Aspek Pembibitan dan Reproduksi serta Kesehatan Hewan di Peternakan Rakyat Sapi Perah FH Dadi Mulyo Banyuwangi

1

ASPEK PEMBIBITAN DAN REPRODUKSI SERTA ASPEK
KESEHATAN HEWAN DI PETERNAKAN RAKYAT SAPI
PERAH FH DADI MULYO BANYUWANGI

ANGGA GALIH PRADANA

DEPARTEMEN ILMU PRODUKSI DAN TEKNOLOGI PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013

2

3

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Aspek Pembibitan dan

Reproduksi serta Kesehatan Hewan di Peternakan Rakyat Sapi Perah FH Dadi
Mulyo Banyuwangi adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi
pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi
mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan
maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan
dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.

Bogor, Juli 2013

Angga Galih Pradana
NIM D14080116

4

ABSTRAK
ANGGA GALIH PRADANA. Aspek Pembibitan dan Reproduksi serta Kesehatan
Hewan di Peternakan Rakyat Sapi Perah FH Dadi Mulyo Banyuwangi. Dibimbing
oleh BAGUS PRIYO PURWANTO dan ANDI MURFI.

Sapi perah merupakan usaha baru di Kabupaten Banyuwangi. Salah satu
sentra peternakan sapi perah di Banyuwangi adalah peternakan sapi perah rakyat
di Desa Tamansari, Kecamatan Licin. Evaluasi teknis pemeliharaan sapi perah
perlu dilakukan untuk meningkatkan produktivitas ternak di daerah tersebut.
Berdasarkan penelitian pendahuluan, diketahui bahwa aspek pembibitan dan
reproduksi serta aspek kesehatan hewan merupakan dua aspek yang memiliki nilai
terendah sehingga perlu dipelajari lebih lanjut. Penelitian ini dilakukan
berdasarkan faktor-faktor penentu ternak sapi perah yang direkomendasikan oleh
Direktorat Jenderal Peternakan. Penelitian dilakukan pada bulan Juli sampai
Agustus 2012. Data diambil dari 33 peternak yang memiliki sapi laktasi kurang
dari 20 ekor sebagai responden. Selanjutnya data diuji dengan menggunakan uji
chi-square untuk membandingkan nilai hasil pengamatan dengan nilai harapan
faktor penentu ternak sapi perah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada aspek
pembibitan dan reproduksi, nilai pengamatan terendah terdapat pada sub aspek
cara seleksi, sedangkan aspek kesehatan hewan memiliki nilai pengamatan
terendah pada sub aspek pencegahan penyakit.
Kata kunci: Dadi Mulyo, kesehatan hewan, pembibitan dan reproduksi, sapi perah

ABSTRACT
ANGGA GALIH PRADANA. Breeding and Reproduction Aspect and Animal

Health Aspect on the FH Dairy Cow Traditional Farms of Dadi Mulyo
Banyuwangi. Supervised by BAGUS PRIYO PURWANTO and ANDI MURFI.
Dairy cow is a new commodity of business in Banyuwangi district. One of
the central of dairy farm in Banyuwangi is located in Tamansari village, Licin
sub-district. The evaluation of dairy cow management is really important to be
considered for enhancing dairy cow productivity in the region. According to
introductionary research, known that breeding and reproduction aspect and animal
health aspect had the lowest value so that need to be evaluated more. This
research was done based on the determining factors of dairy cow recommended
by Directorate General of Livestock (1983). This research had been conducted
during July to August 2012. Data were taken from 33 farmers with less than 20
lactating cows. The data were then examined by chi-square test to compare the
observed values with the expected value of the determining factors. The results
showed that the lowest value of breeding and reproduction aspect was selection
method sub-aspect. Meanwhile animal health aspect had the lowest value on the
preventive disease sub-aspect.
Keywords: animal health, breeding and reproduction, Dadi Mulyo, dairy cow

5


ASPEK PEMBIBITAN DAN REPRODUKSI SERTA ASPEK
KESEHATAN HEWAN DI PETERNAKAN RAKYAT SAPI
PERAH FH DADI MULYO BANYUWANGI

ANGGA GALIH PRADANA

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Peternakan
pada
Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan

