASISWA

Nama : Arif Khairul D.

Nomor Induk Mahasiswa : 072406159

Judul Tugas Akhir : Penggunaan Mikrotik Router Operating System Untuk Mengkonfigurasi Gateway Server Dan Management Bandwith Dalam Membangun Jaringan Komputer

Dosen Pembimbing : Dr. Saib Suwilo, M. Sc Tanggal Mulai Bimbingan : 1 April 2010

Tanggal Selesai Bimbingan : No Tanggal

Bimbingan

Pembahasan Mengenai, pada bab :

Paraf Dosen

Pembimbing Keterangan 1 1 April 2010 Pengajuan Proposal Tugas

Akhir 2 17 Mei 2010 BAB 1 3 17 Mei 2010 BAB 2 4 17 Mei 2010 BAB 3 5 17 Mei 2010 BAB 4 6 17 Mei 2010 BAB 5 7 31 Mei 2010 Uji Program

* Kartu ini harap dikembalikan ke DepartemenMatematika bila bimbingan telah selesai


(6)

Departemen Matematika FMIPA USU Dosen Pembimbing, Ketua,

Dr. Saib Suwilo, M.Sc

NIP. 196401091988031004 NIP. 196401091988031004