Magnetit Fe Logam berat di perairan

10 Untuk mengatasi kelemahan tersebut berbagai upaya dilakukan, diantaranya dengan mengimmobilisasi biomassanya. Immobilisasi biomassa dapat dilakukan dengan menggunakan: 1. Matrik polimer seperti polietilena, glikol dan akrilat. 2. Oksida seperti alumina dan silika. 3. Campuran oksida seperti kristal aluminasilikat, asam polihetero, dan karbon. Berbagai mekanisme yang berbeda telah dilakukan untuk mengikat antara ion logam dengan algabiomassa seperti pertukaran ion, pembentukan kompleks koordinasi, pengendapan mikro, dan adsorpsi.

C. Magnetit Fe

3 O 4 Magnetit Fe 3 O 4 atau oksida besi hitam merupakan oksida besi yang paling kuat sifat magnetisnya yang saat ini menarik perhatian para ilmuwan dan rekayasawan untuk mempelajarinya secara intensif Teja and Koh, 2008. Magnetit yang berukuran nano banyak dimanfaatkan pada proses-proses industri misalnya sebagai tinta cetak, pigmen pada kosmetik dan pada penanganan masalah- masalah lingkungan misalnya sebagai magnetic carrier precipitation process untuk menghilangkan anion atau pun ion logam dari air dan air limbah. Nanopartikel magnetit juga dimanfaatkan dalam bidang biomedis baik secara in vivo di dalam tubuh maupun in vitro di luar tubuh, misalnya sebagai agen magnetis pada aplikasi-aplikasi biomolecule separation, drug delivery system, hyperthermia theraphy, maupun sebagai contrast agent pada magnetic Resonance Imaging Cabrera et al., 2008. 11 Fe 3 O 4 dapat dihasilkan dari endapan campuran FeCl 2 4H 2 O dan FeCl 3 6H 2 O dalam suasana basa dengan kehadiran NH 4 Cl, reaksinya menurut Dung 2009 adalah sebagai berikut : FeCl 2 4H 2 O + FeCl 3 6H 2 O + 8NH 4 OH  Fe 3 O 4 + 8NH 4 Cl + 20H 2 O Secara umum reaksinya: 2Fe 3+ + Fe 2+ + 8OH -  Fe 3 O 4 + 4H 2 O Nanopartikel magnetit digunakan untuk melapisi beberapa surfaktan untuk anti penggumpalan yang diakibatkan oleh interaksi dipol magnet antara partikel. Nanopartikel magnetit biasanya terdiri dari pusat magnet dan cangkang polimer yang mempunyai gugus fungsi yang aktif dan istimewa untuk berbagai aplikasi. Aplikasi yang paling terkenal dari teknologi magnetit yaitu kromatografi bioafinitas, penanggulangan limbah air, penghentian enzim atau biomolekul lain, dan preparasi uji imunologi.

D. Logam berat di perairan

Di perairan, logam berat berada dalam bentuk ion-ion, baik sebagai pasangan ion ataupun bentuk ion-ion tunggal. Kadar logam berat akan meningkat bila limbah diperkotaan, pertambangan, pertanian, dan perindustrian masuk ke dalam lingkungan. Adapun sifat-sifat logam berat Peraturan Pemerintah Lingkungan Hidup IPB, 2001; Sutamihardja et al., 1982 yaitu : 1. Sulit didegradasi, sehingga mudah terakumulasi dalam lingkungan perairan dan keberadaanya secara alami sulit terurai dihilangkan. 2. Dapat terakumulasi oleh organisme termasuk kerang dan ikan, serta dapat membahayakan kesehatan manusia yang mengkonsumsi organisme tersebut. 12 3. Mudah terakumulasi di sedimen, sehingga konsentrasinya akan lebih tinggi dari konsentrasi logam dalam air. Selain itu sedimen mudah tersuspensi karena pergerakan massa air yang akan melarutkan kembali logam yang dikandungnya di dalam air, sehingga sedimen menjadi sumber pencemar potensial dalam skala waktu tertentu. Menurut Darmono 1995, daftar urutan toksisitas logam paling tinggi ke paling rendah terhadap manusia yang mengkonsumsi ikan yang sudah tercemar adalah sebagi berikut Hg 2+ Cd 2+ Ag 2+ Ni 2+ Pb 2+ As 2+ Cr 2+ Sn 2+ Zn 2+ . Ada beberapa upaya yang dilakukan untuk menurunkan kadar logam berat tersebut di perairan yaitu menggunakan teknik fisika-kimia seperti koagulasi, osmosis balik dan ekstraksi pelarut Valdman and Leite, 2000, oksidasi reduksi, membrane pemisah, flotasi, evaporasi, kristalisasi Barkhordar and Ghiasseddin, 2004, penambahan zat kimia tertentu, dan beberapa metode lain seperti penyerapan dengan menggunakan karbon aktif, elektrodialisis, dan osmosis balik Suhendrayatna, 2001.

