Kegunaan Penelitian PELAKSANAAN PROGRAM ASISTENSI SOSIAL LANJUT USIA TERLANTAR DALAM MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN OLEH DINAS SOSIAL KOTA BANDAR LAMPUNG

kebutuhan alat-alat yang diperlukan, dimana pelaksanaannya, kapan waktunya dimulai dan berakhir, dan bagaimana cara dilaksanakan. 10 Santoso Sastropoetro 11 , mengemukakan bahwa Pelaksanaan diartikan sebagai suatu usaha atau kegiatan tertentu yang dilakukan untuk mewujudkan rencana atau program dalam kenyataannya. Kemudian SP. Siagian, 12 menyatakan bahwa jika suatu rencana terealisasi telah tersusun dan jika program kerja yang “achievement oriented” telah dirumuskan maka kini tinggal pelaksanaannya. Lebih lanjut, Siagian mengatakan bahwa dalam pelaksanaan ada beberapa hal pokok yang perlu diperhatikan yaitu: 1. Membuat rencana detail, artinya merubah rencana strategis jangka panjang menjadi rencana teknis jangka pendek dan mengorganisir sumber-sumber dan staf dans elanjutnya menyusun peraturan-peraturan dan prosedur-prosedur tertentu. 2. Pemberian tugas artinya merubah rencana teknis menjadi rencana praktis, dan tujuan selanjutnya melakukan pembagian tugas-tugas dan sumber-sumber. 3. Monitor artinya pelaksanaan dan kemajuan pelaksanaan tugas jangan sampai terjadi hal-hal yang berhubungan dengan rencana praktis. Dalam hal ini diperlukan untuk memeriksa hasil-hasil yang dicapai. 10 The Liang Gie, dan sutarto, Pengertian, Kedudukan dan Perincian Ilmu Administrasi, Yogyakarta: Karya Kencana, 1997, Hlm. 191. 11 Santoso Satroepoetro, Pelaksanaan Latihan, Jakarta: Gramedia, 1982, Hlm. 183. 12 P. Sondang Siagian, Filsafat Administrasi, Jakarta: Gunung Agung, 1985, Hlm. 120. 4. Review artinya pelaporan hasil-hasil pelaksanaan kegiatan, analisis pelaksanaan tugas-tugas, pemeriksaan kembali dan penyusunan dan jadwal waktu pelaksanaan selanjutnya dalam laporan diharapkan adanya saran dan perbaikan bila ditemui adanya perbedaan penyimpangan. 13 Faktor pelaksanaan menempati posisi paling penting dalam menentukan keberhasilan suatu program untuk diwujudkan. Maka dalam proses kegiatannya menurut Bintoro 14 perlu memerhatikan beberapa hal, antara lain: 1. Perlu ditentukan secara jelas siapa atau badanlembaga mana secara fungsional akan diserahi wewenang mengkoordinasi program didalan suatu sektor. 2. Perlu diperhatikan penyususnan program pelaksanaan yang jelas dan baik. Dalam program pelaksanaan itu, dasar prinsip fungsional perlu dituangkan kedalam rangkaian prosedur yangs serasi, jelas dan ditaati oleh semua pihak yang terlibat dalam hubungan pelaksanaan program tersebut. 3. Perlu dikembangkan hubungan kerja yang lebih baik, antara lain dalam bentuk badan kerjasama atau suatu panitia kerjasama dengan tanggung jawab dan koordinas yang jelas. 4. Perlu diusahakan koordinasi melalui proses penyusunan anggaran dan pelaksanaan pembiayaan. 13 Ibid, Hlm. 121. 14 Bintoro Tjokromidjojo, Teori Strategi Pembangunan Nasional, Jakarta: P.T. Gunung Agung, 2000, Hlm. 199. Dari rumusan diatas, dapat dirangkum bahwa pelaksanaan itu adalah suatu kegiatan dalam proses merealisasikan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya, sehingga tujuan dapat tercapai dengan memperhatikan kesesuaian, kepentingan dan kemampuan implemantor dan suatu kelompok sasaran. Dengan demikian, pelaksanaan sebagai suatu kegiatan untuk merealisasikan tujuan terhadap sebuah sasaran sehingga suatu pelaksanaan akan mengarah kepada usaha yang sesuai dengan kepentingan masyarakat.

2.2 Pengertian Perlindungan Sosial

Menurut Asikin, manusia dalam hidupnya menghadapi ketidakpastian, baik itu ketidakpastian spekulatif maupun ketidakpastian murni yang selalu menimbulkan kerugian. Ketidakpastian ini disebut dengan resiko 15 . Kebutuhan rasa aman merupakan motif yang kuat dimana manusia menghadapi sejumlah ketidakpastian yang cukup besar dalam kehidupan. Sedangkan Menurut Teori Abraham Maslow kebutuhan akan rasa aman merupakan tingkat kebutuhan yang kedua setelah kebutuhan psikologi seperti makan, minum, sandang, papan, dan kebutuhan fisiologinya. Kebutuhan akan rasa aman ini bermacam-macam, salah satunya yakni rasa akan aman masa depan dan sebagainya 16 . Untuk menghadapi resiko ini diperlukan alat yang dapat mencegah atau mengurangi timbulnya resiko itu yang disebut perlindungan sosial. Perlindungan Sosial adalah 15 Asikin, Zainal ed, Dasar-Dasar Hukum Perburuhan, Jakarta: P.T. Raja Grafindo Persada, 1993, Hlm. 77. 16 P.Sondang Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Bumi Aksara, 2008, Hlm. 287.