DEPARTEMEN ILMU PRODUKSI DAN TEKNOLOGI PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013

6


7

Judul Skripsi : Aspek Pembibitan dan Reproduksi serta Kesehatan Hewan di
Peternakan Rakyat Sapi Perah FH Dadi Mulyo Banyuwangi
Nama
: Angga Galih Pradana
NIM
: D14080116

Disetujui oleh

Dr Ir Bagus P Purwanto, MAgr
Pembimbing I

Ir Andi Murfi, MSi
Pembimbing II

Diketahui oleh

Prof Dr Ir Cece Sumantri, MAgr Sc

Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

8

PRAKATA
Bismillahirrahmanirrahiim. Alhamdulillahirabbilalamiin, puji syukur
senantiasa tercurah ke hadirat Allah SWT atas segala nikmat, karunia, taufik dan
hidayah-Nya, sehingga Penulis diberi kemudahan serta kelancaran selama
penelitian dan penulisan skripsi ini. Shalawat serta salam juga tak berhenti
tercurah kepada qudwah hasanah umat Islam Nabi Muhammad SAW, keluarga,
sahabat, tabiin, dan umatnya hingga hari akhir nanti. Amiin.
Penelitian yang dilaksanakan pada Juli sampai Agustus 2012 ini berjudul
Aspek Pembibitan dan Reproduksi serta Kesehatan Hewan di Peternakan Rakyat
Sapi Perah FH Dadi Mulyo Banyuwangi. Penulis berharap agar penelitian ini
dapat menjadi acuan, informasi, dan rekomendasi bagi para peternak, peneliti
maupun pemerintah dalam dalam pengembangan usaha sapi perah rakyat,
terutama di peternakan rakyat Desa Tamansari, Kecamatan Licin, Kabupaten
Banyuwangi

Penulis berterimakasih kepada Dr Ir Bagus P Purwanto MAgr dan Ir Andi
Murfi MSi selaku dosen pembimbing, Dr Ir Afton Atabany MSi dan Ir Kukuh
Budi Satoto MS sebagai dosen penguji, serta Edit Lesa Aditia SPt MSc sebagai
perwakilan Departeman IPTP yang memberi banyak saran dan masukan. Terima
kasih kepada orangtua tercinta, Bapak Agus Sufadjari dan Ibu Sri Hartini, serta
kepada adik penulis, Bramantiyo Satriyo Wicaksono, atas kasih sayang, doa, dan
dukungan yang telah diberikan kepada penulis. Ungkapan terimakasih juga
disampaikan kepada Mas Arif Firmansyah dan keluarga atas berbagai bantuan dan
kesediaannya memberikan penginapan selama penulis melaksanakan penelitian.
Terima kasih pula kepada staf KSU Dadi Mulyo (Mas Aris, Mas Singgih, Mbak
Fitri, Mas Rofik, dan Mas Hendro) serta seluruh peternak di Desa Tamansari yang
telah memberikan bantuan selama penelitian. Terima kasih kepada Erni Siti
Wahyuni, untuk segala motivasi, bantuan, dan perhatiannya selama ini. Terima
kasih kepada seluruh keluarga besar IPTP 45 dan semua pihak yang telah
memotivasi, membantu dan memberi kesempatan serta ijin untuk penggunaan
berbagai materi selama penelitian dan penulisan skripsi ini dilakukan. Semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Bogor, Juli 2013
Angga Galih Pradana


9

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan
Ruang Lingkup Penelitian
METODE
Waktu dan Lokasi Penelitian
Bahan
Alat
Prosedur
Analisis Data
Peubah yang Diamati
HASIL DAN PEMBAHASAN
Keadaan Umum Lokasi
Kondisi Geografis