E. Ion NiII dan ZnII

Dokumen yang terkait

ISOTERM ADSORPSI ION Ni(II) dan Zn(II) PADA MATERIAL ALGA Chaetoceros sp YANG DIMODIFIKASI DENGAN PELAPISAN SILIKA-MAGNETIT

1 31 44

IMMOBILISASI BIOMASSA ALGA Tetraselmis sp DENGAN PELAPISAN SILIKA-MAGNETIT SEBAGAI ADSORBEN ION Ni(II) DAN Zn(II)

0 14 6

ADSORPSI ION Ni(II), Cu(II), Zn(II), Cd(II), dan Pb(II) DALAM LARUTAN OLEH ALGA Tetraselmis sp DENGAN PELAPISAN SILIKA-MAGNETIT (ADSORPTION OF Ni(II), Cu(II), Zn(II), Cd(II), and Pb(II) IONS IN SOLUTION By Tetraselmis sp ALGAE WITH A COATING SILICA-MAGNET

4 40 43

STUDI ADSORPSI ION Pb(II) dan Cu(II) PADA BIOMASSA ALGA Chaetoceros sp DENGAN PELAPISAN SILIKA-MAGNETIT ADSORPTION STUDY OF Pb (II) AND Cu (II) IONS ON Chaetoceros sp ALGAE BIOMASS WITH COATING OF SILICA-MAGNETITE

2 32 51

ADSORPSI ION Ni(II), Cu(II), Zn(II), Cd(II), DAN Pb(II) DALAM LARUTAN OLEH ALGA Chaetoceros sp DENGAN PELAPISAN SILIKA-MAGNETIT (THE ADSORPTION of Ni(II), Cu(II), Zn(II), Cd(II), and Pb(II) IONS in AQUEOUS SOLUTION by ALGAE Chaetoceros sp with SILICA-MAGN

1 12 40

SINTESIS ADSORBEN BIOMASSA ALGA Tetraselmis Sp DENGAN PELAPISAN SILIKA MAGNETIT UNTUK ADSORPSI ION Pb(II) DAN Cu(II)

1 5 52

MODIFIKASI BIOMASSA Nitzschia sp. DENGAN SILIKA-MAGNETIT SEBAGAI ADSORBEN ION Cd(II), Cu(II), DAN Pb(II) DALAM LARUTAN

2 20 53

Studi Perbandingan Daya Serap Zeolit Aktif Dengan Zeolit Termodifikasi Edta Sebagai Adsorben Ion Campuran Cu(Ii), Ni(Ii),Dan Zn(Ii)

0 23 77

Studi Perbandingan Daya Serap Zeolit Aktif Dengan Zeolit Termodifikasi Edta Sebagai Adsorben Ion Campuran Cu(Ii), Ni(Ii),Dan Zn(Ii)

0 0 12

Isoterm Adsorpsi Ion Ni(II)) dalam Larutan oleh Biomassa Alga Nannochloropsis sp yang Dimodifikasi dengan Silika-magnet Buhani, Suharso, dan Albert Ferdinan Partogi

0 0 6