Klasifikasi Tanah Tanah 1. Definisi Tanah

Tabel 2. Sistem Klasifikasi Unified, Hary Christady 1996 DivisiUtama Simbol NamaUmum KriteriaKlasifikasi T a n a h b e rb u ti rk a sa r≥ 5 b u ti ra n te rt a h a n sa ri n g a n N o . 2 K e ri k il 5 ≥ fra k si k a sa r te rt a h a n s a ri n g a n N o . 4 K e ri k il b e rs ih h a n y a k e ri k il GW Kerikilbergradasi-baik dan campurankerikil-pasir, sedikitatau sama sekalitidakmengandungbutiranhal us K la si fi k a si b e rd a sa rk a n p ro se n ta se b u ti ra n h a lu s ;K u ra n g d a ri 5 lo lo s sa ri n g a n n o .2 : G M , G P , S W , S P . L e b ih d a ri 1 2 lo lo s sa ri n g a n n o .2 : G M , G C, S M , S C. 5 - 1 2 lo lo s sa ri n g a n N o .2 : Ba ta sa n k la si fi k a si y a n g m e m p u n y a i si m b o l d o b e l Cu = D 60 4 D 10 Cc = D 30 2 Antara 1 dan 3 D10 x D60 GP Kerikilbergradasi-buruk dan campurankerikil-pasir, sedikitatau sama sekalitidakmengandungbutiranhal us Tidak memenuhi kedua kriteria untuk GW K e ri k il d e n g a n Bu ti ra n h a lu s GM Kerikilberlanau, campurankerikil- pasir-lanau Batas-batas Atterberg di bawahgaris A atau PI 4 Bila batas Atterbergberadad idaeraharsirdaridi agramplastisitas, makadipakaidobe l simbol GC Kerikilberlempung, campurankerikil-pasir-lempung Batas-batas Atterberg di bawahgaris A atau PI 7 P a si r≥ 5 fra k si k a sa r lo lo s sa ri n g a n N o . 4 P a si rb e rs ih h a n y a p a si r SW Pasirbergradasi-baik , pasirberkerikil, sedikitatau sama sekalitidakmengandungbutiranhal us Cu = D 60 6 D 10 Cc = D 30 2 Antara 1 dan 3 D10 x D60 SP Pasirbergradasi-buruk, pasirberkerikil, sedikitatau sama sekalitidakmengandungbutiranhal us Tidakmemenuhikeduakriteriauntuk SW P a si r d e n g a n b u ti ra n h a lu s SM Pasirberlanau, campuranpasir- lanau Batas-batas Atterberg di bawahgaris A atau PI 4 Bila batas Atterbergberadad idaeraharsirdaridi agramplastisitas, makadipakaidobe l simbol SC Pasirberlempung, campuranpasir- lempung Batas-batas Atterberg di bawahgaris A atau PI 7 T a n a h b e rb u ti r h a lu s 5 a ta u l e b ih l o lo s a y a k a n N o . 2 L a n a u d a n l e m p u n g b a ta s c a ir ≤ 5 ML Lanauanorganik, pasirhalussekali, serbukbatuan, pasirhalusberlanauatauberlempun g DiagramPlastisitas: Untukmengklasifikasikadarbutiranhalus yang terkandungdalamtanahberbutirhalus dan kasar. Batas Atterberg yang termasukdalamdaerah yang di arsirberartibatasanklasifikasinyamenggunakandua simbol. 60 50 CH 40 CL 30 Garis A CL-ML 20 4 ML MLatau OH 0 10 20 30 40 50 60 70 80 Garis A : PI = 0.73 LL-20 CL Lempunganorganikdenganplastisit asrendahsampaidengansedanglem pungberkerikil, lempungberpasir, lempungberlanau, lempung “kurus” lean clays OL Lanau-organik dan lempung berlanau organik dengan plastisitas rendah L a n a u d a n l e m p u n g b a ta s c a ir ≥ 5 MH Lanauanorganikataupasirhalusdiat omae, ataulanaudiatomae, lanau yang elastis CH Lempung anorganik dengan plastisitas tinggi, lempung “gemuk” fat clays OH Lempung organik dengan plastisitas sedang sampai dengan tinggi Tanah-tanah dengan kandungan organik sangat tinggi PT Peat gambut, muck, dan tanah- tanah lain dengan kandungan organik tinggi Manual untukidentifikasisecara visual dapatdilihat di ASTM Designation D-2488 Sumber :HaryChristady, 1996. In d e x P la st is it a s Batas Cair OL ML OH MH CL CH CL - ML Garis A 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Batas Cair 60 50 40 30