Peternakan Sapi Perah
Karakteristik Peternak dan Komposisi Sapi Perah
Umur Peternak
Pendidikan Peternak
Pengalaman Beternak
Struktur Kepemilikan Ternak
Pembibitan dan Reproduksi
Bangsa Sapi yang Dipelihara
Cara Seleksi
Cara Kawin
Pengetahuan Birahi
Umur Beranak Pertama
Kesehatan Hewan
Pengetahuan Penyakit
Pencegahan Penyakit (Vaksinasi)
Pengobatan
SIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
RIWAYAT HIDUP


x
x
1
1
1
1
2
2
2
2
2
4
4
5
5
5
5
5
6
6

6
7
8
9
10
10
10
11
11
12
13
13
13
14
16

10

DAFTAR TABEL
1

Faktor penentu ternak sapi perah ditinjau dari aspek pembibitan
dan reproduksi berdasarkan Dirjen Peternakan (1983)

3

2

Faktor penentu ternak sapi perah ditinjau dari aspek kesehatan
hewan berdasarkan Dirjen Peternakan (1983)

3

3

Umur, pendidikan, dan lama beternak peternak sapi perah di Desa
Tamansari, Kecamatan Licin, Banyuwangi

6

4

Komposisi kepemilikan sapi perah peternak di Desa Tamansari,
Kecamatan Licin, Banyuwangi

7

5

Rataan dan simpangan baku hasil pengamatan aspek pembibitan
dan reproduksi di Desa Tamansari, Kecamatan Licin, Banyuwangi

8

6

Penerapan aspek pembibitan dan reproduksi sapi perah di Desa
Tamansari, Kecamatan Licin, Banyuwangi

9

7

Rataan dan simpangan baku hasil pengamatan aspek kesehatan
hewan di Desa Tamansari, Kecamatan Licin, Banyuwangi

11

8

Penerapan aspek kesehatan sapi perah di Desa Tamansari,
Kecamatan Licin, Banyuwangi

12

DAFTAR GAMBAR
1
2

Peta Desa Tamansari, Kecamatan Licin – Banyuwangi
Sapi FH di salah satu peternakan di Desa Tamansari

5
10

1

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sapi perah sebagai ternak penghasil susu, memproduksi susu yang melebihi
kebutuhan anaknya sehingga dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan gizi
manusia. Budidaya sapi perah pada akhirnya dapat menjadi salah satu usaha
peternakan di Indonesia yang berperan besar dalam pemenuhan gizi dan
peningkatan pendapatan masyarakat. Produksi susu lokal hanya mampu
memenuhi sekitar 35% kebutuhan susu nasional, sedangkan sisanya masih
bergantung pada susu impor (Direktorat Jenderal Peternakan 2011). Hal tersebut
menunjukkan bahwa perlu dilakukan peningkatan produktivitas baik dari faktor
genetik maupun faktor lingkungan. Salah satu faktor lingkungan yang
berpengaruh terhadap produksi susu adalah teknis pemeliharaan.
Desa Tamansari merupakan salah satu sentra peternakan sapi perah rakyat
di Kabupaten Banyuwangi yang terletak di kaki Gunung Ijen.Desa Tamansari
berada pada ketinggian 500-600 m di atas permukaan laut (dpl) dengan suhu
harian rata-rata 18-28 oC. Kondisi alam yang demikian ini cukup baik sebagai
tempat usaha sapi perah.
Peternakan sapi perah merupakan primadona baru di Kabupaten
Banyuwangi. Peternakan sapi perah di Desa Tamansari mulai dirintis pada bulan
Maret 2012. Melihat hal tersebut, perlu diketahui pengetahuan mengenai teknis
pemeliharaan sapi perah untuk meningkatkan produktivitas ternak. Menurut
Direktorat Jenderal Peternakan (1983), teknis pemeliharaan sapi perah meliputi
pembibitan dan reproduksi, makanan ternak, pengelolaan, kandang dan peralatan,
serta kesehatan hewan. Setelah melakukan penelitian pendahuluan, diketahui
bahwa aspek pembibitan dan reproduksi serta aspek kesehatan hewan merupakan
dua aspek yang perlu dipelajari lebih lanjut.
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari aspek pembibitan dan reproduksi
serta kesehatan hewan di peternakan sapi perah rakyat anggota Koperasi Serba
Usaha Dadi Mulyo Desa Tamansari, Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi
sebagai dasar untuk memberikan masukan terhadap usaha perbaikan tatalaksana
pemeliharaan sapi perah.
Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup dari penelitian ini adalah aspek pembibitan dan reproduksi
serta aspek kesehatan hewan yang merupakan 2 dari 5 faktor penentu ternak sapi
perah berdasarkan Direktorat Jenderal Peternakan (1983). Kedua aspek tersebut
dipilih karena merupakan aspek yang memiliki nilai terendah diantara aspek yang
lain saat melakukan penelitian pendahuluan.