3. Tanah Lempung

Tanah lempung merupakan tanah yang berukuran mikroskopis sampai dengan sub mikroskopis yang berasal dari pelapukan unsur-unsur kimiawi penyusun batuan, tanah lempung sangat keras dalam keadaan kering dan bersifat plastis pada kadar air sedang. Pada kadar air lebih tinggi lempung bersifat lengket kohesif dan sangat lunak Das, 1988. Tanah lempung terdiri dari berbagai golongan tekstur yang agak susah dicirikan secara umum. Sifat fisika tanah lempung umumnya terletak diantara sifat tanah pasir dan liat. Pengolahan tanah tidak terlampau berat, sifat merembeskan airnya sedang dan tidak terlalu melekat. Warna tanah pada tanah lempung tidak dipengaruhi oleh unsur kimia yang terkandung didalamnya, karena tidak adanya perbedaan yang dominan, dimana kesemuanya hanya dipengaruhi oleh unsur Natrium saja yang paling mendominasi. Semakin tinggi plastisitas, grafik yang di hasilkan pada masing- masing unsur kimia belum tentu sama. Hal ini disebabkan karena unsur-unsur warna tanah dipengaruhi oleh nilai Liquid Limit LL yang berbeda-beda Marindo, 2005 dalam Afryana, 2009. Tanah lempung merupakan agregat partikel-partikel berukuran mikroskopik dan submikroskopik yang berasal dari pembusukan kimiawi unsur-unsur penyusun batuan, dan bersifat plastis dalam selang kadar air sedang sampai luas. Dalam keadaan kering sangat keras, dan tak mudah terkelupas hanya dengan jari tangan. Permeabilitas lempung sangat rendah Terzaghi dan Peck, 1987. Ukuran mineral lempung 0,002 mm, dan yang lebih halus agak bertindihan overlap dengan ukuran lanau. Akan tetapi, perbedaan antara keduanya ialah bahwa mineral lempung tidak lembam. Jadi dari segi mineral, tanah dapat juga disebut sebagai bukan lempung non- clay soils meskipun terdiri dari partikel-partikel yang sangat kecil. Untuk itu, akan lebih tepat partikel-partikel tanah yang berukuran lebih kecil dari 2 mikron = 2 μ , atau 5 mikron = 5 μ menurut sistem klasifikasi yang lain, disebut saja sebagai partikel berukuran lempung daripada disebut sebagai lempung saja. Partikel-partikel dari mineral lempung umumnya berukuran koloid 1μ dan ukuran 2 μ merupakan batas atas paling besar dari ukuran partikel mineral lempung Das,1988. Sifat-sifat yang dimiliki tanah lempung adalah sebagai berikut Hardiyatmo, 2001 : a. Ukuran butir halus, kurang dari 0,002 mm. b. Permeabilitas rendah. c. Kenaikan air kapiler tinggi. d. Bersifat sangat kohesif. e. Kadar kembang susut yang tinggi. f. Proses konsolidasi lambat. Tanah butiran halus khususnya tanah lempung akan banyak dipengaruhi oleh air. Sifat pengembangan tanah lempung yang dipadatkan akan lebih besar pada lempung yang dipadatkan pada kering optimum dari pada yang dipadatkan pada basah optimum. Lempung yang dipadatkan pada kering optimum relatif kekurangan air oleh karena itu lempung ini mempunyai kecenderungan yang lebih besar untuk meresap air sebagai hasilnya adalah sifat mudah mengembang Hardiyatmo, 2001 Tanah lempung membentuk gumpalan keras saat kering dan lengket apabila basah terkena air. Sifat ini ditentukan oleh jenis mineral lempung yang mendominasinya. Mineral lempung membentuk partikel pembentuk tanah. Tekstur dari tanah yang seperti ini ditentukan oleh komposisi tiga partikel pembentuk tanah : pasir, lanau debu, dan lempung. Tanah pasiran didominasi oleh pasir, tanah lempungan didominasi oleh lempung. Tanah dengan komposisi pasir, lanau, dan lempung yang seimbang dikenal sebagai geluh loam. Tanah lempung berpasir merupakan tanah lempung yang bercampur dengan pasir, didominasi oleh lempung. Berikut contoh hasil pengujian sifat fisik dan uji permeabilitas pada tanah lempung : Tabel 3. Hasil pengujian sebelumnya sifat fisik dan permeabilitas lapangan pada tanah lempung, Bambang Yulistianto 2011. No Kedalaman Jenis Tanah Lolos Saringan 200 Berat Jenis Tanah Kadar Air Tanah HB V1 1,6 – 2,0 Lempung Cokelat 96,14 2,62 48,14 HB V2 3,0 – 3,4 Lempung Abu-abu 97,84 2,57 47,58 HB VI1 2,0 – 2,4 Lempung Cokelat 97,28 2,60 50,12 HB VI2 3,0 – 3,6 Lempung Abu-abu 98,04 2,59 58,64 No Kedalaman Jenis Tanah Angka Attenberg LL PL PI HB V1 1,6 – 2,0 Lempung Cokelat 77 36 43 HB V2 3,0 – 3,4 Lempung Abu-abu 81 33 48 HB VI1 2,0 – 2,4 Lempung Cokelat 74 33 41 HB VI2 3,0 – 3,6 Lempung Abu-abu 78 33 45 No Kedalaman Jenis Tanah Permeabilitas Lapangan cmdetik cmjam HB V1 1,6 – 2,0 Lempung Cokelat 8,2 x 10 HB V2 3,0 – 3,4 Lempung Abu-abu 8,7 x 10 HB VI1 2,0 – 2,4 Lempung Cokelat 4,5 x 10 HB VI2 3,0 – 3,6 Lempung Abu-abu 4,6 x 10 Sumber : bambangyulistiyanto.blogspot.com201111pengendalian-genangan-di- kawasan-monas_11.html Tabel 4.Aktivitas tanah lempung, Skempton 1953. Minerologi tanah lempung Nilai Aktivitas Kaolinite 0,4 – 0,5 Illite 0,5 – 1,0 montmorillonite 1,0 – 7,0 Sumber : Skempton, 1953