2

METODE
Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus 2012 di kelompok
peternak sapi perah anggota Koperasi Serba Usaha Dadi Mulyo Desa Tamansari,
Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi, Propinsi Jawa Timur. Pemilihan
peternakan sapi perah di wilayah Tamansari sebagai lokasi penelitian karena Desa
Tamansari merupakan lokasi pengembangan budidaya sapi perah yang baru di
Kabupaten Banyuwangi.
Bahan
Penelitian dilaksanakan pada peternakan yang memiliki sapi laktasi kurang
dari 20 ekor. Jumlah responden sebanyak 33 orang peternak, dengan 431 ekor sapi
yang dipelihara di 33 kandang.
Alat
Peralatan yang digunakan pada saat melakukan penelitian ini meliputi alat
tulis, wearpack, sepatu boot, dan kamera. Selain itu kuesioner juga dibuat untuk
mengetahui karakteristik dan keterampilan teknis peternak dalam mengelola usaha
sapi perah.
Prosedur
Sebelum penelitian dimulai, terlebih dahulu dilakukan survei pendahuluan
ke KSU Dadi Mulyo Kecamatan Licin dengan melihat data peternak untuk
menentukan responden. Wawancara dilakukan kepada seluruh peternak di Desa
Tamansari, kemudian dibuat kuesioner. Kuesioner disusun untuk mengetahui
karakteristik dan keterampilan teknis peternak dalam mengelola usaha sapi perah.
Aspek teknis yang diamati meliputi pembibitan dan reproduksi dan kesehatan
hewan.
Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data
primer yang dikumpulkan meliputi jumlah dan komposisi sapi perah, aspek
pembibitan dan reproduksi serta kesehatan hewan. Data aspek pembibitan dan
reproduksi dan kesehatan hewan kemudian dinilai menurut Dirjen Peternakan
(1983) dengan bobot penilaian seperti pada Tabel 1 dan 2. Pengukuran langsung
di lapangan yang dilakukan meliputi pengukuran jumlah susu yang dihasilkan.
Data sekunder diperoleh dari kecamatan dan KSU Dadi Mulyo berupa keadaan
umum lokasi peternakan dan data peternak yang tergabung dalam kelompok
ternak Andini Mulyo, Argo Mulyo, dan Dadi Mulyo. Selain itu data sekunder juga
diperoleh dari studi literatur, instansi terkait, dan hasil penelitian yang relevan
dengan masalah penelitian.

3

Tabel 1. Faktor penentu ternak sapi perah ditinjau dari aspek pembibitan dan
reproduksi berdasarkan Dirjen Peternakan (1983)
No.
Faktor Penentu
1. Bangsa sapi yang dipelihara

2.

Cara seleksi

3.

Cara kawin

4.

Pengetahuan birahi

5.

Umur beranak pertama

Alternatif Jawaban
a. FH murni
b. Peranakan FH
c. Persilangan
d. Lain-lain
a. Produksi susu
b. Silsilah
c. Bentuk luar
a. IB
b. Alam dengan pejantan
unggul
c. Alam dengan pejantan
tidak unggul
a. Paham
b. Kurang paham
c. Tidak paham
a. 2½ tahun
b. 3 tahun
c. Lebih dari 3 tahun

Nilai
30
20
15
10
40
30
10
40
30
10
40
20
10
40
20
10

Sumber: Dirjen Peternakan (1983)

Tabel 2. Faktor penentu ternak sapi perah ditinjau dari aspek kesehatan hewan
berdasarkan Dirjen Peternakan (1983)
No.
Faktor Penentu
1. Pengetahuan penyakit

2.

Pencegahan penyakit
(vaksinasi)

3.

Pengobatan penyakit

Sumber: Dirjen Peternakan (1983)

a.
b.
c.
a.
b.
c.
a.
b.
c.

Alternatif Jawaban
Baik
Cukup
Kurang
Teratur
Tidak teratur
Tidak pernah
Dilakukan dengan benar
Dilakukan kurang benar
Tidak dilakukan

Nilai
40
30
10
100
50
5
60
30
5

4

Analisis Data
1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik
responden dengan bantuan tabulasi frekuensi. Karakteristik responden yang
diamati meliputi umur, pendidikan, pengalaman beternak, kepemilikan ternak dan
keterampilan teknis beternak.
2. Analisis Statistik
Keterampilan teknis responden diuji dengan menggunakan uji chi-square
untuk membandingkan nilai hasil pengamatan dengan nilai harapan faktor
penentu ternak sapi perah menurut Dirjen Peternakan (1983). Bentuk persamaan
menurut Nazir (2003) adalah sebagai berikut:
X2 =
Keterangan:
oi
= frekuensi yang diamati, kategori ke-i
ei
= frekuensi yang diharapkan dari kategori ke-i
n
= jumlah kategori

Peubah yang Diamati
1. Struktur Kepemilikan Ternak
Populasi ternak dihitung berdasarkan satuan ternak. Komposisi ternak yang
diamati menurut Ensminger (1960) adalah sebagai berikut:
1. Anak sapi yaitu sapi jantan atau betina berumur kurang dari 1 tahun, dihitung
sama dengan 0.25 satuan ternak.
2. Sapi dara yaitu sapi betina yang berumur lebih dari 1 tahun dan belum pernah
beranak, dihitung sama dengan 0.5 satuan ternak.
3. Sapi laktasi yaitu sapi betina yang sedang dalam masa menghasilkan susu,
dihitung sama dengan 1.00 satuan ternak.
4. Sapi kering kandang yaitu sapi betina dewasa yang tidak dalam masa
menghasilkan susu, dihitung sama dengan 1.00 satuan ternak.
5. Sapi jantan muda yaitu sapi jantan yang berumur lebih dari 1 tahun dan kurang
dari 2 tahun, dihitung sama dengan 0.50 satuan ternak.
6. Sapi jantan dewasa yaitu sapi jantan yang telah berumur 2 tahun, dihitung sama
dengan 1.00 satuan ternak.
2. Pembibitan dan Reproduksi
Peubah yang diamati meliputi bangsa sapi yang dipelihara, cara seleksi, cara
kawin, pengetahuan berahi, dan umur beranak pertama.
3. Kesehatan Hewan
Peubah yang diamati meliputi pengetahuan peternak tentang penyakit, cara
pencegahan dan pengobatan penyakit.

5

HASIL DAN PEMBAHASAN
Keadaan Umum Lokasi
Kondisi Geografis
Desa Tamansari merupakan salah satu dari delapan desa yang ada di
Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi. Desa Tamansari berada di kaki
Gunung Ijen. Ketinggian wilayah Desa Tamansari adalah sekitar 500-600 m dpl
dengan kisaran suhu harian 18-28 oC. Sumber mata air yang ada di Desa
Tamansari berjumlah sembilan buah. Desa Tamansari memiliki wilayah seluas
13 500 ha. Peta Desa Tamansari disajikan pada Gambar 1.

Gambar 1. Peta Desa Tamansari, Kecamatan Licin – Banyuwangi
(Sumber: Badan Pemberdayaan Masyarakat 2011)
Peternakan Sapi Perah
Peternakan sapi perah di Desa Tamansari merupakan peternakan rakyat
yang baru dimulai pada bulan Maret 2012. Peternak yang ada di desa ini
berjumlah 33 orang dengan total populasi 431 ekor yang tersebar di 33 kandang.
Peternak di Desa Tamansari dibagi ke dalam tiga kelompok peternak, yaitu Argo
Mulyo, Andini Mulyo, dan Margo Mulyo. Ketiga kelompok ternak tersebut
dikoordinasikan dalam satu wadah yaitu KSU Dadi Mulyo.
KSU Dadi Mulyo didirikan pada tanggal 11 Oktober 2011 dengan kuasa
badan hukum No.518/10/PDF/XVI.2/429.109/2012. Tujuan utama didirikannya
KSU Dadi Mulyo adalah untuk meningkatkan ekonomi anggota agar mencapai
kesejahteraan hidup. KSU Dadi Mulyo melakukan kerjasama dengan pemerintah
daerah, Bank Jatim, dan Nestle. Kerja sama yang dilakukan berupa pemberian
kredit dari Bank Jatim dengan suku bunga pinjaman 5% per tahun, selain itu
seluruh peternak juga menjadi supplier tetap Nestle.
Karakteristik Peternak dan Komposisi Sapi Perah
Kemampuan kerja seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya
umur, pendidikan, pengalaman, dan keterampilan (Hernanto 1989). Karakteristik
peternak responden yang meliputi umur, pendidikan, dan pengalaman beternak
disajikan pada Tabel 3.

6

Tabel 3.

Umur, pendidikan, dan lama beternak peternak sapi perah di Desa
Tamansari, Kecamatan Licin, Banyuwangi.

No.
1.

2.

3.

Uraian
Umur (tahun)
18-35 (muda)
36-45 (sedang)
46-64 (agak lanjut)
>64 (lanjut)
Pendidikan
Tidak sekolah
SD
SLTP
SLTA
Perguruan tinggi
Pengalaman beternak (tahun)
60% adalah peternakan sapi perah dalam kategori
menguntungkan.
Betina dewasa yang sedang dalam keadaan kering sebanyak 25 ekor atau 25
ST (8.8%). Hal ini disebabkan karena peternakan rakyat di Desa Tamansari baru
berjalan lima bulan dan pada awal pemeliharaan peternak lebih memilih untuk

8

membeli betina dewasa yang sudah laktasi dan atau sedang dalam keadaan
bunting tua (betina kering).
Pedet dihasilkan dari sapi yang baru melahirkan atau sebagai tambahan dari
supplier sapi perah jika peternak membeli sapi dara. Pedet jantan berjumlah 75
ekor atau 18.75 ST (6.6%), sedangkan pedet betina berjumlah 79 ekor atau 19.75
ST (7.0%). Pedet jantan dan pedet betina biasanya dijual atau ditukar tambah
untuk mendapatkan sapi laktasi atau sapi bunting. Namun sebagian besar peternak
memelihara pedet betina sebagai replacement stock. Umumnya lebih ekonomis
bagi seorang peternak untuk membesarkan sendiri replacement stock (Sudono
1999). Selain pedet betina, sapi dara juga menjadi pilihan peternak untuk
dijadikan replacement stock. Sapi dara berjumlah 63 ekor atau 31.5 ST (11.1%).
Pembibitan dan Reproduksi
Pengamatan yang dilakukan pada aspek pembibitan dan reproduksi di
antaranya meliputi bangsa sapi yang dipelihara, cara seleksi, cara kawin,
pengetahuan birahi, umur beranak pertama, saat dikawinkan setelah beranak, dan
calving interval. Namun karena belum semua peternak mengawinkan lagi
ternaknya, saat dikawinkan setelah beranak memiliki data yang kurang lengkap
sehingga tidak dinilai. Sedangkan calving interval belum bisa diketahui karena
peternakan sapi perah di Desa Tamansari baru dimulai lima bulan sebelum
penelitian ini dilakukan sehingga tidak diamati. Aspek pembibitan dan reproduksi
memiliki nilai terendah kedua dari seluruh aspek teknis pemeliharaan sapi perah
di Desa Tamansari. Hasil pengamatan yang dilakukan pada peternak di Desa
Tamansari disajikan pada Tabel 5.
Tabel 5. Rataan dan simpangan baku hasil pengamatan aspek pembibitan dan
reproduksi di Desa Tamansari, Kecamatan Licin, Banyuwangi.
No.

Aspek

Pengamatan

1.
2.
3.
4.
5.

Bangsa sapi yang dipelihara
Cara seleksi
Cara kawin
Pengetahuan birahi
Umur beranak pertama

15.0** ± 0.0
10.0** ± 0.0
39.1 ± 5.2
19.4** ± 5.0
11.6** ± 3.7

Nilai
Harapan
30
40
40
40
40

Pengamatan
(%)
50.00
25.00
97.73
48.48
28.91

Keterangan: **=sangat nyata (P